Anda di halaman 1dari 2

Planning Attracting

Tahap planning adalah Attracting adalah proses mempublish employee


untuk perumusan pegawai requirement serta untuk memutuskan apakah perekrutan
seperti apa yang dipilih dari pegawai yang sudah ada atau mencari
diperlukan perusahaan pegawai baru. Terdiri dari:
(perumusan employee
requirements)
Employee Employee Branding
Pencitraan bahwa menjadi pegawai di posisi ini
Requirements
atau perusahaan ini banyak keuntungan yang
akan didapat sehingga orang-orang akan
berlomba ingin masuk ke perusahaan ini, Sistem
ini sama seperti branding ke konsumen sehingga
tercipta Employee of Choice

Employee of Choice
Kini perusahaan ini dan lowongan pekerjaannya
ini telah menjadi “Pilihan utama” bagi seorang
pegawai

Motivating and Developing Selecting

Pada tahap ini dilakukan penyesuaian baik terhadap Tahap Selecting adalah
pekerjaan maupun terhadap lingkungan kerja serta seleksi dan penerimaan
dilakukan beberapa aktivitas pendampingan seperti: dari kandidat yang sesuai
Counselling, guiding, coaching, educating, mentorin dengan permintaan
perusahaan

Talent Audit

Pada tahap ini dilakukan penilaian pada


pegawai apakah sudah memiliki kompetensi
yang sesuai? Apabila belum maka proses
diatas akan diulang

Career Management

Apabila pegawai sudah memiliki kompetensi


yang sesuai maka dilakukan Manajemen
Karir yang terdiri dari:
Peningkatan dan pemeliharaan kompetensi
pegawai, perencanaan pengembangan karir
dan perencanaan pengganti posisi saat ini
Retention

Tahap Retention adalah tahap yang paling sulit dalam manajemen talent, pada tahap ini hal yang
ditekankan adalah komitmen pegawai untuk tetap memberikan hasil kerja terbaik dan loyal
terhadap perusahaan. Pegawai sudah kompeten di bidangnya dapat merasa dirinya sangat
berharga dan perusahaan sangat membutuhkan dirinya, hal ini juga menjadi titik yang mudah
dipengaruhi oleh pihak perusahaan lain agar terjadi turnover sehingga pegawai tersebut pindah
perusahaan. Perusahaan harus paham mengenai fokus dari pegawai. Umumnya pegawai berusia 30
tahun memiliki fokus pengembangan karir. Pegawai usia 31-50 tahun memiliki fokus manajemen
karir dan kepuasan kerja. Usia >50 tahun memiliki fokus penjaminan hari tua.
Pada tahap ini dilakukan Risk analysis

Risk Analysis

Risk analysis memiliki peran analisis:


1. Siapa yang mungkin akan keluar dari perusahaan/yang akan diganti
2. Seberapa besar kemungkinan hal tersebut terjadi?
3. Apa dampak yang dapat terjadi?
4. Apakah orang tersebut bisa digantikan?
Setiap pertanyaan dijawab dengan skala 1-5 (very high-very low), setelah itu
dilakukan analisis apakah perusahaan akan melakukan langkah
retain/mempertahankan pegawai tersebut? Apabila ya maka akan dilakukan
Retain Action.

Repair Pay Systems


Dilakukan evaluasi mengenai sistem pembayaran pada pegawai
apakah sudah sesuai atau belum

Redesign Job Description


Dilakukan review pada beban kerja apakah sudah cukup, lebih,
kurang, atau diubah.

Right Promotion
Retain Action

Pertimbangkan promosi pada posisi yang tepat untuk pegawai


tersebut.

Work-life Balance Review


Dilakukan analisis apakah beban kerja telah merugikan kehidupan
pribadi/sosialnya atau tidak

Eliminate Unpleasant Reasons


Pegawai yang sudah diketahui penyebab hambatan dapat dilakukan
penyelesaian terhadap hambatan tersebut

Recheck Managers Quality


Umumnya pegawai memilih berhenti karena masalah dengan
manajernya daripada masalah dengan perusahaan, oleh karena itu
dilakukan evaluasi pada manajer.

Anda mungkin juga menyukai