Pintu Masuk
Entah setan dan angin apa yang datang menghampiri
saya hari ini, lantaran tiba-tiba saya ingin sekali kembali
membaca kumpulan puisi yang telah hampir membusuk di
notes Facebook dan Blog. Akhirnya, ide goblok untuk
mempublikasikan tulisan yang gak ada keren-kerennya ini pun
muncul. Sialnya setelah mengedit Eyd dan te-tek-be-ngek
lainnya, saya baru sadar, kenapa tidak saya sandingkan dengan
puisi teman saya yang satu itu; lelaki yang sering memanggilku
dengan sebutan setan kriting, dan akhir-akhir ini saya
memutuskan untuk memanggilnya (Been Yusoff Gersse)
dengan sebutan setan kacamata, tentu karena dia
berkacamata.
Tanpa pikir panjang, semua notes-nya yang ada di
Facebook dan Blog-nya pun saya acak-acak. Tentunya yang
empunya puisi belum saya kasih tahu. Pikir saya, Akh, saya
ambil saja dulu. Nanti setelah rampung dalam bentuk PDF
seperti yang anda baca ini baru pemiliknya saya kasih tahu.
Malang nian nasibku, setelah semua misi pengambilan
(Lebih tepatnya pencurian) itu kulakukan, setan kacamata lalu
kuhubungi lewat Wall Facebook-nya. Jawabannya itulah yang
membuatku langsung tobat untuk melakukan sesuatu sebelum
izin yang empunya. Gini jawabannya,
Jangan yang di FB broo, yang di Blog saja, dengan
pura-pura santai kujawab,
Ok bray. Dalam hati ingin rasanya kurobek Wall
Facebooknya andai saja bisa.
Harapan kami berdua semoga cerpen dan puisi-puisi
jelek dan gak layak baca ini, tidak membuat anda langsung
men-delete filenya dari CPU anda.
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Persembahan
Untuk pena, Buku Harian, Cpu, laptop dan juga
Cangkir kopi. Tak lupa untuk kepulan asap rokok
yang tak bisa dipungkiri telah turut andil selama
penciptaan karya-karya dekil ini.
Untuk kita semua yang terlanjur jatuh hati
dengan tarian pena. Semoga dunia seni sastra
yang kita cintai semakin berkembang.
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Daftar Isi
Cover
Buka Pintu
Tarian jemari Been Yusoff Gersse
-
Cerpen
1.
Gadis Manis Tanpa Kuping
2. Tentang Sebuah kedai yang Sengaja Ku-kaitkan denganmu
Puisi
1.
Kepada Kawan
2. Nonton Bioskop
3. Aku, Sahabat dan Kekasih
4. Bangkit
5. Dari Hati
6. Wanita Uzur
7. Tanpa Nama
8. Kalimat Hampa
9. Aku, Jarak dan Kamu
10. Masih Mampu
11. Keluhan Sang Papah
12. Pesimis
13. Sang Pemimpi
14. Lamunan
15. Bunga Abadi
16. Cintamu dan aku
17. Surat Cinta yang Aneh
18. Segelas Kopi
19. Bolehkah Kusebut Ini Puisi
Cerpen
Puisi
1.
Monolog Kafan
2. Petak Umpet
3. Aku Melawan Dia dan Rebab
4. Infasi Tiga Pengikut
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Untuk Hadijah
Sepeda dan Penggenjot
Empat Naga Langit
Pattimura Manangis Talanjang
Pengejar Mimpi
Bait Suci Untuk Pengelana
Lihat Dalam Alam
Tentang Perempuan Kerling
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu
Mantra Edan
Cericit Dari Dek 4
Puisi Dari Seberang Alam
Penjaga Kejora
N.G
Tiga Dialog Lembah Kematian
Surat Cinta Untuk Anaku
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
**Puisi**
Kapada Kawan
Kau layangkan terlalu tinggi
Aku
Tanpa tali, hilang kendali
Sejumlah perunggu kau jadi buku
Aku
Tanpa taring, hilang kuku
-B.J. Gersee
Nonton Bioskop
Layar lebar-lebar
Kursi jajar-jajar
Dua ; satu
Hanya ada aku
-B.J. Gersee
Bangkit
Raja hutan mulai mengeluarkan taringnya
Mencengkram bumi dengan kuku baja
Menunggu mangsa yang merasa besar
Siap menerkam
Musuh kerdil tak tahu diri
Dahulu mengemis kasih
Mencuri kala sang raja bermimpi
Kini saatnya bangkit
Jangan terus bermimpi
Lihat sekeliling
Sudah mulai ada ambisi
Bukan merasa sombong
Tak ada sifat pembohong
Bukan merasa kuat
Tak pula sifat penindas
Tapi itulah
Kodrat sang raja
Daei Hati
Dari sudut hati ku kagumi
Ciptaan Illahi yang sepertinya sangat rumit
Insan cantik yang bermain dengan perasaan
Makhluk pendamping kaum Adam
Kan kuberikan apa yang jadi impian sang hawa
Kan kuwujudkan dalam nyata
Walau kelihatan menebar kata
Tapi itu yang ada di jiwa.
