Anda di halaman 1dari 52

Misteri Terjadinya Bumi

 Proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata Surya


kita ini telah lama menjadi bahan perdebatan
diantara para ilmuwan. Banyak pemikiran-
pemikiran yang telah dikemukakan untuk
menjelaskan terjadinya planit-planit yang menghuni
Tata Surya kita ini.
TEORI DARI ILMUWAN
 Teori KANT, LAPLACE, dan HELMHOLTZ adalah teori yang
beranggapan bahwa bumi berasal dari suatu bintang yang
berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas dan
penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan dikenal
sebagai awal-mula dari matahari. Akibat perputaran tersebut
menyebabkan matahari ini kehilangan daya energinya dan akhirnya
mengkerut. Sebagai akibat dari proses pengkerutan tersebut, maka
ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka
pada bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan
menimbulkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan
melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula berfungsi
sebagai penyeimbang, dan menyebabkan sebagian dari bahan
yang berasal dari matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang
terlempar ini kemudian dalam perjalanannya juga berputar
mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk sejumlah
planit-planit, salah satunya adalah planit bumi
TEORI DARI ILMUWAN
 Teori PLANETESIMAL dari CHAMBERLIN dan
MOULTON. Teori ini mengemukakan adanya suatu
Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati
MATAHARI. Akibat dari gejala ini, maka sebagian
dari bahan yang membentuk MATAHARI akan
terkoyak dan direnggut dari peredarannya.
Mereka berpendapat bahwa bumi kita ini
terbentuk dari bahan-bahan yang direnggut
tersebut yang kemudian memisahkan diri dari
MATAHARI
PERKEMBANGAN TEKTONIK LEMPENG

 Lahir teori “uniformitarianism/ actualism’ oleh James


Button (mid 19th)
 F.B Taylor (1910) : “drift” sangat berperan dalam
membentuk jalur pegunungan dan asal usul tata ruang
bumi
 Alfred Wegener (meteorologist, 1912) :
memperkenalkan teori “continental drift” dari data
geologi stuktur, fosil, iklim purba
 Pandangan mengenai keadaan permukaan bumi di
mana benua-benua digambarkan sebagai benda-
benda yang mengapung, bergeser dan berpindah
dari kedudukan awalnya (teori ini sangat radikal
dan revolusiner pada saat itu)
 Kegagalan teori ini adalah tidak dapat
menjelaskan mekanisme gaya penyebab
bergesernya masa benua sangat besar (solid rock)
pada jarak yang jauh ?
 Menurut Wagener continental drift terjadi akibat
gaya sentripetal rotasi bumi
 Akibatnya sebagian besar ilmuwan saat itu
menolak teori tersebut
OLEH ALFRED WEGENER (1912)

BENUA-BENUA DISEBELAH-MENYEBELAH ATLANTIK


JUGA INDIA-AUSTRALIA-EURASIA DAN ANTARTIKA,
MENYATU DI SEBUT :
 Holmes (1928) : pergerakan continent diakibatkan
oleh arus konveksi akibat energi panas peluruhan
radio aktif
 Penelitian dengan magnetometer (1950) untuk
mendeteksi submarine menunjukkan adanya variasi
magnetik di lantai samudera (batuan basalt)
 Penelitian pada mid oceanic ridge mendapatkan
variasi magnetik tidak random tetapi membentuk
pola seperti “zebra-stripe
 Penelitian difokuskan pada lautan (mid oceanic
ridge)
 Harry.H.Hess dan R.S. Dietz (1961) mengenalkan
teori “sea floor sperading”
 Oceanic crust berasal dari mantel bumi dan lahir di
mid oceanic system (vulcanic submarine)
 Oceanic crust (Si-Ma) lebih tipis daripada Continental
crust (Si-Al)
 Pergerakan lateral oceanic crust akibat arus konveksi
pada mantel atas
 Oceanic crust menunjam dibawah continental crust
pada palung samudera (permukaan bumi konstan)
Arus konveksi yang menggerakan lantai samudra (litosfir),
pembentukan material baru di Pematang Tengah Samudra
(Midoceanic ridge) dan penyusupan lantai samudra kedalam
interior bumi (astenosfir) pada zona subduksi
MELALUI ARUS KONVEKSI DI DALAM MANTEL BUMI
MAGMA NAIK DAN MUNCUL DIPERMUKAAN DI PUNGGUNG-2
SAMUDERA DAN MENYUSUP KEDALAM MANTEL PADA PALUNG
DIETZ (1961)
DIKEMBANGKAN HARRY HESS (1962)
OLEH : SEBAGAI :

HIPOTESA
“PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA”
MENCETUSKAN
PEMIKIRAN
“ARUS KONVEKSI”
TIDAK BERHASIL
MENJELASKAN SECARA
MEKANIS PERGESERAN
BENUA (SI - AL)

• E. ARGAND (1924)
• ARTHUR HOLMES (1931, 1944) KEGAGALANNYA
• A. L. du TOIT (1937)

ALFRED WEGENER (1912, 1929)


DIETZ (1961)
HARRY HESS (1962)
SEBAGAI :

