Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA By.

R DENGAN ASFIKSIA

DI RUANG PERINATOLOGI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH :

1. Wahyu Tri Aji P1337420617001


2. Sang Komang Proklamasindo Mukti P1337420617005
3. Fitri Asih P1337420617007
4. Oktalia Suci Anggraeni P1337420617009
5. Hadania Madhita T P1337420617010
6. Pita Puspa Ulhusnah P1337420617011
7. Aji Wisnu Wardhana P1337420617012
8. Yohanes Prasetyo Adi P1337420617013

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NEONATUS DENGAN ASFIKSIA

Hari / Tgl Pengkajian : Sabtu, 17 Agustus 2019

A. Data Demografi
1. Pasien
a. Tanggal Masuk : 17 Agustus 2019
b. Ruangan : Perinatologi
c. Identitas :
 Nama : By. R
 Tanggal Lahir : 17 Agustus 2019 / Pukul 13.05 WIB
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Diagnosa medis : Asfiksia Sedang
2. Orang Tua / Penanggung Jawab
Ibu
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 23 tahun
c. Pendidikan : SMK
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kawengen
Ayah
a. Nama : Tn. I
b. Umur : 25 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Swasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kawengen
B. Riwayat Kehamilan
1. Riwayat Kehamilan
Ibu pasien mengatakan bahwa saat hamil, Ny. R mengalami hyperemesis dan
nafsu makan berkurang pada hamil usia 1 – 3 bulan. Pemeriksaan ante natal care
rutin dilakukan di bidan. Saat hamil, Ny. N mengonsumsi vitamin dan susu khusus
untuk ibu hamil .
2. Riwayat Persalinan
a. Usia gestasi : 9 bulan
b. Berat Badan Lahir : 2800 gram
c. Jenis persalinan : Lahir spontan
d. Indikasi : Aspirasi air ketuban
e. APGAR Score :
INDIKATOR 0 1 2 Skor
Appearance Tubuh dan 0
Tubuh merah.
Biru, pucat ekstermitas
Ekstermitas biru
kemerahan
Pulse Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit 2
Grimace Tidak ada sedikit Menangis 1
Activity lumpuh Fleksi sedikit Aktif 1
Respiration Lemah / 1
Tidak ada Tangisan kuat
merintih
5
JUMLAH (asfiksia
sedang )
Keterangan :
 Asfiksia Ringan : 7 – 10
 Asfiksia Sedang : 4 – 6
 Asfiksia Berat :0-3
3. Kejadian penting selama proses persalinan: Pada 17 Agustus 2019 pukul 09.00, Ny.
R mengalami kontraksi dan merasa seperti melahirkan. Ny. R juga sudah
mengeluarkan lendir berwarna merah dan sudah pembukaan 3. Lalu Ny. R di bawa
ke bidan. Pada pukul 14.00, Ny. R sudah mengalami pembukaan lengkap, tetapi
janin belum keluar. Pukul 14.20 bidan mengatakan bahwa ketuban sudah di pecah,
lalu Ny. R di rujuk ke IGD RSUD Ungaran dan pada pukul 18.45 Ny. R melahirkan
By. R.
4. Faktor Risiko Ibu : Ketuban Pecah
5. Riwayat Alergi : Saat ini By. R belum ada riwayat alergi
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, atau penyakit infeksi menular lainnya.
2. Genogram

Keterangan :

: Laki – laki : Meninggal


:Perempuan : Meninggal

: Garis Perkawinan : Pasien

: Garis Keturunan :Garis Serumah

D. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan Umum
a. Keadaan Umum : kesadaran pasien composmentis, pucat, gerakan kurang aktif
b. Pemeriksat Tanda-tanda vital :
1) Nafas : 44 x/menit
2) Suhu : 36,1 0C
3) Nadi : 156 x/menit
4) SpO2 : 92%
2. Oksigenasi
a. Irama Nafas : Reguler
b. Kedalaman Nafas : Normal
c. Penggunaan alat bantu pernafasan : Spontan dengan oksigen
d. Penggunaan otot bantu pernafasan : retraksi dada
e. Sianosis : ada, yaitu pada kuku berwarna biru dan tubuh berwarna pucat
3. Nutrisi
a. Berat badan : 2800 gram
b. Panjang badan : 49 cm
c. Lingkar kepala : 30cm
d. Lingkar dada : 31cm
e. Jenis nutrisi : Parenteral
f. Terpasang OGT : tidak
4. Cairan
a. Kebutuhan cairan : 300 ml
b. Jenis minum : ASI
c. Turgor kulit : Baik
d. Bibir : Kering
e. Ubun-ubun : berdenyut, cekung, sutura belum tertutup
f. Mata : Normal, simetris, terdapat secret berwarna hijau pada mata
kanan, sklera anemis.
g. Capilary refill : <3 detik
5. Istirahat tidur
a. Lama waktu tidur : ±12 jam
b. Kualitas tidur : Kurang baik, sering menangis ketika pasien ingin mendapat
ASI
6. Aktivitas :
a. Gerakan : Kurang aktif
b. Tangisan :Lemah
c. System musculoskeletal :
1) Postur : Fleksi
2) Tonus otot : Lemah
E. Pemeriksaan Head to Toe
1. Integument
a. Suhu : Ekstermitas teraba dingin
b. Warna kulit : Pucat
c. Integritas kulit : Utuh
2. Kepala dan Leher
a. Kelaianan : Tidak ada
b. Rambut : hitam, tidak ada lesi
c. Kelopak mata : bentuk simetris, gerak simetris
d. Kontungtiva : anemis
e. Sklera : normal
f. Pupil : reflek cahaya positif, isokor
g. Telinga : bentuk dan ukuran simetris, telinga bersih
h. Hidung : terdapat septum deviasi
i. Leher : bentuk normal
3. Dada, paru-paru dan jantung
a. Pengembangan dada simetris
b. Ictus cordis : tidak teraba
c. Taktil fremitus : simetris
d. Suara paru : vesikuler
e. Suara jantung : terdengan bunyi jantung S1 dan S2
4. Abdomen
a. Bentuk : simetris
b. Lambung : timpani
c. Hati : Pekak
d. Usus : Timpani
e. Hepar : tidak teraba
f. Limpa : tidak teraba
g. Buang Air Besar : meconium berwarna hijau gelap, konsistensi kental
5. Alat kelamin
Tidak ada kelainan, terdapat lendir keputihan, tidak iritasi
6. Ekstermitas
Ekstermitas atas dan bawah simetris, tidak terdapat kelainan, akral dingin., tidak
terdapat oedem
7. Perkembangan (reflek)
a. Moro : terdapat reflek terkejut saat bayi mendengar suara yang berisik
b. Menghisap : reflek menghisap pada By. R sangat kuat, dilihat dari respon pasien
saat mencari minum dan menghisab sampai bunyi.
c. Menelan : reflek menelan By. R belum diketahui, karena By. R diprogramkan
untuk puasa
d. Rooting : reflek rooting pada pasien tampak, dibuktikan dengan cara
menempelkan tangan pengkaji di pipi pasien, lalu mulut pasien mengarah ke
tangan pengkaji
e. Reflek babinsky : reflek anak sangat baik ditandai dengan gerakan ibu jari kaki
seketika mengarah keatas menjauhi rangsangan berupa gesekan halus di telapak
kaki
f. Reflek menggenggam : By. R tampak sering mengenggam erat walau tidak
memegang apapun
F. Pengkajian Psikosial
1. Respon hospitalisasi
By.R rewel, karena di progamkan untuk puasa 1 x 24 jam.By. R sering
terbangun dan menangis mencari ASI
2. Pengetahuan orang tua tentang kondisi bayi
Ibu pasien megatakan bahwa penyebab anaknya berada di ruang perinatology adalah
karena bayinya meminum air ketuban.
3. Kunjungan orang tua terhadap bayi
Ayah dan ibu
4. Interaksi orang tua dan bayi
Kontak mata. Sentuhan, dan komunikasi
5. Suasana hati orang tua
Orang tua merasa cemas, khawatir, dan sedih saat mengetahui anaknya ada di
ruang perinatology.
G. Data Penunjang
1. Terapi Obat
Per tanggal 17 Agustus 2019
1) Infus dextrose 10% 5 cc/jam
2) Injeksi ceftriaxone 125 mg/12 jam
3) Injeksi amikasin 20 mg/12 jam
2. Laboratorium pada tanggal 18 Agustus 2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 19,5 15.0-24.6 g/dl
Leukosit 21.14 5-21 10^3/µl
Trombosit L 178 217-497 10^3/µl
Hematokrit 53.5 50-82 %
Eritrosit 5.42 4.0-6.8 10^6/µl
MCV 98.7 94-150 fL
MCH 36.0 29-45 pg
MCHC H 36.4 24-36 g/dL
KIMIA KLINIK
Eosinofil 0.5 0-4 %
Basofil 0.4 0-1 %
Neutrofil 76.5 28-78 %
Limfosit L 12.1 20-70 %
Monosit 10.5 1-11 %

H. Analisis Data

NO Tanggal Data Fokus Masalah Keperawatan TTD

1 Sabtu, 17 DO : - Gangguan pertukaran gas


Agustus 2019 DS : berhubungan dengan
1. Tubuh pasien terlihat pucat dan perubahan membrane
sianosis alveolar
2. Saat dilahirkan, pasien
menangis lemah.
3. Pasien tampak bernafas dengan
retraksi dada
2 Sabtu, 17 DO : - Ketidakefektifan
Agustus 2019 DS : termogulasi berhubungan
1. Akral terasa dingin dengan fluktuasi suhu
2. Ekstermitas teraba dingin lingkungan
3. Suhu : 36,10C

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
N WAKTU WAKTU
DX KEP TTD
O DITEMUKAN TERATASI
Sabtu, 17 Gangguan pertukaran gas berhubungan Agustus
1
Agustus 2019 dengan perubahan membrane alveolar 2019
Sabtu, 17 Ketidakefektifan termogulasi berhubungan Agustus
2
Agustus 2019 dengan fluktuasi suhu lingkungan 2019
J. RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
DX
NO Tgl/Jam Tujuan dan Kriteria
Keperawatan Tindakan TTD
Hasil
1 Sabtu, Gangguan Setelah dilakukan 1. Monitor kedalaman dan
17 pertukaran gas tindakan keperawatan kesulitan bernafas

Agustus berhubungan selama 3 x 24jam, 2. Monitor saturasi oksigen


gangguan pertukaran gas 3. Catat adanya alat bantu
2019 / dengan
klien dapat teratasi pernafasan
perubahan
dengan kriteria hasil : 4. Berikan terapi oksigen
membrane
1. Klien mampu sesuai dengan kebutuhan.
alveolar
menunjukkan
peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang
adekuat
2. Paru-paru bebas dari
tanda-tanda distress
pernapasan
3. Tanda-tanda vital
dalam rentang normal
2 Sabtu, Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Monitor suhu, saturasi
17 termogulasi tindakan keperawatan oksigen, dan nadi klien
Agustus berhubungan selama 3 x 24jam, suhu tiap 3 jam sekali
tubuh klien stabil,
2019 / dengan fluktuasi 2. Pantau adanya gejala
dengan kriteria hasil :
suhu lingkungan hipotermi atau
1. Subu tubuh klien
hipertermi
sekitar 36,50C – 37,50C
3. Mandikan bayi dalam
2. Bagian ekstermitas
teraba hangat
incubator agar

