Anda di halaman 1dari 2

Negri Bawah Langit

Oleh Renanda Aulya

Diberi langit hujan padanya,

dibenci gemuruh di hadapannya.

Semua orang menggila,

jutaan lidah mengadu liar,

rindu hendak mengadu ke bunyian.

Salam klasik untuk rasa sempurna.

Ini dari kami,

jutaan orang yang sedang terlelap.

Kami ingin mengadu,

tapi takut dipenggal amarah.

Sungguh seribu sayang,

gerak kami tak cukup kuat,

Untuk hilangkan segala afsunnya.

Tuhan,

pada siapa kami akan mengadu?

Pada pohon?

Sungguh pohon tak terlalu tinggi untuk diawat.

Ataukah anak bulan?

Sungguh, janganlah yakin pada yang hampa tabiat.


Milik Ibu Pertiwi
Oleh Renanda Aulya

Kami disini, berdiri menggenggam tanah

Bukan untuk bercucur darah

Bukan untuk beradu parang

Berdiri tegap, satukan tekad

Lanjutkan deru perjuangan

Terus ukir prestasi

Untuk banggakan ibu pertiwi

Walau cadas menghalang

Walau ombak menghantam

Kami tak takut, kami tak gentar

Untuk jadi yang dibanggakan

Mencair bagai timah

Membeku bagai baja

Hebat?

Jelas!

Karena inilah kami

Pemuda, milik ibu pertiwi

Anda mungkin juga menyukai