PEMBAHASAN
Dalam hal ini penulis akan membahas tentang kasus “Asuhan Keperawatan
Pada Ny.”A“ Penyakit Anemia RSUD dr. Loekmono Hadi” Pembahasan ini
disesuaikan dengan tahap – tahap proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi atau pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam pengkajian ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 04 Desember
2017 Jam 09.00 WIB ditegakkannya diagnosa tersebut.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan pengumpulan informasi subjektif dan objektif (mis.,
tanda vital, wawancara pasien/keluarga, pemeriksaan fisik) dan peninjauan
informasi riwayat pasien yang diberikan oleh pasien/keluarga, atau ditemukan
dalam rekam medik. (NANDA 2018-2020).
Penulis menggunakan Teori Hunderson karena penulis dalam kaitannya
dengan praktek keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas
utama sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat
asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien
beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent)
dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
14 komponen penanganan perawatan dasar.
Dalam teori asuhan keperawatan, hal-hal yang dikaji terdiri dari data
umum yang berupa pengkajian fisik, pengkajian faktor predisposisi,
pemeriksaan laboraturium dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya.
Pengkajian yang dilakukan penulis pada Ny “A” dengan berupa pengumpulan
data umum, riwayat kesehatan pemeriksaan fisik, pengkajian, pengkajian
psikososial, dan pemeriksaan diagnostik, pada kasus Anemia penulis
menggunakan model konseptual dari Virginia Henderson dalam pengkajian
yang terdiri dari 14 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan
bernapas, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi, kebutuhan gerak dan
keseimbangan / aktivitas, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan berpakaian,
kebutuhan mempertahankan temperatur atau sirkulasi, kebutuhan personal
hygiene, kebutuhan rasa aman dan nyaman, kebutuhan berkomunikasi dengan
orang lain, kebutuhan spiritual, kebutuhan bekerja, kebutuhan bermain dan
rekreasi dan kebutuhan belajar.
Hasil Analisa penulis, pada kasus Anemia yang diaalami Ny. A dijumpai
persamaan dengan pengkajian teoritis pola fungsional Henderson. Diantaanya
yaitu :
1. Kebutukan Nutrisi
Hasil analisa data dari pasien Ny. A nutrisi berkurang. Keluarga klien
mengatakan Ny.A tidak nafsu makan karena mual dan pusing. Hal ini terjadi
karena umumnya pada pasien Anemia akan mengalami penurunan nafsu
makan karena badan lemas, kepala pusing dan mual muntah karena adanya
penurunan kerja di gastrointestinal.
2. Kebutuhan Istirahat-tidur
Hasil analisa data dari pasien Ny.A pola tidurnya tidak teratur karena sering
terbangun.Menurut (Freeman, 2018), hal ini terjadi karena umumnya pada
pasien anemia akan mengalami pusing, pucat, dan ekstremitas dingin yang
membuat kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya berkurang.
3. Kebutuhan Aktivitas
Hasil analisa data dari pasien Ny. A terbatas aktivitasnya. Klien mengatakan
saat ingin berpakaian maupun toileting membutuhkan bantuan orang lain.
Hal ini terjadi karena umumnya pada pasien anemia akan mengalami
kelemasan yang menyebabkan terganggunya aktivitasnya.
4. Kebutuhan Aman-nyaman
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A klien mengatakan kurang nyaman
berada di RS karena semua pergerakannya dibatasi. Klien mengatakan aman
karena di samping bed pasien sudah dipasang traksi untuk menghindari klien
jatuh dari bed.
5. Kebutuhan Pengaturan suhu tubuh
Hasil analisa data dari pasien Ny. A klien mengatakan saat suhu ruangan
panas pasien minta selimut untuk menyelimuti badannya karena klien
mengatakan seluruh badannya dingin. Hal ini terjadi karena umumnya pada
pasien anemia akan kekurangan suplai O2 ke jaringan dalam tubuhnya yang
menyebabkan proses pengolahan sumber energi akan berkurang dan dan
terjadi hipotermi.
6. Kebutuhan Bekerja
Hasil Analisa data pada Ny.A klien mengatakan hanya mengurus anak dan
pekerjaan rumahnya yang ringan-ringan saja. Hal ini terjadi jika saat pasien
dengan anemia melakukan pekerjaan yang berat akan menyebabkan
kelelahan dan akan membahayakan kesehatannya.
7. Kebutuhan Komunikasi
Hasil Analisa data pada Ny. A dalam berkomunikasi klien tidak mengalami
gangguan sama sekali.
8. Kebutuhan Bermain dan berekreasi
Hasil Analisa data pada Ny. A selama dirawat di RS klien mengatakan tidak
dapat berekreasi denan keluarganya karena kondisinya yang sedang sakit di
RS. Tetapi klien mengatakan masih bisa bermain dan bersenda gurau dengan
tetangga samping bednya.
Akan tetapi tidak semua data yang diperoleh dari pasien sesuai
dengan pengkajian pola fungsional Henderson teoritis. Diantaranya yaitu :
1. Pola Pernapasan
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A mengatakan tidak mengalami sesak
napas, dan tidak dibantu dengan alat bantu apapun. Dalam pasien dengan
anemia umumnya terjadi hipoksia karena saat O2 dalam darah berkurang
akan menyebabkan kerja jantung yang meningkat dan menyebabkan
takikardi.
2. Kebutuhan Eleminasi
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A mengatakan tidak ada keluhan
muntah, diare atau konstipasi. Hal ini terjadi karena pada anemia akan
terjadi gejala klinis mual muntah dan diare maupun konstipasi
3. Kebutuhan Berpakaian
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A mengatakan dalam berpakaian klien
dibantu oleh orang lain, karena dalam memakai pakaian di tanga kanan
klien terpasang infus sehingga klien tidak bisa berpakaian sendiri.
4. Kebutuhan Personal hygine
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A mengatakan dalam menjaga
personal hyginenya seperti sibin klien dibantu oleh ibunya karen aklien
tidak bisa melakukannya sendiri karena lemas dan pusing. Tetapi dalam
pengkajian teoritisnya klien bisa melakukan personal hygine dengan
sendiri tanpa banyuan orang lain.
5. Kebutuhan Spiritual
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A mengatakan klien tidak pernah
beribadah pun sekalipun hanya berdoa dalam hati. Hal ini umumnya
terjadi pada pasien anemia tidak mengalami maslah apapun dalam
beribadah karena beribadah bisa diatas bed dan wudhu dengan tayamum.
6. Kebutuhan Belajar
Hasil Analisa data dari pasien Ny. A mengatakan klien mengatakan
sudah tau tentang penyakit yang dideritanya dan tau cara untuk
menaikkan Hb dalam darahnya.
Menurut (Freeman & Morando, 2018), penyakit anemia ditandai dengan
:Kelelahan, Kelemahan, Sakit kepala ringan, Sakit kepala, pucat / penyakit kuning,,
Takikardia / palpitasi, Nyeri dada, Dispnea, Ekstremitas distal dingin, Klaudikasio,
dan Pucat konjungtiva, lapisan kuku, bibir, mukosa mulut, dan lipatan palmar.
Hasil analisia penulis, pada kasus anemia yang dialami Ny. A tidak
semua gejala sesuai denganteori karena saat pengkajian ditemukan hasil yaitu Ny.
A lemas, pusing, mual.