Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOTERAPI TERAPAN (SEMESTER GENAP 2018/2019)

STUDI KASUS

KELOMPOK 1
NURJAMILAH 1831015320052
WIWI NORMAULIDA SARI 1831015320060
WILDASARI SAFITRI 1831015320070

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
KASUS 1
Seorang pasien perempuan (Ny. R) berusia 50 tahun, BB 44 kg masuk rumah sakit dengan keluhan
sakit perut pada bagian kanan, pusing dan tidak nafsu makan. Pasien juga diketahui batuk dan
demam. Pasien memiliki riwayat DM, dan pada saat masuk rumah sakit nilai GDS = 444 mg/dL.
Pasien menjalani rawat inap selama 10 hari dengan perjalanan penyakit sbb:
Diagnosa:

24/07 25/07 26/07 27/07 28/7


DM tipe II Pneumonia Pneumonia Pneumonia Peningkatan
DM tipe II massa paru,
Pneumonia
Diagnosa 29/7 30/07 31/07 01/08 02/8
Pneumonia DM tipe II, DM tipe II, DM tipe II, DM tipe II,
Pneumonia, Pneumonia, Pneumonia, Pneumonia,
TB paru TB paru TB paru TB paru

Adapun hasil laboratorium dan TTV pasien sebagai berikut:

24/07 25/07 26/07 27/07 28/7


TD = 138/80 TD = 120/80 TD = 120/80 TD = 110/90 TD = 100/80 mmHg
mmHg mmHg mmHg mmHg
RR = 20 N = 96 N = 92 N = 92 N = 92
T = 36 T = 36 T = 36,4 T = 36,6 T = 36,2
GDS = 444 GDP = 132 GDP = 142 GDP = 142 GDP = 112
WBC : 11,95 × 103 GD2JPP = 266 GD2JPP = 196 GD2JPP = 154
uL
RBC: 463 × 103 uL
HT epigastric (+)
29/7 30/07 31/07 01/08 02/8

TD = 100/70 TD = 100/60 TD = 110/90 TD = 120/80 TD = 100/70 mmHg


mmHg mmHg mmHg mmHg
GDP = 129 N = 99 N = 90 GDP = 128 GDP = 117
GD2JPP = 126 T = 36,8 T = 36 GD2JPP = 125
GDP = 115 GDP = 125
GD2JPP = 212 GD2JPP = 102

Terapi yang dijalani pasien adalah sebagai berikut:

Nama Obat 24/07 25/07 26/07 27/07 28/07 29/07 30/07 31/07 01/08 02/08

Infus NaCl guyur - -


2 L/ 2 jam

Infus RL
20 tpm

Inj. Omeprazol - - - - - - -
1ml/24 jam

Sukralfat syr - - - -
4x2 cth
Novorapid
3×20 30×16
3x16 iu
iu iu
Levemir
0-0-16 iu

Azitromisin 500 mg
1x1 tab

Ceftriaxone
1gr/12 jam

Terapi obat pulang

 Ciprofloxacin 500 mg, 2×1 tablet

 Ambroxol 1×1 tablet

 INH 300 mg, 1×1 tablet

 Rifampisin 450 mg, 1×1 tablet

 Etambutol 500mg, 1×1,5 tablet

 B6, 1×1 tablet


PEMBAHASAN KASUS
A. DATABASE PASIEN

Seorang pasien perempuan (Ny. R) berusia 50 tahun, BB 44 kg.

B. SUBYEKTIF

-Sakit perut pada bagian kanan


-Pusing dan tidak nafsu makan
-Batuk dan demam
-Memiliki riwayat DM, dan pada saat masuk rumah sakit nilai GDS = 444 mg/dL.