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Wanita Udzur
Kau kepulkan asap dari tungku batu
Dapurmu selalu harum dengan bau sagu
Peluhmu menebus waktu
Hasilmu dinikmati anak cucu
Baktiku padamu, wanita udzur
Tanpa Nama
Seseorang tanpa nama, berbaris rapi pada antrian.
Dengan cinta, kasih dan sifat sejenisnya
Tanpa pongah, angkuh dan sifat yang hampir sama
Apa yang kau pikirkan???
Putri keraton dengan ayunya keluar membuka
daftar,memanggil nama seseorang.
Sabarnya seseorang terduduk
Walau semua tahu
Sang putri takkan mengucap itu
Kalimat Hampa
Rintik hujan gerimis basahi bumi
Aku berusaha menulis kalimat yang disebut puisi
Inspirasi meninggi, menembus angin dan sampai kelangit
Imajinasi merendah, membuka lubang dan masuk ketanah
Sesat, aku memaksa hingga dapat kata
Buntu, aku angkuh menulis yang palsu
Mestinya tak kulakukan
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Masih Mampu
Usia mendekati puluhan dua
Hampir tiga melewati batas yang namanya dewasa.
Aku pria dan kau wanita
Berlayarku dengan perahu kehidupan
Muatannya berisikan cinta
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Pesimis
Aku seperti beku
Disirami air biru tak bersuhu
Aku seperti batu
Dikutuk angkuh yang terlalu
Pekat aku dalam hitam
Ditambah dahaga menerjang
Lapar pun tak mau tinggal diam
Ku ingin lari dari lembah galau
Lewati puncak kebimbangan
Satu bisikkan di dalam jiwa
Meronta di dalam raga
Keluar hingga berwujud kata
Aku Ingin Kembali
Sang Pemimpi
Sunyi,
Sepi,
Ku berkhayal ingin jadi pangeran
Yang mendamba seorang putri impian
Mungkin hanya dalam dongeng
Atau cerita bocah di waktu tidur
Tapi, apa yang bisa kuharap dari itu.???
Apa yang bisa kulakukan untuk bisa seperti itu.???
Andaikan,
Jika,
Mungkin,
Misalkan,
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Kalau,
Apa hanya kata-kata itu saja yang hinggap di jiwa
Atau kah memang aku
Sang Pemuja Mimpi
Lamunan
Gadis lugu duduk di sudut biru
Ratapi nasib yang amat beku
Hingga malam kian larut
Ditemani bisikkan setan pengganggu
Buat apa maya kau tatap
Sedang yang nyata di depan mata
Jangan fana kau harap
Sebab dunia menunggumu dinda
Bangun
Berdirilah jalani hidup
Jangan lamunkan yang lalu
Lari
Kau tertinggal jauh
Cepat hadir di depanku
Bicara
Jangan diam membisu
Seperti orang tak bermulut
Teriaklah.
Agar dunia tahu
Kau patut ada di situ
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Bunga Abadi
Tumbuh dan berkembang di puncak jagat
di tempat yang diberkati
tempat dawa-dewi memadu kasih
takkan layu dimakan zaman
walau kepala merambat jala sutra
biasan lambang kesucian
ini untukmu
walau para pendaki membasuh dengan aroma lesu
meski kelihatan letih
pasti akan kembali
- ben
:sengaja aku tak menuliskan kata lain dalam surat ini. hanya
namamu, cinta, dan namaku saja. tak ingin ada yang menggangu.
jumlah kata di tiap paragraf isi surat ini sama seperti hari lahirmu.
21 04 19 92. surat yang aneh memang.
Segelas Kopi
Bubuk kopi, hitam pekat.
Putih susu, manis kental.
Coklat muda, sewarna kulit. Aku, kau panggang
Kita sudah tak dekat, namun wajah dalam kepala masih
melekatlekat.
Aku seduh sedih tak sudahsudah.
Panas rindu, air keruh.
Aku cemburu melihat tepi gelas itu; tiap pagi mengambil jatah
ciuman
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Ia.