DITATA TAHAP
DEMI TAHAP SEHINGGA HIPOTESA
MENJADI : “PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA”

CIKAL-BAKAL DARI
“TEORI TEKTONIK LEMPENG”
1. LITOSFIR BERSIFAT KAKU
DAN TEGAR, TERDIRI DARI
KERAK DAN MANTEL ATAS
BAGIAN ATAS
PRINSIP-PRINSIP DASAR
TEKTONIK LEMPENG : 2. TERPECAH-PECAH MENJADI
PELAT-PELAT YANG DISEBUT
LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR

3. LITOSFIR TERLETAK DI ATAS


LAPISAN ASTENOSFIR YAITU
BAGIAN MANTEL BUMI YANG
BERSIFAT MUDAH MENGALIR
Bentuk
struktur dalaman
bumi
PERUBAHAN KECEPATAN
RAMBAT GELOMBANG
GEMPA DI DALAM BUMI ;
MEMUNGKINKAN DAPAT
DIKENALINYA BATAS-BATAS

SUSUNAN
LITOSFIR :

KERAK BENUA,

KERAK SAMUDERA
 Pengertian
 Litosfera

 Astenosfera

 Kerak kontinen
 Kerak samudera
STRUKTUR DALAMAN BUMI TERDIRI DARI :

• LITOSFIR ( ± 100 KM ) ; TERDIRI DARI KERAK DAN


BAGIAN ATAS DARI MANTEL BUMI

• ASTENOSFIR ( DARI BAGIAN BAWAH LITOSFIR SAMPAI 700 KM )


• SELUBUNG BUMI ATAU “MANTEL BUMI “
( SAMPAI KEDALAMAN 2885 KM )
• INTI BUMI (TEBAL = 3516 KM )
DIBAGI DUA : BAGIAN LUAR BERSIFAT CAIR
BAGIAN DALAM PADAT

1. LITOSFIR BERSIFAT
KAKU DAN TEGAR,
TERDIRI DARI KERAK
DAN BAGIAN ATAS MANTEL

2. TERPECAH-PECAH MENJADI
PELAT - PELAT ATAU
LEMPENG - LEMPENG

3. LITOSFIR TERLETAK
DIATAS LAPISAN ASTENOSFIR,
BAGIAN MANTEL BUMI YANG
BERSIFAT MUDAH MENGALIR
PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG
< 200 MA
TERUS
MENERUS
TERBENTUK
DI PUNGGUNG
SAMUDRA,
MENYUSUP
MELALUI
JALUR SUBDUKSI

T < ~ 300-450ºC JALUR SUBDUKSI


( granit )
T < ~ 600º C (mafik/ultramafik)

ISTILAH INI DIAJUKAN


OLEH JOSEPH BARREL (1914)
PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG

- OCEANIC CRUST • LARGELY GRANITE, OTHER


- CONTINENTAL CRUST IGNEOUS, SEDIMENT AND
COMPOSITION METAM. ROCKS

• ABUNDANCE OF Si, Al, Na, Ca AND


RADIOACTIVE HEAT-PRODUCING
LITHOSPHERIC K, U, Th.
PLATES

• GEOLOGIC AGE :
1 - 2,5 BILLION YEARS
70 - 80 KM
UNDER THE OCEANS

150 KM
UNDER SOME PARTS
OF CONTINENTS;

AV. 100 KM THICK


PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG

- OCEANIC CRUST • COMPOSITION :


- CONTINENTAL CRUST - BASALT
COMPOSITION - COARSE GABBRO

. (OFIOLITE SERIE)

LITHOSPHERIC • ABUNDANCE OF Si, Mg, Fe, Ca


PLATES

• GEOLOGIC AGE :
THE OLDEST IS
70 - 80 KM 200 MILLION YEARS
UNDER THE OCEANS

150 KM
UNDER SOME PARTS
OF CONTINENTS;

AV. 100 KM THICK


DAYA PENGGERAK
DAYA PENGGERAK
• MAGMATISMA DAN
VULKANISMA
• GEMPA BUMI TELAH MAMPU MEMBERIKAN
GAMBARAN DAN PENJELASAN-2
• PEMBENTUKAN
CEKUNGAN BERBAGAI GEJALA GEOLOGI
DARI HAMPIR 2/3 PERMUKAAN BUMI
• PEMBENTUKAN
PEGUNUNGAN

KEMAJUAN-2 YANG DICAPAI


DALAM BIDANG ILMU KEBUMIAN

SEPERTI ILMU KELAUTAN


DAN GEOFISIKA
• TERDIRI DARI KERAK DAN MANTEL ATAS BAGIAN ATAS
SERTA BERSIFAT TEGAR ATAU RIGID

• TERLETAK DI ATAS LAPISAN YANG BERSIFAT LENTUR


DAN DINAMAKAN ASTENOSFIR

• TERPECAH-PECAH MEMBENTUK KEPINGAN-KEPINGAN


DAN DISEBUT LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR

• DAPAT BERGESER SATU TERHADAP LAINNYA DENGAN


KECEPATAN ANTARA 1 HINGGA 10 CM / TAHUN
KECEPATAN GELOMBANG P DAN S
( Kilometer per sekon )

3.0 4.0 5.0 6.0

KERAK BUMI
LEMPENG LITOSFIR
MOHO Padat, V tinggi

100
KEDALAMAN

ASTENOSFIR
( kilometer)

1-10% dalam keadaan


MANTEL BUMI Lebur, lemah, V rendah;
200 Sumber magma basalt

300 PADAT

PENAMPANG LITOSFIR-ASTENOSFIR-MANTEL BUMI


PROSES PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN MELALUI GEJALA
PERLIPATAN, PATAHAN DAN PENGANGKATAN

TIDAK MELIBATKAN SELURUH


BAGIAN KERAK BUMI PADA SAAT
YANG BERSAMAAN

DISEBUT SEBAGAI JALUR OROGEN


( “OROGENIC BELT” )
SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL
TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :

1. Deformasi yang terjadi pada kerak bumi


sangat ditentukan oleh besarnya gerak
relatif dari lempeng-lempeng litosfir

2. Pemusatan gerak relatif yang paling


besar adalah pada batas lempeng

3. Penentuan besarnya gerak relatif antara


kedua lempeng yang saling berhadapan,
baik kualitatif maupun kuantitatif
menjadi sangat penting
A. Jenis-jenis interaksi lempeng :
1. Interaksi Konvergen
2. Interaksi Divergen
3. Interaksi Strike-slip

B. Jenis-jenis deformasi
(kompresi dan tension)
BERTUMBUKAN MEMISAH DIRI BERPAPASAN
KONSEP DASAR TEKTONIK LEMPENG

PRODUK INTERAKSI

- KERAK SAMUDERA
- KERAK BENUA
KOMPOSISI KEGIATAN
KONVERGEN MAGMA

LEMPENG-2 POLA
INTERAKSI DIVERGEN
LITOSFIR STRUKTUR
BATUAN

PERGESERAN MENDATAR PEMBENTUKAN


- ARAH CEKUNGAN
- KECEPATAN
- WAKTU
PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG

INTERAKSI KONVERGEN
 Oros = Pegunungan dan Gennao = menghasilkan
Dengan demikian orogenesa berarti pembentukan
pegunungan. Sebagaimana diketahui bahwa
deformasi kerakbumi (batuan) dan pembentukan
pegunungan umumnya terjadi pada wilayah
wilayah yang berada pada batas interaksi
lempeng.
 Orogenesa adalah pembentukan pegunungan yang
dipengaruhi oleh konsep tegasan yang dicirikan
oleh lapisan lapisan sedimen tebal yang terlipat
dengan arah sumbu lipatan yang berbeda beda,
serta dicirikan oleh proses deformasi yang
berlangsung berkali kali dan merupakan pengaruh
dari berbagai proses yang berbeda-beda,
termasuk intrusi dan gejala pelengseran gaya
berat, yang bekerja pada suatu bahan yang
berlainan sifat dan kedalamannya
Pembentukan pegunungan di Amerika Utara dan
Amerika Selatan sebagai hasil konvergensi lempeng
3. SISTIM BUSUR-
KEPULAUAN
(“ISLAND ARC SYSTEM”)
PALUNG KERAK SAMUDERA

LAVA
BASALT

2 MANTEL
UNSUR-2 BERPERAN SBG. SUMBER :
• BAGIAN MANTEL DIATAS LITOSFIR
- LITOSFIR
- ASTENOSFIR
• KERAK SAMUDERA, TERDIRI DARI :
1. PELEBURAN PARSIAL - BASALT-DOLERIT-GABBRO
MANTEL BUMI - SEDIMEN LAUT
MAGMA BASALTIS • AIR LAUT S.A.
EVOLUSI TEKTONIK SE ASIA

HALL (1996)

Anda mungkin juga menyukai

  • PKN
    PKN
    Dokumen13 halaman
    PKN
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-2
    Bab Ii-2
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii-2
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mekanika Fluida Baru
    Makalah Mekanika Fluida Baru
    Dokumen4 halaman
    Makalah Mekanika Fluida Baru
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Geologi Presntsi
    Geologi Presntsi
    Dokumen9 halaman
    Geologi Presntsi
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Tegangan Dan Regangan-Libre
    Tegangan Dan Regangan-Libre
    Dokumen18 halaman
    Tegangan Dan Regangan-Libre
    PasyaHumendru
    Belum ada peringkat
  • PKN 1
    PKN 1
    Dokumen4 halaman
    PKN 1
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen8 halaman
    Tugas
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Geologi
    Geologi
    Dokumen2 halaman
    Geologi
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • PPKN
    PPKN
    Dokumen4 halaman
    PPKN
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Balok Gerber
    Balok Gerber
    Dokumen27 halaman
    Balok Gerber
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Kliping
    Kliping
    Dokumen31 halaman
    Kliping
    Ester Parera
    Belum ada peringkat
  • Kliping
    Kliping
    Dokumen31 halaman
    Kliping
    Ester Parera
    Belum ada peringkat