Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lina Amalia

NIM : 160543613028
Off :A

ETIKA PROFESI

1. Etika Teleologi

Teleologi berasal dari akar kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud,
dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala
kejadian menuju pada tujuan tertentu. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala
yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran,
arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. Dalam dunia
etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu
tindakan dilakukan , Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi
itu bukan ukuran yang terakhir. Teori ini terdapat dua jenis yaitu :
a. Egoisme Etis
Egoisme etis merupakan teori yang mana itu dikatakan benar apabila
menguntungkan bagi diri sendiri dan dikatakan buruk apabila merugikan diri sendiri.
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Menurut egoisme
etis, seseorang tidak mempunyai kewajiban alami terhadap orang lain. Meski
mementingkan diri sendiri, bukan berarti egoisme etis menafikan tindakan menolong.
Mereka yang egoisme etis tetap saja menolong orang lain, asal kepentingan diri itu
bertautan dengan kepentingan orang lain. Atau menolong yang lain merupakan
tindakan efektif untuk menciptrakan keuntungan bagi diri sendiri. Dapat dikatakan
egoisme etis ini menolong tapi dengan pamrih.
Contoh :
Seorang kakak membantu mengerjakan tugas rumah adiknya, tetapi setelah itu si
adik harus mau menuruti semua perintah si kakak dalam waktu tiha hari berturut-
turut.
b. Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu
perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Menurut teori
ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak bermanfaat, tak berfaedah, dan
merugikan. Karena itu, baik buruknya perilaku dan perbuatan ditetapkan dari segi
berguna, berfaedah, dan menguntungkan atau tidak.
Contoh :
Melakukan penanaman seribu pohon dipinggir jalan desa supaya jalanan menjadi
lebih sejuk dan tidak gersang serta dapat dijadikan tempat berteduh bagi
masyarakat.

2. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Dalam
pemahaman teori Deontologi memang terkesan berbeda dengan Utilitarisme. Jika dalam
Utilitarisme menggantungkan moralitas perbuatan pada konsekuensi, maka dalam Deontologi
benar-benar melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan. Dalam suatu
perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh
menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena
perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan
karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak
boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik.
Contoh :
Seorang muslim harus bersedia menjalankan semua perintah agamanya dan menjauhi
laranganya. Kita dilarang melakukan perbuatan yang dialarang agama seperti
berbohong, mencuri, memaki, dan lainya.

3. Kesimpulan

Kesimpulan dari teori etika diatas ialah terori etika terdiri dari dua yaitu teleologi dan
deontologi. Teleologi terdiri dai utilitirianisme dan egoisme etis. Teleologi berbicara mengenai ajaran
tentang kejadian yang memiliki tujuan tertentu sedangkan deontolgi berbicara mengenai kewajiban
seseorang terlepas dari moralitasnya.
Dari beberapa teori diatas saya merupakan penganut deontologi dimana menurut saya semua
hal yang menurut saya baik untuk saya lakukan tetapi ketika itu berdampak buruk bagi orang lain
maka hal yang menurut saya baik itu menjadi buruk dimata orang lain. Sehingga saya harus bersikap
bijak serta adil kepada diri saya sendiri dan kebermanfaatan atau dampak bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai