DR 1
DR 1
Pemain :
Itsna Rahmiyumna sebagai Jessica Kumel (Pacar James)
Jeanny Anggraeni sebagai Jennifer Anggraeni (Teman James)
Nidya Almira Xavier Herda Putri sebagai Madam Lopez (Peramal)
Nayila Rehman sebagai Ayana (Pacar Nando)
Ratu Aurany Desnissa sebagai Awrany Novilda (Teman Nando)
Nando Reswara Panita sebagai Nando Prasmanan
Nurul Adi Setiyawan sebagai James Loyal
Pada suatu sore, di taman yang indah di tengah hiruk pikuk kota Jakarta. Awrany
Novilda, mahasiswi semester 4 di kampus ternama Jakarta ini sedang berbincang santai
dengan sahabat senasibnya, Jennifer. Setelah sekian lama melewati masa sibuk dunia
perkuliahan, akhirnya sepasang sahabat itu dapat kembali bertemu di tengah liburan akhir
semester.
Jennifer : Sebentar ya, aku cek jadwal dulu. (Melihat buku agenda) Kebetulan besok
gak ada, kenapa?
Awrany : Hai, James! Aku Awrany, panggil aja Awe. Kuliah dimana?
Jennifer : Jarang jarang nih James ke Jakarta, makanya aku ajak main.
1
James : Iya, nih. Kalau Awe kuliah dimana?
Nando : (Terbatuk-batuk)
Awrany : Eh, udah jam segini nih, takut kemaleman. Pergi, yuk.
Madam Lopez : Dari mukanya kalian itu aduh aduh Gimana kalau dari kamu dulu?
Aura kamu sangat terpancar. Ayo, duduk.
Madam Lopez : Biar aku tunjukkan kemampuan aku. Nama kamu James, dan kamu Nando.
Madam Lopez : Tante? Jangan panggil aku Tante. Aku ini masih 20 tahun. Panggil aku
Madam Lopez.
2
Madam Lopez : Iya.. Sekarang, ayo kita mulai aja. Pilih satu kartu ini. Kartu yang kamu pilih
itu menggambarkan masa depan kamu.
Madam Lopez : Wah, kamu lihat? Kartu ini Queen hati. Menandakan kamu akan segera
bertemu jodohmu yang kaya, tapi hati-hati, perempuan
ini agak sedikit matrealistis?
Madam Lopez : Oke. Selanjutnya, kamu. Aku akan meramal percintaan kamu juga.
Madam Lopez : Nggak usah. Dari Auranya kamu udah kelihatan gelap.
Nando : Astaganaga dragonfly, fly in the sky, sky is blue, blue is my favorite color.
Kalau jodoh aku gelap juga nggak?
Madam Lopez : Ya gitu dari sananya. Kamu akan bertemu orang itu sebentar lagi.
Madam Lopez : Oke, sip. Gitu kek daritadi. Main pergi aja. Oh, iya, kalau ada apa-apa, kamu
harus kasih tahu aku terlebih dahulu. Atau masa depan
kamu akan berubah lebih buruk. Ini, alamat praktek saya.
3
James : Hukumnya apa, Madam?
Setelah mereka diramal, keduanya keluar dari tenda. Mereka hendak mencari
Jennifer dan Awrany yang sejak tadi belum kunjung kembali. Saat hendak mencari, tiba-tiba
seorang perempuan menabrak Nando, James yang melihat wajah perempuan tersebut
langsung jatuh hati kepadanya.
James : Karena dia bisa tahu nama kita, padahal kan kita belum kasih tahu.
Jessica : Oh my God! Aduh, gimana sih, kuku aku jadi rusak, nih!
James : Aduh maaf ya, mau aku anter ke salon gak? Biar kuku kamu bisa
diperbaikin.
Jessica : Yaudah..
James : Ada ID Line nggak? Biar aku gampang ngehubungin kamu nanti. Soalnya ini
udah malam.
Nando : Eh, inget kata Madam. Jodoh kita bentar lagi datang. Jangan-jangan mereka
jodoh kita. Teman si kuku patah tadi juga sawo matang.
James : Oh, iya, cewek yang tadi nabrak kamu juga kelihatannya sesuai
kayak yang diramalin Madam Lopez ke aku.
4
Nando : Iya kita nyariin tau
Jennifer : Kita abis dari kamar mandi, terus ke komedi putar, bianglala, nyicip jajanan
bentar, terus lihat barang unyu-unyu gitu. Nggak lama, kan?
Awrany : Yaudah, yuk udah malam. Malam Jumat, kliwon lagi. Ayo, pulang.
Nando : Yuk.
Beberapa hari setelah pergi dari peramal, James yang langsung menyukai Jessica
saat pandangan pertama mencoba menghubunginya melalui media sosial.
James : Yes, kayaknya dia emang benar-benar jodoh yang dimaksud Madam Lopez,
deh.
Sehabis dari salon, James mengajak Jessica untuk makan siang dengannya. Dan
tanpa sengaja, mereka bertemu dengan Jennifer.
Jessica : Makasih ya udah mau nemenin aku manicure, pedicure, dan nyalon. Nggak
apa-apa kan kamu yang bayar?
James : Nggak apa-apa. Lagian bagiku 4,000,000 itu bukan apa-apa, yang penting
kamu bahagia.
Jessica : Aku nggak nyangka kita bisa sedekat ini, James. Bahkan sampai jalan
berdua kayak gini.
Jessica : Ah, kamu bisa aja. Ngomong-ngomong, kita mau makan dulu, ngga,
sebelum pulang? Aku laper, nih.
5
James : Jennifer? Kalian udah saling kenal?
Jennifer : Eh enggak, kok. Aku kira tadi dia teman aku, ternyata bukan. Haha.
James : Oh, gitu.. Kirain. Oh, iya, kenalin. Ini Jennifer, temanku. Dan ini Jessica.
Di waktu yang sama dengan James yang mengajak Jessica pergi, Nando yang sedang
menemani Awe pergi ke Apotek Potek Potek juga bertemu dengan Ayana.
Nando : Eh, hai. Kamu yang waktu itu di depan tenda peramal kan? Yang bareng
teman kamu?
Nando : Eh, nggak. Aku lagi nemenin teman aku. Kamu sendiri lagi apa di sini?
Awrany : Nando, aku udah selesai, nih. Eh, emm.. (Melirik Ayana)
Nando : Oh, udah? Eh, iya, kenalin, ini Ayan. Aku ketemu dia di depan tempat
Madam Lopez waktu itu. Cantik, ya?
6
Nando : Jadi, kamu kenapa bisa ada di sini?
Ayana : Iya Sakit parah. Tapi, aku nggak punya cukup uang untuk tebus biaya
perawatan ibuku.
Awrany : Ya ampun
Ayana : Ah, maaf, ya. Aku jadi cerita gini, padahal kita baru aja kenalan. Aku cuma
ngerasa nyaman aja sama kamu, nggak tahu kenapa.
Nando : Ah, iya, nggak apa-apa. Aku juga ngerasa nyaman, kok, sama kamu.
Mungkin, kita bisa saling tukeran nomor handphone?
Ayana : Eh.. tapi, aku punyanya telepon rumah. Aku terlalu miskin untuk punya hp.
Ayana : Iya, nggak apa-apa. Ini, nomor telepon rumahku, mungkin nanti kita bisa
jadi teman baik. (Memberikan secarik kertas)
Dua minggu kemudian, Nando yang hubungannya semakin dekat dengan Ayan dan
bahkan sudah menjadikan Ayan sebagai pacar, mengajaknya pergi makan malam di sebuah
restoran mewah.
Ayana : Aku nggak nyangka bisa makan di tempat semewah ini. (Melihat sekeliling)
Nando : Kamu, kan, sekarang pacar aku. Jadi, kita bakal sering-sering deh makan di
tempat kayak gini. Kamu harus terbiasa, ya.
Ayana : Iya.. Aku juga nggak nyangka bisa pacaran sama kamu. Padahal kita belum
lama ini kenal. Tapi, kamu udah mau nemenin aku hampir tiap hari kemana-
mana.
Nando : Karena aku nyaman sama kamu. Ngomong-ngomong, ibu kamu udah
baikan?
