STUDI KASUS
KELOMPOK 1
NURJAMILAH 1831015320052
WIWI NORMAULIDA SARI 1831015320060
WILDASARI SAFITRI 1831015320070
Nama Obat 24/07 25/07 26/07 27/07 28/07 29/07 30/07 31/07 01/08 02/08
Infus RL
20 tpm
Inj. Omeprazol - - - - - - -
1ml/24 jam
Sukralfat syr - - - -
4x2 cth
Novorapid
3×20 30×16
3x16 iu
iu iu
Levemir
0-0-16 iu
Azitromisin 500 mg
1x1 tab
Ceftriaxone
1gr/12 jam
B. SUBYEKTIF
C. OBYEKTIF
- -
mengobati gejala Ambroxol 1×1 tablet
batuk
Dewasa: 40 mg sekali sehari diinfuskan lebih dari 20-30 menit atau inj lambat lebih dari 5
menit sampai pemberian oral memungkinkan
Sukralfat
Pemberian : PO untuk perawatan duodenal jangka pendek ulkus 1 g qid pada waktu
perut kosong.
Efek samping : diare, mual, ketidaknyamanan lambung, gangguan pencernaan, mulut
kering, ruam, pruritus, sakit punggung, pusing, kantuk, vertigo, dan rasa
logam
Interaksi obat : Sukralfat dapat menghambat penyerapan obat termasuk digoxin,
ketoconazole, levothyroxine, fenitoin, quinidine, fluoroquinolone oral,
tetrasiklin, teofilin, dan warfarin. Dalam kebanyakan kasus, interaksi obat
dapat dihindari jika obat diberikan 2 jam sebelum pemberian sucralfate
Certriaxone
Indikasi : antibiotik profilaksis
Dosis : 2 gram per hari
Efek samping : Diare, mual, muntah; neutropenia, eosinofilia, anemia, ruam, pruritus,
demam, menggigil, peningkatan konsentrasi serum AST, ALT, BUN; reaksi
lokal (mis. nyeri, indurasi, ekimosis, nyeri tekan di tempat inj). Jarang,
pankreatitis, hipoprothrombinaemia.Tetap digunakan sebagai terapi
profilaksis.
Monitoring : perbaikan kadar WBC, leukosit, neutrophil, limfosit, fosinofil, leukosit,
regimen leukosit
Konseling : - informasikan penggunaan antibiotic harus dihabiskan
Konseling
Berikan penjelasan pasien ataupun keluarga pasien terhadap obat yang digunakan, aturan
pemakaian obat, penyimpanan, dan efek samping yang mungkin terjadi ketika pengobatan
diberikan.
Efek samping yang sangat umum terjadi pada pengobatan TB dari penggunaan rifampisin
ialah urine berwarna merah sehingga harus disampaikan informasi penting tersebut agar
pasien tidak terkejut dengan efek pengobatan yang dijalaninya.
Penggunaan antibiotik yang diminum sampai habis harus disampaikan pula kepada
pasien, jangan terputus pengobatannya dan sesuai dengan anjuran dokter.
Berikan pemahaman kepada pasien tentang pentingnya kepatuhan terhadap minum obat
pasien dengan menyarankan membuat alarm pengingat minum obat.
Menjaga pola makan dan olahraga yang teratur untuk mengoptimalkan berat badan
pasien.
Istirahat yang cukup.
PUSTAKA
Anderson, P.O., J. E. Knoben, dan W. G. Troutman. 2002. Handbook of Clinical Drug Data.
10th edition. New York: Mc Graw Hill.
Dipiro J.t., Wells, B.G., Dipiro C.V., Schwing hammer, T.L. 2015. Pharmacotherapy
Handbook. Ninth Edition. Mc Graw-Hill Education, USA.
www.mims.coms
ioni.pom.go.id
KASUS II :
Seorang pasien (Tn.MS), masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Pasien
berusia 69 tahun dengan berat badan sekitar 60 Kg. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit
jantung dan hipertensi., Alergi Obat (-). Tanda vital saat masuk IGD yaitu TD : 167/80 mmHg, RR :
30x/ mnt, Nadi :69 x/ mnt, Suhu : 36,8 °C. Adapun data laboratorium pasien saat masuk dapat dilihat
pada tabel 2.
Diagnosa saat di IGD : STEMI
Diagnosa di Ruang Rawat Inap : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior
Pengobaan Di Ruang Rawat Inap
Terapi pasien
Nama Tanggal
Regimen Rute
Obat 9/7/18 10/7/18 11/7/18 12/7/18 13/7/18 14/7/18
O2 3 LPM -
Inj.
Lovenox
2 x 0,6 (SC). Stop - - - -
aspirin 80
mg
0-1-0 PO
CPG 75
mg
1-0-0 PO
ISDN 5
mg
Jika Nyeri SL Stop - - - -
Nitrokarf
Retard
2x2,5 mg PO
Ramipril
2,5 mg
1/2-0-0 PO
Concor
1,25 mg
0-1-0 PO
MIiozidin
35 mg
2x1 PO - -
Atorvasta
tin 20 mg
0-0-1 PO
Resume Medis
Diagnosa masuk : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior
Ringkasan Riwayat Penyakit : Sesak Nafas
Diagnosa Utama : CHF
Dignosa Sekunder : OMI Inferior, HHD
Pemeriksan Penunjang yang penting : Cr=1,1
Kondisi waktu pulang : perbaikan
Terapi Pulang
Concor 2,5 mg (0-1-0)
Furosemide 40 mg 1-0-0
Miozidin 35 mg 2x sehari
Spironolacton 25 mg 0-1-0
aspilet 80 mg (0-1-0)
CPG 75 mg (1-0-0)
Nitrokarf Retard 2,5 mg (2x1)
Ramipril 2,5 mg (1/2-0-0)
Atorvastatin 20 mg (0-0-1)
Curcuma 3x1 tab
PEMBAHASAN KASUS
G. DATABASE PASIEN
Nama : Tn. MS
Usia : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Tanggal MRS : 9 – 14 Juli 2018 (ranap 6 hari)
H. SUBYEKTIF
Perkembangan Subjektif
Tanggal Keluhan / gejala pada pasien
09/7/2018 Sesak nafas
-Sesak,
-mual, muntah,
10/7/2018
-menggigil,
-nyeri dada
-sesak
11/7/2018 -nyeri dada
-jika makan terasa ingin muntah
-menggigil (-)
-sesak (-),
12/7/2018
-nyeri dada (-),
-masih belum bisa makan nasi
-sesak (-),
13/7/2018
-nyeri dada (-)
-sesak (-),
14/07/2018
-nyeri dada (-)
I. OBYEKTIF
BB : 60 kg
TB : -
IMT : -
Riwayat Penyakit : Penyakit jantung dan hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat Pengobatan : Tidak ada
Riwayat Sosial : -
Terapi pasien
Tanggal
Nama Obat Regimen Rute
9/7/18 10/7/18 11/7/18 12/7/18 13/7/18 14/7/18
O2 3 LPM -
Inj.
Lovenox 2 x 0,6 (SC). Stop - - - -
(Enoxaparin)
Aspirin 80
mg
0-1-0 PO
CPG 75
mg
1-0-0 PO
ISDN 5 Jika
mg
SL Stop - - - -
Nyeri
Nitrokarf
2x2,5
Retard PO
Nitroglycerin mg
Ramipril
2,5 mg
1/2-0-0 PO
Concor
1,25 mg 0-1-0 PO
(Bisoprolol)
Miozidine
35 mg
Trimetazidine
2x1 PO - -
Hydrochloride
Atorvasta
tin 20 mg
0-0-1 PO
Resume Medis
Diagnosa masuk : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior
Ringkasan Riwayat Penyakit : Sesak Nafas
Diagnosa Utama : CHF
Dignosa Sekunder : OMI Inferior,
HHD Pemeriksan Penunjang yang penting : Cr=1,1
Kondisi waktu pulang : perbaikan
Terapi Pulang
• Concor 2,5 mg (0-1-0)
• Furosemide 40 mg 1-0-0
• Miozidin 35 mg 2x sehari
• Spironolacton 25 mg 0-1-0
• Aspilet 80 mg (0-1-0)
• CPG 75 mg (1-0-0)
• Nitrokarf Retard 2,5 mg (2x1)
• Ramipril 2,5 mg (1/2-0-0)
• Atorvastatin 20 mg (0-0-1)
• Curcuma 3x1 tab
J. FIR (Further Information Required)
Pertanyaan Alasan
Untuk dapat merekomendasikan pengobatan
yang sesuai dengan kondisi pasien dan
Apakah pasien ada alergi terhadap obat -
mencegah terjadinya efek samping yang
obatan tertentu ?
berat terhadap penggunaan obat yang tidak
cocok akibat alergi,
Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
Apakah pasien ada mengonsumsi obat –
interaksi obat apabila digunakan bersamaan
obatan lain seperti suplemen, vitamin dan
dengan pengobatan terhadap ansietas yang
obat – obatan herbal ?
dialami pasien.
Berapa tinggi badan pasien ? Untuk mengetahui nilai IMT pasien.
Apakah pasien memiliki riwayat
pengobatan terhadap kondisi penyakit Untuk mengetahui pengobatan penyakit
jantung dan hipertensi yang dialami pasien jantung dan hipertensi yang dialami pasien.
?
Untuk mengetahui jangka waktu kejadian
Berapa lama pasien sudah mengalami penyakit dan berapa lama kemungkinan
kondisi penyakit jantung dan hipertensi pengobatan yang sudah dijalani pasien
tersebut ? selama pengobatan terhadap kondisi penyakit
pasien tersebut.
Apakah pasien memiliki kebiasaan sosial Untuk mengetahui kemungkinan dari faktor
seperti merokok ataupun minum – resiko yang muncul dari penyakit pasien dan
minuman beralkohol ? kemungkinan dari kegagalan pengobatan.
15
K. ASSESSMENT
16
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan
17
Miozidin 35 mg 2x sehari Tidak ada DRP Lanjutkan
18
L. PENJELASAN MASING-MASING PLAN YANG DIRENCANAKAN (BERDASARKAN
PUSTAKA) EBM, MONITORING YANG AKAN DILAKUKAN DAN KONSELING.
1. CHF
a. Aspirin
Monitoring tanda-tanda perdarahan
b. CPG
Monitoring tanda-tanda perdarahan
c. ISDN
Konseling cara pemakaian tablet sublingual. Diletakkaan di bawah lidah, diberikan
apabila pasien mengeluhkan nyeri dada.
d. Nitrokarf Retard
Waspadai efek samping yaitu mengantuk dan pusing.
e. Miozidin
Konseling penggunaan obat bersamaan dengan makanan.
f. Spironolacton
Spironolactone dan bisoprolol digunakan bersamaan dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan memperlambat detak jantung. Waspadai efek
samping pusing, rasa ingin pingsan, lemah, pingsan (Drugs.com)
g. Furosemide
Furosemide diberikan pada pasien untuk mengurangi pembengkakan pada jantung
(cardiomegaly) (BNF 76, 2018).
h. Atorvastatin
Atorvastatin diberikan untuk menghindari pembentukan plaque pada pembuluh
darah.
2. Hipertensi
a. Ramipril
Waspadai efek samping batuk kering dan hipotensi.
b. Concor (Bisoprolol)
Spironolactone dan bisoprolol digunakan bersamaan dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan memperlambat detak jantung. Waspadai efek
samping pusing, rasa ingin pingsan, lemah, pingsan (Drugs.com)
MONITORING
Monitoring terhadap kondisi Tekanan Darah (TD)
Monitoring nilai gula darah pasien
Kondisi sesak nafas dan nyeri yang timbul
Monitoring terhadap fungsi ginjal pasien setiap pemeriksaan kembali ke dokter
KONSELING
Berikan pemahaman mengenai obat yang dikonsumsi pasien untuk terapi pulang tersebut.
Selain itu, efek samping yang mungkin terjadi dan cara penyimpanan perlu disampaikan
juga.
19
Berikan pemahaman kepada pasien maupun keluarga tentang aturan minum obat kepada
pasien dan menjelaskan pentingnya kepatuhan pengobatan yang harus dijalani pasien
terutama karena pengobatan yang diberikan kepada pasien banyak.
Disarankan kepada pasien untuk membuat alarm pengingat minum obat supaya teratur
dan rutin dalam meminum obatnya.
Jaga berat badan normal.
Menjaga pola makan dan berolahraga yang ringan.
Apabila ada keluhan yang sangat mengganggu bagi pasien disarankan bisa segera
konsultasi ke dokter untuk melihat perkembangan kondisi dari pengobatan pasien.
Istirahat yang cukup.
M. DAFTAR PUSTAKA
British National Formulary. 2018. British National Formulary 76th Edition. BMJ Group and The
Royale Pharmaceutical, London.
Drugs.com
Mims.com
20