KELOMPOK 3 :
A. Konsep Dasar
D. Rangkuman
E. Pertanyaan Diskusi/Essay
1.
2.
3.
Penggabungan Usaha
KELOMPOK 3
1. Aulia Ramadhani (46119007)
2. Yuyun Irfan Ramadhan (46119049)
3. Fathin Fathilia Halis (46119060)
Penggabungan usaha dilakukan dengan membutuhkan dua perusahaan atau lebih untuk
membentuk suatu organisasi atau perusahaan tunggal dalam menjalankan usaha. Pada
umumnya penggabungan usaha dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi, dan
konsolidasi. Degan dilakukannya penggabungan usaha diharapkan perusahaan dapat
melanjutkan usahanya dengan lebih baik dengan bantuan serta kerja sama dari
perusahaan lain dan selanjutnya saling bersinergi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pada tahun 1990-an penggabungan usaha merupakan pertumbuhan aktifitas merger dan
akuisisi yang luar biasa, baik di Amerika maupun pasar internasional. Hal ini didukung
oleh pendapat seorang ahli bernama Hitt (2001: 293) yang menyatakan bahwa akuisisi
telah menjadi strategi yang popular di antara perusahaan-perusahaan Amerika Serikat
selama bertahun-tahun. Ia yakin bahwa strategi ini sangat berperan penting dalam
meningkatkan perekonomian bisnis-bisnis di Amerika Serikat selama tahun 1980-an dan
1990-an. Selain di Amerika seorang ahli di Indonesia bernama Payamta (2004: 266) juga
menyatakan pendapatnya bahwa aktifitas merger dan akuisisi mulai marak dilakukan
seiring dengan majunya pasar modal Indonesia. Isu-isu tentang penggabungan usaha
banyak dibicarakan oleh para pengamat ekonomi sejak tahun 1990-an. Penggabungan
usaha di Indonesia pun telah berkembang menjadi sebuah alternatif strategi bagi para
pelaku bisnis.
Banyak tujuan dan manfaat yang dapat dicapai dalam penggabungan usaha. Tujuan
utama dari penggabungan usaha adalah meningkatkan profitabilitas dan efisiensi dalam
mengoperasi suatu perusahaan. Selain itu, dengan adanya penggabungan usaha dapat
diperoleh lingkup pemasaran yang lebih luas dan volume penjualan yang lebih besar,
perolehan dan pengembangan organisasi ataupun perusahaan lebih kuat dan produksi
yang lebih baik, penghematan biaya dan juga peningkatan pengendalian pasar serta
perbaikan posisi bersaing antar perusahaan. Hal inilah yang dapat menjadi dasar untuk
mempelajari ilmu akuntansi penggabungan usaha.
Dalam akuntansi untuk penggabungan usaha sendiri terdiri dari dua metode yaitu
penggabungan usaha berdasarkan penyatuan kepentingan (pooling of interest) dan
penggabungan usaha dengan metode pembelian (purchase metod).
Setelah mempelajari materi ini, pembaca diharapkan untuk mampu memahami konsep-
konsep yang berkaitan dengan penggabungan usaha.
Dalam penggabungan usaha terdapat dua metode akuntansi yang diterima dalam praktik
yaitu:
PT. Bumi Jaya memperoleh aktiva bersih PT. Harmoni melalui penggabungan dengan metode
pembelian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2021. Aktiva dan kewajiban PT.
Harmoni pada tanggal tersebut, pada nilai buku dan nilai wajarnya, adalah sebagai berikut
(dalam ribuan):
Kewajiban
Utang Usaha Rp 50 Rp 50
Wesel Bayar 100 125
Kewajiban Lain-Lain 50 60
Total Kewajiban 200 235
Aktiva Bersih 485 900
KASUS 1 : GOODWILL
PT. Bumi Jaya membayar Rp. 300.000 tunai dan menerbitkan 40.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp.10 per saham dan nilai pasar Rp.20 persaham untuk memperoleh aktiva
bersih PT. Harmoni. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha pada pembukuan PT.
Bumi Jaya 27 Desember 2021 adalah :
Kas 55
Piutang bersih 130
Persediaan 200
Tanah 50
Bangunan 400
Peralatan 250
Paten 50
Goodwill 200
Utang Usaha 50
Wesel bayar 125
Kewajiban lain – lain 60
Investasi dalam PT. Bumi Jaya 1.100
Jumlah yang dibebankan ke aktiva dan kewajiban didasarkan pada nilai wajar, kecuali goodwill.
Goodwill ditentukan dengan menurunkan nilai wajar aktiva bersih yang dapat diindentifikasi
yang diperoleh sebesar Rp.900.000 dari harga beli aktiva bersih PT. Harmoni Rp.1.100.000
PT. Bumi Jaya menerbitkan 40.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.10 dan nilai
pasar Rp. 20 persaham, dan juga memberikan wesel bayar berjangka 5 tahun, bunga 10% dengan
senilai Rp. 200.000 untuk aktiva bersih PT. Harmoni. Pembukuan PT. Bumi Jaya mencatat
penggabungan usaha PT. Bumi Jaya dan PT. Harmoni sebagai pembelian pada tanggal 27
Desember 2021 dengan ayat jurnal berikut (dalam ribuan) :
Kas 55
Piutang Bersih 130
Persediaan 200
Tanah 45
Bangunan 360
Peralatan 225
Paten 45
Utang usaha 50
Wesel Bayar 125
Kewajiban lain – lain 60
Untuk membebankan biaya PT. harmoni ke aktiva yang dapat
Diidentifikasikan yang diperoleh dan kewajiban yang ditanggung
Berdasarkan nilai wajarnya dikurangi bagian proposional
Dari kelebihan nilai wajar atas nilai investasi.
