Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM GENETIKA
ALEL GANDA

Disusun oleh:

Nama : Soleh Saputra


NIM : 17304241039
Kelas : Pendidikan Biologi I 2017

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
A. TOPIK 9
Alel Ganda
B. TUJUAN
Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan
menentukan genotipnya sendiri.
C. DASAR TEORI
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu
sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah
satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut
menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam
itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell,
2010: 265).
Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang
sama. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh
Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama
Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe
ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda IA, IB, dan i. Sebagaimana kita ketahui bahwa
pengertian alel ganda ialah bahwa dalam suatu populasi individu jumlah jenis alel pada
suatu lokus terdapat lebih dari dua. Contoh yang sudah cukup luas dikenal ialah
golongan darah pada manusia (Hartati, 2002).
Alel ganda terjadi karena timbulnya mutasi gen. tetapi gen yang bermutasi tidak
selalu menghasilkan varian yang sama. Umpamanya, gen A bermutasi menjadi a1 atau
a2 atau a3, yang masing-masing menghasilkan fenotip yang berlainan. Dengan
demikian mutasi gen A dapat menghasilkan 4 macam varian, sedangkan anggota alel-
nya bukan hanya 2 (dua), tetapi ada 4 (empat), yaitu: A, a1, a2 dan a3. Alel yang
anggotanya lebih dari dua disebut alel ganda Pengaruh alel ganda dapat dilihat salah
satu contohnya pada sistem golongan darah ABO. Darah terdiri dari dua komponen,
yaitu : sel-sel (antara lain eritrosit dan leukosit) dan cairan (plasma). Karl Landsteener
dalam penelitiannya menemukan adanya dua antibodi alamiah di dalam darah dan dua
antigen pada permukaan eritrosit. Inilah penyebab terjadinya penggumpalan
(beraglutinasi) sel-sel darah merah (eritrosit) dari beberapa individu apabila bercampur
dengan serum dari beberapa orang (Agus, 2013).
Tiap kromosom harus mengandung banyak gen. tempat pada kromosom dimana
terdapat suatu gen tertentu disebut lokus. Kedua alel yang mengontrol suatu sifat
tertentu, terletak pada lokus yang sama pada masing-masing kromosom yang homolog.
Untuk memperagakan kebenaran teori kromosom, kita harus mampu menghubungkan
ada atau tidak adanya suatu sifat tertentu dengan ada atau tidaknya suatu kromosom
tertentu di dalam sel-sel organisme itu. Tetapi menurut teori kromosom, kedua alel yang
mengontrol pemunculan suatu sifat tertentu itu, terletak di lokus yang sama pada dua
kromosom yang homolog. Kromosom yang homolog, secara visual tidak dapat
dibedakan satusama lain. Dengan demikian dengan mengamati satu anggota dari
pasangan itu tidaklah mungkin untuk menyatakan apakah kromosom tersebut
mengandung alel tertentu atau tidak (Kimball, 1983: 290).
Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena adanya alel
ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen. Dimana gen
dapat dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi. Tumbuhnya
rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan pada manusia ditentukan oleh
seri alel ganda berikut:
H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai
H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengah
H3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengah
H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis
H5 = tidak tumbuh rambut pada semua jari
Seri dominan dari alel-alel tersebut adalah H1> H2 > H3 > H4 > H5
Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan
H5.Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominanterhadap
H5.Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa genotip
yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua jari kecuali ibu
jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5.Bagi orang yang memiliki rambut yang
tumbuh pada jari kelingking, maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4, H2H5. Orang
yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah, maka memiliki
genotip H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang yang rambut hanya terdapat pada jari manis
saja, maka genotipnya H4H4, H4H5 dan yang terakhir adalah orang yang tidak
mempunyai rambut pada keempat jari, maka genotipnya adalah H5H5 (Suryo, 1992)

D. METODE
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah observasi ruas jari kedua
masing-masing individu. Diamati ada tidaknya rambut pada masing-masing ruas jari
kedua kecuali ibu jari.

E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Data Pengamatan Alel Ganda di Kelas Biologi I 2017
No Nama Hasil No Nama Hasil
1 Endah H5 8 Fiki H1
2 Saraswati H5 9 Andi H2
3 Pradini H5 10 Siti H5
4 Aditia H5 11 Rizki H5
5 Astried H5 12 Dian H5
6 Soleh H5 13 Ana H5
7 Fauziah H5 14 Devia H5

Tabel 2. Data Presentase Pengamatan Alel Ganda di Kelas Biologi I 2017


Hasil pribadi Hasil Kelas
Alel Ganda
(beritanda X) Jumlah Presentase
H1 1 7,14%
H2 1 7,14%
H3 - -
H4 - -
H5 12 85,71%
Pada kegiatan praktikum genetika yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan
menentukan genotipnya sendiri.
Langkah kerja yang harus dilakukan praktikan antara lain sebagai berikut,
langkah pertama yaitu mengamati sisi atas jari-jari tangan. Kemudian memperhatikan
dengan seksama apakah pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak
rambut atau tidak. Selanjutnya menentukan termasuk alel manakah yang telah diamati.
Terakhir mencatat data alel yang dimiliki oleh teman-teman satu kelas.
Hasil data yang diperoleh dari sebagai berikut :
a. Terdapat 1 mahasiswa yang memiliki rambut pada seluruh jari yaitu Fiki
Zida atau H1, dengan presentase sebesar 7,14%.
b. Terdapat 1 mahasiswa yang memiliki rambut pada 3 jari atau H2 yaitu Andi
Mustofa dengan presentase sebesar 7,14%.
c. Sementara ke-12 mahasiswa lainnya tidak ada rambut pada keseluruh jari
nya atau H5 dengan presentase sebesar 85,71%.
d. Tidak ada mahasiswa kelas Pendidikan Biologi I 2017 yang memiliki
rambut pada 1 atau 2 jari saja, atau bisa dikatakan 0% untuk H3 dan H4.

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi tidak adanya


rambut pada ruas jari (H5) paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi pada
H1, H2, H3, H4. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat
dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat
urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H2>H4>H3> H1. Hasil yang saya
dapatkan yaitu H5. Mungkin terjadi kesalahan dikarenakan praktikan kurang teliti
dalam melakukan pengamatan atau karena rambut yang ada telah rontok ataupun
adanya mutasi gen.
Alel ganda terjadi karena crossing over pada proses meiosis dapat terjadi pada
meiosis 1 yaitu profase Hal ini mungkin terjadi karena adanya interaksi antara 2
kromosom yang saling menempel.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa salah
satu contoh dari sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda ialah
tumbuhnya rambut pada segmen digitalis jari-jari tangan. Sehingga dapat menunjukkan
bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda
pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut
H5>H2>H4>H3> H1.

G. DAFTAR PUSTAKA
Agus. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Universitas Hasanuddin,
2013.
Campbell, N.A, dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Hartati, Rekayasa Genetika. Malang: UMM Press, 2002.
Kimball, J.W., dkk.1983.Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Suryo. 1992. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai