[LOGO POLSRI]
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Oleh :
Nama Anggota:
1. Devi Triana Sari 061830320212
2. Mohd Yoga Yudistira 061830320221
3. M Muflih 061830320224
4. Shafira Ramadhani 061830320229
Kelas : 3 EB
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Sensor dan Akuator dengan judul “Sensor dan Tranduser”.
Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Masih perlu
perbaikan, segala kritik dan saran ataupun masukan senantiasa penyusun terima
dengan baik untuk perbaikan penyusunan makalah kedepan. Semoga makalah
yang telah tersusun ini dapat berguna bagi pembaca dan bias menambah wawasan
terkait dengan sensor dan tranduser.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.
Penulis
Politeknik Negeri Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................3
Bab I. Pendahuluan
III.1 Kesimpulan.............................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari proteksi, konversi dan modulasi lebar pulsa
2. Mengetahui komponen yang di perlukan untuk poteksi rangkaian
3. Mengetahui pengertian dari wheatstone Bridge
4. Mengetahui pengertian dari modulasi lebar pulsa
5. Mengetahui [erbedaan dari Analog Digial Converter dan Digital Analog
Converter.
1.4 Manfaat
Sebagai referensi bahan ajar untuk mata kuliah sensor, tranduser atau
signal processing.
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proteksi
Dalam banyak situasi sensor atau transduser memberikan sinyal keluaran yang
sangat tinggi seperti arus tinggi atau tegangan tinggi yang dapat merusak elemen
berikutnya dari sistem kontrol seperti mikroprosesor
Dioda zener bertindak sebagai dioda biasa hingga level tegangan gangguan
tertentu ketika sedang praktikum. Ketika tegangan naik ke level tegangan
maksimum, dioda Zener akan rusak dan menghentikan tegangan untuk lewat ke
rangkaian berikutnya.
Politeknik Negeri Sriwijaya
Dioda zener sebagai dioda memiliki resistansi rendah untuk arus mengalir
dalam satu arah melaluinya dan resistansi tinggi untuk arah berlawanan. Ketika
terhubung dalam polaritas yang benar, resistansi tinggi menghasilkan penurunan
tegangan tinggi. Jika polaritasnya terbalik, dioda akan memiliki lebih sedikit
resistansi dan karenanya menghasilkan penurunan tegangan yang lebih sedikit.
2. Jembatan Wheatstone
Politeknik Negeri Sriwijaya
Figure 2.2.1 Configuration of a Wheatstone bridge
𝑉 = 𝑉𝑎𝑑, (2.7.1)
𝐼1 𝑅 1 = 𝐼2 𝑅2 (2.7.2)
Juga,
𝑉 = 𝑉𝑑𝑐, (2.7.3)
𝐼1 𝑅2 = 𝐼2 𝑅4 (2.7.4)
R1+δR1 R1
𝑉𝑜+𝛿𝑉𝑜 = 𝑉𝑠(R1+δR1+R2-R3+R4) (2.7.10)
Karenanya,
R1+δR1 R1
(𝑉𝑜 + 𝛿𝑉𝑜) − 𝑉𝑜 = 𝑉𝑠( - ) (2.7.11)
R1+δR1+R2 R1+R2
Jika 𝛿𝑅1 jauh lebih kecil dari 𝑅1 persamaan 2.7.11 dapat dituliskan sebagai
δR1
𝛿𝑉𝑜 ≈𝑉𝑠 (R1+R2) (2.7.12)
tegangan yang masuk ke beban, regulator tegangan, audio effect dan penguatan,
serta aplikasi-aplikasi lainnya.
3.1 Jenis
3.1.1 Analog
saat nilai tegangan referensi lebih besar dari tegangan carrier (gigi gergaji)
maka output comparator akan bernilai high. Namun saat tegangan referensi
bernilai lebih kecil dari tegangan carrier, maka output comparator akan bernilai
low. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari komparator inilah, untuk mengubah
duty cycle dari sinyal output cukup dengan mengubah-ubah besar tegangan
referensi. Besarnya duty-cycle rangkaian PWM ini
3.1.2 Digital
dipengaruhi oleh resolusi dari PWM itu sendiri. Resolusi adalah jumlah
variasi perubahan nilai dalam PWM tersebut. Misalkan suatu PWM
memiliki resolusi 8 bit berarti PWM ini memiliki variasi perubahan nilai
sebanyak 28 = 256 variasi mulai dari 0 – 255 perubahan nilai yang
mewakili duty cycle 0 – 100% dari keluaran PWM tersebut
DutyCycle=ton/(ton+toff)x100%
4. Pembanding
Secara umum ADC dan DAC terdiri dari Pembanding. Komparator adalah
kombinasi antara dioda dan Penguat Operasional. Komparator adalah perangkat
yang membandingkan input tegangan atau input arus pada dua terminalnya dan
memberikan output dalam bentuk sinyal digital mis. Dalam bentuk 0s dan 1s yang
menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi. Jika V + dan V- menjadi tegangan
input pada dua terminal komparator maka output komparator akan sama
V+ > V- Output 1
V+ < V- Output 0
5. Pengkode
3. ADC ramp-bandingkan
4. Wilkinson ADC
Politeknik Negeri Sriwijaya
5. Mengintegrasikan ADC
dengan bantuan resistensi 1K-Ohm. Oleh karena itu tegangan referensi di semua
pembanding adalah 1-7 volt.
Sekarang mari kita asumsikan bahwa sinyal tegangan input 2,5 V harus
dikonversi ke dalam bentuk digital terkait. Karena 2.5V lebih besar dari 1V dan
2V, dua komparator pertama akan memberikan output sebagai 1, 1. Tetapi 2.5V
kurang dari 3,4,5,6,7 nilai V karena itu semua komparator lainnya akan
memberikan 0s. Dengan demikian kita akan memiliki output dari pembanding
sebagai 0000011 (dari atas). Ini akan dimasukkan ke sirkuit logika encoder.
Sirkuit ini pertama-tama akan mengubah output dalam format garis tinggi tunggal
dan kemudian mengubahnya menjadi format 3 garis output dengan menggunakan
aljabar biner. Maka output digital ini dari ADC dapat digunakan untuk manipulasi
atau aktuasi oleh mikrokontroler atau komputer.
1. Modulator lebar-pulsa
7. Tangga R-2R
Catatan: Di sini V1, V2 V3, V4 akan menjadi Vref jika input digital adalah 1 atau
sebaliknya akan menjadi nol.
Namun DAC tertimbang Biner tidak bekerja untuk beberapa sistem bit
atau lebih tinggi karena nilai resistansi berlipat ganda dalam setiap kasus. Dengan
demikian sinyal digital bit sederhana dan rendah dari transduser dapat dikonversi
menjadi nilai voltase (analog) kontinu terkait dengan menggunakan DAC
tertimbang biner. Ini selanjutnya akan digunakan untuk manipulasi atau aktuasi.
Dengan cara ini tegangan output diperoleh dengan mengubah sinyal digital
yang diterima dari mikroprosesor / mikrokontroler. Tegangan ini selanjutnya akan
digunakan untuk menjalankan aktuator yaitu yaitu. Motor DC / AC.
Politeknik Negeri Sriwijaya