Jumlah yang dibebankan ke setiap akun aktiva dan kewajiban individual pada ayat jurnal di atas
sesuai dengan FASB Statement No. 141 untuk penggabungan usaha. Karena nilai wajar sebesar
Rp. 900.000 dari aktiva bersih yang dapat diidentifikasi yang diperoleh melebihi harga beli Rp.
1.000.000 sebesar Rp. 100.000, jumlah yang dapat dibebankan ke aktiva tidak lancer
dikurangkan sebesar 10% (kelebihan sebesar Rp. 100.000 dibagi nilai wajar aktiva tidak lancer
Rp. 1.000.000). Pengurangan pada aktiva tidak lancer adalah (dalam ribuan) :
Kurang 10%
Nilai Pengurangan atas Kelebihan Jumlah yang dapat
Wajar Aktiva Nilai Wajar terhadap Biaya* dibebankan ke aktiva
Dalam beberapa contoh, kelebihan nilai wajar terhadap biaya mungkin sedemikian besar
sehingga saldo yang tersisa setelah aktiva dikurangi menjadi nol. Sisa kelebihan pada kasus ini
harus dilaporkan sebagai keuntungan luar biasa.
Ayat – ayat jurnal akuntansi untuk mencatat penyatuan pada pertengahan tahun diilustrasikan
pada kasus 1 dan 2. Penyatuan kepemilikan PT. Maxi dan PT. Minelium pada tanggal 1 Juli
19X6. Neraca saldo untuk kedua perusahaan pada tanggal 30 Juni 19X6 sebagai berikut :
Kasus 1 : Merjer PT. Maxi, entitas yang tetap beroperasi, menerbitkan 22.000 lembar saham
biasa dengan nilai nominal Rp10.000 untuk memperoleh aktiva bersih PT. Minelium pada
tanggal 1 Juli 19X6. Ayat jurnal pada buku PT. Maxi untuk mencatat merjer tersebut adalah :
1 Juli 19X6
Aktiva lain – lain Rp 310.000.000
Beban – beban 40.000.000
Modal saham, @ Rp10.000 Rp 220.000.000
Laba ditahan 10.000.000
Pendapatan 120.000.000
Untuk mencatat penerbitan 20.000 lembar saham
Dalam merjer secara penyatuan dengan PT. Milenium.
Segera setelah ayat jurnal ini dicatat, neraca saldo PT. Maxi adalah sebagai berikut :
Debit Kredit
Aktiva – aktiva lain Rp 1.010.000.000
Beban – beban 240.000.000
Modal saham Rp 720.000.000
Laba ditahan 210.000.000
Pendapatan 320.000.000
Rp 1.250.000.000 Rp 1.250.000.000
Perhatikan bahwa jumlah maksimum laba ditahan sebesar Rp 250.000.000 yang dapat disatukan
telah dikurangi dengan Rp 250.000.000 yang dapat disatukan telah dikurangi dengan
Rp20.000.000, yaitu kelebihan modal disetor perusahaan yang tetap beroperasi (Rp720.000.000)
terhadap modal disetor dari perusahaan – perusahaan yang bergabung (Rp700.000.000).
Kasus 2 : Konsolidasi PT. Madah dibentuk untuk mengkonsolidasikan operasi dari PT. Maxi
dan PT. Minelium. Pada tanggal 1 Juli 19X6 PT. Madah menerbitkan 72.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp10.000 untuk memperoleh aktiva bersih PT. Maxi dan PT. Minelium;
50.000 lembar saham untuk PT. Maxi dan 22.000 lembar saham untuk PT. Minelium. Ayat
jurnal pada buku PT. Madah untuk mencatat penyatuan kepemilikan adalah :
1 Juli 19X6
Aktiva Lain – Lain Rp1.010.000.000
Beban – beban 240.000.000
Modal disetor @ Rp10.000 Rp720.000.000
Laba ditahan 210.000.000
Pendapatan 320.000.000
Untuk mencatat penerbitan 72.000 lembar saham
Dalam penyatuan kepemilikan PT. Maxi dan PT. Minelium
Karena nilai nominal saham beredar PT. Madah adalah sama seperti pada kasus 1 dimana PT.
Maxi adalah entitas yang tetap beroperasi, neraca saldo PT. Madah setelah penggabungan akan
sama seperti untuk PT. Maxi pada kasus 1.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. (2015). Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Beams, F., Anthony, J., Clement, R., & Lowensohn, S. (2009). Akuntansi Lanjutan (Advanced
Accounting).(9). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Asun. (2022, Maret 20). Pengaruh Pemilihan Akuntansi Untuk Merger dan Akuisisi Terhadap
Harga Saham. Diperoleh dari https://repository.usd.ac.id/15009/2/022114122_Full.pdf
Muh Rahmadin, La Ode. (2022, Maret 20). Makalah AKL Penggabungan Usaha. Diperoleh dari
https://id.scribd.com/document/455678996/MAKALAH-AKL-PENGGABUNGAN-USAHA
Mangoting, Yenni. (2022, Maret 20). Penggunaan Metode By Purchase Dan Pooling of Interest
Dalam Rangka Penggabungan Usaha (Business Combination) Dan Efeknya Terhadap Pajak
Penghasilan. Diperoleh dari https://media.neliti.com/media/publications/73500-ID-none.pdf
Nursasmito, Irfan. (2022, Maret 19). Penggabungan Usaha dan Investasi Saham. Diperoleh dari
http://repository.ut.ac.id/3867/1/EKSI4309-M1.pdf