Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN


“Konsep Caring Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan”

Oleh

Kelompok 9
Budi Yuniarto 1811316062
Mawarni 1811316063
Hanifah Halim 1811316064
Rama Hidayat 1811316065
Raysah Suci Pratiwi 1811316066
Dian Agusti Tanjung 1811316067
Sakinah Gading 1811316068

PROGRAM B KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Etika dan Hukum Keperawatan yang
berjudul “Konsep Caring Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Etika dan
Hukum Keperawatan di Fakultas Keperawatan Unand.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami, Ibu Dr. Yulastri Arif ,M.Kep yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 23 Oktober 2018

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI ....................................................................................... 3
A. Pengertian Caring ............................................................................................... 3
B. Tahap- tahap dalam Caring ................................................................................ 4
C. Perilaku Caring sebagai dasar etik ..................................................................... 6
D. Perilaku Caring Dalam Praktek Keperawatan.................................................... 9
E. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring ........................................................ 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami
perkembangan bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan
kesehatan.bidang pelayanan kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang
mengalami kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari tenaga kesehatan.
Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan
klien dan tenaga kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus
meningkatkan profesionalismenya,yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring
bukan semata-mata perilaku (Burnard, 2009).

Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring
juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik
dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan
klien (Carruth et all, 1999). Caring merupakan inti dari keperawatan
(julia,1995).Caring membantu klien meningkatkan perubahan positif dalam
aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial.Setiap perawat berbeda dalam
memberikan sikap asuhan kepada klien.Sikap keperawatan yang berhubungan
dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan,
memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan tindakan
kepedulian,sedangkan curing merupakan tindakan pengobatan ( Sartika &
Nanda, 2011).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini di tujukan untuk merumuskan permasalah
yang akan di bahas dalam pembahasan makalah. Adapun rumusan masalah
yang akan di bahas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Caring
2. Tahap- tahap Dalam Caring
3. Perilaku Caring sebagai dasar etik

1
4. Prilaku Caring Dalam Praktek Keperawatan
5. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makaalah ini yaitu :
1. Agar Mahasiwa mampu memahami Pengertian Caring
2. Agar Mahasiswea Mampu Memahami Tahap- Tahap Dalam Caring
3. Agar Mahasiswa Mampu Memahami Perilaku Caring Dalam Dasar Etik
4. Agar Mahasiswa Mampu Memahami Perilaku Caring Dalam Praktek
Keperawatan
5. Agar Mahasiswa Mampu Memahami Proses Keperawatan Dalam Teori
Caring

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Caring
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu
perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang
berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring
adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian
(Perry, 2017).

Ada beberapa pengertian caring menurut para ahli. Watson (2004)


menyebutkan caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus
serta sentral dari praktik keperawatan yang dilandaskan pada nilai–nilai
kebaikan, perhatian, kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta
menghormati keyakinan spiritual pasien. Tujuan keperawatan menurut
Watson adalah memfasilitasi individu mencapai tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi meliputi jiwa, raga, dan perkembangan pengetahuan diri,
peningkatan diri, penyembuhan diri dan proses asuhan diri (Burnard, 2009).

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain:


1. Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan
pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan,
memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang kepada
pasien.
2. Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas,
tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu
perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.

3
3. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku
dalam hubungannya dengan orang lain.
4. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab,
dan ikhlas.
5. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku
dalam hubungannya dengan orang lain.
6. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional
pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
7. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien,
keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
8. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia
Dari beberapa pengertian tersebut, caring secara umum merupakan suatu
tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian,
perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara
memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari
keperawatan ( Marisson & Burnard, 2009).

B. Tahap- tahap dalam Caring


Murray dan Bevis (1982) dalam Rothrock (1999) membagi tahap
perkembangan hubungan kepedulian menjadi empat tingkat yang progresif
dan serial yaitu:
1. Tahap Attachment (pertalian); terjadi empat tugas yang menandai pertalian
yaitu: Rekognisi (menyadari kehadiran orang lain dan menerima orang lain
dapat mempunyai arti), membuka diri (membagi informasi yang beresiko
rendah atau tidak mengancam), validasi (memberikan persetujuan pada

4
informasi yang dibagikan atau perilaku yang diperhatikan), potensi
(kehendak dan kekuatan untuk memajukan hubungan).
2. Tahap Assiduity (sikap selalu penuh perhatian); selama tahap ini, perhatian
yang diteliti diberikan pada kerja menjalin hubungan kepedulian. Perilaku
atau tugas dari assiduity ini yaitu: respek, melibatkan, mengakui dan
menerima keinginan, kebutuhan, kesukaan, perbedaan, dan permintaan
orang lain. Potentiality, dimana rekognisi diberikan pada kemungkinan
saling meningkatkan hubungan yang tidak terjadi dengan mengorbankan
individualitas orang lain. Memperhatikan, melibatkan mendengar dan
menemani orang lain. Kejujuran, diperlukan agar hubungan menjadi
terbuka, kejujuran dapat berupa mengatakan kebenaran atau keinginan.
Membuka diri, tahap dua lebih dalam pengertiannya dari tahap satu.
Tanggung jawab, diperlukan untuk hubungan memperlihatkan yang
meliputi rasa tanggung jawab diri sendiri dan tanggung jawab untuk
menerima orang lain. Kepercayaan, terbangunnya percaya diri mengakui
kemampuan setiap orang untuk meminta bantuan dan pertolongan. Dan
yang terakhir pada tahap ini adalah keberanian, keberanian mendorong
hubungan memperhatikan siap untuk maju ke tahap berikutnya.
3. Tahap Intimacy; tugas dalam tahap ini memerlukan ketulusan (integritas,
kepercayaan), membuka diri (mempunyai arti menempatkan seseorang
dalam posisi yang terbuka), wawasan (memilki pandangan yang tepat
terhadap orang lain), dan pelibatan (orang lain dapat dilibatkan dalam
hubungan tanpa terancam).
4. Tahap Konfirmasi ; validasi personal menghasilkan perasaan positif
tentang kesadaran dan pertumbuhan. Argumentasi memungkinkan untuk
memperbesar, memperkuat dan lebih mempermudah hubungan
memperhatikan, karena kemampuan untuk peduli dengan dasar yang luas
5. Faktor-faktor pembentuk perilaku caring ( Dwidiyanti, 2007).

5
C. Perilaku Caring sebagai dasar etik
Tindakan caring bertujuan untuk memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien.
Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam
melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien
dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien sehingga bisa
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat ( Sartika & Nanda, 2011). Tiga
aspek penting yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap orang
lain. Aspek ini adalah aspek kontrak, aspek etika, dan aspek spiritual dalam
caring terhadap orang lain yang sakit.
1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah
kewajiban kontrak untuk care. Radsma (1994) mengatakan, “perawat
memiliki tugas profesional untuk memberikan care”. Untuk itu, kita
sebagai perawat yang profesional diharuskan untuk bersikap care sebagai
kontrak kerja kita.
2. Aspek etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah,
bagaimana membuat keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam
situasi tertentu. Jenis pertanyaan ini akan memengaruhi cara perawat
memberikan asuhan. Seorang perawat harus care karena hal itu
merupakan suatu tindakan yang benar dan sesuatu yang penting. Dengan
care perawat dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
3. Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain
adalah ide utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang religious
adalah orang yang care, bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih
karena dia adalah anggota suatu agama atau kepercayaan, perawat harus
care terhadap klien ( Sartika & Nanda, 2011).

6
Manfaat pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring
perawat mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penerapan
caring yang diintegrasikan dengan pengetahuan biofisikal dan pengetahuan
mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan kesehatan individu dan
memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien. Watson (1979 dalam
Tomey & Alligod, 2009) menambahkan bahwa caring yang dilakukan dengan
efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu. Selain itu,
William (1997) dalam penelitiannya, menemukan adanya hubungan yang
signifikan antara persepsi mengenai perilaku caring perawat dengan kepuasan
pasien terhadap pelayanan keperawatan. Dengan demikian, perilaku caring
yang ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi kepuasan klien (
Sartika & Nanda, 2011).

Perilaku caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien,


namun juga dapat menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan
Godkin menyampaikan bahwa perilaku caring dapat mendatangkan manfaat
finansial bagi industri pelayanan kesehatan. Issel dan Khan (1998)
menambahkan bahwa perilaku caring staf kesehatan mempunyai nilai
ekonomi bagi rumah sakit karena perilaku ini berdampak bagi kepuasan
pasien. Dengan demikian, secara jelas dapat diketahui bahwa perilaku caring
perawat dapat memberikan kemanfaatan bagi pelayanan kesehatan karena
dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu serta
meningkatakan kepuasan pasien sehingga akan meningkatkan kunjungan
pasien ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan keuntungan finansial
bagi rumah sakit klien ( Sartika & Nanda, 2011).

Daftar dimensi prilaku caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang


didesain oleh Watson dan Lea (1997 dalam Marrison & Burnard, 2009)

7
merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti perilaku perawat
(perilaku caring). Daftar dimensi caring tersebut antara lain:
CDI 1. Membantu klien dalam ADL.
CDI 2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.
CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada klien
CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu
CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien
CDI 7. Duduk dengan klien
CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior
CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik
CDI 11. Bersikap manis dengan klien
CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien
CDI 13. Mendengarkan klien
CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien
CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care
CDI 16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi dengan klien
CDI 17. Memberikan informasi mengenai klien
CDI 18. Mengukur tanda vital klien
CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan pribadi
CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik
CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
CDI 22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik
CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada klien
Hasil penelitian Amanda et al (1998 dalam Marisoon & Burnand, 2009)
menjelaskan bahwa semua item pada CDI mempunyai korelasi positif dengan
item lainnya kecuali CDI no. 3 dan 16.

8
D. Perilaku Caring Dalam Praktek Keperawatan
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain.
Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran,
sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam
spiritual, dan perawatan keluarga (Dwidiyanti, 2007).
1. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang
lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan
menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran
berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya
dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.
Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk
klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu
menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.
2. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian
dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan
sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung
kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak
mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
a) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan
sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan
prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur
dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
b) Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien,
memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau

9
terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini
dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan
harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan
Watson, 1994)
c) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk
melindungi perawat dan/atau klien (Dwidiyanti, 2007).

E. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring


1. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan
pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka
kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan
pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam
memecahkan masalah. Watson menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji
oleh perawat yaitu:
a. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap
hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
b. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk
berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
c. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas
yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu
kebutuhan untuk aktualisasi diri.
2. Intervensi (Perencanaan)
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel
akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau desain
untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta

10
meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan
bagaimana data akan dikumpulkan (klien ( Sartika & Nanda, 2011).
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta
meliputi pengumpulan data. klien ( Sartika & Nanda, 2011).
4. Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data, juga untuk
meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi
hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil
tersebut dapat digeneralisasikan. klien ( Sartika & Nanda, 2011).

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Caring merupakan suatu esensi dari keperawatan dan merupakan fokus serta
sentral dari praktik keperawatan yang dilandaskan pada nilai–nilai kebaikan,
perhatian, kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati
keyakinan spiritual pasien. Tujuan keperawatan menurut Watson adalah
memfasilitasi individu mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
meliputi jiwa, raga, dan perkembangan pengetahuan diri, peningkatan diri,
penyembuhan diri dan proses asuhan diri.
Proses Keperawatan didalam caring terdapat Pengkajian, intervensi,
implementasi dan evaluasi. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan
caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami
klien, caring dalam spiritual, dan perawatan tindakan kepedulian,sedangkan
curing merupakan tindakan pengobatan.

B. Saran
Dalam Praktek keperawatan kita sebagai seorang perawat harus memiliki
sikap caring agar dapat membina hubungan saling percaya antara perawat
dank lien.

12
DAFTAR PUSTAKA

Burnard, P. (2009). Caring & Communicating. Jakarta : EGC

Dwidiyanti, M.( 2007). Caring. Semarang : Hapsari

Marrison, Paul & Burnard, Philip. (2009). Caring & communicating: Hubungan
Interpersonal Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Perry, Potter. (2017). Fundamental Of Nursing. Amerika: Elsevier Inc

Sartika & Nanda. (2011). Konsep Caring. Diambil dari


http://www.pedoman.news.com di akses tanggal 23 Oktober 2018

13

Anda mungkin juga menyukai