Efek negatif dari Napza juga ditemukan mencakup pada gangguan otak dan
sistem syaraf dan juga terdapat dampak Psikis, Sosial dan Lingkungan.
TERMINOLOGI NAPZA
1. Opioid:
Pupil mengecil
Mengantuk/tidur
Tingkah laku yang mal adaptif ( tidak bisa beradaptasi dengan orang lain
Hidung meler
Menguap (Yawning)
Terdapat dua jenis : free based cocain dan crystal (kokain HCL)
Agitasi psikomotor
Rasa gembira/elasi
Banyak bicara
Kewaspadaan meningkat
Jantung berdebar
Medriasis
Keringat berlebuh
Mual, muntah
Nama pasaran: gelek, cimenk, hashish, sayal, ganja, mariyuana dan nisan.
Euforia
Mata merah
Mulut kering
Gangguan tidur
Nyeri otot
Gangguan konsentrasi
4. AMFETAMIN
Banyak bicara
Kewaspadaan meningkat
Jantung berdebar-debar
Mual, muntah
Tingkah laku maladaptif (perkelahian, ggn daya nilai realitas, ggn fungsi
sosial, dan pekerjaan)
PENYALAHGUNAAN SEDATIF-HIPNOTIK :
Emosi labil
Banyak bicara
Pembicaraan cadel
Ggn koordinasi
Mual, muntah
Kelelahan umum
Kecemasan
Hipotensi ortostatik ( hipotensi lebih keras bila badan tegak dari pada
berbaring )
7. ALKOHOL :
Yaitu cairan tidak berwarna dan rasanya pahit terdapat dalam minuman
berakohol, berasal dari fermentasi.
PENYALAHGUNAAN ALKOHOL
Ganja yang dihisap tidak memiliki manfaat medis. Menghisap ganja sama
dengan memasukkan THC ke dalam sistem tubuh, akibatnya menurunya
imunitas, kanker kepala dan leher.
Tujuan terapi pada penderita NAPZA yaitu :
Tidak ada satu-satunya bentuk terapi yang sesuai untuk semua individu.
Fasilitas terapi harus selalu tersedia sepanjang waktu, karena kapan
kebutuhan diperlukan tidak dapat ditentukan.
Terapi yang efektif adalah, harus mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu, untuk menghentikan penggunaan NAPZA.
Rencana terapi harus sering dievaluasi, kontinu dan disesuaikan dengan
kebutuhan korban.
Korban ketergantungan harus bertahan dalam satu periode waktu yang
cukup lama.
Konseling dan psikoterapi merupakan suatu komponen yang sangat
penting.
Medikasi juga penting, namun diperlukan kombinasi dengan konseling
dan terapi perilaku.
Kesehatan baik fisik maupun mentalnya harus diobati bersama-sama dan
saling berhubungan.
Detoksifikasi (menetralkan racun) hanya awal terapi, dan banyak
dilaporkan kegagalannya jika menggunakan terapi tunggal.
Pengobatan tidak hanya selalu secara sukarela, tapi juga kadang-kadang
harus dipaksa.
Dalam proses terapi, korban ketergantungan sering menggunakan zat lain
tanpa sepengetahuan dokter, sehingga perlu selalu dimonitor.
Akibat dari kelainan fisik, juga harus mendapatkan pengobatan, dan
penyembuhan membutuhkan waktu pengobatan yang panjang.
Terapi Komplikasi :
Komplikasi dari ketergantungan NAPZA dapat berupa : Overdosis, Infeksi,
Psikosis, Gangguan Perilaku. Terapi yang diberikan disesuaikan dengan gejala
yang muncul.
Kelompok:
Identifikasi timbal balik, mengurangi perasaan diasingkan
Penerimaan teman sekelompok
Konfrontasi terapeutik, umpan balik relistis
Tekanan teman sekelompok, tanggung jawab untuk perubahan positif
Pertukaran informasi, membangkitkan optimisme dan harapan
Lebih hemat biaya
Akan menyingkap identitas dan permasalahan pribadi ke orang lain
Isi dan langkah perawatan ditentukan oleh kelompok secara keseluruhan
Hanya suatu bagian kecil waktu terapi difokuskan bagi kebutuhan
seseorang
Kurang praktis (logistik)
Tidak seluruhnya sesuai untuk semua ketergantungan zat.
Cognitive Behavior Therapy (CBT) : Pengobatan Pada Perilaku
Berdasarkan pada konsep ini bahwa emosi dan perilaku yang dihasilkan
tidak semata-mata dari proses pikiran. Tapi proses ini dapat berubah untuk
dapat merasakan perilaku yang berbeda.
LIGHT DEEP
MEMASUKKAN SUGESTI
ATAU SARAN-SARAN YANG AKAN MENJADI NILAI
BARU
Proses hipnosis dilakukan dengan cara merubah konsentrasi, dari fokus
eksternal ke fokus internal
Setiap proses hipnosis adalah proses self-Hipnosis sehingga subject dapat
menghentikan proses dan kembali kenormal state ketika ia menghendaki
TEORI NEURO HIPNOSIS
HIPNOSIS
SINYAL SEMANTIK
KORTEKS PREFRONTAL
ASOSIASI DAN AREA BROKA
SUB-CONSCIOUS PROGRAMMING
CONSCIOUS 12%
ANALITIS
PIKIRAN TINDAKA
SUB-CONSCIOUS 88% N
NETRAL, SUGESTIS
MEMORY BANK
PENGALAMAN EMPIRIS
PENGALAMAN BELIEF SYSTEM
INDUKTIF SELF IMAGE
Tujuan sederhana