Anda di halaman 1dari 4

1.

Jenis ABK
a. Tunanetra
Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya. Ciri-cirinya
anak mengalami kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi
pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.
b. Tunarungu
Tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada pendengaran. Ciri-cirinya
anak mengalami kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga
tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan
pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan
khusus.
c. Tunalaras
Tunalaras adalah anak yang mengalami ganguan emosi dan kontrol sosial. Ciri-
cirinya anak mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak
sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun
masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.

d. Tunadaksa

Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat fisik. Ciri-cirinya anak
mengalami kelainan yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot), anak ini tidak
dapat menjalankan fungsi fisik secara normal sedemikian rupa sehingga memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.

e. Tunagrahita

Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak keterbelakangan mental. Ciri-cirinya anak


yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental
jauh di bawah rata-rata (IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-
tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan
pendidikan khusus.

f. Tunaganda
Tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan. Ciri-cirinya adalah anak
memiliki kelainan lebih dari satu yang menyebabkan adanya masalah pendidikan
yang serius, sehingga dia tidak hanya dapat diatasi dengan suatu program pendidikan
khusus untuk satu kelainan saja, melainkan harus didekati dengan variasi program
pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.
2. Menurut saya pemerintah Indonesia sudah memperhatikan kebutuhan bagi anak
berkebutuhan khusus salah satunya dengan dibentuknya Lembaga-lembaga pelayanan
pendidikan khusus
 Dampak kelainan bagi anak
Jenis dan tingkat kelainan akan menentukan dampaknya bagi anak. Kelainan yang
diatas normal, anak mempunyai kemampuan/bakat luar biasa yang disebut anak
berbakat. Sebaliknya, bagi anak yang mempunyai kelainan dibawah normal, kelainan
itu akan menghambat perkembangan anak.
 Dampak kelainan bagi keluarga
Sikap keluarga terhadap kelainan yang menimpa salah satu anggota keluarganya
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pendidikan, latar belakang
budaya status sosial ekonomi, tingkat kelainan yang diderita. Keluarga yang
berpendidikan dan dari latar belakang budaya tertentu akan menerima kelainan yang
diderita oleh anaknya karena dianggap sebagai anugrah dari Tuhan yang wajib diberi
kasih sayang. Dan sebaliknya ada keluarga yang yang tidak peduli, bahkan
menyembunyikan anaknya karena rasa malu.
 Dampak kelainan bagi masyarakat
Dampak bagi masyarakat berbeda-beda ada yang bersimpati bahkan ikut membantu
menyediakan fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh bahkan ada yang bersikap
antipati sehingga melarang anaknya bergaul ABK yang dibawah normal.

3. Kebutuhan anak berkelainan terdiri dari:


 Kebutuhan Fisik/kesehatan
Layanan kesehatan bagi ABK sebaiknya disediakan sesuai dengan kebutuhannya.
Terkait dengan jenis kelainan yang disandangnya berbagai layanan kesehatan khusus
diperlukan untuk anak ini antara lain physical therapy dan occupational therapy.
 Kebutuhan sosial-emosional
Untuk memenuhi kebutuhan sosial-emosional ABK memerlukan lindungan dan
bantuan para pekerja sosial, psikolog, dan ahli bimbingan yang dapat membantu
mereka dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan sosialisasi dan
menjadi remaja.
 Kebutuhan Pendidikan
Secara umum semua penyandang kelainan memerlukan latihan ketrampilan dan
bimbingan karier yang memungkinkan mereka mendapat pekerjaan dan hidup
mandiri tanpa banyak bergantung pada orang lain.

4. SLB : Sekolah khusus dengan Sistem pendidikan dimana anak berkelainan terpisah dari
system pendidikan anak normal
Sekolah inklusi : Sekolah yang merupakan sekolah reguler yang juga menerima ABK
sebagai muridnya. Dalam hal ini, sekolah memiliki dua jenis kurikulum berbeda yang
khusus diberikan satu kepada anak normal dan satu khusus kepada anak ABK sesuai
kebutuhannya.
Jenis Pelayanan Pendidikan Khusus Oleh McLaughlin & Lewis

 Layanan sekolah biasa, anak-anak berkebutuhan khusus yang memenuhi syarat


bersekolah bersama-sama dengan anak-anak lain di sekolah biasa.
 Sekolah biasa dengan guru konsultan, ABK bersekolah di sekolah biasa. Sekolah tersebut
dibantu oleh guru pendidikan Khusus sebagai konsultan bagi para guru, kepala sekolah,
dan orang tua ABK yang ada di sekolah tersebut.
 Sekolah biasa dengan guru kunjung, ABK bersekolah di sekolah biasa, dengan para guru
yang mengajar di sekolah tersebut, dibantu oleh guru kunjung.
 Model ruang sumber,, ABK bersekolah di sekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang
khusus yang disebut sumber atau dapat pula disebut sebagai ruang bimbingan khusus.
 Model kelas khusus, Layanan untuk ABK diberikan di elas-kelas khusus, terpisah dari
anak normal.
 Model sekolah khusus siang hari, model ini menyediakan layanan bagi ABK dalam satu
sekolah khusus siang hari (hari sekolah), sedangkan pada waktu-waktu di luar hari / jam
sekolah para ABK berada di rumah bersama keluarga dan di lingkungan masyarakat
sekitarnya.
 Model sekolah dalam Panti Asuhan dan Rumah Sakit, Layanan pendidikan bagi
ABKdiberikan di panti asuhan atau rumah sakit tempat ABK dirawat.

5. Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK berasumsi bahwa layanan


pendidikan terhadap ABK akan menjadi lebih efektif jika dilakukan oleh satu tim yang
berasal dari berbagai bidang keahlian, yang bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan
ABK yang ada di sekolah.
Para Pakar/Personel dari anggota tim diantaranya:
a. Guru Sekolah biasa
b. Guru Pendidikan Khusus
c. Pengawas Sekolah
d. Kepsek
e. Orang tua ABK
f. ABK Sendiri
g. Psikolog
h. Dokter Spesialis
i. Guru Bina Wicara
j. Guru PJOK Khusus ABK
k. Ahli Terapi Fisik
l. Konselor

Anda mungkin juga menyukai