Anda di halaman 1dari 17

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakuan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang

Kota Solok terletak di Jl. Datuk Perpatih Nan Sabatang Kec.Lubuk Sikarah

Kota Solok Propinsi Sumatera Barat pada tanggal April 2017. Penelitian ini

menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, jumlah

sampel sebanyak 69 orang teknik total sampling dengan gambaran

karakteristik sebagaimana diperlihatkan pada table 5.1 :

Tabel 5.1
Karakteristik Siswa Kelas V(lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Koto Panjang Kota Solok

Karakteristik Frekuensi(n) Persentase(%)

1. Jenis Kelamin

Laki-laki 39 56,5
Perempuan 30 43,5
Total 69 100,0

2. Umur

10 Tahun 9 13,0
11 Tahun 52 75,4
12 Tahun 8 11,6
Total 69 100,0
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat karakteristik siswa kelas V(lima) di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok didapatkan dari 69 total

siswa sebanyak 39 orang(56,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 52

orang(75,4%) siswa yang berumur 11 Tahun.

B. Analisa Univariat

1. Prestasi Belajar
Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa kelas V(lima) di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok.

Table 5.2
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kelas V(Lima) di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok.

Nilai Prestasi Frekuensi(n) Persentase(%)


Belajar
74 1 1.4
78 2 2.9
81 3 4.3
83 3 4.3
84 5 7.2
85 6 8.7
86 5 7.2
87 3 4.3
88 4 5.8
89 2 2.9
90 10 14.5
91 1 1.4
92 6 8.7
93 4 5.8
94 4 5.8
95 4 5.8
96 3 4.3
97 3 4.3
Total 69 100,0
Disribusi frekuensi prestasi belajar berdasarkan tabel 5.2 didapatkan

bahwa dari 69 orang total siswa diantaranya 10 orang(14,5%) memperoleh

nilai prestasi belajar dengan nilai 90. Untuk memudahkan peneliti

menganalisa prestasi belajar siswa, peneliti melakuan pengkategorian data

sebagaimana terlihat pada tabel 5.3 :

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Kategori Prestasi Belajar Siswa Kelas V(lima) di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok

Prestasi Belajar Frekuensi(n) Persentase(%)

Tinggi 37 53.6
Rendah 32 46.4

69 100.0
Total

Berdasarkan hasil yang terlihat pada tabel 5.3 didapatkan bahwa dari

total 69 orang siswa 37 orang(53,6%) diantaranya memiliki prestasi belajar

tinggi.
2. Kualitas Tidur
Distribusi frekuensi kualitas tidur siswa kelas V(lima) di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok.

Table 5.4
Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Siswa Kelas V(lima) di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok

Nilai Frekuensi (n) Persentase(%)


Kualitas Tidur

2 2 2,9
3 7 10,1
4 15 21,7
5 11 15,9
6 12 17,4
7 3 4,3
8 2 2,9
9 11 15,9
10 5 7,2
11 1 1,4

Total 69 100,0

Distribusi frekuensi kualitas tidur berdasarkan tabel 5.4 siswa kelas

V(lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok didapatkan

bahwa dari 69 orang total siswa 15 orang(21,7%) diantaranya memiliki nilai

kualitas tidur 5 (lima). Untuk memudahkan peneliti menganalisa kualitas tidur

siswa, peneliti melakukan pengkategorian data sebagaimana terlihat pada tabel

5.5 :
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Kategori Kualitas Tidur Siswa Kelas V(lima) di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok

Kualitas Tidur Frekuensi(n) Persentase(%)

Baik
35 50.7
Buruk
34 49.3
Total
69 100.0

Berdasarkan hasil yang terlihat pada tabel 5.5 didapatkan bahwa dari total

69 orang siswa diantaranya 35 orang(50,7%) memiliki kualitas tidur Baik.


C. Analisa Bivariat

Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas

V (lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota solok.

Tabel 5.6
Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V(lima)
di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok

Kualitas Prestasi Belajar Jumlah Pvalue OR


Tidur Tinggi Rendah CI 95 %
f % F % F %

Baik 22 59,5 13 40,6 35 50,7 0,187 2,144


Buruk 15 40,5 19 59,4 34 49,3 (0,818-
5,618)
Total 37 100,0 32 100,0 69 100,0

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 5.6 didapatkan bahwa dari 35

siswa yang memperoleh nilai kualitas tidur baik 22 orang(59,5%) diantaranya

memiliki prestasi belajar tinggi, dan dari 34 total siswa yang memilik kualitas

tidur buruk 19 orang(59,4%) diantaranya memiliki prestasi belajar rendah.

Setelah dilakukan uji statistik didapatkan nilai p value sebesar

0,187(P>0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara

kualitas tidur dengan prestasi belajar. Nilai OR sebesar 2.144 , jika terjadi

perubahan pada variabel kualitas tidur maka memicu perubahan variabel

prestasi belajar sebanyak 2.144 kali.


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

1. Prestasi Belajar Siswa Kelas V(lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Koto Panjang Kota Solok.

Hasil penelitian ini menunjukkan prestasi belajar siswa kelas V(lima)

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok memperoleh nilai

yang tinggi di antaranya 3 orang memperoleh nilai 97(4,3%), 3 orang

memperoleh nilai 96(4,3%), 4 orang memperoleh nilai 95(5,8%), 4 orang

memperoleh nilai 94(5,8%), 4 orang memperoleh nilai 93(5,8%), 6 orang

memperoleh nilai 92(8,7%), 1 orang memperoleh nilai 91(1,4%), 10 orang m

emperoleh nilai 90(14,5%), 2 orang memperoleh nilai 89(2,9%), 4 orang

memperoleh nilai 88(5,8%), 3 orang memperoleh nilai 87(4,3%), 5 orang

memperoleh nilai 86(7,2%), 6 orang memperoleh nilai 85(8,7%), 5 orang

memperoleh nilai 84(7,2%), 3 orang memperoleh nilai 83(4,3%), 3 orang

memperoleh nilai 81(4,3%), 2 orang memperoleh nilai 78(2,9%), dan 1 orang

memperoleh nilai 74(1,4%).

Guna mempermudahkan analisa data peneliti melakukan

pengkategotian yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa prestasi belajar

siswa kelas V(lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok,

sebagian besar kategori tinggi yaitu 37 orang(53,6%). Penelitian yang


dilakukan oleh Hanafi et al. (2016), menunjukkan bahwa prestasi belajar

mahasiswa tinggi (53%).

Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh dari sebuah proses

yang disebut dengan belajar, bagi siswa belajar merupakan suatu kewajiban.

berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses

belajar yang dialami oleh siswa tersebut. Menurut Mudzakir belajar adalah

suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam

diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sebagainya, perubahan-perubahan tersebut

akan tampak pada prestasi yang diperoleh oleh siswa tersebut. Untuk meraih

prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan,

karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami

kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk

berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam

kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, faktor

internal terdiri dari fisiologis, psikologis, panca indra, intelegensi/ kecerdasan,

bakat, motivasi, dan faktor eksternal dapat dilihat dari lingkungan. Intelegensi

atau kecerdasan siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar. Menurut

Wangmuba intelegensi/kecerdasan merupakan suatu konsep mengenai

kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.


Dalam kemampuan unum ini terdapat kemampuan-kemampuan yang spesifik

seperti pengetahuan, kecakapan atau keterampilan setelah melakukan latihan.

Menurut peneliti sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Solok ini

dalam menerima siswa tentunya menyeleksi siswa yang akan masuk atau

diterima sekolah, siswa harus mengikuti beberapa tes seperti tes akademik

yaitu pengetahuan, tes tulis baca dan tes praktek ibadah yaitu hafalan surat-

surat pendek, dengan diadakannya tes ini sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Kota Solok ini memperoleh siswa yang memiliki intelegensi/kecerdasan yang

baik tentunya dapat memperngaruhi prestasi belajar.

Pada penelitian ini juga ditemukan prestasi belajar siswa kategori

rendah sebanyak 32 orang(46,4%). Hal ini dapat di pengaruhi oleh minat

belajar siswa tersebut, karena dengan minat yang kurang terhadap suatu

pembelajaran akan berdampak terhadap prestasi belajar.

2. Kualitas Tidur Siswa Kelas V(lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Koto Panjang Kota Solok

Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas tidur siswa di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok memiliki nilai paling tinggi 11

dengan frekuensi 1 orang(1,4%) dari total nilai kuesioner sebanyak 21,

kemudian yang memperoleh nilai 10 sebanyak 5 orang(7,2%), yang

memperoleh nilai 9 sebanyak 11 orang(15,9%), yang memperoleh nilai 8

sebanyak 2 orang(2,9%), yang memperoleh nilai 7 sebanyak 3 orang(4,3%),


yang memperoleh nilai 6 sebanyak 12 orang(17,4%), yang memperoleh nilai 5

sebanyak 11 orang(15,9%), yang memperoleh nilai 4 sebanyak 15

orang(21,7%),yang memperoleh nilai 3 sebanyak 7 orang(10,1%), dan yang

memperoleh nilai 2 sebanyak 2 orang(2,9%) dengan ini kualitas tidur siswa di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota Solok termasuk kedalam

kualitas tidur baik karena dari rentang skor 0-21 nilai terendah dapat

dikatakan kualitas tidur baik.

Berdasarkan pengkategorian yang penelitia lakukan menunjukkan

bahwa kualita tidur siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota

Solok sebagian besar termasuk kedalam kategori baik yaitu 35 orang(50,7%).

Hasil penelitain ini sesuai dengan yang dilakukan Hanafi et al. (2013), bahwa

sebagian besar siswa memiliki kualitas tidur baik 51 mahasiswa (65%).

Kualitas tidur menurut Nashori dan Diana (2005), tidur adalah aktifitas

terpenting manusia. Bila aktifitas ini dapat dijalani seseorang dengan baik,

maka efeknya akan mengenai berbagai dimensi kehidupan seseorang di waktu

terjaga. Tidur memiliki pengaruh terhadap kewaspadaan , energy, konsentrasi,

kecekatan reaksi, mempengaruhi suasana hati, dan kesehatan yang prima.

Hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto

Panjang Kota Solok dapat dilihat pada pertannyaan nomor 9 yang dinilai

kedalam komponen 1, pertannyaan tentang selama sebulan yang lalu,

bagaimana rata-rata kualitas tidur anda, Rata-rata siswa menjawab kualitas

tidur mereka Baik, tapi hasil penelitain ini ternyata kualitas tidur hanya 35
orang(50,7%) yang memiliki kualitas tidur baik sedangkan 34 orang

lagi(49,3%) siswa memiliki kualitas tidur buruk.

Menurut peneliti hal ini menunjukkan bahwa untuk kualitas tidur

siswa kelas V(lima) di madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Solok perbandingan

baik dan buruk tidak begitu jauh jarak persentasenya, kualitas tidur buruk

menunjukkan beberapa gangguan yang dialami pada siang hari, hal ini dapat

dilihat dari kuesioner yang peneliti berikan kepada siswa yaitu komponen 7

tergangunya aktifitas disiang hari rata-rata mereka mengalami gangguan

sepeti : kelelahan, mengantuk, dan kurang berkonsentrasi. Kemudian dapat

juga dilihat nilai yang diperoleh siswa dari kuesioner pada komponen 5 yang

pertanyaan selama sebulan yang lalu, malasalah yang selalu menggangu tidur

anda, Ada beberapa masalah- masalah yang di alami siswa dalam kualitas

tidur mereka seperti : tidak dapat tidur selama 30 menit, bangun tidur di

tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat, pergi kekamar mandi di malam

hari, sulit bernafas secaranyama selama tidur, batuk, merasa kedinginan,

merasa kepanasan, mengalami mimpi buruk, sakit sakitan(pegel-pegel) ketika

bangun tidur.

B. Analisa Bivariat

Hasil penelitian ini menggunakan uji non Parametric Correlations

yaitu uji Chi-Square didapatkan nilai p value sebesar 0,187(P>0,05) yang

diartikan tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi belajar
siswa atau HO diterima, penelitian ini sama yang dilakukan oleh Saragih, E.

B. (2016) tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan indek prestasi

belajar mahasiswa keperawatan angkatan 2013(p value=0,506).

Hasil penelitian ini didapatkan nilai prestasi belajar siswa paling tinggi

dengan angka 97 sebanyak 3 orang(4,3%), nilai terendah 74 yang didapatkan

oleh 1 orang(1,4%) kemudian prestasi belajar siswa kelas V(lima) di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panajang Kota Solok berkategori tinggi

sebanyak 37 orang(53,6%) dan sebanyak 32 orang(46,4%) kategori rendah,

sedangkan kualitas tidur yang di peroleh siswa dari total skor 0-21 yang

memperoleh skor paling tinggi 1 orang(1,4%) dengan skor 11, sedangkan

yang memperoleh nilai terendah 2 orang(2,9%) dengan nilai skor 2, dan

kualitas tidur mereka berkategori baik sebanyak 35 orang(50,7%) dan 34

orang(49,3%) kategori buruk.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh dari 35 orang siswa yang

memiliki kualitas tidur baik , 22 orang(59,5%) diantaranya memiliki prestasi

belajar tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang yang mempunyai

kualitas tidur baik maka akan memperoleh prestasi belajar tinggi dan ini

sejalan dengan fungsi tidur itu sendiri bahwa kualitas tidur baik dapat

menjaga kesehatan mental, emosional, konsentrasi yang baik, mengurangi

stress, dan lain-lain. Tidur membawa kembali aktifitas dan keseimbangan

tubuh menuju level normal, pada saat seserang tidur denyut jantung akan

turun sehingga kinerja jantung lebih ringan 10-20 kali lebih sediikit setiap
menitnya, selama kondisi tidur, otot skelet akan berelaksasi secara pogresif

sehingga akan menyimpan energy lebih banyak untuk proses seluler yang

pening.(Potter & Perry, 2009).

Kemudian hasil lain didapatkan 13 orang(40,6%) diantaranya

memiliki prestasi belajar rendah, sedangkan dari 34 orang yang memiliki

kualitas tidur buruk 19 orang(59,4%) diantaranya memiliki prestasi belajar

rendah, dan 15 orang(40,5%) memiliki prestasi belajar tinggi. Dalam

penelitian ini siswa yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 35 orang

ditemukan 13 orang(40,6%) diantaranya memiliki kualitas tidur buruk dan

siswa yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 34 orang ditemukan 15

orang(40,5%) memiliki prestasi belajar tinggi. Penelitian ini sama yang

dilakukan oleh Nilifd., H dkk, dimana dalam satu responden yang memiliki

kualitas tidur yang baik dan prestasi akademik yang kurang baik hanya 27

orang (35%) dan yang memiliki kualitas tidur yang buruk dengan prestasi

akademik yang baik hanya berjumlah 43 orang (43%).

Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar responden yang tidak berhubungan dengan kualitas tidur,

seperti keadaan fisik, lingkungan keluarga, sosial ekonomi, pergaulan dan

lain-lain. Responden yang memiliki kualitas tidur yang buruk tapi prestasi

akademiknya baik dapat disebabkan karena pengaruh jam belajar di malam

hari, terutama ketika akan mengikut ujian mereka belajar pada malam hari

sehingga jam tidur menjadi berkurang, namun responden mampu mencapai


prestasi akademik yang baik karena belajar dengan giat yang mereka lakukan

pada malam hari. Untuk siswa yang memiliki kualitas tidur buruk prestasi

belajar tinggi. Hal ini dapat disebabkan tersedianya saraa dan prasarana

sekolah yang mendukung untuk memudahkan siswa dalam proses belajar, apa

yang dibutuhkan siswa sudah cukup terpenuhi dengan fasilitas yang sudah

disediakan di sekolah, sehingga dapat membantu perkembangan pendidikan

siswa uang dapat belajar secara efektif.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jadi memiliki

keterbatasan, antara lain sulit menentukan sebab akibat karena pengambilan

data variable dependen dan independen dilakukan saat bersamaan. Akibatnya

sering kali tidak ditemukan mana penyebab dan mana akibat.

Beberapa ketebatasan lain dalam penelitian ini seperti kettebatasan

waktu, tenaga, dan dana yang dimiliki oleh peneliti sehingga menyebabkan

penelitian hanya dapat menilai satu variable independen saja. Faktor lain

seperti : Faktor internal meliputi psikologis, panca indera,

intelegensi/kecerdasan, bakat, motivasi, dan faktor eksternal seperti :

lingkungan. Faktor-faktor ini juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.


BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan kualitas tidur

dengan prestasi belajar siswa kelas V(lima) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Koto Panjang Kota Solok, maka dapat ditarik kesimpulan dengan hasil

sebagai berikut:

1. Karakteristik responden pada jenis kelamin diperoleh laki-laki lebih

banyak dari perempuan dengan jumlah 39 orang(56,5%).

2. Karakteristik responden terbanyak ditemukan pada umur kategori 11

tahun dengan jumlah 52 orang(75,4%).

3. Prestasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota

Solok nilai siswa paling tinggi adalah 97 yang diperoleh oleh 3

orang(4,3%) dan nilai terendah adalah 74 yang diperoleh oleh 1

orang(1,4%).

4. Prestasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota

Solok sebagian besar berkategori tinggi sebanyak 37 orang(53,6%).

5. Kualitas tidur siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Koto Panjang Kota

solok termasuk kedalam kualitas tidur baik dengan skor paling tinggi 11

yang di peroleh oleh 1 orang(1,4%), dan nilai terendah 2 yang diperoleh

oleh 2 orang(2,9%).
6. Kualitas tidur siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Panjang Kota

Solok sebagian besar berkategori baik sebanyak 35 orang(50,7%).

7. Hasil penelitian ini diperoleh tidak ada hubungan antara kualitas tidur

dengan prestasi belajar yang dilakukan dengan uji statistic NonParametrik

Chi-Square dengan nilai p value 0,187 (p>0,05).

B. SARAN

1. Bagi Instasi Tempat Peneliti

Penelitaian ini dapat memberikan masukan bagi instansi sekolah untuk

mengembangkan keilmuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan kualitas tidurnya. Penelitian

ini juga dapat menjadi masukan bagi siswa agar dapat mempertahankan

kualitas tidur dan mengatur tidur yang baik, meskipun tidak ditemukannya

hubungan kualitas tidur dengan prestasi belajar . Namun kualitas tidur

yang buruk akan memperngaruhi aktifitas sehari-hari.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Agar lebih meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan

kemampuan mahasiswa, menggali potensi yang dimiliki oleh mahasiswa

agar dapat menghasilkan lulusan mahasiswa yang memiliki karakter,

keterampilan, pengetahuan yang memadai untuk mengembangkan

potensinya secara optimal.


3. Bagi penelitan selanjutnya

Penelitian ini disarankan untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa selain kualitas tidur, Faktor

lain seperti : Faktor internal meliputi psikologis, panca indera,

intelegensi/kecerdasan, bakat, motivasi, dan faktor eksternal seperti :

lingkungan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai