Anda di halaman 1dari 2

Sempurnakanlah Kebaikan Diri, Lupakan Jasa dan Akuilah Kebaikan Orang Lain

Oleh: Rusmiadi, S.Pd.I

‫ش ُه ْو هر َواألَي هَّام َوا َلل َيا هلي هب َمزَ ا َيا‬ ُّ ‫ض ال‬ ُ ‫َص َب ْع‬ َّ ‫ض َفخ‬ ٍ ‫ضهُ َع َلى َب ْع‬ َ ‫ض َل َب ْع‬َّ ‫الز َمانَ َو َف‬ ّ َ‫هي َخ َلق‬ ْ ‫لِل الَّذ‬‫ل َح ْم ُد ه ه‬
َ ‫ أ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ هإلَهَ هإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش هَري َْك لَهُ َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن‬. ُ‫سنَات‬
‫س هيّ َدنا ُم َح َّمدًا‬ َ ‫ظ ُم هف ْي َها األ َ ْج ُر وال َح‬ َّ ‫ضا هئ هل يُ َع‬
َ َ‫َوف‬
‫س ْو هل َك ُم َح ّم ٍد َو َعلَى آ هله‬ ُ ‫هك َو َر‬ َ ‫س هلّ ْم علَى َع ْبد‬ َ ‫ص هّل َو‬َ ‫ اللّ ُه َّم‬.‫الرشَاده‬َّ ‫س ْولُهُ الدَّا هعى هبقَ ْو هل هه َو هف ْع هل هه هإلَى‬ ُ ‫َع ْب ُدهُ َو َر‬
‫ فَقَ ْد قَا َل‬،‫طا َعاته‬ َّ ‫هللا تَعَالَى به هف ْع هل ال‬ َ ‫اس اتَّقُوا‬ ُ َّ‫ فيَا أَيُّ َها الن‬،ُ‫ أ َّما ب ْعد‬.‫اء البهالَده‬ ‫ص َحابه هه ُه َداةه األَن هَام في أ َ ْن َح ه‬ ْ ‫وأ‬
َ ‫ يَا اَيُّ َها الَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا‬:‫الى فهي هكتَابه هه ْال َك هري هْم‬
َ‫هللا َح َّق تُقَاته هه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن هإالَّ َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس هل ُم ْون‬ َ ‫هللاُ ت َ َع‬
Jamaah Jum’at Rahima Kumullah
Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menggolongkan diri
kita sebagai orang-orang yang istiqomah di jalan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah
kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Ada sebuah kisah. Salah satu murid Imam bin Hanbal menceritakan bahwa pada satu malam yang hampir
larut, gurunya datang ke rumahnya. Beliau mengetuk pintu dengan pelan, dan setelah dipersilakan masuk
beliau berjalan dengan agak berjinjit, kemudian duduk dengan pelan, seolah setiap gerakannya tidak mau
didengar oleh siapapun.
Setelah meminta maaf karena kedatangannya di malam hari, Imam bin Hambal berkata kepada muridnya
itu, “Wahai Harun, siang tadi aku melintas tidak jauh dari majlismu ketika engkau sedang mengajar. Aku
melihat murid-muridmu terkena terik matahari saat mencatat hadits-hadits. Sementara engkau, bernaung
di bawah bayangan pepohonan. Lain kali, sebaiknya engkau duduklah dalam keadaan sebagaimana
murid-muridmu duduk.”
Kemudian, Imam bin Hanbal pamit dan meninggalkan rumah sang murid dengan langkah yang penuh
kehati-hatian supaya tak menimbulkan suara.
Subhaanalloh. Indah sekali akhlak Imam bin Hanbal. Beliau sebenarnya bisa saja mengoreksi sikap
muridnya itu langsung ketika melintas majlisnya. Namun, beliau memilih untuk melakukan hal itu di
rumahnya dan di malam hari tanpa diketahui oleh orang lain dengan tujuan agar kehormatan muridnya
itu tetap terjaga.
Pelajaran lain dari hikmah ini adalah bahwa Imam bin Hanbal enggan jika sikapnya, kebaikannya ketika
mengingatkan sang murid itu dilihat orang lain. Bagi beliau cukuplah hal itu orang yang bersangkutan
yang mengetahui dan tentu saja Alloh Swt. Beliau juga tidak berlarut-larut, melainkan segera pergi setelah
mengutarakan maksudnya.
Kebaikan Imam bin Hanbal meski beliau lakukan sekilas saja tanpa mau mengingat-ingatnya, membahas-
bahasnya, namun tetap betapa meninggalkan pelajaran yang sangat berarti bagi sang murid. Kebaikan
yang dilakukan dengan penuh rasa ikhlas dan menjauhi kemungkinan timbulnya rasa ingin dipuji, ujub
dan sum’ah (ingin didengar orang lain).
Rosululloh Saw. bersabda, “Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di
hidungnya, dengan santai diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin
melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya.” (HR. Bukhori)
Cukuplah Alloh yang menilai kebaikan kita.

Jama’ah Jumat Rahima Kumullah


Alloh Swt. berfirman,
َ َّ ‫َىءٍ فَإ ه َّن‬
‫ٱلِل هب ههۦ َع هليم‬ ۟ ُ‫وا هم َّما ت ُ هحبُّونَ ۚ َو َما تُن هفق‬
ْ ‫وا همن ش‬ ۟ ُ‫وا ْٱل هب َّر َحت َّ ٰى تُن هفق‬
۟ ُ‫لَن تَنَال‬
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sebahagian harta yang kamu cintai. Dan, apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Alloh
mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imron [3] : 92)
Jika ada orang lain memberi kita sehelai kain untuk kita kenakan, namun ternyata kain itu usang dan
bolong, tentu kita tidak akan senang. Demikian juga orang lain jika berada pada posisi yang sama.
Saudaraku, Alloh mencintai hamba-Nya yang jika menolong orang lain maka ia memberikan pertolongan
sesempurna mungkin yang bisa ia berikan. Saat memberi santunan beras untuk fakir miskin, maka ia
berikan beras terbaik, minimal seperti beras yang biasa ia nikmati sehari-hari.
Jangan pernah merasa rugi saat bersedekah pada orang lain dengan barang yang bagus. Namun,
sesungguhnya kita pasti rugi jika kita punya kemampuan untuk menyempurnakan pemberian, akantetapi
kita tidak melakukannya. Karena kecukupan rezeki yang kita miliki, kelebihan harta yang kita miliki,
sesungguhnya itu adalah kesempatan yang Alloh berikan kepada kita untuk membelanjakannya di jalan
Alloh. Jika kesempatan itu datang namun kita melewatkannya, maka betapa ruginya kita. Belum tentu
kesempatan seperti itu datang kembali, dan tidak ada yang bisa menjamin usia kita akan sampai pada
kesempatan berbuat baik yang berikutnya.

Jama’ah Jumat Rahima Kumullah


Berani mengakui kebaikan orang lain adalah salah satu kunci penting dalam pergaulan kita dengan
sesama manusia. Karena, ada tipe orang yang tidak bisa melihat orang lain lebih dari dirinya. Orang yang
‫‪demikian namanya pendengki. Dengki adalah sifat yang sangat berbahaya. Seorang pendengki itu susah‬‬
‫‪lihat orang lain senang dan senang lihat orang lain susah. Orang yang demikian akan merugi karena habis‬‬
‫‪pahala yang dimilikinya. Rosululloh Saw. bersabda, “Jauhi oleh kalian sifat dengki, karena dengki itu‬‬
‫)‪memakan kebaikan bagaikan api menghabiskan kayu bakar.” (HR. Abu Daud‬‬
‫‪Alloh Swt. menciptakan orang lain punya kelebihan adalah supaya kita bisa belajar darinya. Alloh‬‬
‫‪takdirkan ada orang lain yang berjasa kepada kita adalah supaya kita bisa berterima kasih sehingga‬‬
‫‪jadilah ladang pahala untuk kita. Karena berterima kasih kepada manusia merupakan bagian dari bentuk‬‬
‫‪rasa syukur kepada Alloh Swt. Rosululloh Saw. bersabda, “Tidak termasuk bersyukur kepada Alloh, siapa‬‬
‫)‪yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud‬‬
‫‪Sikap berani mengakui kebaikan orang lain adalah bentuk kerendahan hati dan akan menjauhkan diri kita‬‬
‫‪dari kesombongan. Sikap ini juga akan memudahkan kita untuk menambah ilmu dari kelebihan dan‬‬
‫‪kebaikan orang lain. Sedangkan tiada yang menjanjikan dari bertambahnya ilmu selain dari bertambahnya‬‬
‫‪pintu-pintu kebaikan.‬‬

‫‪Jama’ah Jumat Rahima Kumullah‬‬


‫‪Semoga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang senantiasa ikhlas dan hanya mengharapkan ridho-Nya.‬‬
‫‪Termasuk hamba-hamba Alloh yang senantiasa bersegera dalam berbuat kebaikan dan‬‬
‫‪menyempurnakan kebaikan, serta hamba-hamba Allah yang berani mengakui kelebihan orang lain‬‬
‫‪sehingga kita bisa selalu terus belajar dan meningkatkan kualitas diri kita. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.‬‬
‫آن اْلعَ هظي هْم‪َ ،‬ونَفَعَنهي َوإهيَّا ُك ْم به َمافه ْي هه هم ْن آيَ هة َو هذ ْك هر ْال َح هكي هْم َوتَقَبَّ َل هللاُ همنَّا َو هم ْن ُك ْم‬
‫ار َك هللا هلي َولَ ُك ْم فهى اْلقُ ْر ه‬ ‫بَ َ‬
‫الر هحيْم‬‫هللا العَ هظي َْم هإنَّهُ هُ َو الغَفُ ْو ُر َّ‬‫س هم ْي ُع العَ هل ْي ُم‪َ ،‬وأَقُ ْو ُل قَ ْو هلي َه َذا فَأ ْست َ ْغ هف ُر َ‬
‫تهالَ َوتَهُ َو هإنَّهُ ُه َو ال َّ‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫لى ت َ ْو هف ْي هق هه َوا ْهم هتنَا هن هه‪َ .‬وأ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ ها َلهَ هإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْح َدهُ الَ ش هَري َْك‬ ‫ش ْك ُر َلهُ َع َ‬ ‫سا هن هه َوال ُّ‬ ‫لى هإ ْح َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد ه‬
‫س هيّ هدنَا ُم َح َّم ٍد هو َعلَى ا َ هل هه‬ ‫ص هّل َعلَى َ‬ ‫إلى هرض َْوانه هه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ْولُهُ الدَّا هعى َ‬ ‫سيهّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫أن َ‬ ‫لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫س هلّ ْم ت َ ْس هل ْي ًما هكثي ًْرا‬‫ص َحابه هه َو َ‬ ‫َوأ َ ْ‬
‫هللا أ َ َم َر ُك ْم بهأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ فه ْي هه بهنَ ْف هس هه‬
‫هللا فه ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن َ‬ ‫اس اهتَّقُوا َ‬ ‫أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي هه‬ ‫لى النَّ هبى يآ اَيُّ َها الَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫َوثَـنَى هب َمآل ئه َكته هه هبقُ ْد هس هه َوقَا َل تَعاَلَى هإ َّن هللاَ َو َمآلئه َكتَهُ يُ َ‬
‫س هيّدهنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ا َ ْن هبيآئه َك‬ ‫س هلّ ْم َو َعلَى آ هل َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي هه َو َ‬ ‫س هيّ هدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ص هّل َعلَى َ‬ ‫س هلّ ُم ْوا ت َ ْس هل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َو َ‬
‫ع ْن‬ ‫عثْ َمان َو َع هلى َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا هش هديْنَ أَبهى َب ْك ٍر َو ُ‬ ‫اء َّ‬ ‫ع هن اْل ُخلَفَ ه‬ ‫ض اللّ ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫س هل َك َو َمآل هئ َك هة اْل ُمقَ َّر هبيْنَ َو ْ‬ ‫َو ُر ُ‬
‫ض َعنَّا َمعَ ُه ْم به َر ْح َمته َك يَا أ َ ْر َح َم‬ ‫ار َ‬ ‫ان اهلَىيَ ْو هم ال ه ّدي هْن َو ْ‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحابَ هة َوالتَّابه هع ْينَ َوتَابه هعي التَّابه هعيْنَ لَ ُه ْم بها ْهح َ‬ ‫بَ هقيَّ هة ال َّ‬
‫اح هميْنَ‬
‫الر ه‬‫َّ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ هع َّز اْ هإل ْسالَ َم‬ ‫ت اَالَ ْحيآ ُء هم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ه‬ ‫ت َواْل ُم ْس هل هميْنَ َواْل ُم ْس هل َما ه‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ هف ْر هل ْل ُمؤْ همنهيْنَ َواْل ُمؤْ همنَا ه‬
‫اخذُ ْل َم ْن‬ ‫ص َر ال ه ّديْنَ َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر هع َبا َد َك اْل ُم َو ه ّح هديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ْر َك َواْل ُم ْش هر هكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫َواْل ُم ْس هل هميْنَ َوأ َ هذ َّل ال ه ّ‬
‫الزالَ هز َل‬ ