Tugas Agama
Tugas Agama
Perilaku tercela adalah suatu perbuatan yang hukumnya haram bagi yang
melakukan perbuatan itu (perbuatan tercela) karna dapat merusak hubunganya dengan
Rabbinya maupun sesama manusia. Perbuatan ini semestinya kita ummat nabi
Muhammad SAW, tidak melakukanya karna perlaku ini tidak pernah di contohkan
Rasulullah sebagai nabi kita dan sekalian sebagai tauladan dalam hidup kita dan
semestinya kita sebagai ummatnya dapat mengamalkan apa yang telah di ajarkan pada
kita karna memang apapun yang di ajarkan oleh Rasulullah tidak pernah menyalahi
kodrat manusia sebagai mahluk sosial dalam dunia ini yang selalu berintraksi dan
saling membutuhkan satu sama lainya.
Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik’[1] bagi kita
sekalian manusia seharusnya dapat merenungkan dan mengamalkan Ayat Allah
ini,namun banyak sekali kita menyalahi apa yang di contohkan Rasulullah pada
kita,mungkin karna nafsu dan godaan dunia yang begitu kuat sehingga kita terlena
dan terlupa akan tujuan hidup ini hanya untuk menimba dan mengumpulkan amal
kebaikan sebanyak mungkin untuk menjadi sebuah penolong kita kelak saat amal itu
di timbang untuk menentukan dimana tempat kita yang layak di nerkakah atau di
syurga yang penuh dengan kenikmatan yang abadi.
Didalam kehidupan ini banyak sekali kita menjumpai perilaku tercela namun
kita akan membahas sebagian dari perilaku tercela tersebut yaitu sebagai berikut :
A. Buruk Sangka
ِّ ففإ إنن الظننن،َ إإيناَّككمم فوالظننن:م قفاَّفل.سموفل اإ ص َ أفنن فر ك: ض.ث أفإبيِ كهفرميفرةف ر فحإدمي ك.B
ِّ،سسسكدموا ِّ فولف تفنفاَّفج ك،سسسموا
ِّ فولف تففحاَّ ف،شسسموا ِّ فولف تففج ن،سسسموا
س ك س ك فولف تففح ن.ث ب املفحسسإدمي إ أفمكفذ ك
فولف تفبفاَّفغ ك
.َِّّ فوككمونكموا إعبفاَّفد اإ إإمخفواننا،ِّ فولف تففدابفكرموا،ضموا
كتاب الدأب.78 : أخرجه البخارى في.C
[2]
Terjemah Hadis
“Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW, bersabda, ”Berhati-hatilah kalian
dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita (Berita) : jangan
menyelidiki : jangan memata-matai (mengamati) kalo orang lain ; jangan tawar-
menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasut-menghasut ; jangan benci-
membenci ; jangan belakang-membelakangi dan jadilah kalian sebagai hamba Allah
itu saudara.”
(Dikeluarkan oleh Bukhari dalam (78) kitab “Al-Adab “ (62) bab ;”Hijrah dan
sabda Rasulullah SAW., ‘Tidak dihalalkan bagi seorang laki-laki (seseorang)
menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari)[3].
Dari hadis di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan yaitu ;
1.Larangan Buruk Sangka
Buruk sangka adalah menyangka seseorang berbuat kejelekan atau
menganggap jelek tanpa adanya sebab-sebab yang jelas yang memperkuat sangkanya.
Dan perbuatan itu dapat membuat pelakunya mendapat dosa dari Allah SWT. Dan
dapat membuat hati seseorang kotor dan itu sangat di sayangkan karna pusat kegiatan
seorang ada di hati,jika hati seseorang bersih dari noda dan dosa maka seluruh
anggota tubuhnya akan bersih pula namun jika hatinya kotor maka tubuhnya akan ikut
ter kotori karna hati itu yang menyebarkan darah yang mengalir dari jantung ke setiap
sendi-sendi dalam tubuh manusia dan bayangkan jika darah itu telah terkotori dengan
dosa dan noda.”Akankah tubuh itu akan bersih dan sehat jika dasar dari tubuh itu
tidak tidak sehat yaitu Darah.
