Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penduduk lanjut usis mengalami peningkatan yang signifikan, Karena usia
harapan hidup perempuan lebih panjang di bandingkan dengan laki-laki(11,29 juta
jiwa berbanding 9,26 juta jiwa). Sebab itu permasalahan lanjut usia secara umum
di Indonesia sebenarnya tidak lain adalah permasalahan yang lebih di dominasi
oleh perempuan . Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di
Indonesia mempredeksikan pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka
11,34% atau tercatat 28,8 juta jiwa, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan
penduduk lansia terbsar di dunia ( Badan Pustakan Statistik/BPS,2009)

Menurut Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan


lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai (Usia 60+) tumbuh dengan
sangat cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainya. Pada tahun 2010
terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia . Hasil prediksi menunjukan bahwa
presentase penduduk lanjut usia akan mencapa 9,77 persen dari total penduduk
pada tahun 2010 dan akan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020. Bagian terbesar
personal lansia adalah jaminan pendapatan dan kesehatan. Hasil penelitian
menyebutkan 80% lansia menderita gangguan radang sendi Osteoartritis (OA) ,
persoalan gigi dan mulut, hipertensi,kesehatan mental,infeksi diabetes dan
kardiovaskuler(Tribudi2010)

Angka kematian akibat osteoatritis (OA) sekitar 6% dari semua kematian


akibat artritis.Hampir 500 kematian per tahun disebabkan osteoatritis (OA) dan
angka tersebut meningkat selama 10 tahun terakhir (Lawrence,2010; Dillon 2009).
Angka mortalitas pasien osteatritis (OA) adalh 0,4%, meskipun penyebab
kematian tidak tersedia untuk dilakukan analisis. Enampuluh sampai enampulh
tiga persen pasie OA melakukan operasi lutut dan 98% diantaranya dilakukan
penggantian sendi lutut total (America Academy Of Orthopedic surgeons,2009) .
Di Indonesia pada tahun 2009 , penderita osteoartritis mencapai 5% pada usia <40

1
2

tahun,30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >60 tahun. Untuk
Ostearthritis prevalensinya di Indoensia juga cukup tinggi yaitu mencapai 15,5%
pada laki-laki dan 12,7% pada perempuan dari seluruh penderita ostearthritis
(Soeroso dkk,2010)

Telah dilakukan penelitian dipolo Reumatologi Rumah Sakit Hasan


Sadikin Bandung antara bulan juli 2003 sampai dengan bulan september 2005.
Ternyata kasus OA didapatkan pada 69% dari 2025 kunjungan pasien ke poli
klinik reumatalogi rumah sakit hasan sadikin bandung. Lokasi anatomis OA
tersering pada penelitian ini adalah pada genue sebanyak 62,8 kasus (Gunardi R
2009)

Diagnosis OA biasanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis, temuan


laboratorium , dan pemeriksaan radiologis khusus dapat membantu untuk
mengevaluasi OA. Radiogram sendi lutut yang sedang memikul beban tubuh
dapat memberi gambaran lebih baik tentang efek penyakit bila dibandingkan
dengan gambaran sendi yang sedang tidak memilkul beban tubuh. OA bukan
untuk penyakit yang simetris, sehingga pembuatan gambar radiogram sendi
kontralateral akan dapat membantu (Price2011)

Nyeri arthtritik,seperti yang dialami pasien OA merupkan kejadian medik


yang sering dijumpai dan terkait dengan penurunan fungsional yang berkaitan
pada menurunya kualitas hidup pasien, bila dibandingkan dengan keadaan
kelainan klinis menahun lainnya.(Kidd BL,Langferd Rm,2009) pada umunya
pasien OA mengatakan bahwa keluhan keluhan yang dirasakan telah berlangsung
lama,tetapi berkembang secara perlahan seperti nyeri sendi, hambatan gerakan
sendi, kaku pada pagi hari,krepitalis, pembesaran sendi deformitis,pembengkakan
sendi yang asimetris,perubahan gaya berjalan (Felson,2009)

Peran perawat memlikiki peran yang sangat penting dalam membantu


pasien menangani nyeri, Perawat dapat membantu lansia yang mengalami nyeri
secara sederhana hanya dengan menggunakan ketrampilan interpersonal yang
3

baik. Peran perawat adalah untuk membantu pasien lansia yang mengalami
nyeri,mempertahankan kenyamanan semaksimal mungkin dan mempertahankan
kualitas kehidupan yang baik (McGuire,2009)

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini agar mampu


mendokumentasikan Asuhan Keperawatan yang Komperhensif pada kasus
Osteiarhritis di RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung

2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi pengkajian dan menganalisa data yang
diperoleh pada klien dengan Osteoarthritis
b. Mampu merumuskan masalah diagnosa Keperawatan dan
Menetukan perioritas dan diagnosa yang sudah ditentukan.
c. Mampu menetukan tujuan tindakan keperawatan pada klien
Osteoarthitis
d. Mampu menyusun Intervensi keperawatan dengan diagnosa
keperawatan pada klien Osteoarthritis
e. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan dengan
diagnosa keperawatan pada klien Osteoarthritis
f. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada klien
dengan Osteoarthritis
g. Mampu membandingkan antara teori dala masalah yang ada di
dalam praktik keperawatan
4

C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Menggambarkan metode diskriptif, yaitu dengan menggambarkan


keadaan klien dirawat saat itu, sedangkan dalam pengumpulan data
menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dari pasien sendiri dan


keluarga pasien perawat dan tenaga kesehatan lain untuk pengumpulan
data yang diperlukan.

2. Observasi

Penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap pasien


Osteoarthritis dan ikut memberikan asuhan keperawatan sehingga
memperoleh gambaran yang nyata tentang masalah yang dialami.

3. Studi Dokumentasi

Suatu cara untuk mendapatkan data baik dari catatan medis


maupun perawat yang tergabung dalam dokumentasi status klien sehingga
bahan untuk menunjang tindakan keperawatan pada klien dengan
Osteoarthritis.

4. Studi Keperawatan

Mengumpulkan buku standar/literatur dan bagian ilmiah bersifat


teoritis yang menjunjung pengumpulan data

D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
5

C. Metode Pengumpulan Data


D. Sistematik Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Gambaran Klinis
E. Pengolahan Kasus
F. Patway
G. Asuhan Keperawatan
1.) Pengkajian Keperawatan
2.) Diagnosa Keperawatan
3.) Intervensi Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi Keperawatan

BAB IV PEMBAHASAN

Meliputi maalah yang muncul dan masalah yang tidak muncul

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran


6

E. Manfaat Penulisan :
1. Bagi Institusi
Sebagai Informasi tambahan
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengalaman dan wawasan penulis mengenai
Osteoarthritis
3. Bagi Masyarakat
Kasus ini dapat dijadikan informasi pada masyarakat tentang
pentingnya
penanganan osteoarthritis

Anda mungkin juga menyukai