Anda di halaman 1dari 2

 Hukum Steno

Bertitik tolak dari konsep James Hutton, Steno seorang ahli geologi
Italia mengadakan pengamatan di beberapa jeram sungai di Italia dan
sepanjang pantai Italia. Dari hasil pengamatannya telah dilahirkan 3
buah hukum yang berlaku untuk batuan sedimen.

 Hukum Superposisi yang menyatakan bahwa pada batuan sedimen


dalam kedudukan yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian
yang relatif muda dibandingkan dengan bagian bawah dalam satu seri
sedimentasi.
 Hukum Kejadian Horisontal yang menyatakan bahwa dalam satu seri
perlapisan pada saat mula terbentuk mempunyai kedudukan horisontal.
Apabila ternyata lapisan tersebut telah membentuk sudut dengan
bidang horisontal menunjukkan bahwa perlapisan tersebut sudah
pernah terangkat.
 Hukum Kejadian Menerus yang menyatakan bahwa dalam proses
sedimentasi akan dihasilkan perlapisan yang samatebal apabila tidak
terjadi gangguan di tempat terjadinya (dalam cekungan sedimentasi).
Apabila dijumapi lapisan yang semakin menipis ataupun pembajian
pada perlapisan, hal ini disebabkan adanya gangguan pada saat proses
sedimentasi sedang berlangsung.

 James Hutton (1726 1797),

mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan bahwa


bentuk bumi dan lapisan-lapisannya merupakan hasil perubahan
yang berlangsung secara bertahap, terus-menerus, dan lambat
(dalam waktu lama).

 Charles Lyell (1797 1875), mengemukakan teori


Uniformitarianisme (keseragaman). Menurut Lyell, proses
perubahan lapisan batuan dan bentuk permukaan bumi dari
zaman ke zaman selalu sama atau tidak berubah. Charles Darwin,
terinspirasi oleh teori Hutton dan Lyell dengan membuat sebuah
pemikiran bahwa perubahan bumi secara lambat menunjukkan
bumi sudah tua. Kemudian proses yang lambat, tetapi terus-
menerus dalam waktu lama pasti menghasilkan perubahan yang
cukup besar.
 Johaness Walther

menyelidiki proses pembelahan sel dan pembagian kromosom ke


inti, sebagai sebuah proses yang dia sebut dengan istilah
"Mitosis", dari kata Yunani untuk benang. Namun, pada saat
melakukan penelitiannya dia tidak bisa melihat membelah diri
menjadi bagian identik, yang kemudian di dunia genetika modern
disebut dengan kromatid. Dia belajar mitosis menggunakan sirip
dan insang ikan salamander sebagai sumber bahan biologis. Hasil
ipenelitiannya ini kemudian diterbitkan pertama kali pada tahun
1878 dan pada tahun 1882 dalam buku mani Zellsubstanz, Kern
und Zelltheilung (Substansi, inti dan pembelahan sel). Atas dasar
penemuannya, Flemming menduga bahwa semua inti sel berasal
dari inti lain pendahulunya (ia menciptakan inti frase omnis e
nukleosida, setelah cellula omnis Virchow's e cellula).

Walther Flemming tidak menyadari karya Gregor Mendel (1822-


1884) tentang pewarisan sifat (Genetika) sehingga dia tidak
membuat hubungan antara pengamatan dan warisan genetik. Dua
dekade berlalu sebelum signifiknasi kerja Flemming itu benar-
benar bisa diwujudkan dengan aturan Mendel. Penemuan Walther
Flemming tentang mitosis dan kromosom dianggap sebagai salah
satu dari 100 penemuan ilmiah yang paling penting sepanjang
masa, dan salah satu dari 10 penemuan paling penting
dalam biologi sel (bersama-sama dengan Agustus
Weismann (1834-1914) penemuan dari meiosis, Theodor
Schwann (1808-1890) dan Matthias Schleiden '(1804-1881) teori
sel dan Alfred Sturtevant '(1866-1945) peta genetik pertama).

Anda mungkin juga menyukai

  • PKN
    PKN
    Dokumen13 halaman
    PKN
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-2
    Bab Ii-2
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii-2
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mekanika Fluida Baru
    Makalah Mekanika Fluida Baru
    Dokumen4 halaman
    Makalah Mekanika Fluida Baru
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Geologi Presntsi
    Geologi Presntsi
    Dokumen9 halaman
    Geologi Presntsi
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Tegangan Dan Regangan-Libre
    Tegangan Dan Regangan-Libre
    Dokumen18 halaman
    Tegangan Dan Regangan-Libre
    PasyaHumendru
    Belum ada peringkat
  • PKN 1
    PKN 1
    Dokumen4 halaman
    PKN 1
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen8 halaman
    Tugas
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Teori Tektonik Lempeng
    Teori Tektonik Lempeng
    Dokumen52 halaman
    Teori Tektonik Lempeng
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • PPKN
    PPKN
    Dokumen4 halaman
    PPKN
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Balok Gerber
    Balok Gerber
    Dokumen27 halaman
    Balok Gerber
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Kliping
    Kliping
    Dokumen31 halaman
    Kliping
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Kliping
    Kliping
    Dokumen31 halaman
    Kliping
    Ester Parera
    Belum ada peringkat