Ayana : Ah, iya.. Ibuku udah lebih baik, kok. Umm.. maaf ya, aku belum siap
ngomongin ibuku. Aku.. selalu sedih kalau bahas ibuku. (Mulai berkaca-kaca)
7
Ayana : Iya.. Nggak apa-apa, kok.
Ayana : Apa ini nggak terlalu cepat? Maksudku, aku belum siap kalau lebih dari
pacaran.
Nando : Tadaa!
Nando : Dalam rangka mendekatkan kamu ke semua temanku, aku ajak mereka
semua di kencan pertama kita. Nggak apa-apa, kan?
Jessica : Umm, aku sama James udah pacaran, Yan. Baru kemarin, sih.
Ayana : Ehehehe
Awrany : Eh, iya, ngomong-ngomong, kalian tahu nggak.. soal seminar di kampus
IYAIN dua bulan lagi?
Ayana : Ehm
Awrany : Itu temanku yang ngadain. Dan biayanya murah loh, cuma 100.000
aja, kok.
8
Ayana : Ehm..
Jennifer : Iya, aku juga mau ikut. Cuma nggak ada uang, nih.
Awrany : Minjem uang teman dulu aja, Jen. Itu seminar temanku, lho. Pasti
bagus. Nanti bayarnya ke aku aja.
Ayana : Ehm..
Nando : Gimana, ya.. Aku takut salah langkah. Aku nggak bisa ngambil keputusan
secepat ini, takut masa depanku memburuk.
Jennifer : Udah ikutan aja. Tapi, aku boleh pinjem uang kalian dulu nggak? Siapapun
deh. Hehe.
Setelah diajak pergi ke seminar oleh Awe, Nando dan James yang bimbang pergi
menemui Madam Lopez untuk menanyakan pendapat apakah mereka harus pergi ke
seminar tersebut atau tidak.
Nando : Gini, Madam. Kita mau dateng ke acara seminar gitu, boleh nggak, ya?
James : Iya, Madam. Kan Madam sendiri yang bilang kita harus konsultasi ke Madam
kalau nggak mau masa depan kita di ramalan Madam jadi jelek.
Madam Lopez : Iyasih, cuma.. Yaudah. Coba aku ramal. Hmm Aku lihat, kalau kalian ikut
seminar itu.. masa depan kalian bakal tambah cerah.
Nando : Tapi, teman kita juga ada yang mau minjem uang buat ikut seminar itu.
Nggak apa-apa dipinjemin?
Madam Lopez : Sebenernya aku ini peramal atau ibu kalian. Nggak apa-apa. Kalian
tenang aja.
James : Cuma kayak gini doang aja bayar.. Untung cantik dan mempesona.
9
Madam Lopez : Apa?
Selang beberapa hari, Awe mengajak Jennifer, Ayan, dan Jessica ke sebuah mall.
Ayana : Iya, kalau bukan karena dia kita nggak bakal bisa begini.
Beberapa hari kemudian, Madam Lopez yang sedang menunggu seseorang di mall
bertemu dengan James yang kebetulan sedang kencan dengan Jessica.
Madam Lopez : Duh, bosen banget. Mana sih, orangnya? Nggak dateng juga. Mana barang-
barang di mall ini mahal semua.
James : Madam!
Madam Lopez : Eh, James? Kamu.. kok di sini? Jangan-jangan kamu ngikutin aku ya?
James : Iya.. Eh, maksudnya lagi nunggu pacarku, Madam. Madam sendiri lagi apa?
Madam Lopez : Eh.. Aku lagi nungguin seseorang. Dan aku lagi nggak kerja, jadi
panggil aja Lopez.
James : Yuk, aku temenin. Lagipula aku juga nggak tahu dimana Jessica.
Madam Lopez : Boleh.. Kalau kamu nggak keberatan.. Eh, lihat deh. Lucu, ya,
bajunya.
10
James : Iya, kamu mau beli ini?
James : Eh.. Aku yang beliin, deh. Kamu kan udah baik mau dengerin masalah aku.
Lagian, kamu juga cantik.
Madam Lopez : Kalau ngga keberatan sih, yang ini, ini, ini dan ini juga.
Madam Lopez : Makasih yah, James. Kamu udah ganteng, baik lagi.
James : Halo Iya, aku udah di mal. Kamu dimana? Oh, oke. Aku ke sana.
James : Iya, maaf ya, aku pergi dulu. (Meninggalkan Madam Lopez)
Madam Lopez : Untung udah dibayar. Lagian, kenapa dia malah nelpon sekarang
sih.
Madam Lopez : Iya Nando? Oh, kamu udah sampe? Oke. Di restoran Ayam Geprek? Kamu
yang bayar kan? Oke.
Setelah bertemu Madam Lopez beberapa waktu lalu di mal, James menelfon Lopez
mengatakan bahwa ia ingin bertemu dan mengunjungi rumahnya. Dan tak disangka Nando
juga mengunjungi rumah Lopez tanpa sepengetahuan James.
Madam Lopez : (Bicara di telepon) Ketemu lagi? Emangnya kamu punya berapa masalah,
sih? Hampir tiap saat mau diramal. Oke.. oke.. aku tunggu kamu,
ya.
Madam Lopez : Cepat banget dia dateng, baru juga nelpon. Sebentaar (Membuka pintu)
James : Hai.
11
James : Uh.. aku.. sejak kita ke mal saat itu, cuma jadi pengen kenal kamu lebih
dekat aja.
Nando : Enggak, kok. Aku cuma mau diramal aja sama Lopez.
Nando : Kenapa kamu jadi gitu, sih, Mes? Enggak, kok. Aku cuma mau diramal. Atau
jangan-jangan, kamu yang suka sama Lopez? Kamu ngapain ke sini?
Nando : Udah, ngaku aja kalau kamu suka dia dan mau selingkuh dari Jessica.
(Menatap James sengit)
James : Kamu juga suka sama Lopez kan? Jangan-jangan, orang yang ditunggu
Lopez di mal itu kamu.
Madam Lopez : Eh, udah.. udah. Kita jadi pergi kan, Nan?
Madam Lopez : James? Aku nggak ada acara apa-apa hari ini.
Selang beberapa hari, Jennifer yang terlihat sedang kesulitan mengajak James untuk
pergi menemuinya di taman pada siang hari. (Jennifer dan James terlibat pembicaraan di
telepon)
Jennifer : James, bisa ketemuan gak? Di taman, sekarang.. penting banget ini
12
(James menemui Jennifer)
Jennifer : Jadi gini James.. aku.. lagi butuh uang. Aku udah ditagihin sama seseorang
buat bayar hutang aku ke dia, aku bingung harus gimana. Aku cuma bisa
minta bantu ke kamu
James : (kaget) kamu kenapa bisa punya utang? Kamu butuh berapa?
James : Kok banyak banget gitu? Kamu ngapain aja sih jen
Jennifer : Yaampun. Makasih banyak, Mes. Kamu emang teman terbaik aku.
Di waktu yang sama dengan Jennifer yang mengajak James untuk bertemu, Awrany
yang terlihat kebingungan juga mengajak Nando bertemu di caf saat itu.
Awrany : Hm.. Jadi gini Nan, em.. aku lagi butuh uang.
Nando : Terus?
Awrany : 15 juta, Nan aku lagi butuh banget tapi aku gabisa kasih tau buat apa aku
gabisa jelasin.
Nando : Kenapa gabisa? Kan kita temanan. Masa ke teman aja gabisa jelasin.
Awrany : Sorry banget, Nan, tapi ini serius aku nggak bisa ngasih tau kamu. Ini terlalu
pribadi.
Nando : Tapi.. aku hubungi seseorang dulu, ya. Sebentar. (Meninggalkan Awrany)
Awrany : Iya.
13
Nando : (Di telepon) Halo, Madam. Ini aku, Nando. Maaf, ya, Madam, aku ganggu
Madam terus, apalagi setelah kejadian di tempat Madam kemaren. Cuma, ini
penting Madam. Temanku ada yang mau pinjam uang, 15 juta, Madam. Dan
dia bahkan nggak ngasih tahu untuk apa.. Hah? Nggak apa-apa? Madam
yakin? Oh.. Ramalannya cerah kalau aku pinjamin dia uang? Oke deh, makasih
Madam.
Keesokannya, Jessica mengajak James untuk pergi ke mal untuk sekedar pergi
jalan-jalan. Selagi menunggu Jessice melakukan hobinya, James bertemu dengan Lopez
tanpa sengaja dan membuat Jessica salah paham.
James : Jess, kamu sadar nggak, sih, masa tiap hari ke mal terus.
Jessica : Ah, masa? Umm.. perasaan kamu aja kali, sayang. Eh, iya, tadi aku beli ini
di sana. Cicip, deh.
Jessica : Sayang, temani aku meni-pedi yuk. Udah lama, deh, aku nggak ngerawat
kuku aku.
James : Tapi, bukannya kamu 2 hari yang lalu udah menipedi, ya?
Jessica : Ya itukan kemaren, bukan sekarang. Sekarang sama kemarin beda, dong.
James : Ya tapikan kemaren-kemaren sama sekarang itu gak jauh selang waktunya.
Jessica : Oh jadi kamu gamau nemenin aku? Bilang aja, nggak usah banyak alesan.
James : Bukan gitu, kan uangnya sayang, mending kamu tabung buat hal yang lebih
bermanfaat.
Jessica : Jadi kamu ngelarang aku ngelakuin hobi yang aku suka? Kok kamu tega sih.
Kamu mau ngeliat kuku aku jadi kering, jelek, kusam, nggak mengkilat?
James : (Menghela nafas berat) Bukan gitu juga. Yaudah.. aku temani.
14
(Mereka tiba di salon)
James : Aku cuma mau ke toilet sebentar, nanti ke sini lagi, kok.
James : Eh Madam?
James : Karena bukan jam kerja, jadi aku bisa panggil kamu Lopez kan?
Jessica : Oooh gitu, jadi selama ini kamu selingkuh dari aku? Kamu bilang dia
bidadari, terus kamu anggap aku apa?
Jessica : Udahlah, kamu nggak usah banyak alasan. Kita putus aja. Aku benci cowok
nggak setia, yang kerjanya gombal sana sini.
Madam : Udahlah, James. Cewek kayak gitu gak usah dikejar. Setelah melihat
peruntungan kamu, ramalanku bilang kalau kamu akan menemukan jodoh
yang lebih baik. Mending kamu temenin aku cari baju aja.
James : Jadi, ramalan kemaren udah ganti? Dan sekarang, dia malah mutusin aku.
Maaf, Pez, walaupun aku senang sama kamu, tapi kayaknya aku butuh waktu
untuk mengerti semua ini. (Bergegas pergi)
Pegawai Salon : Eh, Mas, Mas. Menipedi ceweknya bayar dulu, dong.
15
Pegawai Salon : Rp1,250,000, kok, Mas. Kita lagi ada diskon.
James : Hah Nih, sisanya ambil aja. Aku duluan, Pez. (Pergi)
Ayan : Gini, Nan, aku juga nggak enak mintanya, tapi gimana ya, aku butuh uang
banget.
Ayan : Iya.. Ibu aku mau operasi tapi aku nggak punya banyak uang.
Nando : Serius?
Ayan : Kok kamu kaya nggak percaya gitu sih? Kamu mau ibu aku mati? Kamu rela
liat aku hidup sebatang kara di dunia yang keras ini?
Nando : Yaudah, nanti aku transfer deh. Ngomong-ngomong, dirawat dimana sih ibu
kamu?
Ayan : (Mikir lagi) Jangan deh.. soalnya.. ibu aku nggak suka kalau ada orang yang
jengukin.
Nando : Kenapa? Kan aku pacar kamu, masa gaboleh aku jenguk.
Ayan : Jangan sekarang dulu deh, aku belum siap ngenalin kamu ke ibu aku.
Nando : Ih tapikan-
Nando : Kamu kenapa sih, kok kaya nggak suka gitu aku mau ketemu ibu kamu?
Ayan : Bukan nggak suka, ih gimana ya, udahlah kamu nggak bakal ngerti
16
James pergi ke rumah Jennifer untuk menceritakan kejadian yang telah terjadi
di antara hubungannya dengan Jessica.
James : Jen-
Jennifer : Uang 10 juta yang kemaren aku kasih udah dikumpulin kan sama kamu?
Jangan dipake dong, tungguin aku dulu. Jangan enaknya sendiri yaaa. Harus
solid kita. Haha.
James : Jennifer
James : Aku kan udah sms kamu tadi aku ada didepan rumah, kamu nggak bales,
yaudah aku masuk aja, maaf aku nggak sopan tapi aku kecewa sama kamu.
James : Gausah alesan lagi, Jen. Aku denger omongan kamu tadi sama seseorang
ditelfon. Uang 10 juta kemana? Buat bayar utang atau buat morotin aku?
Jennifer : Morotin apa sih James, i..tu uangnya aku buat bayar-
James : Udah lah Jen, kali ini aku kecewa sama kamu. Ternyata kamu sukanya
mainan uang ya, salah aku percaya sama kamu (James pergi dari rumah
Jennifer)
James : Harus apa aku ya, Tuhan.. semua yang aku punya mengecewakan aku.
Di waktu yang sama dengan James yang berkunjung ke rumah Jennifer, Nando
juga berkunjung ke rumah Awe.
Isi sms: Udah, uang 15jt yang kamu kirim udah aku jadiin satu sama yang lain. Iya nggak
bakal dipake kok tenang aja sih.
Awrany : Eh, Nando udah dateng. Aih, hpnya ternyata kamu temuin daritadi aku cari.
Nando : Salah paham? Ini udah terlalu jelas sampe kamu nggak perlu jelasin lagi apa
yang udah kamu lakuin.
17
Awrany : Dengerin dulu, Nan.
Nando : Nggak penting. Udah curiga aku dari awal kamu minjem uang sebanyak itu,
dan ternyata aku bener. Salah besar ternyata aku percaya sama kamu. Aku
pergi.
Keesokan harinya, Nando pergi ke RSUD untuk menjenguk Ibu Ayana yang
sedang dirawat tanpa sepengetahuan Ayana.
Nando : Permisi, pasien bernama Maemun Ramen di ruangan mana ya?
Perawat : Maaf, tapi pasien bernama Maemun Ramen tidak terdaftar di rumah sakit
ini.
Dari RSUD, Nando segera bergegas ke rumah Ayana untuk bertanya langsung
kepadanya.
Nando : Ibu kamu nggak sakit kan? Nggak dirawat? Uang yang kamu pinjem waktu itu
berarti bukan buat biaya ibu kamu kan? Kamu bohong!
Nando : Sakit? Kamu kali yang sakit! Kamu kemanakan uangku, kamu juga tega
bohongin aku, aku kecewa.
Nando : Aku udah muak, pantesan ya kamu nggak ngebolehin aku ketemu Ibu kamu,
ternyata bohong. Salah juga aku udah percaya sama kamu. Kita putus aja!
(Pergi)
Ayan : Nando!
James yang merasa terpuruk, pergi menemui Lopez di rumahnya pada malam
hari. Ia berpikir hanya Lopezlah satu-satunya yang ia bisa percaya karena semuanya telah
mengecewakannya.
18
James : Madam..
Madam Lopez : Whats wrong dude??? Kenapa kamu sedih banget keliatannya.
James : Rasanya dunia saya udah berubah 180 derajat. Ramalan Madam kenapa
kacau?
Madam Lopez : Pasti karena teman kamu dan pacar kamu? Asal kamu tahu, ramalan itu
bisa berganti kapan saja.
Madam Lopez : Kamu lupa aku ini peramal? Terus selama ini kamu anggap aku apa?
James : Pendamping
Madam Lopez : Mendingan kamu pulang terus tidur, tenangin diri dulu. Jangan terlalu
dipikirin, ntar malah jadi beban.
Setelah James pergi dari rumah Lopez, tak lama kemudia Nando datang dan
sama sama berpikir bahwa Lopezlah satu-satunya yang ia punya ketika semua orang
mengecewakannya.
Nando : Madam
19
Madam Lopez : Ah bisaan aja kamu ini kayak ular.
Lopez : Sst ah. Yang penting kita udah bisa kumpul nih.
Ayan : Jadi gimana nih rencana buat kedepannya? Mereka udah kecantol sama
kamu kan, Pez?
Lopez : Iya..kemarin mereka udah mau ngomong tapi aku bilang nanti aja.
Jessica : Oh pantes kamu buru-buru pengen ketemu kita mau ngebahas itukan?
Lopez : Takut. Rencana kita inikan harus terorganisir dengan baik, ntar kalau
kemaren malah keceplosan gimana? Kebongkar, deh.
Ayan : Yaudah kamu ngapain kek, ngajak mereka kemana gitu kek terus kamu
omongin, biar cepet kelar nih, aku capek ngedrama
Awrany : Iya, Pez, cepet omongin ke mereka, jangan ngegantungin atau semua
identitas kita bakal kebongkar.
Jennifer : Sip. Seneng nih bisa menikmati uang hasil kerja keras. Hahaha.
(Menghamburkan uang)
Paginya, Lopez mengirimkan surat ke rumah James dan Nando. James dan
Nando yang mengetahui ada kiriman surat dari Lopez langsung kegirangan. Mereka berdua
tidak sabar untuk bertemu Lopez di taman pada pukul 4 sore dan menyatakan perasaan
mereka masing-masing terhadap Lopez.
Setelah bersiap-siap, mereka langsung bergegas pergi ke taman. Betapa
terkejutnya James yang malah bertemu Nando di taman. Sama seperti James, Nando juga
terkejut dengan kehadiran James bukannya Lopez, orang yang dia tunggu.
20
Nando : Akukan diajak ketemuan sama Lopez di taman ini jam 4 sore..
James : Loh.. Lopez ngajak kamu ketemuan? Dia juga ngajak aku..
James : Mana aku tau. Tapi ini kaya ada petunjuk deh di suratnya.
Isi surat: Hai kalian! Apa kabar? Pasti kalian kaget baca surat ini. Aku tau kalian mau
ngomong apa, kalian gak perlu ngomong juga aku udah ngerti.. Hm, sebelumnya aku mau
nanya sesuatu nih, kalian pasti penasaran gitu nggak sih aku ini peramal beneran atau
bukan? Kok aku bisa tau masalah kalian apa dan disebabkan oleh siapa, penasaran kan?
Sebenernya.. aku ini bukan peramal, aku.. ah mau bilang tapi malu banget. Kaya gimana
gitu Cuma mau ngasih tau, aku kenal sama Jessica, Jennifer, Awrany, dan Ayana. Mereka
tuh anak buahku.. Haha. Kaget nggak? Harus kaget dong. Kenapa aku bisa tau masalah
kalian? Ya dari mereka lah. Kalian inget pas pertama kali ketemu Jessica dan Ayana di depan
tendaku? Itukan aku yang nyuruh, hehe. Dan semua berjalan sesuai prosedur ternyata..
kalian beneran naksir Jessica dan Ayana. Ternyata kalian semudah itu untuk dikibulin.. Hehe.
Terus juga, Jennifer sama Awe mau minjem uang? Bukan, itu mereka cuma memeras kalian
aja.. Haduh maaf ya.. tapi mereka cuma ngejalanin perintah kok.. Hehe.Ayana ibunya
sakit? Engga.. itu cuma boongan.. Hehehe. Sebelum kalian ngenalin satu sama lain
sebenernya kita udah saling kenal loh, cuma pura-pura nggak kenal aja.. Hm.. udah bisa
ambil kesimpulan belum? Jadi intinya.. kita penipu.. maaf ya nggak bilang dari awal, tapi ya
masa kita bilang sih kita siapa, kan gaaksik. Dan kita cuma mau uang kalian aja, udah.. itu
doang, gak lebih. Hehe. Makasih ya sebelumnya, berkat kalian kita bisa makan, mandi,
shopping, nyuci, dan lain lain. Hehehehe. Pesan moral dari semua ini adalah jangan
langsung percaya ke siapapun ya.. jangan percaya peramal juga We love you guys!!
Salam sayang,
Nando : Mungkin ini pelajaran buat kita, Mes.. jangan mudah percaya sama orang..
21
James : Iya, jangan ikutin kata peramal..
James : Ohiya.. sampe nggak konek nih. Yaudah, jangan temuin peramal lagi!!
22