3. Klien tidak menggigil kehangatan bayi tetap


4. Klien tidak pucat terjaga
4. Atur suhu inkubator
sesuai program terapi
kolaborasi
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX KEP Tgl/Jam Implementasi Respon TTD
1 Gangguan Sabtu, 17 Monitor kedalaman dan DS : -
pertukaran gas Agustus 2019 kesulitan bernafas DO : Pasien tampak
berhubungan 19.10 kesulitan saat bernafas
dengan Sabtu, 17 Monitor saturasi oksigen DS : -
perubahan Agustus 2019 DO : SpO2 = 92%
membrane 19.15
alveolar Sabtu, 17 Catat adanya alat bantu DS : -
Agustus 2019 pernafasan DO : Pasien bernafas
19.15 dengan dengan retraksi
dada
Sabtu, 17 Berikan terapi oksigen DS : -
Agustus 2019 sesuai dengan kebutuhan. DO : Pasien diberikan
19.17 terapi oksigen nasal kanul
3 liter permenit
2 Ketidakefektifan Sabtu, 17 Atur suhu inkubator DS : -
termogulasi Agustus 2019 sesuai program terapi DO : Mengatur suhu
berhubungan 19.15 kolaborasi incubator 34 OC,
dengan fluktuasi
suhu lingkungan

Sabtu, 17 Pantau adanya gejala DS : -


Agustus 2019 hipotermi atau DO : Ekstermitas teraba
20.45 hipertermi. dingin
Tubuh pasien terlihat
pucat
Sabtu, 17 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
21.00 tiap 3 jam sekali 1. Nafas : 44 x/menit
2. Suhu : 36,1 0C
Pantau adanya gejala 3. Nadi : 156 x/menit
hipotermi atau SpO2 : 92%
hipertermi

1. Gangguan Minggu, 18 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -


pertukaran gas Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 96 %
berhubungan 00.00
dengan Minggu, 18 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -
perubahan Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 95 %
membrane 03.00
alveolar
Minggu, 18 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -
Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 95 %
06.00
Minggu, 18 Monitor kedalaman dan DS : -
Agustus 2019 kesulitan bernafas DO : pasien terlihat
06.00 bernafas reguler.
Minggu, 18 Catat adanya alat bantu DS : -
Agustus 2019 pernafasan dan monitor DO : Pasien bernafas
06.00 pemberian O2 dengan retraksi dada
Terpasang nasal kanul
dengan 3 liter permenit.

Monitor saturasi oksigen 3


Minggu, 18 DS : -
jam sekali.
Agustus 2019 DO : SPO2 : 98 %
09.00
Minggu, 18  Monitor saturasi oksigen DS : -
Agustus 2019 3 jam sekali. DO : SPO2 : 91 %
12.00  Monitor kedalaman dan Pasien bernafas regular
kesulitan bernafas tidak ada tanda-tanda
kesulitan nafas.
Minggu, 18  Monitor saturasi oksigen DS : -
Agustus 2019 3 jam sekali. DO : SPO2 : 95 %
15.00  Monitor kedalaman dan Pasien bernafas regular
kesulitan bernafas tidak ada tanda-tanda
kesulitan nafas.
Minggu, 18  Monitor saturasi oksigen DS : -
Agustus 2019 3 jam sekali. DO : SPO2 : 95 %
18.00  Monitor kedalaman dan Pasien bernafas regular
kesulitan bernafas tidak ada tanda-tanda
kesulitan nafas.
Minggu, 18  Monitor saturasi oksigen DS : -
Agustus 2019 3 jam sekali. DO : SPO2 : 97 %
21.00  Monitor kedalaman dan Pasien bernafas regular
kesulitan bernafas tidak ada tanda-tanda
kesulitan nafas.

