LINGKUNGAN ORGANISASI
KEGIATAN BELAJAR 1
LINGKUNGAN ORGANISASI
KEGIATAN BELAJAR 2
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL
Ada empat wilayah pengukuran tujuan social yang setiap wilayah diperlukan pengukuran yang
lebih spesifik:
1. Wilayah ekonomi
2. Wilayah kualitas hidup
3. Wilayah investasi social
4. Wilayah pemecahan masalah
Pengukuran tujuan social yang lebih luas adalah audit social, yaitu analisis formal dan
menyeluruh terhadap prestasi social organisasi
MODUL 2
LINGKUNGAN ORGANISASI
KEGIATAN BELAJAR 2
GLOBALISASI
A. GLOBALISASI
Tiga dimensi dalam Globalisasi:
1. Jarak : Semakin pendeknya jarak antar dunia
2. Lokasi : Operasi perusahaan tidak lagi dibatasi oleh batas-batas Negara, tetapi melebar sampai
luar batas wilayah Negara.
3. Sikap : Sikap yang terbuka terhadap globalisasi dan sikap yang selalu siap untuk berpartisipasi
dalam gelombang globalisasi
KEGIATAN BELAJAR 1
PERENCANAAN
A. PERENCANAAN
Perencanaan dapat meminimalkan risiko atau ketidakpastian suatu tindakan. Oleh karenanya
perencanaan harus mendukung keempat fungsi manajemen yaitu : organizing, staffing, leading dan
controlling.
1. Positif dan Negatif Perencanaan
Sisi positif perencanaan adalah membantu manajer melihat masa mendatang, koordinasi antar
bagian semakin baik dan lebih fokus pada tujuan organisasi. Namun jika perencanaan tidak
dilaksanakan dengan baik maka perencanaan akan sia-sia atau menimbulkan sisi negative
B. PROSES PERENCANAAN
Dari misi organisasi, tujuan organisasi yang merupakan kunci efektivitas organisasi kemudian
diturunkan. Perencanaan organisasi berdasarkan tujuan organisasi ada 3 jenis, yaitu:
1. Perencanaan Strategis : rencana jangka panjang yang dibuat top manajemen untuk mencapai
tujuan strategis yang berfokus pada organisasi secara keseluruhan.
2. Perencanaan Taktis : jangka waktunya lebih pendek dibandingkan dengan rencana strategis dan
mempunyai fokus yang lebih sempit dan lebih konkret.
3. Perencanaan Operasional : Diturunkan dari perencanaan taktis, fokus lebih sempit, jangka
waktu lebih pendek dan melibatkan manajemen tingkat bawah. Rencana Operasional ada 2
yaitu rencana tunggal (sekali pakai ) dan rencana standing (dapat dipakai berulangkali)
C. PERENCANAAN SITUASIONAL
KEGIATAN BELAJAR 2
PERENCANAAN STRATEGIS
Pelaksanaan Strategi
C. TINGKATAN STRATEGI
Ada tiga tingkatan strategi:
1. Tingkat Korporasi
a. Pendekatan berdasarkan nilai (value based approach) : keyakinan dan kepercayaan manajer
b. Pendekatan berdasarkan portofolio (corporate based approach): manajemen puncak mengevaluasi
beberapa unit bisnis
c. Strategi Umum ada 3 yaitu :
Strategi pertumbuhan : pengembangan internal dan eksternal
Strategi penarikan : penyusutan operasi dengan memotong/menghilangkan kegiatan yang tidak
menguntungkan
Strategi stabilitas : Mempertahankan situasi saat ini
d. Strategi Portofolio Bisnis
e. Matriks Boston Consulting Group : mengelompokkan unit bisnis berdasarkan tingkat
pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif
2. Tingkat Unit Bisnis
a. Strategi Porter : tingkat keuntungan usaha ditentukan oleh daya tarik industry dan strategi usaha
b. Daya tarik industri ditentukan oleh lima kekuatan:
Ancaman produk baru/halangan untuk masuk:
Skala ekonomi yang tinggi
Diferensiasi produk yang tinggi
Modal yang tinggi
Akses ke distribusi
Peraturan Pemerintah
Kekuatan pemasok
Jika pemasok cukup banyak, industry mempunyai posisi tawar menawar yang kuat karena
banyak pilihan
Kekuatan pelanggan
Pelanggan mempunyai kekuatan tawar menawar yang kuat terhadap organisasi
Ancaman produk substitusi
Jika ancaman produk substitusi cukup besar, industry atau perusahaan mempunyai kekuatan
yang lemah karena pembeli mempunyai alternative pilihan
Persaingan dalam industr
Semakin ketat persaingan dalam industry, semakin tidak menarik industry tersebut
c. Strategi Generik
Diferensiasi : Kualitas, desain dan pelayanan
Kepemimpinan biaya rendah
Fokus : melayani segmen kecil konsumen (spesifik)
3. Tingkat Fungsional
a. Strategi Pemasaran : Komposisi produk, Posisi pasar, saluran distribusi, promosi penjualan,
penentuan harga
b. Strategi Produksi : Kualitas, Perbaikan produktivitas, Peraturan Pemerintah, Lokasi pabrik,
Teknologi
c. Strategi Keuangan : Struktur modal, Kebijakan utang, Manajemen asset, kebijakan deviden
d. Riset dan pengembangan : mengembangkan produk agar tidak ketinggalan jaman
e. Strategi Sumberdaya manusia: Kebijakan sumber daya manusia, kebijakan serikat kerja,
pengembangan karyawan
D. IMPLEMENTASI STRATEGI
1. Strategi dan struktur : strategi mengakibatkan perubahan struktur/struktur mengikuti strategi
2. Model 7S : Strategi (Strategy), Struktur (Structure), Sistem (System), Tujuan/misi organisasi
