Anda di halaman 1dari 2

Poin2 penting rapat ESDM EBTKE :

1. Target Bauran Enegi RUKN selaras dengan RUPTL yaitu 23% sementara RUEN
28%. Target bauran energi tidak hanya diwajibkan kepada PLN selalu Persero namun
juga kepada pihak swasta selaku pengurus wilayah usaha non-PLN.
2. Terkait pengembangan KI/KEK, PLN sudah mempertimbangkan lokasi mana yang
ditetapkan, hal ini dipertimbangkan dari keterkaitan antara potensi dan kebutuhan
listrik di tiap wilayah. Dalam menentukan lokasi sebaiknya harus realistis sebab
kendala yang terjadi sering kali terjadi over supply.
3. Ada 4 (Empat) syarat penting agar suatu project dapat masuk RUPTL yaitu :
1. easibility Study
2. Studi Jaringan (sudah di veRIFIKASI pln)
3. Sesuai Permen ESDM 50
4. Pengembang Berpengalaman

 Terkait bauran energi kita sesuai ruptl yg baru sesuai 2019-2028 bhw target bauran
energi 23 persen dlm thn 2025 ini baru dalam ruptl, kami ada ruekn thn 2025 sekitar
28 persen target, yg namanya pengusahaan kelistrikan pertama kami memberikan
kesempatan pada pln, tapi diluar itu ada wilayah usaha2 yg dikelola non pln yg sekitar
ada 50 wilayah usaha kami sudah koordinasi dengan teman2 yg mengurus wilayah
usaha agar selain mereka terkait dengan kesepakatan masalah harga juga didalamnya
harus ada statement terkait dengan utk upaya pencapaian target rasio bauran energi
jadi bukan hny pln saja kami mewajibkan teman2 swasta utk mencapai bauran energi
sesuai ruekn yaitu 28% (ini terkait target bauran energi)
 Terkait ki/kek, teman2 pln sudah mempertimbangkan lokasi mana yg sudah
ditetapkan menjadi kawasan khusus terkait itu potensi kebutuhan demand
listriknyajuga besar, tetapi teman2 pln harus realistis sebab kendala dilapangan
seringkali progres tdk sesuai yg diharapkan jd target mereka minta kapasitas sekian
namun ternyata status dilapangan masih kecil, jd mungkin teman2 di pln berusaha
realistis brp supaya tdk over supply,
 Terkait pupr, kami kurang update lokasi spt apa saat ini dgn pupr terkait utk
bendungan2 yg serba jd selain utk pengairan jg disitu ada fasilitas power house uk
listrik, terkait itu kita ada beberapa skema terkait dengan penyediaan listrik jd yg 1.
Terkait dengan pembangunan tenaga listrik jd industri jd pelanggan pln. Lalu yg ke
2.mereka mengajukan wilayah usaha. Yg ke 3.mereka sbg pemegang izin operasi.
Jadi pemegang izin operasi utk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi ada juga yg
mereka..seperti ipp membangkitkan utk tujuan kpd pln dulu, itu tentunya ada
beberapa hal yg harus dipenuhi yaitu yg td disampaikan kt punya permen esdm no 50
terkait dgn harga jual listrik, jd utk kapasitas sampai dengan 10 mega ada batasannya
10 dan diatas 10 kalo yg sampai 10 ada syarat teknis kapasitator harus bisa mencapai
65% kemudian harga sesuai dengan permen esdm kemudian yg diatas 10 mega
tergantung kebutuhan jika pln butuhnya berapa jd sesuai kesepakatan berdasarkan
capacity faktor, jd ini masalah harga, perkiraan masalah harga itu memang kalo di
permen esdm dikaitkan dengan bpp wilayah atau daerah jd klo wilayah dijawa krn
bpp tinggi mungkin otomatis hrg jual harus rendah tp klo wilayah di
kalimantan,sulawesi, dan timur mereka kan bpp daerahnya tinggi jd saya rasa
kesepakatan jual beli harga plnnya juga bisa tinggi, secara umum spt itu.
 Kemudian kami menyambut baik kalo misalnya setelah rapat ini ada tindak lanjut,
Cuma kami belum tau apakah kami yg berinisiatif atau pupr kami memang belum
pernah membicarakan detil terkait permasalahan ini saya kira ini bisa di sinkronkan
jgn sampe punya bendungan pupr itu listriknya dibuang begitu saja tanpa
dimanfaatkan.
 Td saya cek lagi angka 28 persen itu di ruen kalo di rukn kita sudah sama 23 persen
2025,
 sebenarnya 2025 23 persen sudah sgt susah utk mencapai itu dan hrs dicatat 17
persennya adalah hydro 5 persen ebt lainnya,jd ini sudah sgt besar sebenarnya, karena
kita tahu bhw proporsi pembangkit di pln ada picker dll tidak mungkin semuanya
hydro diperbanyak nanti fungsinya tidak sesuai dengan kebutuhan sistem
 persyaratan utk masuk dalam ruptl ssuatu projek aplagi ebt ada 4 yaitu fs,studi
jaringan yg sudah di verifikasi pln, sesuai peraturan permen 50, pengembang bukan
pengembang yg ecek. Krn skrg banyak pelaku yg mengaku punya uangternyata nanti
diperjalanan tdk ada sehingga banyak projek2 hydro yg terkendala dan mundur
bahkan tdk bisa memberikan fee dan garansi maka terhambat semuanya. Sebenarnya
pln sudah mem push kemudian ada masalah interen jg di pln dari evaluasi yg kita
adakan direksi lambat memberikan persetujuan dpt mungkin ada permasalahan
internal kita sudah mempush pln utk mempercepat itu dan bahkan utk hydro besar
sekala cisokan terkait masalah pendanaan, terakhir kita dapat info pln astali salah satu
konsorsium dari itali itu mau pailit tp sampai skrg belum ada surat resmi bhw dia
pailit jd terhambat masalah itu juga pendanaannya dan kemajuan proyek itu,
sedangkan skrg masih pakai anggaran pln spt yg Cuma asesrot sedangkan yg besarnya
belom mungkin ditempat bapak sampai sejauh mana perannya utk hydro?
 Mungkin ada baiknya ke ebtke juga krn utk hydro plta pasti fungsi utamanya disana
mereka lebih mengetahui scr pasti
 Mengenai kayan sampai bilang kebutuhan mereka 6000 tapi pln pasti sudah
melakukan kajian makanya di ruptl yg masuk Cuma angka segitu itupun jg
disesuaikan dgn kebutuhan sistem, sebab tdk mungkin dibikin semua nanti pasarnya
tdk ada, rapat terakhir saya dengar kayan sebenarnya diminta utk membangun wilayah
usaha karena pln kalo mau beli ya bisa mau disalurkan kemana listriknya, nanti bpp
jadi tinggi kita juga yg bayar. Sebenarnya banyak hal yg harus dipikirkan tdk hanya
sekedar potensi.
 Sebenarnya kalo PLTA sifatnya tdk intermiten seperti ebt yg lain, sebenarnya sgt
potensial sbgsumber listrik yg...beda dengan plts yang kadang ada kalau malam tdk
ada, saya kira nantti juga mungkin bisa gak misalnya disoroti satu case khusus lalu
dikupas lebih dalam dan bisa kelihatan masalahnya apa saja dan instansi mana aja yg
terkait dalam hal ini misalnya pemanfaatan ebtnya di dirjen ebtke utk tarif dan ijin di
djk, dan jgn lupa pln mau tdk mau adalah bumn jd kalo bisa diundang kementerian
bumn utk beberapa kasus mengenai permen esdm pihak pln bisa berkelit dgn
beberapa alasan tp jika sudah kementerian bumn yg berbicara mereka bisa bergerak
cepat koordinasi selain dgn pln bisa dengan bumn

Anda mungkin juga menyukai