2. Ketidakefektifan Minggu, 18 Mandikan bayi dalam DS : -


termogulasi Agustus 2019 incubator agar DO : akral hangat dan
berhubungan 05.00 kehangatan bayi tetap keadaan bayi bersih.
dengan fluktuasi terjaga
suhu lingkungan
Minggu, 18 Pantau adanya gejala DS : -
Agustus 2019 hipotermi atau DO : Akral teraba hangat,
05.15 hipertermi tidak menunjukan
hipotermi dan hipertermi
Minggu, 18 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
06.00 tiap 3 jam sekali SPO2 : 95 %
HR : 120 x
T : 36,9 oC
Minggu, 18 Monitor suhu incubator DS : -
Agustus 2019 DO : Mengatur suhu
07.00 incubator 34 OC,
Minggu, 18 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
09.00 tiap 3 jam sekali T : 36,9 oC
SPO2 : 94 %
HR : 110 x menit
Minggu, 18 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
12.00 tiap 3 jam sekali T : 36,5oC
SPO2 : 91 %
HR : 120 x menit
Minggu, 18 Pantau adanya gejala DS : -
Agustus 2019 hipotermi atau DO : Akral teraba hangat,
12.15 hipertermi tidak menunjukan
hipotermi dan hipertermi
Minggu, 18 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
15.00 tiap 3 jam sekali T : 37,2oC
SPO2 : 95 %
HR : 120 x menit
Minggu, 18 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
18.00 tiap 3 jam sekali T : 36,7oC
SPO2 : 95 %
HR : 139x menit
Minggu, 18 Pantau adanya gejala DS : -
Agustus 2019 hipotermi atau DO : Akral teraba hangat,
18.15 hipertermi tidak menunjukan
hipotermi dan hipertermi
Minggu, 18 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
21.00 tiap 3 jam sekali T : 36,6oC
SPO2 : 97 %
HR : 110 x menit
1. Gangguan Senin, 19 Catat adanya alat bantu DS : -
pertukaran gas Agustus 2019 pernafasan. DO : Pasien bernafas
berhubungan 07.00 monitor pemberian O2. dengan retraksi dada
dengan Terpasang nasal kanul
perubahan dengan 3 liter permenit.
membrane Senin, 19 Monitor saturasi oksigen 3 DS :
alveolar Agustus 2019 jam sekali. DO :
09.00 HR : 120 x menit
T : 36,6 oC
SPO2 : 98 %
Senin, 19 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -
Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 98 %
12.00

Senin, 19 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -


Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 98 %
15.00

Senin, 19 Memantau pemberian O2 DS :-


Agustus 2019 DO : pasien terpasang
15.00 nasal kanul dengan O2 3
liter permenit.
Senin, 19 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -
Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 95 %
18.00

Senin, 19 Monitor saturasi oksigen 3 DS : -


Agustus 2019 jam sekali. DO : SPO2 : 98 %
21.00

2. Ketidakefektifan Senin, 19 Pantau adanya gejala DS : -


termogulasi Agustus 2019 hipotermi atau DO : Akral teraba hangat
berhubungan 07.00 hipertermi dan tidak menunjukan
dengan fluktuasi tanda-tanda hipotermi
suhu
lingkungan. Senin, 19 Monitor suhu incubator DS : -
Agustus 2019 DO : suhu monitor
08.00 incubator 33,5 oC.

Senin, 19 Monitor suhu, saturasi DS : -


Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
09.00 tiap 3 jam sekali T : 37,2 oC
SPO2 : 94 %
HR : 119 x menit
Senin, 19 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
12.00 tiap 3 jam sekali T : 36,4oC
SPO2 : 95 %
HR : 123 x menit
Senin, 19 Monitor suhu, saturasi DS : -
Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
15.00 tiap 3 jam sekali T : 36,4 oC
SPO2 : 95 %
HR : 123 x menit

Senin, 19 Monitor suhu, saturasi DS : -


Agustus 2019 oksigen, dan nadi klien DO :
18.00 tiap 3 jam sekali T : 36,4 oC
SPO2 : 95 %
HR : 128 x menit