(Superordinate goals), Kemampuan/Ketrampilan (Skills), Staf (Staff), Pola Perilaku/Pengambilan
Keputusan (Style)
Organisasi yang baik mempunyai 8 atribut, yaitu : (1) bias untuk tindakan, (2) Dekat dengan
pelanggan, (3) Otonomi dan kewiraswastaan, (4) Produktivitas melalui orang, (5) Terjun langsung /
praktikal, (6) Tetap pada kemampuan yang dipunyai, (7) Struktur yang sederhana, staf yang ramping,
(8) Kombinasi desentralisasi-sentralisasi
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Definisi
Pengambilan keputusan : memilih satu alternative dari beberapa alternative keputusan
2. Tipe keputusan
a. Keputusan Terprogram : Keputusan terstruktur/muncul berulang-ulang
b. Keputusan yang tidak terprogram : Keputusan yang berasal dari masalah yang luar
biasa/tidak biasa muncul
2. Tingkat Kelompok
Keuntungan dan Kerugian Keputusan kelompok
Keuntungan Kerugian
1. Informasi dan pengetahuan lebih banyak 1. Waktu lebih lama dan biaya lebih besar
2. Lebih banyak alternative yang dihasilkan karena waktu yang hilang lebih banyak
3. Penerimaan akan hasil akhir lebih besar 2. Cenderung muncul kompromi
4. Akan muncul komunikasi yang lebih baik 3. Satu/beberapa orang akan mendominasi
kelompok
4. Akan muncul tekanan kelompok dan
membatasi kreativitas individual
B. ALAT PERAMALAN
Peramalan merupakan proses sistematis memperkirakan kondisi masa mendatang dengan
menggunakan infomasi masa lalu dan informasi lain yang relevan untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan
Metode-metode peramalan :
Jenis
Kuantitatif Time Series : mengurutkan data Model rata-rata bergerak
berdasarkan urutan waktu Model Penghalusan eksponensial
Model Box-Jenkins
Sebab Akibat Model regresi tunggal/berganda
Model ekonometri
Kualitatif Jury of Selection Method
Sales Force Composition
Metode Deplhi
Metode Ktiteria ganda
Metode Evaluasi Pelanggan
C. ALAT PENJADWALAN
1. Bagan Gantt
Rencana dibuatkan symbol khusus, kemudian pelaksanaan ditandai dengan
pemblokan/pengisian kotak-kotak kegiatan.
2. PERT (Program Evaluation ang Review Technique)
Langkah-langkahnya :
Mengidentifikasi aktivitas yang akan dilakukan
Mengembangkan jaringan yang memperlihatkan kaitan antar aktivitas
Menghitung waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
Menggambarkan jaringan kerja
Menganalisis jaringan kerja
Menggunakan jaringan tersebut untuk pengendalian proyek
KEGIATAN BELAJAR 1
DESAIN ORGANISASI
A. PANDANGAN KLASIK
Organisasi birokrasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Pembagian kerja yang jelas dan setiap posisi diisi oleh orang yang memang ahli di bidangnya
2. Seperangkat aturan yang konsisten dan jelas untuk menjamin keseragaman tugas
3. Ada hierarki posisi yang menciptakan rantai komado dari manajemen puncak sampai bawah
4. Manajer menjalankan bisnis secara impersonal dan menjaga jarak secara social antara dirinya
dan bawahannya
5. Karier dalam organisasi didasarkan pada prestasi dan keahlian
B. PANDANGAN NEOKLASIK
1. Rensis Likert
Manajer dengan gaya tradisional cenderung kurang efektif dibanding dengan manajer yang
mendorong karyawannya dengan pendekatan manusiawi
2. Douglas McGregor
Organisasi akan lebih baik apabila menerapkana asumsi yang positif, yaitu manusia ingin
berprestasi, tidak malas, dan ingin bertanggungjawab
3. Chris Argyris
Desain organisasi yang memberi kebebasan lebih besar dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kerja serta situasi kerja yang lebih informal
4. Kritik terhadap Neoklasik
Pengalaman menunjukkan bahwa tidak semua pendekatan dapat efektif untuk semua situasi
C. PENDEKATAN SITUASIONAL
Pendekatan situasional percaya bahwa desain organisasi yang optimal tergantung pada factor-
faktor situasional yang relevan, antara lain:
1. Pengaruh Lingkungan
Lawrence dan Lorsch mempunyai prediksi bahwa organisasi dengan lingkungan yang stabil akan
mempunyai tingkat diferensiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan organisasi dan lingkungan
yang cepat berubah
2. Pendekatan Tugas Teknologi
Woodward membagi organisasi dalam tiga jenis kelompok berdasarkan hubungan antara pekerjaan
dan teknologinya:
a. Produksi unit dan batch kecil : produk dibuat berdasarkan pesanan atau diproduksi dengan
kuantitas kecil
b. Teknologi produksi massal dan batch besar : produk dibuat dalam skala yang besar kemudian
dirakit menjadi produk akhir
c. Produksi proses : Produk dibuat dengan aliran kontinu melalui deretan mesin atau proses
transformasi yang kompleks
3. Pengaruh Ukuran
Organisasi besar cenderung lebih mempunyai spesialisasi yang lebih jauh, prosedur operasi standar
yang lebih banyak, lebih banyak aturan dan mempunyai tingkat desentralisasi yang lebih besar.
4. Siklus kehidupan Organisasi dan Kebutuhan Reorganisasi
Beberapa gejala yang menunjukkan sudah saatnya reorganisasi dilakukan adalah informasi tidak
sampai pada orang yang tepat pada waktu yang tepat, organisasi tidak dapat melakukan respons
yang tepat terhadap perubahan lingkungan, dan tidak dapat memperkirakan perubahan lingkungan.
D. TIPE ORGANISASI
1. Berdasarkan Fungsi
Organisasi disusun dalam bagian yang mempunyai aktivitas-aktivitas yang sama atau yang
berkaitan. Misal Organisasi dikelompokkan dalam bagian pemasaran, keuangan, produksi, dan
personalia
2. Organisasi Pasar atau Produk
Jika organisasi semakin besar, maka organisasi disusun berdasarkan produk, pasar atau
konsumennya
3. Struktur Matriks
Struktur organisasi matriks berusaha menggabungkan sisi positif struktur fungsional dan struktur
divisi. Dalam struktur organisasi matriks, karyawan mempunyai dua atasan :
fungsional&divisional
E. KOORDINASI
Apabila suatu pekerjaan tergantung pada pekerjaan lain, kebutuhan koordinasi akan semakin
tinggi. Ketergantungan dibedakan menjadi 3 macam:
1. Pooled Interdependence : Tidak banyak membutuhkan interaksi
2. Sequential Interdependence : Tingkat ketergantungan antar bagian lebih kompleks
3. Reciprocal Interdependence : Arah ketergantungan tidak hanya satu arah, dapat lebih dari satu arah
Ada 4 macam jenis diferensiasi:
1. Bagian organisasi yang berbeda cenderung mengembangkan tujuan bagian tersebut, metode, serta
kebiasaan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Orientasi waktu antar bagian dapat berbeda
3. Gaya interaksi
4. Tingkat formalitas
A. WEWENANG
1. Pandangan Klasik
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang
lebih bawah
2. Pandangan penerimaan
Penerima perintah dapat menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak
3. Wewenang Lini dan Staf
a. Wewenang Lini: manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi
secara langsung.
b. Wewenang staf : Staf ahli memberikan nasihat berdasarkan keahlian, pengalaman, atau analisis
dan riset yang diperlukan
c. Wewenang fungsional : Fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional
4. Delegasi Wewenang
a. Keuntungan dan halangan delegasi wewenang
Keuntungannya, manajer dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada
menyelesaikannya sendiri. Halangannya yaitu : tidak yakin akan kemampuan bawahan, merasa
mampu mengerjakan sendiri, tidak efisien untuk mengajari bawahan, takut wewenang akan
berkurang, takut bawahan pekerjaannya lebih baik
b. Delegasi wewenang yang efektif
1. Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan
2. Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan
3. Mendelegasikan tugas
4. Menetapkan feedback
Delegasi wewenang menurut manajemen klasik:
1. Menetapkan garis wewenang yang jelas, dari atas sampai bawah
2. Menghindari ketidak jelasan
3. Pekerjaan yang spesifik ditugaskan kepada karyawan tingkat bawah
4. Bawahan diberi cukup wewenang untuk melaksanakan pekerjaan yang didelegasikan
B. HUBUNGAN PELAPORAN
1. Rentang Kendali (Span Of Controll) : Jumlah bawahan yang melapor ke atasan tertentu
Beberapa factor yang menentukan rentang kendali ideal:
a. Pengalaman dan kemampuan manajer serta bawahannya
b. Despersi fisik
c. Tingkat interaksi yang diperlukan
d. Tingkat standardisasi prosedur
e. Kesamaan pekerjaan yang diatasi
2. Keterbatasan organisasi formal
Organisasi formal tidak menangkap dinamika hubungan informal antarkaryawan atau manajer
D. DESAIN KERJA
1. Pendekatan desain kerja
a. Pendekatan mekanis/spesialisasi: pekerjaan yang kompleks dipecah lebih sederhana, lebih
mudah dipelajari dan dilakukan
b. Pendekatan Motivasional : memahami cara memotivasi karyawan
Cara-cara meningkatkan kepuasan kerja:
i. Pemekaran kerja : menambah pekerjaan atau melakukan job rotation
ii. Pemerkayaan kerja : tugas karyawan ditambah kedalamannya
iii. Pengaturan jadwal kerja : memberi fleksibilitas jadwal kerja
c. Pendekatan biologi : menggabungkan pertimbangan tubuh manusia melalui tujuan
menciptakan kerja yang seaman mungkin
d. Pendekatan (motor perceptual) : kerja didesain tidak melebihi kemampuan mental pekerja
KEGIATAN BELAJAR 1
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
D. SELEKSI
Seleksi ditujukan untuk memilih tenaga kerja yang diinginkan. Idealnya seleksi merupakan
proses dua arah: organisasi menawarkan posisi kerja dengan imbalannya sedangakan calon tenaga kerja
mengevaluasi organisasi dan daya tarik posisi serta imbalan yang ditawarkan.
Langkah dalam proses seleksi yaitu :
1. Lamaran Kerja : informasi pelamar kerja seperti pendidikan, pengalaam, minat, dsb.
2. Wawancara awal : melihat pengalaman kerja, tingkat gaji yang diinginka, kemauan pindah lokasi
3. Tes : melihat kemampuan/ketrampilan calon untuk belajar atau mengerajakan tugas yang
ditawarkan
4. Evaluasi latar belakang: melihat kebenaran informasi yang diberikan oleh pelamar kerja
5. Wawancara mendalam: memperoleh informasi lebih lanjut mengenai pelamar
6. Tes kesehatan dan fisik
7. Penawaran Kerja
E. SOSIALISASI
Karyawan baru diperkenalkan mengenai organisasi, kebijakan, prosedur atau peraturan yang
berlaku, sejarah, misi organisasi, teman kerja dan informasi lain yang relevan.
Pengalaman hari-hari pertama dalam organisasi dapat menentukan karier tenaga kerja
selanjutnya.
G. EVALUASI PRESTASI
1. Pelaksanaan Evaluasi
Fungsi evaluasi : menilai efektifitas pelatihan atau efektivitas seleksi karyawan, sebagai dasar
penggajian, promosi atau pelatihan yang diperlukan, memberikan umpan balik pada karyawan.
Cara melakukan evaluasi yaitu rating : membandingkan prestasi karyawan dengan standar
yang telah ditentukan. Macam-macam rating : rating oleh atasan kepada bawahan, rating oleh
sekelompok atasan terhadap bawahan, rating oleh teman kerja, rating oleh bawahan terhadap
atasan.
Selain itu bisa menggunakan ukuran objektif dan ukuran kualitatif dan rangking
2. Masalah dalam Evaluasi Prestasi
a. Standar yang tidak konsisten
b. Bias karena stereotype tertentu
c. Bias karena perbedaan sifat manajer
d. Efek halo
A. KARAKTERISTIK PERUBAHAN
Faktor –faktor yang mengharuskan organisasi melakukan perubahan :
1. Eksternal : Perubahan lingkungan yang mengancam kelangsungan hidup organisasi dan
menyediakan kesempatan bagi organisasi.
2. Internal : Perubahan strategi, perubahan manajemen, perubahan tingkat pendidikan karyawan
C. PROSES PERUBAHAN
Kurt Lewin mengajukan proses perubahan mencakup 3 tahap:
1. Unfreezing : karyawan yang akan terkena perubahan dijelaskan mengenai pentingnya perubahan
2. Change : melibatkan agen perubahan yang membantu proses perubahan melalui identifikasi dan
internalisasi
3. Refreezing : memberi dukungan atau memaksa perialku yang baru tersebut
KEGIATAN BELAJAR 1
KOMUNIKASI
KEGIATAN BELAJAR 1
KELOMPOK
Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih orang yang berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
A. MODEL KELOMPOK
Model kelompok dimulai dari alasan pembentukan kelompok, perkembangan kelompok, tipe
kelompok, pemecahan masalah dalam kelompok dan hasil yang diharapkan
C. PERKEMBANGAN KELOMPOK
Tahapan dalam perkembangan kelompok:
1. Tahap pertama, saling menerima, menyesuaikan diri
2. Tahap kedua, komunikasi antaranggota menjadi lebih terbuka bersamaan dengan membaiknya
pemahaman anggota terhadap anggota lainnya.
3. Tahap ketiga, kerjasama antaranggota semakin meningkat dan pemahaman anggota yang lain
membuat kelompok menjadi semakin kohesif
4. Tahap terakhir, kelompok mulai memfokuskan secara intensif pada problem yang ada
D. TIPE KELOMPOK
1. Kelompok Formal : diciptakan sengaja oleh manajer untuk melaksanakan tugas tertentu denagn
tujuan mencapai tujuan organisasi
Kelompok formal permanen disebut komite, dan kelompok formal sementara disebut kelompok
tugas (task group)
2. Membuat kelompok formal lebih efektif:
a. Tujuan komite harus ditetapkan dengan jelas
b. Wewenang komite harus diperjelas
c. Besar/jumlah orang dalam komite yang optimal harus ditentukan
d. Ketua komite harus dipilih dengan dasar kemampuan memimpin rapat yang efisien
e. Mengangkat sekretaris yang permanen untuk menangani komunikasi sering kali bermanfaat
f. Agenda dan materi pendukung untuk rapat harus dibagikan sebelum rapat dimulai
g. Pertemuan harus dimulai dan berakhir tepat waktu
3. Kelompok informal
Kelompok informal muncul dalam struktur yang ada dan dapat sesuai atau tidak sesuai dengan
tujuan organisasi.
