Anda di halaman 1dari 4

NOVA ETI RAMINDA

016862053

Mahasiswa menyampaikan draft (untuk upload) karil yang terdiri dari


Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan Metodologi Penelitian yang digunakan

Jawab:

Draft Karil

Pendahuluan

Suatu perusahaan yang melakukan aktivitas bisnis pasti memiliki aset tetap yang
akan mendukung aktivitasnya. Dalam mengelola aset tetap tersebut, perusahaan yang
berkedudukan di Indonesia tentu harus menaati peraturan mengenai aset tetap yang
ditegakkan di Indonesia. Terkait pengelolaan aset tetap tersebut, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
16 yang merupakan hasil adopsi dari Internasional Accounting Standards (IAS) 16
dengan beberapa hal yang dikecualikan.

Dalam PSAK 16, aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk disewakan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan
selama lebih dari satu periode. Kebijakan terkait aset tetap perusahaan meliputi
kebijakan penentuan biaya perolehan, penyusutan, hingga pelepasan aset.
Saat perusahaan memutuskan untuk memperoleh aset tetap, hal yang perlu
diperhatikan adalah penentuan nilai biaya yang harus diakui baik untuk nilai biaya
perolehan awal atau pun biaya setelah perolehan awal. Tak jarang perusahaan
mengalami masalah dalam menentukan biaya yang harus didistribusikan pada nilai
aset tetap dan biaya yang harus diakui sebagai beban. Apabila perusahaan tidak
mencatat aset tetap dengan nilai perolehan yang benar, nilai aset tetap pada neraca
dan beban pada laporan laba rugi untuk tahun tersebut akan lebih atau kurang catat.
Perusahaan dapat memilih metode dalam penilaian aset setelah perolehan
awal, yaitu metode biaya perolehan atau metode revaluasi. Apabila metode biaya
perolehan dipilih, maka perusahaan harus menyajikan nilai aset tetap sebesar nilai
perolehan aset tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Setelah aset tetap tersebut diperoleh dan digunakan, perusahaan akan
menghitung beban penyusutan tiap waktu tertentu (misalnya per bulan, per semester,
per tahun) atau dengan satuan tertentu (per unit barang, per jam kerja). Kebijakan
mengenai penyusutan haruslah dilakukan dengan tepat sepanjang umur ekonomis aset
tersebut dalam menghasilkan pendapatan karena beban penyusutan berpengaruh
terhadap penyajian laporan laba rugi dan perhitungan beban pokok produksi.
Saat aset dirasa sudah kurang efektif atau perusahaan melihat ada keuntungan
yang dapat dambil dari melepaskan asetnya, perusahaan akan melakukan pelepasan
aset berupa penjualan, penghapusan secara langsung atau pertukaran. Perusahaan
harus memperhatikan timbulnya laba atau rugi dari pelepasan tersebut, bagaimana
aset hasil pertukaran tersebut diakui dan disajikan dalam laporan keuangan.
Kebijakan yang diterapkan perusahaan dapat terlihat saat penyajian dari setiap
aktivitas pengelolaan aset tetap di atas pada laporan keuangan. Informasi tersebut
dapat berpengaruh pada keputusan para pemangku kepentingan (stakeholders).
Sebagai perusahaan yang menjalankan bisnisnya di bidang industri retail, PT
SHAFCO MULTI TRADING memiliki beberapa kelompok aset tetap yang
mendukung aktivitas bisnisnya. Beberapa aset di perusahaan ini dibeli dari luar negeri
dan membutuhkan waktu yang cukup lama sampai aset itu siap digunakan sehingga
perlu kehati-hatian dalam penentuan biaya perolehan. Dari berbagai masalah dalam
pengelolaan aset tetap yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf sebelumnya,
penulis menganggap kesesuaian kebijakan pengelolaan aset tetap pada PT SHAFCO
MULTI TRADING dengan peraturan pengelolaan aset tetap pada PSAK 16 harus
ditinjau lebih dalam. Oleh karena itu, penulis membuat karya ilmiah ini dengan judul:
“TINJAUAN ATAS PENERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN SESUAI PSAK 16
PADA PT SHAFCO MULTI TRADING”.
Tinjauan Pustaka

1. Buku dan atau Sumber Lainnya

B.S. Wulandari, Sri. 2014. Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Efektivitas


Kerja Pada PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weigandt. 2014. Intermediate Accounting IFRS
Edition. Edisi

ke-2. United States: John Willey & Sons, Inc.

Spiceland, J. David, James F. Sepe, Mark W. Nelson. 2013. Intermediate Accounting.


Edisi ke-7. United States: McGraw-Hill/Irwin.

Stice, Earl K., James D. Stice, K. Fred Skousen.2010. Intermediate Acoounting, 17e.
United States: South- Western Cengage Learning.

Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, Donald. E. Kieso. 2013. Financial Accounting
IFRS Edition. Edisi ke-2. United States; John Willey & Sons, Inc.

Shafira. Vission and Mission.www.shafira.com.


Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam menyusun karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan dan


mempelajari sumber-sumber tertulis seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Menteri, buku, makalah, bahan-bahan perkuliahan, artikel ataupun
literatur tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam karya
ilmiah ini. Melalui metode ini, penulis memperoleh dasar teori yang akan digunakan
dalam penyusunan karya ilmiah.
2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperlukan


melalui pengamatan secara langsung terhadap praktik penerapan standar yang
berlaku, penelaahan dokumen-dokumen terkait, serta wawancara atau tanya jawab
secara langsung dengan petugas dan/atau pejabat berwenang guna memperoleh
informasi yang relevan tentang kondisi terkini di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai