PBL 2 Makalah
PBL 2 Makalah
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia komunikasi adalah suatu hal yang penting untuk bisa
melakukan relasi dengan lingkungan manusia itu sendiri, yang dimana hal ini dilakukan untuk
menjalin hubungan yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat bagi dirinya sendiri, maupun
orang lain. Komunikasi juga berarti penyampaian atau pertukaran pesan atau informasi
melalui pembicaraan, tulisan, ataupun perilaku antara dua orang atau lebih
Dalam komunikasi terdapat istilah empati dan simpati, simpati adalah respon dengan
merasakan apa yang dialami orang lain baik itu perkataan, perbuatan maupun penampilan.
Respon simpati ini berupa melakukan sesuatu yang menurut diri orang yang bersimpati itu
sendiri baik dan benar. Sedangkan. empati adalah memahami orang lain dengan sudut
pandang dan cara berpikir orang lain itu sendiri, tetapi di sini bukan turut larut dalam perasaan
maupun keadaan orang lain. Empati bukan hanya perasaan, tetapi juga perilaku ataupun
perbuatan. Empati biasanya bukan hanya dengan pemberian support, namun dibarengi dengan
pemberian materi atau barang
- (negatif)
1.6. Hipotesis
Dokter merahasiakan hasil pemeriksaan pasien, dan itu melanggar kode etik yang
terikat degan kerahasiaan pasien yang harus dijaga
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario 1
2.2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain(1). Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-
gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
dan mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal(2).
Didalam komunikasi juga ada istilah empathy dan sympathy. yaitu :
1. Empathy, adalah memahami orang lain dengan sudut pandang dan cara berpikir orang
lain itu sendiri, tetapi di sini bukan turut larut dalam perasaan maupun keadaan orang
lain. Empati bukan hanya perasaan, tetapi juga perilaku ataupun perbuatan. Empati
biasanya bukan hanya dengan pemberian support, namun dibarengi dengan pemberian
materi atau barang.
2. Sympathy, adalah respon dengan merasakan apa yang dialami orang lain baik itu
perkataan, perbuatan maupun penampilan. Respon simpati ini berupa melakukan
sesuatu yang menurut diri orang yang bersimpati itu sendiri, baik dan benar.
2.2.1 Komunikasi Dokter Pasien
1. Activity – passivity.
Pola hubungan orangtua-anak seperti ini merupakan pola klasik sejak profesi
kedokteran mulai mengenal kode etik, abad ke 5 S.M. Di sini dokter seolah-olah
dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien. Biasanya
hubungan ini berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam, atau sedang
tidak sadar, atau menderita gangguan mental berat.
2. Guidance – Cooperation.
3. Mutual participation.
kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila
ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak uk dalam kategori norma hukum yang didasari
kesusilaan. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
2.5. kode Etik Kedokteran
Etik kedokteran dilandaskan atas norma-norma etik, dan asas asas yang mengatur
hubungan manusia pada umumnya, khusus di indonesia asas itu adalah pancasila yang diakui
sebagai landasan idiil dan undang-undang 1945 sebagai landasan struktural,
2.6. Solusi
Dokter diwajibkan untuk menjaga rahasia pasien yang dimana ada dalam pasal 12
kode etik kedokteran yang berbunyi “setiap dokter wajib merahasiaka seala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien” namun dalam situasi dan kondisi tertentu jika pasien
memang bisa disembuhkan/dipulihkan jika diberitahu kepada orang tertentu, contohnya
keluarga dan orang yang diberitahu itu, harus diberikan informasi yang tepat sehingga tidak
terjadi tindakan yang menyeleweng
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seorang dokter dalam melakukan komunikasi harus menggunakan empati dan tidak
boleh menggunakan simpati, yang bertujuan untuk tidak larut dalam perasaan pasien yang
mengalami kejadian kurang mengenakkan sehingga tidak mengganggu efektivitas kerja
seorang dokter, dan juga seorang dokter harus melaksanakan kode etik kedokteran yang
didasarkan oleh pancasila dalam negara indonesia yang bertujuan untuk meminimalisir
terjadinya pelanggaran hukum dalam etika dan disiplin
DAFTAR PUSTAKA
102019024
A1
Billy.102019024@civitas.ukrida.ac.id