Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH METODE PENELITIAN HUKUM

Nama : Nadira Taufiqa


NPM : 1706126061
No Absen : 2
Kelas : B/Ekonomi Sore

Jelaskan Signifikansi Penelitian anda?


Alasan saya dalam membuat penelitian yang berjudul “Pengawasan Pendirian Special
Purpose Vehicle dalam Upaya Penghindaran Pajak” adalah Special Purpose Vehicles (SPV)
atau terkadang disebut sebagai Special Purpose Entity (SPE) atau Shell Corporation
(perusahaan cangkang) adalah badan hukum yang berdiri sebagai sebuah off-balance sheet
vehicle (OBSV) yang dibentuk oleh perusahaan sponsor yang umumnya bergerak di bidang
investasi atau asuransi, untuk memenuhi tujuan yang bersifat sementara dari perusahaan
tersebut. SPV seringkali dijadikan alat untuk melakukan hal – hal yang bersifat ilegal, yakni
guna menutupi utang dari perusahaan induknya, sarana untuk pencucian uang, serta untuk
penghindaran pajak. Selain itu, banyak pengusaha dan perusahaan Indonesia mempergunakan
SPV untuk menyimpan dananya agar tidak terdeteksi oleh otoritas pajak dan otoritas hukum di
dalam negeri.

Menurut kajian firma hukum O’Melveny & Myers LLP, sebagian besar korporasi
Indonesia menerbitkan obligasi lewat special purpose vehicle (SPV) di luar negeri untuk
menghindari pajak bunga obligasi 20%. Selanjutnya, salah satu contoh dari penggunaan SPV
dalam hal untuk menutupi utang dari perusahaan induk adalah kasus pailitnya perusahaan besar
asal Amerika, Enron. Perusahaan Enron mengalami pailit dikarenakan banyaknya utang yang
berasal dari SPV yang tidak terdaftar dalam neraca keuangan perusahaan (off balance sheet),
dan setelah dilakukan pembukuan ulang terjadi pembengkakan utang yang semula
$13.000.000 menjadi $38.000.000. Hal inilah yang membuat Perusahaan Enron jatuh pailit.
Selain untuk menutupi utang dari perusahaan induk, SPV juga dijadikan sarana pencucian uang
bagi para pelaku tindak pidana. Keberadaan SPV sering disalahgunakan sehingga bermunculan
paradigma negatif terhadap bentuk badan hukum ini, di lain pihak pemanfaatan SPV sudah
merupakah hal yang lumrah dan menjadi pilihan bagi pengusaha, baik pribadi atau perusahaan
di dalam menjalankan bisnisnya.
Dalam hukum perpajakan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 258/PMK.03/2008
tentang Peraturan Menteri Keuangan tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 26 Atas
Penghasilan Dari Penjualan Atau Pengalihan Saham Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal
18 Ayat (3C) Undang-Undang Pajak Penghasilan Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib
Pajak Luar Negeri, mendefinisikan SPV sebagai Perusahaan Antara (special purpose
company atau conduit company) yang dibentuk untuk tujuan penjualan atau pengalihan
saham perusahaan yang didirikan atau bertempat kedudukan di negara yang memberikan
perlindungan pajak (Tax Haven Country) yang mempunyai hubungan istimewa dengan
badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau bentuk usaha tetap di
Indonesia.
Dalam rangka mengakomodir keterlibatan SPV dalam program pengampunan pajak
(tax amnesty), Kementerian Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 127/PMK.010/2016 tentang Pengampunan Pajak Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak bagi Wajib Pajak yang Memiliki Harta
Tidak Langsung melalui Special Purpose Vehicle, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2016.
Melalui peraturan tersebut, pemerintah membuka kesempatan bagi wajib pajak
peserta program pengampunan pajak untuk mendeklarasikan hartanya di SPV yang dimiliki,
tanpa diwajibkan untuk membubarkan SPV mengingat fungsinya yang masih dibutuhkan
oleh para wajib pajak di dalam menjalankan kegiatan usahanya.14
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengidentifikasi lebih lanjut
pengaturan dan pengawasan SPV di Indonesia, baik dari aspek hukum perusahaan maupun
hukum perpajakan.

Jelaskan masalah penelitian anda setelah revisi?


Berdasarkan revisi yang telah diberikan ditemukan permasalahan penulisan dalam penelitian
saya, yaitu :

a) Dalam pemilihan permasalahan dalam Rumusan masalah penulis harus mempunyai


data-data yang mendukung dalam penelitian tersebut, data yang ingin dimiliki harus
mudah didapatkan, jangan memilih permasalahan yang sulit untuk mendapatkan
datanya.
b) Signifikansi permasalahan harus diteliti kembali, dalam hal ini mengenai pendirian
SPV dan Hukum perpajakan yang mengatur mengenai SPV itu sendiri, langkah-
langkah yang harus dilakukan :
1. Mencari Peraturan
2. Mencari Putusan
3. Mencari data-data terkait pihak yang dirugikan
c) Mengenai manfaat penelitian harus dilengkapi kembali dan dijelaskan secara lebih
spesifik mengenai tujuan yang hendak dicapai baik secara teoritis maupun praktis
d) Dalam Bab II pada tinjauan pustaka masih harus dijelaskan secara lebih rinci dan
terstruktur mengenai pendirian SPV dan hubungannya dengan hukum perpajakan itu
sendiri

Jelaskan konsekwensi metodologis dan metode penelitian dari rumusan masalah


penelitian anda?
Konsekuensi Metodologis pada penelitian ini adalah, Penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian yuridis normatif. Sifat yuridis normatif dilakukan dengan cara meneliti
data sekunder atau bahan pustaka, yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah
atau norma-norma dalam hukum positif. Selanjutnya penelitian yuridis normatif ini dilakukan
melalui pendekatan dari segi peraturan perundang-undangan dan norma-norma hukum sesuai dengan
permasalahan yang ada, sedangkan pendekatan hukum normatif merupakan suatu proses untuk
menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum untuk
menjawab permasalah hukum yang dihadapi.

Penelitian ini bersumber pada studi kepustakaan (library research),yaitu suatu


penelitian dimana buku,dokumen,jurnal,catatan,surat dan lain-lain menjadi sumber utama
dalam suatu penelitian. sehingga jenis data yang akan dikaji adalah data sekunder. Dalam
penelitian ini jenis data sekunder yang peneliti gunakan terdiri dari :

a. Bahan hukum primer. Dalam penelitian ini bahan hukum primer yang digunakan
terdiri dari peraturan yang terkait dengan pendirian dan pengawasan badan hukum,
kegiatan penanaman yang bersinggungan dengan operasionalisasi SPV offshore di
Indonesia, maupun pengaturan terkait SPV itu sendiri dalam aspek perpajakan.
Adapun peraturan yang digunakan meliputi:
1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 258/PMK.03/2008 tentang Pemotongan
Pajak Penghasilan Dari Penjualan atau Pengalihan Saham Sebagaimana
Dimaksud Dalam Pasal 18 Ayat (3c), Undang-Undang Pajak Penghasilan Yang
Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri;

5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2016 tentang perubahan atas


peraturan menteri keuangan Nomor 127/PMK.010/2016 tentang Pengampunan
Pajak;
b. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi buku-buku,
jurnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan pendirian dan
pengawasan badan hukum, kegiatan penanaman yang bersinggungan dengan
operasionalisasi SPV offshore di Indonesia, maupun pengaturan terkait SPV itu
sendiri dalam aspek perpajakan.
c. Bahan hukum tersier yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Kamus umum
Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris – Indonesia, dan Black’s Law Dictionary

Teknik pengumpulan data dilakukan secara studi kepustakaan (library research)


artinya data yang diperoleh melalui penelusuran kepustakaan berupa data sekunder ditabulasi
yang kemudian disistematisasikan dengan memilih perangkat-perangkat hukum yang
relevan dengan objek penelitian.41 Penelitian kepustakaan yaitu melakukan penelitian
terhadap buku-buku, literatur-literatur, serta peraturan perundang-undangan yang erat
kaitannya dengan pendirian dan pengawasan badan hukum, kegiatan penanaman yang
bersinggungan dengan operasionalisasi SPV offshore di Indonesia, maupun pengaturan
terkait SPV itu sendiri dalam aspek perpajakan.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian disajikan secara deskriptif analitis.
Maksudnya, fakta-fakta yang ada dideskripsikan kemudian dianalisis berdasarkan hukum
positif maupun teori-teori yang ada. Analisis deskriptif tertuju pada pemecahan masalah dan
pelaksanaan metode deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai pada tahap pengumpulan dan
penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu sendiri.
Selanjutnya sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari data-data yang terkumpul
dipergunakan metode analisis kualitatif42 yang dilakukan dengan menginterpretasikan
menguraikan, menjabarkan, dan menyusun secara sistematis logis sesuai dengan tujuan
penelitian.
Masukkan bacaan yang telah anda atau kelompok lain review dalam metode penelitian
yang signifikan untuk penelitian anda?
Bacaan yang signifikan dalam penelitian saya adalah BAB 5 dalam buku “Lawrence
Friedman and The Roots of Justice” dimana Friedman menjelaskan bahwa yang terpenting
dalam penelitian dengan menggunakan metode penelitian adalah tersedianya data yang lengkap
dan akurat, ini benar sebab suatu penelitian tidak akan bisa diselesaikan jika rumusan masalah
yang kita milih tidak memiliki data yang menunjang, selain itu dalam mengumpulkan data
penelitiannya Friedman juga menjangkau catatan di luar pengadilan seperti catatan yang
ditempatkan pada perpustakaan umum Oakland, hal ini sesuai dengan metode penelitian saya
yaitu penelitian yang bersumber dari studi kepustakaan (Library Research).

Friedman mempresepsikan hukum sebagai objek yang dapat diteliti dengan metode penelitian
dengan menggabungkan analisis statistik sumber dokumenter, akun surat kabar kontemporer,
dan eksplorasi dalam file untuk memberikan rekonstruksi terperinci dari operasi seluruh
peradilan pidana di suatu daerah. Dengan melacak proses dari penangkapan ke pengadilan,
sampai pada hukuman yang dijatuhkan. Pendekatan ini membuat Friedman memahami filosofi
aturan hukum dari waktu ke waktu, serta memahami perubahandan perkembangan filosofi
yang melandasi aturan hukum tersebut. Pada intinya, Friedman menggambarkan bahwa hukum
yang berlaku sekarang mengandung unsur dari tata hukum yang silam dan membentuk tunas-
tunas tentang tata hukum pada masa sekarang dan yang akan datang.

Pandangan Friedman sesuai dengan metode penelitian yang saya gunakan, yaitu
metode pengumpulan data yang bersumber bersumber pada studi kepustakaan (library
research),yaitu suatu penelitian dimana buku,dokumen,jurnal,catatan,surat dan lain-lain
menjadi sumber utama dalam suatu penelitian. sehingga jenis data yang akan dikaji adalah
data sekunder.

Lampirkan Daftar Pustaka!

PERATURAN

Indonesia. Undang-Undang Pasar Modal,. UU No. 8 Tahun 1995, LN No. 13 Tahun 1995,
TLN No. 3587

. Undang-Undang Penanaman Modal. UU No. 25 Tahun 2007. LN No. 67


Tahun 2007, TLN No. 4724.

. Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT). UU No. 40 Tahun 2007. LN No.


106 Tahun 2007, TLN No. 4756.

. Undang-Undang Pengampunan Pajak. UU No. 11 Tahun 2016. LN No. 131


Tahun 2016, TLN No. 5899

Kementerian Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan tentang Pemotongan Pajak


Penghasilan Dari Penjualan atau Pengalihan Saham. PMK Nomor
258/PMK.03/2008.

. Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11


Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. PMK Nomor 118/PMK.03/2016.

. Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 127/PMK.010/2016 tentang Pengampunan Pajak. PMK Nomor
142/PMK.010/2016.
BUKU

BPHN. Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII. Buku I. Jakarta: BPHN, 2003.

Cahyadi, Antonius dan E. Fernando M. Manullang. Pengantar ke Filsafat Hukum.


Jakarta: Prenada, 2010.

Kriekhoff, Valerie J.L.. Modul Metode Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2009.

Kusuma, Mahmud. Menyelami Semangat Hukum Progresif; Terapi Paradigmatik Atas


Lemahnya Penegakan Hukum Indonesia,.Yogyakarta: Antony Lib bekerjasama
LSHP, 2009.

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana, 2005.

Prasetyo,Teguh Abdul Halim Barkatullah. Filsafat, Teori dan Ilmu Hukum: Pemikiran
Menuju Masyarakat yang Berkeadilan dan Bermartabat,. Depok: Rajagrafindo
Persada, 2017.