C. OBYEKTIF

Hasil laboratorium dan TTV pasien sebagai berikut:


24/07 25/07 26/07 27/07 28/7
TD = 138/80 TD = 120/80 TD = 120/80 TD = 110/90 TD = 100/80 mmHg
mmHg mmHg mmHg mmHg
RR = 20 N = 96 N = 92 N = 92 N = 92
T = 36 T = 36 T = 36,4 T = 36,6 T = 36,2
GDS = 444 GDP = 132 GDP = 142 GDP = 142 GDP = 112
WBC : 11,95 × 103 GD2JPP = 266 GD2JPP = 196 GD2JPP = 154
uL
RBC: 463 × 103 uL
HT epigastric (+)
29/7 30/07 31/07 01/08 02/8

TD = 100/70 TD = 100/60 TD = 110/90 TD = 120/80 TD = 100/70 mmHg


mmHg mmHg mmHg mmHg
GDP = 129 N = 99 N = 90 GDP = 128 GDP = 117
GD2JPP = 126 T = 36,8 T = 36 GD2JPP = 125
GDP = 115 GDP = 125
GD2JPP = 212 GD2JPP = 102

No Data Klinik Nilai Normal

1. Tekanan darah (mmHg) 90/60 – 120/80 mmHg


2. Nadi (kali/menit) 60 – 100x/menit
3. RR (kali/menit) 12 – 18x/menit
4. Suhu (oC) 36,5 – 37,5 oC
5. WBC 3200 – 10000/mm3
6. RBC (untuk wanita) 3,8 – 5,0 × 106 sel/mm3
7. GDP 100 - 125 mg/dL
8. GD2JPP 140 – 199 mg/Dl
9. GDS <200 mg/dL

D. FIR (Further Information Required)


Pertanyaan Alasan
Riwayat alergi obat pasien Menghindari terjadinya alergi obat pada pasien
Riwayat pengobatan pasien Menghindari interaksi obat, mengetahui
kepatuhan pasien dalam minum obat
Bagaimana pola makan pasien Mengetahui diet pola makan pasien
Apakah pasien ada mengonsumsi obat – Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
obatan lain seperti suplemen, vitamin dan obat interaksi obat apabila digunakan bersamaan
– obatan herbal ? dengan pengobatan terhadap ansietas yang
dialami pasien.
Apakah ada riwayat penyakit keluarga dari Mengetahui kemungkinan adanya kondisi
pasien ? penyakit lain yang dialami pasien.
Apakah pasien memiliki kebiasaan tertentu Mengetahui faktor resiko yang kemungkinan
seperti merokok dan minum – minuman terjadi terhadap kondisi penyakit pasien yang
beralkohol ? muncul.
Berapakah tinggi badan ? Untuk menghitung nilai IMT pasien.
Apakah ada riwayat pengobatan yang
Untuk mengetahui pengobatan yang sudah
dikonsumsi pasien untuk mengobati kondisi DM
dijalani pasien (kondisi DM).
pasien?
Untuk mengetahui apakah pasien BTA positif
Bagaiman hasil BTA pasien ? atau negatif (dari data lab.tidak ada
mencantumkan hasil penilaian dahak BTA)
E. ASSESSMENT

PROBLEM TERAPI DRP PLAN


MEDIK
24/ 07
DM tipe 2 Infus NaCl guyur 2 L/ 2 jam Tidak ada
Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x16 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric Inj. Omeprazol 1ml/24 jam Ada interaksi ( dapat Dilanjutkan.
Sukralfat syr 4x2 cth meningkatkan gula darah) Memberi jarak
antara pemberian
insulin dengan
sucralfat
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
25/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x20 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric Inj. Omeprazol 1ml/24 jam
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
26/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x20 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
27/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x20 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
28/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x20 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
29/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x20 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
30/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x16 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric Sukralfat syr 4x2 cth
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
31/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x16 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric Sukralfat syr 4x2 cth
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
01/07
DM tipe 2 Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x16 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric Sukralfat syr 4x2 cth
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
02/07
DM tipe 2 Infus NaCl guyur 2 L/ 2 jam
Infus RL 20 tpm
Novorapid 3x16 iu
Levemir 0-0-16 iu
HT epigastric Sukralfat syr 4x2 cth
Infeksi bakteri Azitromisin 500 mg 1x1 tab
Ceftriaxone 1gr/12 jam
TB paru (saat Ada indikasi, tidak ada Tidak ada pemberian
pengobatan di obat pengobatan tb saat.
rs) Dirawat di rumah
sakit. Pemberian (
2RHZE)
pneumonia sesuai
Ciprofloxacin 500 mg, 2×1
tablet

TB Paru Ada indikasi, tidak ada Pasien mendapat


INH 300 mg, 1×1 obat terapi TB pertama,
tablet namun kurang obat
Rifampisin 450 mg, pirazinamid. Maka
1×1 tablet ditambahkan obat
Pirazinamid 2x 1
Etambutol 500mg, tablet (@500mg)
1×1,5 tablet
B6, 1×1 tablet

- -
mengobati gejala Ambroxol 1×1 tablet
batuk

Ada indikasi, tidak ada Melanjutkan


DM - obat pemberian insulin
Levemir 0-0-16 iu
(untuk
pemeliharaan).
Jika nilai GDS dan
GD2JPP meningkat
signifikan maka
dikombinasi lagi
dengan insulin
Novorapid
3x16 iu

F. PENJELASAN MASING-MASING PLAN YANG DIRENCANAKAN (BERDASARKAN


PUSTAKA)  EBM, MONITORING YANG AKAN DILAKUKAN DAN KONSELING.

Dewasa: 40 mg sekali sehari diinfuskan lebih dari 20-30 menit atau inj lambat lebih dari 5
menit sampai pemberian oral memungkinkan

Sukralfat
Pemberian : PO untuk perawatan duodenal jangka pendek ulkus 1 g qid pada waktu
perut kosong.
Efek samping : diare, mual, ketidaknyamanan lambung, gangguan pencernaan, mulut
kering, ruam, pruritus, sakit punggung, pusing, kantuk, vertigo, dan rasa
logam
Interaksi obat : Sukralfat dapat menghambat penyerapan obat termasuk digoxin,
ketoconazole, levothyroxine, fenitoin, quinidine, fluoroquinolone oral,
tetrasiklin, teofilin, dan warfarin. Dalam kebanyakan kasus, interaksi obat
dapat dihindari jika obat diberikan 2 jam sebelum pemberian sucralfate

Certriaxone
Indikasi : antibiotik profilaksis
Dosis : 2 gram per hari
Efek samping : Diare, mual, muntah; neutropenia, eosinofilia, anemia, ruam, pruritus,
demam, menggigil, peningkatan konsentrasi serum AST, ALT, BUN; reaksi
lokal (mis. nyeri, indurasi, ekimosis, nyeri tekan di tempat inj). Jarang,
pankreatitis, hipoprothrombinaemia.Tetap digunakan sebagai terapi
profilaksis.
Monitoring : perbaikan kadar WBC, leukosit, neutrophil, limfosit, fosinofil, leukosit,
regimen leukosit
Konseling : - informasikan penggunaan antibiotic harus dihabiskan

Konseling
 Berikan penjelasan pasien ataupun keluarga pasien terhadap obat yang digunakan, aturan
pemakaian obat, penyimpanan, dan efek samping yang mungkin terjadi ketika pengobatan
diberikan.
 Efek samping yang sangat umum terjadi pada pengobatan TB dari penggunaan rifampisin
ialah urine berwarna merah sehingga harus disampaikan informasi penting tersebut agar
pasien tidak terkejut dengan efek pengobatan yang dijalaninya.
 Penggunaan antibiotik yang diminum sampai habis harus disampaikan pula kepada
pasien, jangan terputus pengobatannya dan sesuai dengan anjuran dokter.
 Berikan pemahaman kepada pasien tentang pentingnya kepatuhan terhadap minum obat
pasien dengan menyarankan membuat alarm pengingat minum obat.
 Menjaga pola makan dan olahraga yang teratur untuk mengoptimalkan berat badan
pasien.
 Istirahat yang cukup.
PUSTAKA
Anderson, P.O., J. E. Knoben, dan W. G. Troutman. 2002. Handbook of Clinical Drug Data.
10th edition. New York: Mc Graw Hill.

Dipiro J.t., Wells, B.G., Dipiro C.V., Schwing hammer, T.L. 2015. Pharmacotherapy
Handbook. Ninth Edition. Mc Graw-Hill Education, USA.

www.mims.coms

ioni.pom.go.id
KASUS II :
Seorang pasien (Tn.MS), masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Pasien
berusia 69 tahun dengan berat badan sekitar 60 Kg. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit
jantung dan hipertensi., Alergi Obat (-). Tanda vital saat masuk IGD yaitu TD : 167/80 mmHg, RR :
30x/ mnt, Nadi :69 x/ mnt, Suhu : 36,8 °C. Adapun data laboratorium pasien saat masuk dapat dilihat
pada tabel 2.
Diagnosa saat di IGD : STEMI
Diagnosa di Ruang Rawat Inap : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior
Pengobaan Di Ruang Rawat Inap

Tabel 1. Hasil pemeriksaan tanda vital:


Tanggal
Parameter
9/7/2018 10/7/2018 11/7/2018 12/7/2018 13/7/2018 14/7/2018
TD
167/80 130/90 130/90 120/80 130/80 120/80
(mmHg)
Suhu (°C) 36,84 - - 36,9 36,9 -
HR
69 x - - 84x 84x 75x
(/menit)
RR
30x - - 22x 22x -
(/menit)

Tabel 2. Hasil pemeriksaan laboratorium:


Tanggal
Parameter Nilai Normal
9/7/2018 10/7/2018
ALT-GPT 12-40 U/L 17 U/L
AST-GOT 10-37 U/L 18 U/L
CK-MB 0-24 U/L 12 U/L 34 U/L
Glukosa 78-105 mg/dL 81 mg/dL 90 mg/dL
Urea BUN 10,0–50,0 mg/dL 10,5 mg/dL
Cr 0,6-1,2 mg/dL 1,1 mg/dL
HDL 40-60 mg/Dl 48 mg/dL
LDL 160-190 mg/dL 77 mg/dL
Cholesterol 120-200 mg/dL 161 mg/dL
TG 60-200 mg/Dl 180 mg/dL
As. Urat 3,7-7,0 mg/Dl 5,0 mg/dL
G2JPP <125 mg/dL 110 mg/dL
Data Penunjang lain :
Hasil Foto Thorax : Cardiomegaly, Aterosclerosis, Penebalan hilus
kanan Hasil EKG
Hasil Ecokardiografi
Perkembangan Subjektif
Tanggal Keluhan / gejala pada pasien
09/7/2018 Sesak nafas
10/7/2018 -Sesak,
-mual, muntah,
-menggigil,
-nyeri dada
11/7/2018 -sesak
-nyeri dada
-jika makan terasa ingin muntah
12/7/2018 -menggigil (-)
-sesak (-),
-nyeri dada (-),
-masih belum bisa makan
nasi

13/7/2018 -sesak (-),


-nyeri dada (-)
14/07/2018 -sesak (-),
-nyeri dada (-)

Terapi pasien
Nama Tanggal
Regimen Rute
Obat 9/7/18 10/7/18 11/7/18 12/7/18 13/7/18 14/7/18
O2 3 LPM      -
Inj.
Lovenox
2 x 0,6 (SC).  Stop - - - -

aspirin 80
mg
0-1-0 PO      
CPG 75
mg
1-0-0 PO      
ISDN 5
mg
Jika Nyeri SL  Stop - - - -
Nitrokarf
Retard
2x2,5 mg PO      
Ramipril
2,5 mg
1/2-0-0 PO      
Concor
1,25 mg
0-1-0 PO      
MIiozidin
35 mg
2x1 PO - -    
Atorvasta
tin 20 mg
0-0-1 PO      

Curcuma 3x1 tab PO - -    

Resume Medis
Diagnosa masuk : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior
Ringkasan Riwayat Penyakit : Sesak Nafas
Diagnosa Utama : CHF
Dignosa Sekunder : OMI Inferior, HHD
Pemeriksan Penunjang yang penting : Cr=1,1
Kondisi waktu pulang : perbaikan
Terapi Pulang
Concor 2,5 mg (0-1-0)
Furosemide 40 mg 1-0-0
Miozidin 35 mg 2x sehari
Spironolacton 25 mg 0-1-0
aspilet 80 mg (0-1-0)
CPG 75 mg (1-0-0)
Nitrokarf Retard 2,5 mg (2x1)
Ramipril 2,5 mg (1/2-0-0)
Atorvastatin 20 mg (0-0-1)
Curcuma 3x1 tab

PEMBAHASAN KASUS
G. DATABASE PASIEN
Nama : Tn. MS
Usia : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Tanggal MRS : 9 – 14 Juli 2018 (ranap 6 hari)

H. SUBYEKTIF

Perkembangan Subjektif
Tanggal Keluhan / gejala pada pasien
09/7/2018 Sesak nafas
-Sesak,
-mual, muntah,
10/7/2018
-menggigil,
-nyeri dada
-sesak
11/7/2018 -nyeri dada
-jika makan terasa ingin muntah
-menggigil (-)
-sesak (-),
12/7/2018
-nyeri dada (-),
-masih belum bisa makan nasi
-sesak (-),
13/7/2018
-nyeri dada (-)
-sesak (-),
14/07/2018
-nyeri dada (-)

I. OBYEKTIF
 BB : 60 kg
 TB : -
 IMT : -
 Riwayat Penyakit : Penyakit jantung dan hipertensi
 Riwayat Penyakit Keluarga : -
 Riwayat Pengobatan : Tidak ada
 Riwayat Sosial : -

Hasil Pemeriksaan Fisik:


TTV :

No Data Klinik Nilai Nilai Normal

1. Tekanan darah (mmHg) 167/80 mgHg 90/60 – 120/80 mmHg


2. Nadi (kali/menit) 69x/menit 60 – 100x/menit
3. RR (kali/menit) 30x/menit 12 – 18x/menit
4. Suhu (oC) 36,8 oC 36,5 – 37,5 oC

Diagnosa saat di IGD : STEMI


Diagnosa di Ruang Ranap : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior

Hasil Pemeriksaan Tanda Vital Selama di Ranap :


Parameter Tanggal
9/7/2018 10/7/2018 11/7/2018 12/7/2018 13/7/2018 14/7/2018
TD
167/80 130/90 130/90 120/80 130/80 120/80
(mmHg)
Suhu (°C) 36,84 - - 36,9 36,9 -
HR
69 x - - 84x 84x 75x
(/menit)
RR
30x - - 22x 22x -
(/menit)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium :


Tanggal
Parameter Nilai Normal
9/7/2018 10/7/2018
ALT-GPT 12-40 U/L 17 U/L
AST-GOT 10-37 U/L 18 U/L
CK-MB 0-24 U/L 12 U/L 34 U/L
Glukosa 78-105 mg/dL 81 mg/dL 90 mg/dL
Urea BUN 10,0–50,0 mg/dL 10,5 mg/dL
Cr 0,6-1,2 mg/dL 1,1 mg/dL
HDL 40-60 mg/Dl 48 mg/dL
LDL 160-190 mg/dL 77 mg/dL
Cholesterol 120-200 mg/dL 161 mg/dL
TG 60-200 mg/Dl 180 mg/dL
As. Urat 3,7-7,0 mg/Dl 5,0 mg/dL
G2JPP <125 mg/dL 110 mg/dL
Data Penunjang lain :
Hasil Foto Thorax : Cardiomegaly, Aterosclerosis, Penebalan hilus kanan
Hasil EKG
Hasil Ecokardiografi

Terapi pasien
Tanggal
Nama Obat Regimen Rute
9/7/18 10/7/18 11/7/18 12/7/18 13/7/18 14/7/18
O2 3 LPM      -
Inj.
Lovenox 2 x 0,6 (SC).  Stop - - - -
(Enoxaparin)
Aspirin 80
mg
0-1-0 PO      
CPG 75
mg
1-0-0 PO      
ISDN 5 Jika
mg
SL  Stop - - - -
Nyeri
Nitrokarf
2x2,5
Retard PO      
Nitroglycerin mg
Ramipril
2,5 mg
1/2-0-0 PO      
Concor
1,25 mg 0-1-0 PO      
(Bisoprolol)
Miozidine
35 mg
Trimetazidine
2x1 PO - -    
Hydrochloride
Atorvasta
tin 20 mg
0-0-1 PO      

Curcuma 3x1 tab PO - -    

Resume Medis
Diagnosa masuk : CHF NYHA II-III ec OMI Inferior
Ringkasan Riwayat Penyakit : Sesak Nafas
Diagnosa Utama : CHF
Dignosa Sekunder : OMI Inferior,
HHD Pemeriksan Penunjang yang penting : Cr=1,1
Kondisi waktu pulang : perbaikan

Terapi Pulang
• Concor 2,5 mg (0-1-0)
• Furosemide 40 mg 1-0-0
• Miozidin 35 mg 2x sehari
• Spironolacton 25 mg 0-1-0
• Aspilet 80 mg (0-1-0)
• CPG 75 mg (1-0-0)
• Nitrokarf Retard 2,5 mg (2x1)
• Ramipril 2,5 mg (1/2-0-0)
• Atorvastatin 20 mg (0-0-1)
• Curcuma 3x1 tab
J. FIR (Further Information Required)
Pertanyaan Alasan
Untuk dapat merekomendasikan pengobatan
yang sesuai dengan kondisi pasien dan
Apakah pasien ada alergi terhadap obat -
mencegah terjadinya efek samping yang
obatan tertentu ?
berat terhadap penggunaan obat yang tidak
cocok akibat alergi,
Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
Apakah pasien ada mengonsumsi obat –
interaksi obat apabila digunakan bersamaan
obatan lain seperti suplemen, vitamin dan
dengan pengobatan terhadap ansietas yang
obat – obatan herbal ?
dialami pasien.
Berapa tinggi badan pasien ? Untuk mengetahui nilai IMT pasien.
Apakah pasien memiliki riwayat
pengobatan terhadap kondisi penyakit Untuk mengetahui pengobatan penyakit
jantung dan hipertensi yang dialami pasien jantung dan hipertensi yang dialami pasien.
?
Untuk mengetahui jangka waktu kejadian
Berapa lama pasien sudah mengalami penyakit dan berapa lama kemungkinan
kondisi penyakit jantung dan hipertensi pengobatan yang sudah dijalani pasien
tersebut ? selama pengobatan terhadap kondisi penyakit
pasien tersebut.
Apakah pasien memiliki kebiasaan sosial Untuk mengetahui kemungkinan dari faktor
seperti merokok ataupun minum – resiko yang muncul dari penyakit pasien dan
minuman beralkohol ? kemungkinan dari kegagalan pengobatan.

15
K. ASSESSMENT

Hari PROBLEM MEDIK TERAPI DRP PLAN


9/7/18 − O2 Interaksi obat (Inj. Lovenox Inj. Levenox dihentikan.
− Inj. Lovenox
dengan aspirin dan CPG)
− aspirin 80 mg
− CPG 75 Mg (Drugs.com)
− ISDN 5 Mg
CHF
− Nitrokarf Retard
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan

− Atorvastatin 20 mg Tidak ada DRP Lanjutkan


10/7/18 − O2 Tidak ada DRP Lanjutkan
− aspirin 80 mg
− CPG 75 Mg
− Nitrokarf Retard
CHF
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan
− Atorvastatin 20 mg Tidak ada DRP Lanjutkan
11/7/18 − O2 Tidak ada DRP Lanjutkan
− aspirin 80 mg
− CPG 75 Mg
− Nitrokarf Retard
− Miozidin 35 mg
CHF
− Curcuma FCT
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan
− Atorvastatin 20 mg Tidak ada DRP Lanjutkan
12/7/18 − O2 Tidak ada DRP Lanjutkan
− aspirin 80 mg
− CPG 75 Mg
CHF
− Nitrokarf Retard
− Miiozidin 35 mg
− Curcuma FCT

16
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan

− Atorvastatin 20 mg Tidak ada DRP Lanjutkan


13/7/18 − O2 Tidak ada DRP Lanjutkan
− aspirin 80 mg
− CPG 75 Mg
− Nitrokarf Retard
− Miiozidin 35 mg
CHF − Curcuma FCT
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan

− Atorvastatin 20 mg Tidak ada DRP Lanjutkan


14/7/18 − aspirin 80 mg Tidak ada DRP Lanjutkan
− CPG 75 Mg
− Nitrokarf Retard
− Miiozidin 35 mg
− Curcuma FCT
CHF
− Concor 1,25 mg
− Ramipril 2,5 mg Tidak ada DRP Lanjutkan

− Atorvastatin 20 mg Tidak ada DRP Lanjutkan


Concor 2,5 mg (0-1-0) Underdose Concor dititrasi dosis (kenaikan
dosis 2,5 mg setiap minggu, jika
Terapi obat tidak berefek/ efek
pulang toleransi) (BNF 76, 2018).
Furosemide 40 mg 1-0-0 Tidak ada DRP Lanjutkan

17
Miozidin 35 mg 2x sehari Tidak ada DRP Lanjutkan

Spironolacton 25 mg 0-1-0 Tidak ada DRP Lanjutkan

Aspilet 80 mg (0-1-0) Aspilet dan CPG meningkatkan Hentikan.


resiko pendarahan
CPG 75 mg (1-0-0) Tidak ada DRP Lanjutkan

Nitrokarf Retard 2,5 mg (1/2-0-0) Underdose Dosis dinaikkan menjadi 2 x 1


Tidak tepat cara penggunaan tablet sehari (MIMS.com)
Ramipril 2,5 mg (1/2-0-0) Tidak ada DRP Lanjutkan

Atorvastatin 20 mg (0-0-1) Tidak ada DRP Lanjutkan

Curcuma 3x1 tab Penggunaan obat tanpa indikasi Hentikan

18
L. PENJELASAN MASING-MASING PLAN YANG DIRENCANAKAN (BERDASARKAN
PUSTAKA)  EBM, MONITORING YANG AKAN DILAKUKAN DAN KONSELING.
1. CHF
a. Aspirin
Monitoring tanda-tanda perdarahan
b. CPG
Monitoring tanda-tanda perdarahan
c. ISDN
Konseling cara pemakaian tablet sublingual. Diletakkaan di bawah lidah, diberikan
apabila pasien mengeluhkan nyeri dada.
d. Nitrokarf Retard
Waspadai efek samping yaitu mengantuk dan pusing.
e. Miozidin
Konseling penggunaan obat bersamaan dengan makanan.
f. Spironolacton
Spironolactone dan bisoprolol digunakan bersamaan dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan memperlambat detak jantung. Waspadai efek
samping pusing, rasa ingin pingsan, lemah, pingsan (Drugs.com)
g. Furosemide
Furosemide diberikan pada pasien untuk mengurangi pembengkakan pada jantung
(cardiomegaly) (BNF 76, 2018).
h. Atorvastatin
Atorvastatin diberikan untuk menghindari pembentukan plaque pada pembuluh
darah.

2. Hipertensi
a. Ramipril
Waspadai efek samping batuk kering dan hipotensi.
b. Concor (Bisoprolol)
Spironolactone dan bisoprolol digunakan bersamaan dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan memperlambat detak jantung. Waspadai efek
samping pusing, rasa ingin pingsan, lemah, pingsan (Drugs.com)

MONITORING
 Monitoring terhadap kondisi Tekanan Darah (TD)
 Monitoring nilai gula darah pasien
 Kondisi sesak nafas dan nyeri yang timbul
 Monitoring terhadap fungsi ginjal pasien setiap pemeriksaan kembali ke dokter

KONSELING
 Berikan pemahaman mengenai obat yang dikonsumsi pasien untuk terapi pulang tersebut.
Selain itu, efek samping yang mungkin terjadi dan cara penyimpanan perlu disampaikan
juga.

19
 Berikan pemahaman kepada pasien maupun keluarga tentang aturan minum obat kepada
pasien dan menjelaskan pentingnya kepatuhan pengobatan yang harus dijalani pasien
terutama karena pengobatan yang diberikan kepada pasien banyak.
 Disarankan kepada pasien untuk membuat alarm pengingat minum obat supaya teratur
dan rutin dalam meminum obatnya.
 Jaga berat badan normal.
 Menjaga pola makan dan berolahraga yang ringan.
 Apabila ada keluhan yang sangat mengganggu bagi pasien disarankan bisa segera
konsultasi ke dokter untuk melihat perkembangan kondisi dari pengobatan pasien.
 Istirahat yang cukup.

M. DAFTAR PUSTAKA
British National Formulary. 2018. British National Formulary 76th Edition. BMJ Group and The
Royale Pharmaceutical, London.
Drugs.com
Mims.com

20

Anda mungkin juga menyukai