BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam hal ini penulis akan membahas tentang kasus, “Asuhan Keperawatan pada
Ny.E dengan Ulkus Diabetikum di Ruang Kemuning 3 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung”.
Pembahasan ini disesuaikan dengan tahap – tahap proses keperawatan yang dimulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi atau pelaksanaan, dan
evaluasi. Berikut pelaksanaannya dengan membandingkan antara teori dan kasusnya secara
nyata.
A. PENGKAJIAN
Menurut Budiono (2015), Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan proses yang sistemis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien.
Pengkajian yang dilakukan penulis sebagai cara untuk menentukan intervensi apa
yang akan dilakukan, maka penulis membawa sendiri alat kesehatan yang dapat
menunjang tindakan keperawatan seperti stetoskop, spigmo manometer / tensi meter, dan
thermometer untuk digunakan.
Dalam pengkajian penulis menggunakan teknik wawancara, obsevasi, dan
pemeriksaan fisik. Penulis sedikit mengalami kendala pada saat melakukan pengkajian
terhadap pasien, dikarenakan pasien tampak meringis menahan nyeri yang timbul di
daerah luka ulkus diabetik sehingga pasien kurang fokus saat penulis memberikan
beberapa pertanyaan.
Adapun pengkajian biodata dimaksudkan untuk lebih mengenal pasien. hingga
diketahui latar belakang yang kemungkinan memengaruhi intervensi yang akan diberikan
pada pasien. Pengkajian riwayat kesehatan digunakan untuk mengetahui adanya keluhan
utama, riwayat kesehatan dahulu, dan riwayat kesehatan keluarga.
Hasil pengkajian pasien pada ulkus diabetikum, penulis menggunakan teori pola
fungsional menurut Virginia Hendersone. Pola fungsional menurut Virginia Hendersone
70
71
difungsikan membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas
yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Diharapkan individu
tersebut akan mampu mengerjakan tanpa bantuan apabila ia memiliki kekuatan,
kemampuan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan dengan cara
membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Pendekatan yang
sistematis ini memungkinkan perawat untuk mampu memeriksa dan menilai lebih
komprehensif mengenai tindakan maupun respon pasien, mengidentifikasi masalah
kesehatan pasien, dan mengevaluasi dari hasil perawatan.
Dalam melakukan pengkajian pola fungsional pada Ny. E penulis menggunakan
teori Virginia Hendersone, dikarenakan pada teori tersebut banyak membahas kebutuhan
yang memang sangat dibutuhkan oleh pasien. Sebagai contoh pada pola kebutuhan
gerak dan keseimbangan, kebutuhan mempertahankan sirkulasi, dan kebutuhan rasa
aman dan nyaman. Data hasil pengkajian didapatkan gangguan mempertahankan
sirkulasi dikarenakan terdapat luka ulkus diabetikum di kaki kiri pasien sehingga
menghambat sirkulasi darah, gangguan rasa aman dan nyaman dikarenakan timbul nyeri
di bagian area luka, dan gangguan gerak atau keseimbangan dikarenakan pasien
mengalami kelemahan fisik, kram otot, dan penurunan tonus otot bersamaan dengan
adanya luka yang terbuka.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pengecekan kulit
2. Perawatan kaki
3. Terapi aktifitas
4. Terapi latihan : Kontrol otot
5. Monitor neurologi
Maka penulis menggunakan semua intervensi tersebut untuk
mengatasi masalah Hambatan Mobilitas Fisik pada Ny. E
Alasan penulis tidak menggunakan semua intervensi yang terdapat
dalam teori NIC, (2013) yaitu karena sesuai pengamatan yang mana
dapat dilaksanakan nantinya dengan baik sesuai dengan kondisi pasien
itu sendiri, maka penulis merencanakan semuanya yang sangat penting
dan dapat membantu proses kesembuhan pasien.
Namun dari semua intervensi tersebut penulis mengalami beberapa
hambatan diantaranya waktu dalam merencanakan tindakan keperawatan
terhadap pasien kurang maksimal, sehingga dalam meminimalisir waktu
dirasa tidak cukup efisien.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI KEPERAWATAN