Hahahaha. Percuma. Percuma kalian semua
banyak baca, jika tak bisa me-nge-jah hati. Ia
menyemburkan asap dengan nafas berat, kemudian
dilanjutkannya,
Buat apa baca-baca. Gak ada guna. Aku hanya
tersenyum.
Yah dari pada gak ngapa-ngapain, aku lempeng
Percuma. Asap kembali dihembuskannya.
Sudah yah.. aku masuk dulu, sembari melangkah di
trotoar.
Woe ntar dulu. Dengan agak kesal aku berbalik.
Aku mau ngasih sesuatu sama kamu. ucapnya. Aku
langsung kembali mendekat.
Apa..? senyumku senang. Sangat senang malahan.
Nih.. Ia mengangkat dasternya tinggi-tingi, sampai
ke dada.
Turunkan. Teriaku.
Inih buat kamu. Ia malah senyum seraya
mendekat.
Turunkan. Wajahku mengental lantaran emosi.
Ini kan enak. Semua orang juga mau ini. Ia semakin
merapat, aku mengambil jarak.
Ayo sini. Wajahnya kelihatan makin nekat. Sedang
tawanya itu.. yah tawanya semakin membuatku ciut. rasa
ciutku bertambah jadi jijik lantaran kembali mata ini harus
memandang deretan kuning giginya.
Anjing.. turunkan anjing Aku gelagapan.
Anjing-anjing semuanya kan suka ini ia berlari ke
arahku.
Heeei Anjing-anjing banyak yang suka ini. Ia
kembali berteriak.
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Panglima diserang :
Bau bangkai aroma kasturi, senandung kidung klasik menyayat
hidung. Pedangku menghitung nyawa tergantung-gantung
Adegan ending
Para prajurit, penyerang maupun yang diserang, saling peluk,
saling maaf. sama-sama menangis.
Kedua panglima harakiri demi para prajurit yang punya anak
istri di rumah.
Pesan terakhir mereka berdua :
Pulang, peluk dan cium anak istri. beternaklah, ber-tanilah,
sayangi generasi karena perang tak berarti.
Layar ditutup. Penonton menangis, tak ada tepuk tangan.
Masing-masing sadar diri. Kemudian berdiri dan pulang
eL_g. noerz
11 04 011
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
**Puisi**
Monolog Kafan
Aku terdampar di pojok dipan
Dilipat empat per empat
Menanti kau yang disiram, dikuras
Anus pun tak lepas
Benang-benangku terburai mendayu
Lambaikan tangan memanggil yang dibilas
Perut digenjot
Sama si tua berjenggot
Mari sini, dekat, lekat
Tahan air mata
Aku kan mendekap
Ketika kau rapat
Mari sini
Datang ke mari
Putihku matikan pucatmu
Ku-kepung yang terbujur,
tanpa cela
Tanpa uzur
Lapisan pertama
Lapisan kedua
Lapisan ketiga
Kau pun ditandu
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Petak Umpet
1.......
2.......
3.......
... Lari "begitulah anak-anak bercericit sebelum permainan
dimulai"
Cari tempat sembunyi
Yang jauhlah berlari
Dekat menepi,
Menyelinap bawa harap
Nafasmu tahan
Jiwa jangan buat meradang
Nanti diterjang
Dan ditemukan
Setelah itu
Kita muali dari awal
Awal kemudian awal lagi
Dan awal lagi
Hingga jenuh kita pun berhenti,
Bermain
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Sembunyi
Menyelinap, tanpa harap
Ini permainan
Bukan petak umpet biasa
Ini permainan
Tanpa rasa
Tanpa nama..
Hanya makna berkata-kata
Tanpa terbata
eL_g.Noerz-011
Untuk Hadijah
Wanita renta bertanya sendiri
"Bulan, kau belum juga pulang?"
... Wanita renta menjawab sendiri
"Ia sedang membersihkan kuburan"
Si renta terdiam di kursi usang, kata-katanya kembali
terdengar.
"Mataku tak lagi menemukan cahaya, dan bulan belum juga
pulang. Padahal ia berjanji purnama ke tiga dia akan datang.
Membawakan selimut hangat rajutan persia juga kaca mata
untuk membaca alif lam dan juga hamjah"
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Beta kamong
Beta katong
Beta dong
Kata kapata jago balumpa
Parang tar salempang
Salawaku tar badendang
Tifa tahuri mar tar babunyi
Mending Hapus Beta,
Hapus Pattimura
Ambon, 15 Mei 012
Pengejar Mimpi
Tidak kau dengar kawan!
Teriakan matahari menantang di balik mimpi
Kokok jago bertebaran di langit atas tanah
Tinggal pulang takut itu
Biar merana di balik puting ibu
... Lihatlah aorora Australia mengapung di kutub selatan
penghujung musim dingin
Di sana mitos tentang leluhur aborigin
Tidakah kau iri kawan?
Bayangan mendahului laksana cakar singa merobek metafora
dejavu
Sang pembangun pagi telah berkokok
Bilang ke ibu kau hendak berjalan beribu mil
Darat laut adalah rahimu
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Papua, 2011
eL_g.Noer'z
...tanpa wiski,
Hanya hatiku caci maki
Aku yang menukar Tuhan-Tuhan lama
dengan isi kantong celana,
lalu menangis di dalamnya - begitu dengar,
"KAFIR......."
Itu kata Nahdiyin
"Haram," itu kata MUI
"Bidah," teriak Ahlusunah
Sesat kata Katolik
Iblis itu kata Protestan
sedang Yahudi lebih suka diam,
namun
tangan
menggenggam belati, siap merobek dada tipis siapa saja
Aku yang telah menukar Tuhan dengan sandi acak
Hanya bisa menghitung berapa tetes wiski tersisa,
Atau berapa sisa batang rokok dalam kantong clana
Aku yang membunuh Tuhan-Tuhan yang diperdebatkan
yang kata mereka semua :
Nahdiyin + Alhlusunah + katolik x Protestan + Yahudi :
illuminate - konghucu x budha + hindu
Bahwa mereka yang paling benar
Aku yang menukar Tuhan dengan guling dan seprei kumal, atau
dengan lonte rel kereta
Aku yang membunuh Tuhan-Tuhan lama, lalu sujud berserah
pada wiski dan lonte tak berkelas
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Mantra Edan
Mata bisu
Tuli mulut
Pincang tangan
Otak tak besar zarah
Bumi terhempas lepas
Mantera langit menuju arsy
Dikawal tujuh ratus ribu malaikat
Dengan imbalan tujuh lonte surga
Bumi anjing-anjing
Bulan tak luput dipancing
Ini kisah
Ini nyata
Dunia taha manesa (dunia sudah tak benar)
Sala hatu manesa (salah bilang benar)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Akhh....
Si anak tak pernah ada
Hanya rindu pada rahim sejuta
Aku berkata :
"Diakah Anaku?"
Kamar gelap 07/01/2012
eL_g.Noer'z
(Untuk Janin-janin Yang dibunuh)
Penjaga Kejora
Wajah mereka tidak dikenal
seperti mahoni tertumpuk mahoni lain
mereka sama
mereka satu
laksana takjub romeo ke juliet
atau wiliam menulisnya dengan tangan
aku takjub
pada mereka
Esok, kemarin
edelweis masih mekar
Kini dan nanti
tangan tak kekar
mereka tak mati
Papua 2011
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
N.G
Deretan tanjung pengharapan
Di sana dia berharap-harap
Tentang cemas
Mencari emas
Ilalang menguning
Di sini tak ada gunting
Ari-ari masih menggantung
Dia terkatung
Mimpi ditukar guling
Laksana derik jangkrik tercekik
Nyanyikan lagu tentang satu daun tersisa
Mimpi masih berbisa
Berharap cemas sekiranya emas
Ia lemas
Di tanjung harap
Menanti harapan
Papua 25-06-01
eL_g.Noerz
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Tapi maknailah.
Tapi jika kau tak mau, tolak semua itu, bantah ayahmu ini.
Maki dan hina aku seperti kebanyakan lainnya
Belahanku...
Usia adalah batasan pencarian, carilah mulai dari sekarang.
Ingat jangan takut pada tempat sampah..
eL_gamak,noerz anaku...!!
Ada rahasia besar yang tak diketahui orang. Tapi janji jangan
bilang pada orang orang..
Dengar anaku!
Surga itu adanya di tempat sampah, neraka juga ada di sana,
neraka itu adanya di dalam surga dan surga itu di dalam
neraka.
Cartenz eL_gamak.noerz belahanku..!!
Bolehkah ayah bertanya?
Siapa ibumu?
Cantikah ia?
Keraskah?
Akh...
Maaf,,
semua itu tak perlu ayah tanyakan. Ia juga tak tahu siapa
ayahmu ini.
Toh ayah juga tak tahu siapa dia, apalagi sampai
menyetubuhinya..
Belahanku...
Aku lelah menulis..
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)
Oetak Kosong (Kumpulan Cerpen dan Puisi Been Yusoff Gersse & Muakrim M Noerz)