PricewaterhouseCoopers. The Next Chapter: Creating an Understanding of Special Purpose


Vehicles. London: PWC LLP, 2011. Diakses melalui
<https://www.pwc.com/gx/en/banking-capital-markets/publications/assets/pdf/-
next-chapter-creating-understanding-of-spvs.pdf>.
Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Cet.6. Bandung: Citra Aditya Abadi, 2006.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bina Media Printis, 2014.

Soekanto, Soerjono. “Pengantar Penelitian Hukum” dalam Abdulkadir Muhammad,


Hukum Dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2012.

ARTIKEL ILMIAH

Irfano Adonis. “Status Personal SPV dalam kasus penerbitan surat utang PT.Indah Kiat Pulp
& Paper, Tbk. (Putusan Pengadilan Bengkalis 5/PDT.G/2003/PN.BKS)”. Skripsi
Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Tahun 2008.

Mukhidin. “Hukum Progresif Sebagai Solusi Hukum Yang Mensejahterahkan Rakyat”.


Jurnal Pembaharuan Hukum 1. No. 3. Tahun 2014. Hlm. 267–286. Diakses melalui
<http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/PH/article-/viewFile/1488/1156>.

Oktavinanda, Pramudya A., “Special Purpose Vehicle Dalam Tinjauan Hukum Dan
Ekonomi”. Journal of Indonesia Corruption Watch. Agustus Tahun 2013. Diakses
melalui <https://ssrn.com/abstract=2312053>.

Rokhmad, Abu. “Gagasan Hukum Progresif Perspektif Teori Maslahah,” Al-Manahij:


Jurnal Kajian Hukum Islam. Vol. 7. No. 1. (2013). Hlm. 1-14,. Diakses melalui
<http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/almanahij/article/view/572>.

Salnati, Tristano. “Special Purpose Entities in Megaprojects: Empty Boxes or Real


Companies? Literature Review”. Project Management Journal. September, 2016.

Taylor, Tyson. “Detrimental Legal Implications of Off-Balance Sheet Special Purpose


Vehicles in Light of Implicit Guarantees”. University of Pennsylvania Journal of
Business Law 11. Tahun 2008-2009. Hlm. 1007-1030.

INTERNET
Symonds Jr, Robert L. Delaware Business Trusts: The Preferred Special Purpose Vehicle
for Structured Financing by Financially Healthy Businesses and Reorganizing
Companies, <http://www.securitization.net/knowledge-/spv/symonds1.asp>, diakses
pada 10 Oktober 2019.

Hogarth, Joel R dan Ratih (Ipop) Nawangsari. New Indonesian Tax Regulations Have
Significant Implications for Indonesian Bond Issuance Structures, 13 November
2009, <http://www.omm.com/-indonesian_tax_regulations/>, diakses tanggal 10
Oktober 2019.

Johnston, David Cay. Enron’s Collapse: The Havens; Enron Avoided Income Taxes in 4 of 5
years, <https://www.nytimes.com/2002/01/17/business/enron-s-collapse- the-
havens-enron-avoided-income-taxes-in-4-of-5-years.html>, diakses pada tanggal 13
Oktober 2019.

Lampirkan Pertanyaan survey/Pedoman wawancara yang akan digunakan dalam


penelitian?

WAWANCARA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK MENGENAI PENGGUNAAN


SPECIAL PURPOSE VEHICLE DALAM PENGHINDARAN PAJAK

Pedoman Wawancara:

ORIENTASI

1. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian dan
menjelaskan kerahasiaan informan terjamin sepanjang informan tidak bersedia untuk
dipublikasikan identitasnya.
3. Meminta calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi
informan.
4. Melakukan kontrak wawancara, menawarkan waktu wawancara 15-20 menit.

A. IDENTITAS INFORMAN

Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan : Karyawan Dirjen Pajak
B. PERTANYAAN YANG DISAMPAIKAN:
1. Bagaimana Peraturan perpajakan terkait transaksi melalui Special Purpose
Vehicle yang ditengarai untuk menghindari pajak?
2. Jika suatu debitur menggunakan Special Purpose Vehicle untuk keuntungan
pengambil alihan jaminan asetnya di Bank akibat kredit macet, bagaimana
tindakan dari Dirjen Pajak?
3. Bagaimana tindakan Dirjen Pajak jika ada transaksi penambahan modal melalui
Special Purpose Vehicle yang tidak memiliki Tax Clearance yang jelas?

Anda mungkin juga menyukai