Anda di halaman 1dari 3

LO.

4 Memahami dan Mempelajari Tuberculosis Paru

LO.4.1 Definisi Tuberculosis paru

Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri microbacterium
tuberculosis yang dapat menular melalui percikan dahak. Tuberkulosis bukan penyakit keturunan
atau kutukan dan dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur, diawasi oleh Pengawasan
Minum Obat (PMO). Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB.( kementerian kesehatan republic Indonesia).
Tuberculosis paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru termasuk suatu pneumonia, yaitu pneumonia
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru mencakup 80% dari
keseluruhan kejadian penyakit tuberculosis, sedangkan 20% selebihnya merupakan tuberculosis
ekstrapulmona (menyerang organ lain).

LO.4.2 Klasifikasi

 Klasifikasi berdasarkan aktivitas radiologis


1. TB Paru Aktif
2. TB Paru Non-Aktif
3. TB Paru Queiscent (bentuk aktif yang sudah mulai sembuh)

 Klasifikasi berdasarkan radiologis dilihat dari luas lesi


TB minimal, terdapat sebagian kecil infiltrate nonkavitas pada satu paru/ keduanya, tetapi
jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.
1. Moderately advanced TB, ada kavitas dengan diameter tidak lebih dari 4cm. Jumlah
infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu bagian paru dan bayangan kasarnya tidak lebih
dari satu bagian paru.
2. Far advanced TB, terdapat infiltrate dan kavitas yang melebihi keadaan diatas.

 Klasifikasi berdasarkan aspek masyarakat menurut American Thoracic Society:

1. Kategori 0
Tidak pernah terpajan dan terinfeksi, riwayat kontak (-), tes tuberkulin (-)
2. Kategori 1
Terpajan TB, tidak terbukti ada infeksi, riwayat kontak (+), tes tuberkulin (-)
3. Kategori 2
Terinfeksi TB, tapi tidak sakit, tes tuberkulin (+), tes radiologis dan sputum (-)
4. Kategori 3
Terinfeksi TB dan sakit.

 Klasifikasi berdasarkan kelainan klinis, radiologis, dan mikrobiologis


Tuberkulosis Paru (Aktif)
1. Bekas Tuberkulosis Paru
2. Tuberkulosis Paru Tersangka, dibagi menjadi :
a. TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif + tanda lainnya positif)
b. TB paru yang tidak dapat diobati (sputum BTA negatif + tanda lainnya meragukan)

 Klasifikasi berdasarkan ORGAN tubuh yang terkena:

1) Tuberkulosis paru
Tuberkulosis yang menyerang jaringan (parenkim) paru. Tidak termasuk pleura
(selaputparu) dan kelenjar pada hilus.
2) Tuberkulosis ekstra paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak,
selaput jantung (pericardium), kelenjar limfe, tulang, persendian,kulit, usus, ginjal,saluran
kencing, alat kelamin.

 Klasifikasi berdasarkan RIWAYAT pengobatan sebelumnya


1) Kasus Baru
Adalah pasien yang BELUM PERNAH diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan
OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
2) Kasus Kambuh (Relaps)
Adalah pasien TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif
(apusan atau kultur).
3) Kasus Putus Berobat (Default/Drop Out/DO)
Adalah pasien TB yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA
positif.
4) Kasus Gagal (Failure)
Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif
pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.
5) Kasus Pindahan (Transfer In)
Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK yang memiliki register TB lain untuk
melanjutkan pengobatannya.
6) Kasus lain
Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk
Kasus Kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai
pengobatan ulangan.

LO 4.3 Etiologi
TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitanya
dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Tuberkulosis adalah penyakit yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa, mycobacterium bovis serta Mycobacyerium
avium, tetapi lebih sering disebakan oleh Mycobacterium tuberculosa (Ikeu,2007).
Penyakit ini ditularkan melalui udara yaitu percikan ludah, bersin dan batuk. Penyakit TB
paru biasanya menyerang paru akan tetapi dapat menyerang organ tubuh lain (Aditama,
2002).
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbetuk batang dan memiliki
sifat kusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula
sebagai bakteri Tahan Asam ( BTA ) (Depkes RI,2007). Pada tahun 1982 robert Koch
mengidentifikasi basil tahan asam Mycobacterium tuberculosis untuk pertama kali
sebagai bakteri penyebab TB paru (Zulkifli,2007)

Daftar pustaka :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2003). Tuberkulosis.
World Health Organization WHO (2018). Fact Sheets: Tuberculosis
http://www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai