1) Comanditaire Venootschap atau CV adalah salah satu bentuk badan
usaha populer selain PT (Perseroan Terbatas). Sesuai namanya,
bentuk usaha ini merupakan peninggalan aturan era Belanda. Berdasarkan tanggung jawabnya, pemiliknya terbagi menjadi dua. Pertama yakni pemilik yang bertanggung jawab terbatas (sekutu pasif) dan yang lain memiliki tanggung jawab tak terbatas (sekutu aktif). Dengan kata lain, sekutu pasif lazimnya hanya menyetorkan modal untuk pendirian CV tanpa perlu terlibat dalam operasional perusahaan. Sementara sekutu aktif bisa menjadi pemilik sekaligus masuk dalam pengurus atau manajemen CV. Berikut ini beberapa keuntungan mendirikan CV dibandingkan PT: 1. Modal usaha Tidak ada kewajiban modal minimum yang ditetapkan pemerintah ketika mendaftarkan pendirian CV ke Kementerian Hukum dan HAM. Tanpa modal, seseorang sudah bisa memiliki badan usaha yang formal dan diakui legalitasnya. Modal minimum yang disetorkan seringkali jadi hambatan bagi sebagian orang, apalagi bagi mereka yang baru merintis bisnis. 2. Proses pendiriannya lebih mudah Dari aturan prsedur yang berlaku untuk pendaftaran badan usaha di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, proses pendirian CV memang lebih mudah ketimbang mendirikan PT baru. Ini karena persyaratan yang dibutuhkan dalam pendirian CV jauh lebih sedikit dibandingkan jika memilih mendirikan PT. Prosesnya juga lebih cepat diselesaikan. Itulah keuntungan CV. Pemilihan nama CV juga lebih bebas dibandingkan PT. Bagi badan usaha berbentuk CV, tak ada aturan khusus pencantuman statusnya. Nama perseroan bisa saja memiliki kemiripan atau kesamaan antara satu CV dengan CV lainnya. 3. Kepemilikan dan operasional Pemilik CV terbagi dalam dua golongan yakni pemilik aktif dan pasif. Pemilik pasif hanya ikut menanam modal tanpa perlu aktif di dalamnya dan mendapatkan keuntungan dari usaha perusahaan. Selain itu, tanggung jawab hukum dalam CV akan dibebankan kepada pemilik atau sekutu aktif. Dengan kata lain, tanggung jawab atas kelalain yang menyebabkan kerugian tidak melibatkan sekutu pasif. Dari sisi manajemen perusahaan, pengelolaan bisa diduduki oleh sekutu aktif yang memang memiliki keahlian. Sebenarnya dalam perusahaan berbentuk PT, pemegang saham juga bisa bertindak pasif atau hanya menanam modal saja dan perusahaan dikelola oleh profesional. Namun dalam PT, pemegang saham bisa ikut mengambil kebijakan perusahaan seperti dalam RUPS maupun di luar RUPS. Apalagi jika bertatus pemegang saham mayoritas.
2)Apakah BUMN Memiliki Peran Terhadap Perekonomian Indonesia?
Tentunya dalam perekonomian indonesia, peran BUMN sangatlah penting.
a. Pengelola Sumber Daya Alam Potensial Milik Negara
Tentunya Indonesia memiliki sumber daya alam yang begitu banyak, sehingga apabila sebagin besar sumber daya potensial tersebut dikuasi oleh swasta tentu hal ini akan membahayakan perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat. sebab jumlah aba yang didapat akan masuk ke dalam kantong perusahaan swasta yang memiliki tujuan mencari laba sebesar-besarnya.
Maka disinilah peran BUMN dalam mengambil peran sebagai pihak
pengelola demi kesesuaian asas keadilan dan kesejahteraan rakyat. Maka dari itu bagi setiap sektor-sektor potensial yang menyangkut hajat hidup masyarakat luas harus ditangani oleh negara. Dilakukannya hal ini agar kekayaan alam yang dimiliki negara tidak hanya dinikmati oleh perseorangan saja tetapi semua masyarakat indonesia juga dapat merasakannya. Jenis kekayaan alam yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
b. Menjadi Stabilitator Perekonomian
Dengan adanya kehadiran BUMN diharapkan mampu menjadi jawaban di setiap permasalahan yang ada. Apabila timbul permasalahan baru BUMN harus mampu mengatasinya, yang dilakukan oleh pemerintah antara lain menerapkan beberapa kebijakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Maka dengan adanya peran bantuan BUMN pemerintah mampu menerapkan kebijakan yang mampu menetralisir masalah perekonomian yang ada dan menghalangi kinerja perekonomian bangsa. Untuk itulah kehadiran BUMN bisa berperan sebagai stabilitator perekonomian.
Sebagai contoh di Indonesia pernah menghadapi kondisi sistem
keuangan yang sulit. Kala itu, terjadi banyak kerusuhan sebagai aksi protes terhadap pemerintah yang gagal menghadapi krisis moneter.
Saat krisis moneter tersebut melanda Indonesia, nilai tukar rupiah
jatuh dan menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar. Dapat dikatakan negara ini sedang mengalami kekacauan dalam sistem ekonomi. Namun sejak peristiwa tersebut, pemerintahan Indonesia telah banyak belajar dan memperbaikinya, salah satunya dengan menerapkan kebijakan moneter dengan menyediakan berbagaiinstrumen kebijakan moneter.
c. Perintis Kegiatan Usaha yang Belum dapat Digarap Swasta
Dalam sebuah badan usaha swasta akan memerlukan modal yang besar untuk dapat mengambil tender di bidang-bidang potensial. sehingga dengan adanya hal tersebut membuat banyak perusahaan swasta maupun koperasi yang dapat menggarap dengan cepat dan baik sektor-sektor tertentu.
Namun dengan adanya peran BUMN atau pemerintah, BUMN
dapat mengupayakan perhatian bagi sektor-sektor yang masih terabaikan namun memiliki potensial yang baik. Namun Apabila sektor yang memiliki potensial yang baik tersebut diperlukan oleh pemerintah atau BUMN. Maka pemerintah akan melakukan impor tenaga kerja, mesin-mesin, dan alat produksi lainnya sebagai faktor produksi dalam kegiatan usaha disektor tertentu 3) Perusahaan Perseorangan, adalah perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha perseorangan, dan bukan badan hukum. Perusahaan Persekutuan bukan badan hukum, adalah perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa pengusaha secara kerjasama. 4) - Pengelolaan Secara Demokratis - Pembagian Sisa Hasil Usaha Dilakukan Secara Adil Sebanding Dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-Masing Anggota - Pembagian Balas Jasa Yang Terbatas Terhadap Modal. 5) Apa Saja Pertimbangan Dalam Memilih Bentuk Badan Usaha? - Jumlah dana. - Ukuran bisnis. - Tingkat kepemilikan dan kontrol. - Jenis kegiatan bisnis. - Perubahan skala usaha. - Fleksibilitas.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu