Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

PEMKAB. ROTE NDAO 014/445.9/AKR 12.3/RSD.RN/VIII/2019

DINAS KESEHATAN 00 1/ 2
UPT RSUD BA’A

Ditetapkan Oleh
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD BA’A
STANDAR
17 September 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Widyanto P. Adhy, M.Biomed.Sp.PD
NIP.19810824 200904 1 004
PENGERTIAN Semua proses yng diatur secara khusus untuk menghindari terjadinya
kemungkinan pelanggaran obat tersebut
TUJUAN Untuk menetapkan prosedur penerimaan, penyimpanan, pelayanan,
pemusnahan dan pelaporan Narkotika dan Psikotropika secara benar.
KEBIJAKAN Keputusan direkturRumah Sakit Umum Daerah Ba’a Nomor : 02.a /445.g
/UK/RSD.RN/I/2019 Tentang KebijakanPenerapan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit Pada Seluruh Lingkup Pelayanan RSUD Ba’a
PROSEDUR 1. Pemesanan obat narkotika dan Psikotropika harus menggunakan
form pemesanan obat narkotika dan Psikotropika yang dikeluarkan
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan ditanda tangani oleh apoteker
penanggung jawab.
2. Penerimaan obat narkotika dan psikotropika harus diterima oleh
Apoteker atau dilakukan dengan sepengetahuan Apoteker atau
dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian/TTK yang mempunyai ijin
Surat Ijin Praktek
3. Apoteker akan menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya
dilakukan pencocokan dengan Surat Pesanan (SP). Pemeriksaan
meliputi jenis dan jumlah narkotika dan Psikotropika yang dipesan
4. Penyimpanan obat-obat golongan narkotika disimpan pada lemari
khusus yang terbuat dari kayu yang kokoh dan kuat yang memiliki 2
kunci yang berbeda yang terdiri dari 2 pintu, satu untuk pemakaian
sehari-hari seperti kodein dan satu lagi berisi petidhin, morphin dan
garam-garamannya. Lemari tersebut terletak ditempat yang tidak
diketahui oleh umum tetapi dapat diawasi langsung oleh TTK yang
bertugas dan penanggung jawab narkotika
5. Anak kunci pintu 1 (pintu bagian luar) dipegang oleh TTK yang diberi
PROSEDUR kuasa DAN anak kunci pintu 2 (pintu bagian dalam) dipegang oleh
apoteker penanggung jawab apotek/depo atau apoteker yang diberi
kuasa
6. Pemakaian obat narkotika harus dengan resep asli dokter dan tidak
boleh di iter, didokumentasikan lengkap dengan nama pasien, alamat
pasien dan nama dokter, nomor Surat Ijin Praktek dan tanda tangan
dokter yang bersangkutan. Resep narkotika dipisahkan dari resep lain
dan diberi garis merah di bawah obat narkotika .
7. Transaksi obat narkotika harus catat secara detail dan dilaporkan
setiap bulan dengan menggunakan aplikasi SIPNAP
8. Resep dan laporan obat Narkotika disimpan selama 3 tahun
9. Pemusnahan obat narkotika dilakukan apabila obat rusak atau Expired
Date dengan disaksikan oleh dinas kesehatan dan Balai Pengawasan
Obat dan Makanan.
PENGELOLAAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

PEMKAB. ROTE NDAO 014/445.9/AKR 12.3/RSD.RN/VIII/2019

DINAS KESEHATAN 00 2/ 2
UPT RSUD BA’A

UNIT TERKAIT 1. Dokter


2. Apoteker
3. Tenaga Teknis Kefarmasin

DiperiksaOleh :
Nama
Jabatan
Tandatangan

Anda mungkin juga menyukai