Dalam hadis kudsi bahwasanya dari Abu Dzar Al-Ghifari ra.Rasulullah
bersabda tentang apa yang beliau riwayatkan dari rabb-nya ‘Azza wa Jalla,
sesungguhnya Dia berfirman,
“Wahai hamba-ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman itu
haram di antara kamu. Oleh karna itu, janganlah kamu saling Menzalimi.(H.R
Muslim)[4].
Buruk sangka itu termasuk perbuatan zalim karna kita telah memberikan
perasangka tidak baik pada sesuatu padahal sesuatu/seseorang itu belum tentu buruk
karna yang pantas mengadili sesuatu baik atau buruknya hanya-lah Allah semata
karna kita manusia sangat banyak kekurangan dalam segala hal dan bagaimana kita
mengatakan sesuatu itu buruk sedangkan kita sendiri tidak tau’apakah kita sudah
termasuk orang yang terbebas dari dosa dan noda serta keburukan dalam hati kita
serta hidup kita dalam sehari-hari.Dan Allah juga telah berfirman dalam Al-Qur’an
yang artinya ;
“Hai orang-orang yang beriman.jauhilah kebanyakan dari
perasangka,sesungguhnya sebagian perasangka itu adalah dosa,,,,”(Q.S Al-Hujurat :
12)[5]”
Apalagi kalau kita berperasangka buruk pada masalah-masalah Aqidah yang
harus di yakini apa adanya.buruk sangka dalam hal ini adalah haram seperti yang
telah Allah gambarkan dalam Al-Qur’an surah Al-hujurat di atas bahwasanya Allah
sangat melarang hal demikian karna dapat menjerumuskan kita pada perbuatan dosa
dan perbuatan dosa itu akan di mintai pertanggung jawaban di akhirat kelak oleh
Allah dan sebaiknya kita berperasangka terhadap masalah-masalah kehidupan agar
memiliki semangat untuk menyelidikinya,dan perkara seperti ini di bolehkan karna
dapat membawa seseorang pada sesuatu yang bermanfaat bagi hidupnya dan orang
lain untuk sumber ilmu yang baru.
5. Larangan Benci-membenci
Maksudnya adalah menjauhi orang lain disebabkan kebencian. Perbuatan ini
sangatlah dilarang agama kita dalam islam karena perbuatan tersebut dapat membeda-
bedakan antara satu dengan yanglainya sedangkan yang pantas membedakan
tingkatan seseorang hanyalah ketaqwaan seseorang karena Allah tidak memandang
materi dari seseorang akan tetapi hanya ketaatannya pada perintah Allah SWT
tersebut.
6. Larangan Belakang-Membelakangi
Maksudnya adalah memutuskan tali persaudaraan dan menghindar dari orang
lain bukanlah perbuatan terpuji dan tidak dibenarkan dalam ajaran islam apalagi kalau
melebihi tiga hari, perbuatan ini dapat memutuskan tali persaudaraan dalam suatu
komunitas dan kita hanya dibolehkan membelakangi ataupun membenci seseorang
karena seseorang tersebut berbuat kejaliman karena sesuai dengan yang dipesankan
Rasul kita atau Muhammad SAW “Bahwasanya Jika kita melihat suatu kemungkaran
maka kita mencegahnya dengan tangan dan jika kita tidak mampu dengan tangan
maka dengan perkataan dan jika itu juga tidak mampu maka kita meski membeci
dengan hati dan itu adalah selemah-lemah Iman kata Beliau”.
ضىِ لقلكوم إةنن اق تققعاقلىِ يقور ق:.م. ققاقل قرلسوولل اة ص: ققاقل.ض.قعون أقةبىِ هلقرويقرةق ر
ُ قواقون،ضىِ لقلكوم اقون تقوعبللدووهل قولق تلوشةرلكووا بةةه قشويئْاا
ُ فقيقور ق،ُ قويلوكةرهل لقلكوم ثَاقلقثَااا،ثَاقلقثَااا
ُ قويلوكةرهل لقلكوم قةويقل قوققاقل قوقكوثقرةل السسقؤاةل،صلمووا بةقحوبةل اة قجةمويعا ا قولق تقفقنرقلووا
تقوعتق ة
() رواه مسلم.ضاقعةل اولقماةل قواة ق.
“Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW.bersabda”sesungguhnya Allah
SWT.menyukai tiga macam yaitu,kalau kamu menyembah kepadan-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.Dan supaya kamu berpegang teguh
dengan ikatan Allah,dan janganlah bercerai-berai.Dan Dia membenci bila kamu
banyak bicara dan banyak bertanya dan memboroskan harta.” (H.R Muslim).
Dari hadis di atas mengandung enam hal ; tiga hal yang Allah sukai dan tiga hal yang
Allah di benci-Nya,yaitu.
1. Allah suka bila hamba-Nya menyembah padan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun.
2. Allah suka kalau hamba-Nya berpegang teguh dengan ikatan Allah;
3. Allah suka kalau hamban-Nya tidak bercerai-berai
4. Allah membenci hamba-Nya yang banyak bicara
5. Allah membenci hamba-Nya yang banyak bertanya sesuatu tidak berguna.
6. Allah membenci hamba-Nya yang memboros kan harta
Dari isi kandungan hadis di atas kita akan kita fokuskan pada poin enam yakni
sesuai dengan pembahasan dalam topik yang akan kita bahas tentang pemborosan
harta atau lajimnya di sebut konsumtif karna pembahasan tentang pemborosan ini
sangat penting kita kaji karna dari dulu sampai sekarang sikap pemborosan tidak
pernah terlepas dalam kehidupan manusia yang bermasyarkat karna kecenderungan
manusia ingin memiliki sesuatu walaupun kadang sesuatu itu tidak bermanfaat
baginya dan melebihi kebutuhan yang ia butuhkan,
Disamping mencela sikap kikir,Islam juga mencela orang yang suka
memboroskan hartanya terhadap hal-hal yang tidak berguna bagi dirinya serta
keluarganya karna dalam islam kita di anjurkan untuk senatiasan membagikan harta
kita kepada orang lain yang membutuhkan harta yang miliki karna tidak semua
manusia mendapat keberuntungan seperti manusia lainya, jadi manusia yang memiliki
harta yang lebih seharusnya membagikan kepada saudaranya karna dalam Islam kita
di ajarkan untuk saling melengkapi dan saling memberi sehingga adanya perintah di
wajibkanya jakat bagi orang-orang yang memiliki harta yang sampai pada batas nisaf
sesuai yang telah di tentukan.
Pengeluaran uang untuk diri seseorang terhadap hal-hal yang tidak berguna bagi
dirinya dan keluarganya adalah suatu pemborosan dan sebaiknya jika seseorang ingin
membelanjakan uang yang ia miliki hendaknya ia bertanya pada diri dan hatinya
“apakah setelah membeli barang itu akan bermanfaat untuk dirinya atau
keluarganya”karna jika tidak kita akan terjebak pada sikap boros yang sikap itu sangat
di benci Allah seperti yang telah di gambarkan oleh nabi kita Muhammad SAW. Dan
sikap pemborosan itu juga termasuk perbuatan yang di sukai setan sehingga Allah
menyebut orang-orang yang bersikap boros sebagai saudara-saudara syaitan seperti
firman-Nya “
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya kepada orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar pada Tuhanya.” (Q.S.Al-Isra :
26-27)
Dalam ayat tersebut bahwasanya Allah sangat melarang perbuatan pemborosan yang
dapat merugikan diri sendiri secara moral dan merugikan saudara se-muslim yang
membutuhkan harta dari muslim lainya yang memiliki harta yang berlebih dan
mampu untukia lebih ia bagikan, namun dia lebih suka membelanjakan hal-hal yang
tidak ada manfaatnya.