Kelompok informal mencakup:
a. Kelompok kepentingan, orang yang bergabung mempunyai tujuan tertentu yang sama
b. Kelompok persahabatan, memiliki karakteristik yang sama, misal umur, minat, etnis, dll
E. KARAKTERISTIK KELOMPOK
1. Struktur Peranan: setiap individu dalam kelompok akan memainkan peranan tertentu untuk
membantu kelompok lain mencapai tujuannya. Peranannya antara lain : peranan tugas dan peranan
social-emosional
Gangguan dalam struktur peranan: ketidakjelasan peranan, konflik peranan, konflik dari pengirim,
peranan yang berlebihan
2. Norma Kelompok: perilaku standar yang diterima kelompok untuk anggotanya
a. Generalisasi norma
b. Variasi norma
c. Kepatuhan norma
3. Kohesivitas
a. Factor yang mempengaruhi tingkat kohesivitas:
Kelompok tertentu dinilai lebih tinggi karena prestasi lebih baik
Untuk memasuki kelompok tertentu, anggota harus mempunyai ketrampilan yang tinggi
Kelompok mengerjakan pekerjaan yang berbahaya dan secara finasial memperoleh lebih
tinggi dibandingkan yang lainnya
Kelompok berdasarkan pengalaman masa lalu mempunyai kemungkinan tinggi untul
memperoleh promosi
b. Factor yang mengurangi kohesivitas
Kelompok semakin besar
Kompetisi antar anggota kelompok
Dominasi seseorang atau sebagian terhadap kelompok
Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok.
A. TIPE – TIPE KONFLIK
1. Konflik Interpersonal: konflik antar orang-orang yang berada dalam suatu organisasi
2. Konflik Intragroup: konflik yang terjadi dalam kelompok, tim atau departemen tertentu
3. Konflik Intergroup: konflik yang terjadi antardepartemen, kelompok atau tim
4. Konflik interorganisasional: konflik yang terjadi antarorganisasi
B. PENYEBAB KONFLIK
1. Ketergantungan
2. Perbedaan tujuan
3. Persaingan sumber daya
4. Dinamika interpersonal
5. Wewenang dan overlap
6. Lainnya, misalnya perbedaan status
C. MANAJEMEN KONFLIK
1. Mendorong konflik: mengadakan kompetisi, mendatangkan orang luar, merubah prosedur yang
sudah mapan, restrukturisasi organisasi, mengubah jaringan informasi, memilih manajer yang tepat
2. Mengurangi konflik: menambah sumberdaya yang diperebutkan, mengganti tujuan yang menjadi
sumber konflik, memasukkan musuh yang dapat menyatukan pihak-pihak yang bertentangan,
koordinasi, manajemen dinamika interpersonal
3. Mengatasi konflik :
a. Dominasi : Penekanan, penenangan, penghindaran, aturan mayoritas, akomodasi, kompetisi
b. Kompromi: menemukan jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang bertentangan
Bentuk-bentuk kompromi: pemisahan, arbitrasi, pemecahan secara random, kembali ke
peraturan yang berlaku, kompensasi
c. Pendekatan integrative:
Konsensus: pihak yang terlibat dipertemukan untuk mendiskusikan pemecahan terbaik
Konfrontasi: pihak-pihak yang bertentangan dihadapkan dan saling menyatakan pendapatnya
secara langsung satu sama lain
Penetapan tujuan yang lebih tinggi
KEGIATAN BELAJAR 1
KEPEMIMPINAN
A. MENDEFINISIKAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang akan
dipimpin.
Ada 5 macam sumber kekuasaan, Dorwin Cartwright dan Ann Arbor: 1959, yaitu:
1. Kekuasaan Balasan (Reward Power): kekuasaan yang datang dari kemampuan seseorang
memberikan balasan kepada orang lain yang melakukan pekerjaan tertentu
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive Power): kekuasaan yang datang dari kemampuan seseorang
menghukum orang lain jika orang tersebut tidak dapat mengerjakan sesuatu
3. Kekuasaan legitimasi (Legitimate Power); seseorang mempunyai hak atau secara hokum boleh
mempengaruhi orang lain di wilayah tertentu
4. Kekuasaan referensi (Referent Power): seseorang atau satu kelompok ingin meniru atau
mengidentifikasikan dirinya sebagai orang tertentu
5. Kekuasaan Kepakaran (Expert Power): kekuasaan yang datang dari kepakaran atau keahlian
seseorang
B. TEORI BAKAT
Teori bakat mengidentifikasi karakteristik pribadi dari seorang pemimpin. Studi dalam teori
bakat memfokuskan pada sifat-sifat apa yang ada pada pemimpin dan yang tidak ada pada pemimpin
Sifat-sifat yang sering disebut dipunyai oleh seorang pemimpin adalah: lebih cerdas, lebih
extrovert, lebih percaya diri, lebih bertanggungjawab dan lebih jangkung
C. TEORI PERILAKU
Teori perilaku kepemimpinan memfokuskan pada perilaku apa yang dipunyai oleh pemimpin,
yang membedakan dirinya dari non pemimpin.
Fungsi pemimpin ada 2 yaitu; fungsi yang berkaitan dengan tugas, dan fungsi yang berkaitan
dengan kehidupa social
1. Teori Tannenbaum dan Warren H. Schmidt
Gaya kepemimpiann dipengaruhi oleh beberapa factor: factor dari manajer, factor dari karyawan,
dan factor situasi
2. Studi Ohio State University
Efektifitas kepemimpinan dapat dilihat dari dua variable yaitu: Struktur inisiatif dan perhatian
Kepemimpinan yang mempunyai perhatian yang tinggi menghasilkan tingkat kepuasan karyawan
yang paling tinggi dan tingkat absensi serta perpindahan kerja yang rendah
3. Study The University of Michigan
Gaya kepemimpinan yang diajukan Likert ada 4 sistem, yaitu:
a. Sistem 1 : otoriter-eksploitatif (exploitative-authoritative)
Kepercayaan terhadap bawahan rendah dan memotivasi bawahan dengan ancaman/hukuman
b. Sitem 2 (benevolent-authoritative)
Mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi kadang dengan ancaman dan
hukuman, membolehkan komunikasi ke atas, memperhatikan ide bawahan, mendelegasikan
wewenang pengambilan keputusan dengan pengawasan ketat
c. Sistem 3 : konsultatif (consultative)
Kepercayaan pada bawahaan cukup besar serta mau berkonsultasi pada beberapa situasi
d. Sistem 4: Partisipatif ( paticipative group)
Percaya sepenuhnya pada karyawan, selalu memanfaatkan ide dari karyawan, memotivasi
karyawan dengan insentif ekonomi, serta mendorong partisipasi dalam penentuan tujuan dan
penilaian kemajuan dalam pencapaian tujuan tersebut
4. Kisi-kisi manajerial (grid)
Pada kisi-kisi manajerial terdapat 5 kombinasi gaya kepemimpinan:
a. Gaya kepemimpinan Impoverished management : perhatian yang rendah terhadap karyawan
dan kerja
b. Gaya kepemimpinan Country Club Management: perhatian tinggi terhadap karyawan namun
rendah terhadap produksi
c. Gaya kepemimpinan Tas or Authoritarian management: perhatian tinggi terhadap produksi
namun rendah terhadap karyawan
d. Gaya kepemimpinan middle of the road management: perhatian terhadap karyawan dan
produksi, sedang
e. Gaya kepemimpinan team atau democratic management: perhatian tinggi terhadap karyawan
maupun kerja
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGENDALIAN
A. ARTI PENGENDALIAN
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi tertentu
dengan merencanakan mendesain system umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar prestasi, menentukan apakah terjadi penyimpangan dan melakukan
perbaikan.
B. PENTINGNYA PENGENDALIAN
Situasi yang membuat pengendalian terasa menjadi semakin penting yaitu perubahan,
kompleksitas dan kesalahan
C. DERAJAT PENGENDALIAN
Derajat pengendalian yang optimal harus disusun sedemikian rupa sehingga kreativitas dan
motivasi organisasi muncul, tetapi di pihak lain koordinasi dalam organisasi dapat dilakukan
D. TIPE-TIPE PENGENDALIAN
1. Pengawasan Pendahuluan : mendeteksi penyimapngan dari standar tertentu dan memungkinkan
perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu diselesaikan
2. Pengendalian Concurrent: pengendalian saat suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak
apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi
3. Pengendalian umpan balik: mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan
selesai
F. METODE-METODE PENGAWASAN
1. Pengawasan Nonkuantitatif : Pengamatan, inspeksi teratur dan langsung, laporan lisan dan tertulis,
evaluasi pelaksanaan, diskusi antara manajer dan bawahan, management by exception
2. Pengawasan kuantitatif: pengawasan anggaran, audit, analisis break-even, analisis rasio, bagan Gant,
PERT, CPM
A. LAPORAN KEUANGAN
1. Neraca : menggambarkan kondisi keuangan suatu organisasi pada suatu waktu tertentu yang
meliputi aktiva/asset organisasi dan klaim atas asset tersebut
2. Laporan rugi laba : memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko,
fleksibilitas keuangan dan kemampuan operasional perusahaan.
3. Laporan aliran kas: memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama periode tertentu serta memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi,
pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu
C. PENGANGGARAN
Penganggaran merupakan proses perencananaa aktivitas selama jangka waktu tertentu yang
dinyatakan dengan angka-angka
1. Pengendalian anggaran dan pusat pertanggungjawaban
Pusat investasi dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghasilkan pendapatan setelah dikurangi
investasi yang dilakukan. Pada pusat pendapatan, kegiatan investasi tidak begitu berarti
2. Tipe Anggaran
a. Anggaran operasional : rencana biaya yang akan dikeluarkan
b. Anggaran keuangan: mengintegrasikan rencana keuangan dan rencana operasional
3. Anggaran fleksibel dan anggaran tetap
Ada 3 jenis biaya yang harus diperhitungkan :
a. Biaya tetap: tidak terpengaruh oleh kegiatan atau volume produksi perusahaan
b. Biaya Variabel: biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan kegiatan perusahaan
c. Biaya semivariabel: berubah sesuai dengan kegiatan perusahaan, tetapi perubahan tersebut
tidak proporsional
4. Anggaran berbasis nol (Zero-Base Budgeting)
Setiap tahun anggaran dimulai dari nol, seolah-olah baru pertama kali membuat anggaran
3 langkah dalam metode anggaran ini yaitu:
a. Memecah kegiatan dalam paket keputusan
b. Mengevaluasi aktivitas-aktivitas kemudian merangking aktivitas tersebut
c. Mengalokasikan sumberdaya berdasarkan rangking manfaat
5. Proses Penganggaran
a. Manajer bawah mengajukan anggaran
b. Manajer bawah mengajukan anggarannya ke manajer divisi/yang lebih tinggi
c. Manajer divisi melakukan konsolidasi anggaran pada divisinya
d. Anggaran divisi diajukan ke komite anggaran
e. Anggaran dievaluasi oleh manajer keuangan
6. Beberapa perilaku fungsional dan disfungsional dari anggaran
Efek fungsional:
a. Meningkatkan motivasi dan semangat kerja
b. Meningkatkan koordinasi organisasi
c. Dapat digunakan sebagi sinyal perbaikan
d. Membantu belajar dari pengalaman
e. Alokasi sumberdaya dapat ditingkatkan
f. Meningkatkan komunikasi
g. Menolong manajer tingkat bawah mengetahui posisinya dalam organisasi
h. Membantu orang baru melihat kemana organisasi bergerak
i. Sebagai alat evaluasi
Efek disfungsional:
a. Persepsi yang berbeda dari anggota organisasi terhadap anggaran
b. Komunikasi dan umpan balik mengakibatkan ketidakpuasan manajer terhadap anggaran
c. Anggaran dapat mendorong motivasi yang salah
d. Jika tujuan yang ingin dicapai terlalu tinggi,anggota organisasi akan merasa fristasi
D. PEMERIKSAAN KEUANGAN
1. Pemeriksaan keuangan eksternal
Proses verifikasi pencatatan keuangan untuk menentukan apakah laporan keuangan sudah disusun
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Pemeriksaan keuangan internal
Pemeriksaan yang dilakuakn oleh akuntan internal dengan tujuan menjamin sumberdaya organisasi
digunakan dengan efektif
3. Perbedaan antara akuntansi internal dan eksternal
Letak perbedaan Akuntansi keuangan Akuntansi Manajemen
Sumber wewenang Standar Akuntansi Keuangan Kebutuhan internal
Orientasi Waktu Sebagian besar masa lalu Sekarang dan masa mendatang
Cakupan Terutama total perusahaan Departemen, individu, divisi,
dan total perusahaan
Tipe informasi Terutama kuantitatif Kualitatif dan kuantitatif
Bentuk pelaporan Ditentukan oleh SAK Tergantung keputusan yang
akan diambil
Fokus pengambilan keputusan Eksternal internal
MODUL 11
MANAJEMEN RANTAI NILAI DAN
OPERASI SERTA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEGIATAN BELAJAR 1
MANAJEMEN RANTAI NILAI DAN MANAJEMEN OPERASI
A. MANAJEMEN RANTAI
Manajemen rantai bisa didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengelola aktivitas-aktivitas
di sepanjang rantai nilai yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Rantai nilai perusahaan terdiri atas:
1. Kegiatan pendukung
a) Infrastruktur : bangunan, surat izin usaha
b) Manajemen sumber daya manusia: rekrutmen, pengembangan, pemberian kompensasi
c) Pengembangan teknologi: untuk mendukung kegiatan operasi inbound, outbound logistic, dll
d) Procurement (pengadaan): kegiatan pengadaan barang dan jasa perusahaan
2. Kegiatan Utama
a. Inbound logistic: mendatangkan barang/jasa dari pihak luar ke perusahaan
b. Operasi: mengubah input menjadi output
c. Outbound logistic: memindahkan barang/jasa dari perusahaan ke pihak luar perusahaan
d. Pemasaran dan penjualan: kegiatan yang bertujuan agar konsumen membeli produk/jasa
perusahaan
e. Pelayanan : kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga nilai produk
C. MANAJEMEN KUALITAS
1. Konsep kualitas
Suatu produk mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan produk lainnya mempunyai kualitas yang
lebih tinggi dibandingkan produk yang terakhir
