ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Dosen :
Alhamdulillahirabbil „alamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
berangkaikan salam saya panjatkan kepada Baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafa‟atnya di akhirat kelak.
Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan doa
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan rekan rekan
semua. Namun saya akui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga saya
mngharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik.
BAB I................................................................................................................................................3
PENDAHULAN ................................................................................................................................4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 4
A. Asas pokok pendidikan................................................................................................................... 4
B. Macam macam asas pendidikan .................................................................................................... 5
1. Asas Tut Wuri Handayani ......................................................................................................... 5
2. Asas belajar sepanjang hayat..................................................................................................... 5
3. Asas kemandirian dalam belajar ............................................................................................... 6
4. Asas kasih sayang ........................................................................................................................ 6
5. Asas demokrasi............................................................................................................................ 7
6. Asas keterbukaan dan transparansi .......................................................................................... 7
7. Asas tanggung jawab .................................................................................................................. 8
8. Asas kualitas ................................................................................................................................ 8
C. PENERAPAN ASAS ASAS PENDIDIKAN di SEKOLAH dan LUAR SEKOLAH ............... 9
1. Keadaan yang di temui ............................................................................................................... 9
2. Permasalahan yang dihadapi ................................................................................................... 10
3. Pengembangan penerapan asas-asas pendidikan .................................................................. 12
BAB III....................................................................................................................................................... 13
PENUTUP.................................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Khusus di Indonesia terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber dari kecenderungan umum
pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah
upaya pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1
B. Macam macam asas pendidikan
1. Asas Tut Wuri Handayani
Asas tut wuri handayani yang merupakan asas pendidikan indonesia hingga saat ini
bersumber dari asas taman siswa. Asas ini dikumandangkan oleh ki hajar dewantara yang
bermakna bahwa setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan berpedoman kepada
tata tertib kehidupan yang umum. Tut Wuri Handayani juga mengandung arti pendidik
dengan kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh, tidak
menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari jalan sendiri, dan bila anak melakukan
kesalahan baru pendidik membantunya. (Jurnal Pendidikan, No.2:24).
Asas Tut Wuri Handayani ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P.
Sostrokartono (filusof dan ahli bahasa) dengan menambahkan dua semboyan lagi,
yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso. Kini ketiga semboyan
tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, masing-masing sebagai berikut;
a. Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
b. Ing Madya Mangu Karsa (di tengah membangkitkan kehendak)
c. Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan).
Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah “pendidikan seumur hidup”.
UNESCO Institute for Education menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur
hidup adalah pendidikan yang harus :
Ada 2 misi yang diemban dalam proses belajar mengajar berdasarkan latar pendidikan
seumur hidup yaitu :: membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif dan serentak
dengan itu, meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai basis belajar
sepanjang hayat.
Haris Mujiman dalam Joni Raka, T 43 mencoba memberikan pengertian belajar mandiri
dengan lebih lengkap. Menurutnya belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang
didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu
masalah. Di sini belajar mandiri lebih dimaknai sebagai usaha siswa untuk melakukan
kegiatan belajar yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu.
Belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar
secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk
menguasai suatu materi pembelajaran. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan
menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motifator.
3
Kehidupan yang dilandasi kasih sayang bukan mencari kesalahan melainkan memaafkan
kesalahan dan mencari solsi nk mengaasi kesalahan dan kelemahan . interaksi dalam proses
pendidikan adalah kelemah lembutan, kemrahan hati, kesabaran, kesederhanaan, ketulusan,
kejujuran. Jika menerapkan interaksi tersebut, maka suasana dan hubungan antara pendidik
dengan peserta didik terjalin dalam kasih sayang (Nursid Sumaatmadja. 2002 : 60)
5. Asas demokrasi
Asas demokrasi yang dikembangkan dan diterapkan pada proses dan kegiatan pendidikan,
mengacu kepada kesetaraan antar subyek sebagai umat manusia dalam suasana interaksi
edukatif, sesuai dengan posisi serta tugas masing – masing. Pendidik berbeda dengan peserta
didik, menjadi acuan, dalam rangka membentuk serta mengembangkan peserta didik sebagai
sumber daya manusia yang bersikap mental demokratis.
Keterbukaan sebagai fenomena yang berkenaan dengan prilaku manusia yang terkait
dengan hati nurani, kebijakan, dan suatu keputusan (Nursid Sumaatmadja). 2002: 63).
Keterbukaan mengandung makna bahwa apa yang dilakukan dan apa yang ada dalam diri
seseorang dapat dan harus diketahui orang lain, tidak ada yang tersembunyi atau rahasia
dalam dirinya.
