Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Integrasi
Nasional. Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Makalah ini berisi tentang Integrasi Nasional, kami melengkapi dengan pendahuluan
sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembutan makalah. Pembahasan
yang menjelaskan Integrasi nasional, dan penutup yang menjelaskan tentang kesimpulan dari
isi makalah kami. Selain itu kami menyertakan juga daftar pustaka yang menjelaskan sumber
dan referensi dari makalah kami.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan telah melakukan yang terbaik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan besar hati dimohon
kemaklumannya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang Integrasi Nasional dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terhadap pembaca.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................4
1.4 Manfaat.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian negara secara umum.......................... ......................................................5
2.2 Pengertian negara menurut para ahli..........................................................................5
2.3 Pengertian warga negara............................................................................................6
2.4 Pengertian warga negara menurut para ahli...............................................................7
2.5 Hak dan Kewajiban warga negara..............................................................................7
2.6 Hubungan antara negara dan warga negara................................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri atas pulau-pulau


yang dibatasi oleh laut dan selat. Sebagai sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari banyak
etnis dan budaya, Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang dapat
menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, kesatuan bangsa. Untuk
menyiasati hal tersebut, berbagai upaya tengah dilakukan. Salah satunya, yakni diwajibkan
kepada seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman, seperti
tidak menyinggung SARA, harus saling menghormati antaragama dan keyakinan, serta
menghargai perbedaan budaya.

Sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang
terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsa pada suatu negara.
Perpecahan dalam suatu bangsa ini dapat diselesaikan dengan integrasi nasional. Tetapi dalam
kenyataannya, masyarakat Indonesia saat ini masih belum bisa menerapkan Integrasi Nasional
dalam menghadapi masalah-masalah bangsa yang memicu perpecahan. Sifat dasar bangsa
Indonesia yang amat menonjol adalah sifat sifat kekeluargaan, musyawarah, percaya dan taat
beribadah kepada tuhan, sifat ramah tamah, gotong royong, suka menolong, dan toleransi
adalah sifat yang harus kita miliki. Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul
“Membangun Integrasi Nasional dengan Bingkai Bhinneka Tunggal Ika”. Hal ini
dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang pentingnya integrasi nasional dan
toleransi dalam mengatasi masalah yang memicu perpecahan

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Integrasi Nasional itu?
2. Apakah pengertian ?
3. Bagaimanakah hubungan Negara dengan Warga Negara?
4. Hubungan hubungan Negara dengan Warga Negara di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian tentang Negara
2. Mengetahui pengertian warga negara
3. Mengetahui hubungan Negara dengan Warga Negara
4. Mengetahui hubungan negara dan warga negara di Indonesia

1.4 Manfaat
Adapun manfaat bagi pembaca yaitu
1. Pembaca dapat mengerti arti dari Negara dan Warga negara
2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana hubungan Negara dan Warga negara
3. Pembaca bisa menerapkan yang seharusnya dilakukan antara warga negara dengan negara

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian secara umum


Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah
integrasi mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh /
bulat. Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,
meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional.
Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas maka interasi nasional mempunyai
pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya ke dalam
kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin
terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama
sebagai suatu bangsa.
Nazaruddin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada seluruh unsur
dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya ekonomi, maka pada
intinya integrasi nasional lebih menekankan persatuan persepsi dan prilaku diantara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan
antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-nilai
umum yang ada didalam masyarakat melalui proses :

a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana
individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam
kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima oleh
kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang menghasilkan nasionalisme dan
menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik, melalui semboyan “satu tanah air, satu
bahasa, satu bangsa”.

Proses Integrasi Nasional harus melalui fase-fase sosial dan politik :

5
1) Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaa, keinginan,
dan ukuran penilaian.
2) Mengembangkan sikap toleransi didalam kelompok sosial.
3) Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu konsensus.
4) Mengidentifikasi akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang ada.
5) Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama dalam
kehidupan busaya dan politik.
6) Mengakomodasi timbulnya etnis.
7) Adanya upaya kuat dalam melawan prasangka dan diskiriminasi.
8) Menghilangkan pengkotak-kotak kebudayaan.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah berjalan alamiah sesuai
dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni pengaruh kekuasaan suatu
nefara atas negara-negara lain dan ominasi peran politik etnik tertentu.

2.2 Pengertian menurut para ahli


1. Howard Wriggins
Integritas nasional berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

2. Myron Weiner
Menurutnya Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.

3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin


Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek
kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

2.3 Faktor Pendukung Integrasi Nasional

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.


2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

6
2.4 Faktor Penghambat Integrasi Nasional

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor


kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama
yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

2.5 Pentingnya Integrasi Nasional

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara.
Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun
kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara
senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita,
baik kerugian berupa fisik materiil seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran,
cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lain banyak pula
potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapat digunakan untuk
melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai konflik di
dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan. Integrasi masyarakat yang sepenuhnya
memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping
membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan
kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam
masyarakat, merupan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang
ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan
perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-
perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun apapun
kondisinya integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangan dibutuhkan untuk
membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan
Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun
kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan. Sejarah Indonesia adalah sejarah yang merupakan proses dari bersatunya suku-
suku bangsa menjadi sebuah bangsa. Ada semacam proses konvergensi, baik yang disengaja

7
atau tak disengaja, ke arah menyatunya suku-suku tersebut menjadi satu kesatuan negara dan
bangsa.(Sumartana dkk, 2001:100).

2.6 cara memperkukuh integrasi nasional


Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar
tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari
ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila,
dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi ini dimana
terdapat pemerintahan yang berdaulat yang mengatur tentang ekonomi, politik, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan. Warga Negara adalah orang-orang yang secara resmi ikut menjadi
bagian dari penduduk yang dimana mereka menjadi salah satu unsur negara. Hubungan negara
dengan warga negara sangat erat kaitannya karena negara merupakan bentukan dari
masyarakat, namun kedudukan negara merupakan penyelenggara ketertiban dalam
masyarakat agar tidak terjadi konflik, pencurian, dan lain-lain.
3.2 SARAN
Sebagai warga negara yang baik kita harus mengerti dan memahami apa itu makna
negara. Karena kita tinggal di suatu negara dan kita tidak akan bisa lepas atau hidup tanpa
keutuhan negara. Selain memahami tentang negara kita juga harus tau hubungan antara negara
dan warga negara. Untuk itu kita harus ikut mewujudkan tujuan negara dan cita-cita negara.
Karena tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban mencapai kesejahteraan umum. Jadi
hubungan negara dan warga negara ibarat makhluk hidup dengan udara, keduanya memiliki
timbal hubungan balik yang sangat erat, negara indonesia sesuai konstitusi, misalnya
berkewajiban untuk melindungi seluruh warganya tanpa kecuali secara jelas dalam UUD Pasal
33.

9
Daftar Pustaka
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-integritas-nasional-menurut.html/
diunduh pada tanggal 21 November 2016

http://www.edukasippkn.com/2016/05/pentingnya-integrasi-nasional.html

http://pipa-biru.blogspot.co.id/2014/01/integrasi-sosial-dan-integrasi-nasional.html

Sumartana dkk, 2001:100

10

Anda mungkin juga menyukai