L. EVALUASI KEPERAWATAN
NO Tgl/Jam Dx Kep Evaluasi

1 Sabtu, 17 Gangguan pertukaran gas S : Bayi baru lahir dengan asfiksia


Agustus 2019 / berhubungan dengan sedang umur 1 hari
23.00 perubahan membrane alveolar O:
1. Pasien tampak kesulitan saat
bernafas
2. Terdapat retraksi dada saat bernafas
3. Pasien terpasang nasal kanul 3lpm
4. SpO2 : 92 %
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor kedalaman dan kesulitan
bernafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Catat adanya alat bantu pernafasan
4. Berikan bantuan terapi nafas
seperti pemberian O2
Sabtu, 17 Ketidakefektifan termogulasi S :Bayi baru lahir dengan asfiksia
Agustus 2019 / berhubungan dengan fluktuasi umur 1 hari.
23.00 suhu lingkungan O:
1. Nafas : 44 x/menit
2. Suhu : 36,1 0C
3. Nadi : 156 x/menit
4. SpO2 : 92%
5. Tubuh pasien terlihat pucat
6. Akral teraba dingin

A : Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu, saturasi oksigen,
dan nadi klien tiap 3 jam sekali
2. Pantau adanya gejala hipotermi
atau hipertermi
3. Atur suhu inkubator sesuai
program terapi kolaborasi
1. Minggu, 18 Gangguan pertukaran gas S : Bayi baru lahir dengan asfiksia
Agustus 2019 / berhubungan dengan sedang umur 2 hari
22.00 perubahan membrane alveolar O:
 Pasien tampak bernafasregular
(normal)
 Terdapat retraksi dada saat
bernafas
 Pasien terpasang nasal kanul 3
lpm
 SpO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
 Monitor saturasi oksigen
 Catat adanya alat bantu
pernafasan
 Berikan bantuan terapi nafas
seperti pemberian O2
2 Minggu, 18 Ketidakefektifan termogulasi S :Bayi baru lahir dengan asfiksia
Agustus 2019 berhubungan dengan fluktuasi umur 2 hari.
22.00 suhu lingkungan O :suhu incubator 34,0 OC
Nafas : 43 x/menit
Suhu : 36,60C
Nadi : 143 x/menit
SpO2 : 95 %
Akral teraba hangat dan tidak
menununjukan hipotermi dan
hipertermi.
A : Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor suhu, saturasi oksigen,
dan nadi klien tiap 3 jam sekali
 Pantau adanya gejala hipotermi
atau hipertermi
 Atur suhu inkubator sesuai
program terapi kolaborasi
1. Senin, 19 Gangguan pertukaran gas S : Bayi baru lahir dengan asfiksia
Agustus 2019 berhubungan dengan sedang umur 3 hari
23.00 perubahan membrane alveolar O:
 Pasien tampak bernafas regular
(normal)
 Terdapat retraksi dada saat
bernafas
 Pasien terpasang nasal kanul 3
lpm
 SpO2 : 98 %
A : Masalah sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor saturasi oksigen
 Catat adanya alat bantu
pernafasan
 Berikan bantuan terapi nafas
seperti pemberian O2
2. Senin, 19 Ketidakefektifan termogulasi S :Bayi baru lahir dengan asfiksia
Agustus 2019 berhubungan dengan fluktuasi umur 3 hari.
23.00 suhu lingkungan O : suhu incubator 34,0 OC
Nafas : 53 x/menit
Suhu : 36,50C
Nadi : 119 x/menit
SpO2 : 98 %
Akral teraba hangat dan tidak
menununjukan hipotermi dan
hipertermi.
A : Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor suhu, saturasi oksigen,
dan nadi klien tiap 3 jam sekali
 Pantau adanya gejala hipotermi
atau hipertermi
 Atur suhu inkubator sesuai
program terapi kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai