Anda di halaman 1dari 2

(d) Persekutuan informal antar perusahaan transnasional (Informal Alliances between MNEs)

Merupakan bentuk penggabungan perusahaan transnasional yang perusahaan-perusahaan induk


bermaksud secara penuh untuk mengintegrasikan kegiatan bisnis mereka, dan dimana joint holding
dari aset-aset kelompok membutuhkan kegunaan dari struktur equity based untuk memfasilitasi
integrasi kepemilikan secara internasional dan untuk memastikan keuntungan dari konsep tanggung
jawab terbatas.

(e) Perusahaan transnasional milik Negara (Publicly owned MNEs)


Merupakan perusahaan transnasional yang dimiliki negara, baik sebagian atau seluruhnya. Publicly
owned MNEs (perusahaan transnasional milik negara) dapat muncul melalui salah satu dari dua jalan,
yaitu apakah itu perusahaan milik negara yang mengadopsi strategi ekspansi secara internasional,
atau menasionalisasi sebuah perusahaan transnasional yang sudah ada.

(f) Bentuk-bentuk supra-nasional dari bisnis internasional (Supranational Forms of International


Business).
Supranational Forms of International Business melibatkan bentuk-bentuk yang dibentuk di bawah
hukum-hukum yang diadopsi oleh organisasi regional, ditujukan untuk pendorongan dari kerja sama
antara perusahaan-perusahaan lebih dari satu negara anggota organisasi tersebut. Bentuk ini juga
membedakan “public international corporation” dengan “publicly owned MNEs”, sehingga tidak ada
kebingungan antara dua bentuk bisnis internasional yang berbeda ini.

3. Bisnis dan bentuk hukum dan pengendalian kegiatan MNE

Perusahaan multinasional telah berkembang dari struktur biasa manajerial perusahaan. Berbeda
dengan perusahaan domestik, perusahaan multinasional mengorganisasi setiap divisi manajerial
dengan jangkauan melintasi batas nasional Negara. Sama halnya dengan Transnational network
(TNN), kontrol atas perusahaan lokal dan pengembangan produk atau jasa, akan melibatkan beberapa
perusahaan terkait baik di dalam maupun diluar yurisdiksi, dengan memperhatikan kontrak sistem
kontrol manajerial.

Dari persepektif regulator, pertanyaannya utamanya adalah apakah bentuk hukum tersebut
berimplikasi sesuai dengan struktur pengambilan keputusan perusahaan dan berhubungan dengan
beberapa kewajiban utama. Jelas bahwa bentuk hukum organisasi bisnis pada dasarnya
memperhatikan kontrak dan perusahaan. Hal itu belum dirancang untuk sesuai dengan struktur bisnis
yang luas seperti Perusahaan multinasional, dimana menghubungkan entitas hukum terpisah kedalam
kesatuan struktur bisnis.

Dari struktur kontrak, terdapat kemungkinan kontrol manajerial dominan oleh satu perusahaan, yang
menimbulkan beberapa pertanyaan antara lain menyangkut batasan tanggungjawab atas tindakan
antara unit usaha yang dominan dan unit usaha dibawahnya. Demikian pula, terdapat pertanyaan
dalam kaitannya dengan struktur kelompok perusahaan berdasarkan ekuitas (equity based
structures).

Setidaknya dapat dirumuskan beberapa jawaban untuk menyikapi permasalahan tersebut diatas.
Dalam struktur hukum kelompok perusahaan berdasarkan ekuitas, dapat dipakai 2 (dua) pendekatan.
Pertama, pendekatan struktural (oleh hadden), entitas perusahaan harus menyesuaikan dengan
organisasi bisnisnya atau membuat bentuk kelompok perusahaan baru dan memastikan relevan
dengan ketentuan akuntansi, fiscal, dan kepentingan regulasi lainnya. Pendekatan struktural akan
dibahas lebih rinci dalam Bab 8. Kedua, pendekatan operasional (oleh tricker), yang melihat kewajiban
atau tanggungjawab berdasarkan fungsi operasional perusahaan, terlepas dari batas hukum
kewajiban yang melekat pada bentuk perusahaan. Hal ini akan dibahas lebih rinci dalam Bab 9.

Secara umum, beberapa pertanyaan di atas muncul terutama terhadap perusahaan multinasional
kategori kelompok swasta, sedangkan perusahaan transnasional milik Negara (Publicly owned MNEs)
dianggap memiliki kontrol yang kuat dalam pengelolaan perusahaan. Namun, Publicly owned MNEs
dapat menciptakan tidak hanya masalah regulasi yang terkait dengan kontrak dan perusahaan, tetapi
juga masalah yang berhubungan dengan kebijakan Negara sebagai pemilik utama dan pengendali dari
perusahaan. Dengan demikian masalah lebih lanjut yang bersifat sangat politis mungkin muncul dalam
kasus tersebut.

Penutup

Pada Bab ini, Peter Muchlinski mencoba untuk menjelaskan beberapa karakteristik internal dari
Perusahaan Multinasional dengan mengkaji dari aspek ekonomi/model bisnis dan bentuk hukumnya.
Keterkaitan dari kedua aspek tersebut dapat digunakan untuk mempelajari Perusahaan Multinasional
dan bagaimana mengatur kegiatan perusahaan multinasional tersebut.

Perusahaan Multinasional memiliki model bisnis dan bentuk hukum yang banyak dan bervariasi. Tidak
mudah untuk menentukan trend internasional perkembangan perusahaan nasional, mengingat
masing-masing tumbuh sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Namun, klasifikasi bentuk
perusahaan nasional yang dijelaskan sebagaimana diatas setidaknya dapat memberikan gambaran
umum perbandingan dari beberapa bentuk perusahaan multinasional tersebut. Dari perspektif
regulasi, hal ini menjadi tantangan utama bagaimana memayungi tujuan dari akuntabilitas bentuk
perusahaan multinasoinal, terutama menyangkut pertanggungjawaban hukumnya.

Anda mungkin juga menyukai