PENDAHULUAN
Belanja juga sering disebut beban karena dengan adanya pembelanjaan maka
tersebut merupakan beban tapi belanja juga tidak bisa dihindari ataupun dihilangkan
nilai kekayaan atau keuntungan bersih. Kekayaan atau keuntungan merupakan tujuan
utama dari adanya suatu organisasi karena dengan adanya kekayaan atau keuntungan
perlengkapan dan peralatan harus dipenuhi oleh organisasi, oleh karena itulah
pembelanjaan akan dilakukan pada waktu tertentu sebelum persediaan tersebut habis.
pimpinan karena bersangkutan dengan keuangan organisasi yang sangat vital bila
tidak dilaporkan ataupun tidak disetujui oleh pimpinan dan juga pengeluaran harus
melalui bendahara atau staff keuangan sebab hal itu akan dipertanggung jawabkan
kemana saja alur pengeluaran yang akan dituangkan di laporan keuangan. Dalam hal
pembelanjaan diperlukan aturan dan perencanaan terlebih dahulu karena jika tidak
maka pengeluaran pembelanjaan tidak akan terkontrol dan tidak sesuai kegunaan
ditanggulangi.
organisasi, dan fungsi. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening
yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas yang dapat
kita kategorikan menjadi: Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja
Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Lain-lain.
Pembelanjaan atau belanja modal dapat dilakukan oleh seluruh organisasi untuk
organisasi habis dan setiap organisasi memiliki tata cara atau aturan untuk
mengajukan pembelanjaan terhadap persediaan baik secara manual ataupun memakai
sistem. Dalam hal ini peneliti membahas mengenai tata cara atau aturan yang
dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Palembang Sumatera Selatan yang masih
Berikut ini tata cara dari pengajukan pembelanjaan persediaan barang pada Dinas
Perdagangan Kota Palembang Sumatera Selatan yang masih bersifat manual, yaitu :
2. Perkiraan harga barang sesuai dengan standar biaya umum yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
3. Setelah DPA dan RKA dibuat dan disetujui barulah di tandatangan oleh Tim
8. Setelah ditemukan pemenang lelang pihak ketiga dan OPD membuat SPK (Surat
Perjanjian Kerja).
kepada OPD.
10. Setelah proses pembayaran selesai pihak ketiga menyerahkan barang dan OPD
sehingga biaya belanja modal pada Dinas Perdagangan Kota Palembang Sumatera
Selatan belum sepenuhnya dilakukan. Oleh karena itu, sesuai uraian diatas maka
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah
untuk mengetahui biaya belanja untuk persediaan barang pada Dinas Perdagangan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya belanja pada Dinas
tersebut.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
ilmu dibidang biaya belanja modal, baik dalam sistem akuntansi dalam
3. Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk menambah ilmu pengetahuan serta
Palembang Provinsi Sumatera Selatan yang beralamatkan di Jl. Demang Lebar Daun
No.2610, Bukit Baru, Kec. Ilir Barat I. Tempat tersebut dipilih karena dipandang
sangat baik dan biaya belanja modal yang dikeluarkan secara terus menerus.
1.4.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari bulan November 2019 sampai dengan April
2020.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
kelompok atau perorangan seperti hasil wawancara yang biasanya dilakukan oleh
peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer ataupun pihak lain.
organisasi yang menjadi objek kajian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu
bentuk bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan isi laporan tugas akhir untuk
yang terdapat didalam proposal ini sehingga dapat memberikan gambaran tentang
keseluruhan dari isi proposal dan memudahkan dalam penulisan, penyusunan dan
pembahasan serta dapat mudah untuk dipahami. Secara garis besar penulisan proposal
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari penulisan penelitian yang
Dalam bab ini disajikan data atau hasil penelitian empiris yang menyangkut
TINJAUAN PUSTAKA
Sementara itu, definisi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006
sebagai berikut: “Belanja adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
yang menjadi lampiran dalam PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja diakui pada saat
(PSAP) nomor 2 yang menjelaskan bahwa belanja diakui pada saat terjadinya
Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. Klasifikasi
ekonomi untuk pemerintah daerah meliputi terdiri dari belanja pegawai, belanja
barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga.
pengeluaran rutin dalam rangka pembentukkan modal yang ada. Dalam hal ini
pembelanjaan modal yang dimaksud dapat berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jaringan, maupun dalam bentuk fisik lainnya seperti buku, alat tulis,
adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya
menambah aset tetap / inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode
kapasitas dan kualitas aset. Dalam hal tersebut masuk ke dalam pembukuan akuntansi
dapat berwujud dengan kata lain ciri-ciri yang ada dalam belanja modal sifatnya
a. Berwujud
b. Sifatnya menambah
Selain itu, dalam melakukan belanja modal ada juga aset-aset dari hasil
belanja modal yang tidak berwujud, akan tetapi masih memiliki ciri yang sama
Dalam SAP, belanja modal terdiri dari beberapa jenis belanja modal 5 (lima)
lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud
Belanja modal peralatan dan mesin adalah pengeluaran / biaya yang digunakan untuk
mesin, serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan, dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
Belanja modal gedung dan bangunan adalah pengeluaran / biaya yang digunakan
menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap
pakai.
Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan adalah pengeluaran / biaya yang digunakan
pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas
sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
5. Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja modal fisik lainnya adalah pengeluaran / biaya yang digunakan untuk
serta perawatan terhadap fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan
irigasi dan jaringan. Termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa
beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum,
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk
mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan sebagai Belanja Modal atau
tidak, maka perlu diketahui definisi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria
akuntansi mengenai batasan minimal nilai kapitalisasi suatu aset tetap atau
Selatan
Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri dari satu kepala dinas dan sembilan pejabat
eselon 3. Pejabat eselon 3 terdiri dari beberapa bidang yaitu Sekretariat, Perdagangan
Dalam Negeri (PDN), Perdagangan Luar Negeri (PLN), Perlindungan Konsumen dan
Tertib Niaga (PKTN), Industri Non Agro dan Industri Agro, dan Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang terdiri dari, Unit Pelaksana Teknis Dinas Metrologi (UPTD
Metrologi), Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengujian Standar dan Mutu Barang
(UPTD BPSMB), dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Promosi dan Pameran
Daerah ditetapkan melalui Peraturan daerah yang telah disetujui oleh Pemerintah
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu
Selatan.
Provinsi Sumatera Selatan yaitu Ir. H. Permana, M.,M.,A. Setelah terpisah, Dinas
Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari satu Kepala Dinas dan terdiri dari
enam pejabat eselon 3. Pejabat eselon 3 terdiri dari beberapa bidang yaitu Sekretariat,
Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), dan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang terdiri
dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengujian Standar dan Mutu Barang
(BPSMB), dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Promosi dan Pameran Industri dan
Perdagangan (UPTD BPPIP). Dan sejauh ini Dinas Perdagangan baru dipimpin oleh
dua kepala kepala dinas, yang pertama adalah Ir. H. Permana, M.,M,.A (masa jabatan
dari tanggal 30 Desember 2016 sampai dengan tanggal 19 Maret 2017) dan yang
kedua atau yang saat ini menjabat adalah Drs. H. Agus Yudiantoro, M.,Si (masa
Gambar 3.2
Struktur Organisasi
Selatan
1. Kepala Dinas
perdagangan.
mempunyai fungsi:
Kabupaten/Kota;
pengembangan perdagangan;
negara/daerah;
2. Sekretariat
mempunyai fungsi:
umum;
negara/daerah;
Sekretariat, membawahkan:
Kepegawaian;
dan Kepegawaian;
perundang-undangan;
tugas;
h. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan
Perencanaan;
tugas;
pada kabupaten/kota;
dan;
berbahaya;
bersubsidi;
perdagangan;
lainnya; dan
penting;
(distributor/agen/pemasok); dan
perdagangan;
perdagangan;
perdagangan; dan
usaha Bidang;
Negeri
mempunyai tugas:
negeri; dan
internasional;
b. Melaksanakan pedoman, norma standar, prosedur dan kriteria fasilitasi
pasar, barang yang dilarang beredar di pasar, barang yang diatur tata
barang dan/atau jasa yang beredar di pasar, barang yang dilarang beredar di
pengawasan barang dan/atau jasa yang diberedar dipasar, barang yang diatur
konsumen;
jasa; dan
e. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
pengawasan barang yang dilarang beredar di pasar, barang yang diatur tata
kerja satu atau beberapa kabupaten/kota. Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh
kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab
LAPORAN AKHIR
Diajukan Oleh :
XXX
NIM XXX
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIDINANTI
PALEMBANG
2019