2. Pengendalian Kualitas Tradisional
a. Prosedur pengendalian proses: menentukan apakah suatu proses ada dalam kendali dengan
mengukur output dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan
b. Prosedur sampling penerimaan: pengetesan sampel terhadap produk akhir untuk menentukan
apakahproduk secara keseluruhan dapat diterima atau tidak
3. Manajemen kualitas total (Total Quality Manajemen)
a. Komitmen strategis: buaday organisasi harus diubah agar menerima kualitas sebagai tujuan
yang harus dicapai
b. Keterlibatan karyawan
c. Teknologi : Otomatisasi, pemakaian robot, pemakaian computer
d. Bahan: bahan yang berkualitas akan meningkatkan kualitas produk akhir
e. Metode: perbaikan metode
D. MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
1. Definisi dan arti penting
Produktivitas merupakan ukuran efisiensi ekonomis aktivitas organisasi dalam menggunakan
sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa
Jika organisasi lebih produktif dibandingkan lainnya, organisasi tersebut dapat menjual barang dan
jasa dengan harga yang lebih murah dan mempunyai keuntungan yang lebih tinggi, yang bisa
diinvestasikan lagi ke usaha lebih lanjut
2. Meningkatkan produktivitas: meningkatkan operasi, meningkatkan keterlibatan karyawan
C. MENINGKATKAN SIM
1. Gejala SIM yang tidak memadai: operasional dan psikologis (operasi dan berfungsinya anggota
organisasi), isi lapotan (penciptaan informasi oleh SIM)
2. Beberapa perbaikan SIM
a. Membangun kerjasama antara personalia SIM dan manajer lini
b. Selalu menekankan bahwa personalia SIM harus mencapai tujuan SIM
c. Selalu mmenggunakan analisis manfaat-biaya (cost benefit) dalam proyek SIM
d. Menjalankan SIM dengan pertimbangan manusia
D. IMPLEMENTASI SIM
1. Beberapa hambatan
5 faktor yang menyebabkan organisasi tidak mendukung system informasi manajemen:
a. SIM mengganggu batas-batas departemen yang ada
b. SIM mengganggu jaringan komunikasi informal
c. SIM menentang karakteristik individu yang spesifik
d. SIM didukung oleh budaya organisasi
e. Karyawan terlibat dalam perubahan SIM
2. Mengatasi hambatan SIM
a. SIM harus berorientasi terhadap pemakai
b. Pemakai harus dilibatkan dalam desain SIM
c. Tujuan dan karakteristik system harus dikomunikasikan ke pendesain dan pemakai system
d. Pendefinisian ulang pengukuran prestasi
e. Tantangan baru
KEGIATAN BELAJAR 1
KEWIRAUSAHAAN
A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian
Wirausahawan mempunyai inisiatif memulai suatu proses produksi, sementara manajer
menjalankan proses produksi
2. Arti penting kewirausahaan
a. Meningkatkan kproduktivitas
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonokmi dan meningkatkan pekerjaan
c. Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru
d. Mendorong inovasi
e. Membantu organisasi bisnis yang besar
3. Variable lingkungan yang mempengaruhi kewirausahaan
a. Variable ekonomi: insentif pasar dan besarnya modal suatu masyarakat
b. Variabel social: system hokum yang baik atau perundangan yang baik dan system yang dapat
melindungi hak-hak individu
c. Masyarakat yang mempunyai mobilitas tinggi mampu meningkatkan usaha kewirausahaan
4. Factor psikologis dan sosiologis kewirausahaan
a. Factor psikologis dan sosiologis: motivasi untuk berprestasi, motivasi untuk berafiliasi,
motivasi untuk memperoleh kekuasaan
B. PROSES KEWIRAUSAHAAN
1. Kesempatan ide
Kesempatan datang dari perubahan-perubahan lingkungan atau dari kejelian wiraswasta dalam
melihat suatu peluang
2. Rencana bisnis formal: dokumen yang disiapkan untuk mendirikan bisnis
3. Halangan untuk masuk : ide tidak cukup praktis, pengetahuan pasar kurang, jaringan kerja dan
informasi kurang mendukung, tenaga kerja tidak terampil, kurang modal, peraturan pemerintah,
kartel yang membatasi jumlah anggota yang dapat terjun ke pasar
4. Strategi memasuki pasar
a. Membangun perusahaan baru
b. Membeli perusahaan yang sudah ada
c. Waralaba
5. Bentuk organisasi: usaha perseorangan, firma atau partnership, perseroan
6. Factor penentu keberhasilan
Kurangnya pengalaman, baik dibidang manajerial, operasional, ketidakseimbangan antarfungsi,
maupun manajemen yang tidak kompeten merupakan penyebab kegagalan bisnis
7. Memelihara semangat kewirausahaan
Intrapeneurship: wiraswasta yang bekerja dalam suatu organisasi untuk mengembangkan produk
atau jasa tertentu
KEGIATAN BELAJAR 2
KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM ORGANISASI
2. Proses kreativitas
a. Persiapan : formal dan informal
b. Inkubasi dan pencerahan: pengetahuan yang sudah diperoleh mengendap, pencerahan biasanya
keluar secara spontan dengan cepat
c. Verifikasi: ide diuji lebih lanjut untuk menguji apakah pencerahan tersebut benar-benar kuat
dan bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi inovasi yang bermanfaat