Oleh karena itu, maka dalam penetapan pemberian nilai tersebut harus ada keterbukaan
tentang prosedur yang digunakan pendidik dalam menentukan nilai dimaksud sehingga
peserta didik benar-benar dapat termotivasi untuk meningkatkan usaha dan kreatifitasnya
dalam belajar.
4
7. Asas tanggung jawab
Aktivitas yang dilakukan dalam proses pendidikan harus selalu di dasarkan pada asas
tanggungjawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam pendidikan selalu diarahkan
untuk mencapai tujuan yakni mendidik dan membimbing peserta didik agar dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan segala potensi yang dimiliki.
Sekecil apapun tindakan atau perbuatan yang dilakukan pendidik dalam proses pendidikan
harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi pencapaian tujuan, bukan berdasarkan selera,
atau kemauan pendidik.
Secara lebih luas dan menyeluruh, tangggungjawab itu meliputi tanggungjawab kepada
diri sendiri, kepada keluarga, kepada masyarakat-bangsa dan Negara Indonesia, dan terutama
tanggungjawab terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha tahu.
8. Asas kualitas
Proses kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas, haruslah berlandaskan asas kualitas dalam segala perangkat, kerja, dan
kinerjanya. Kegiatan pendidikan yang berlandaskan kualitas akan dapat melahirkan peserta
didik menjadi manusia yang berkualitas yang menyangkut jasmani, keterampilan, etos kerja,
intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan akhlak mulia sebagai pribadi utuh, jujur, terbuka,
dan bermakna bagi hidup dan kehidupan diri sendiri dan orang lain.
Dinamika kehidupan yang telah berkembang dan berada dalam suasana global dan
perdagangan bebas, menghadapkan berbagai hambatan dan tantangan sekaligus peluang
untuk peningkatan kemampuan dan keterampilan untuk mengisi peluang pasar bebas. Daya
saing akan semakin tinggi, dan ukuran yang digunakan adalah bukan saja tergantung pada
kualitas hasil akan tetapi justru lebih diutamakan pada kualitas proses pencapaiannya. Dalam
mengantisipasi dinamika, baik yang positif menguntungkan, maupun yang negative
merugikan, bangsa Indonesia sebagai warga dunia, harus memiliki kualitas, kualitas
penguasaan IPTEK, kualitas keterampilan, kualitas etos kerja, sosial kemasyarakatan,
emosional, dan kualitas spiritual. Tanpa memiliki kualitas-kualitas seperti itu, bangsa
Indonesia akan semakin tergantung kepada bangsa lain, menjadi sapi perah bangsa lain dalam
5
segala aspek khidupan. Oleh karena itu, penerapan dan pengambangan asa kualitas dalam
proses pendidikan, sangat strategis untuk membiana peserta didik menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas dalam segala aspek kehidupan manusia.
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa keadaan
yang ditemui sekarang, yakni :
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang
ditemui sekarang, yaitu :
6
b. Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin
meningkat: ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana
pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan jasmani
c. Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan
masyarakat
2. Permasalahan yang dihadapi
7
c. Masalah pendekatan komunikasi oleh guru
8
3. Pengembangan penerapan asas-asas pendidikan
9
d. Menggeser peranan pendidik menjadi fasilitator, informator, motivator, dan
organisator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera tampak. Oleh karena itu
pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah
asas pendidikan
Pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kiprah Ki Hajar Dewantara sang pelopor pendidikan yang
mempopulerkan tiga asas penting dalam kegiatan pendidikan yang masih dijadikan teladan sampai
sekarang yaitu asas tut wuri handayani, asas ing ngarso sungtolodo, dan asas ing madyo mangunkarso.
Ketiga asas ini saling berhubungan hendaknya menjadi acuan untuk menerapkan sistem pendidikan
yang tepat bagi bangsa ini dan terus menjunjung tinggi kebudayaan nasional daripada kebudayaan
asing. Semangat untuk terus melestarikan “Tut Wuri Handayani” dalam dunia pendidikan dirasa
begitu penting, mengingat makna dari semboyan Ki Hadjar tersebut yaitu membuat orang menjadi
pribadi yang mandiri.
10
Daftar Pustaka
kadir, A. (2012). Dasar dasar pendidikan. Jakarta: Kencana prenada media group.
Johnson, Elanie B. PH. D., (2009): Contextual Teaching and Learning; Mizan Media Utama, Bandung.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. (2005): Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.
http://www.melodramaticmind.com/2009/10/asas-asas-pendidikan-indonesia-dan.html
11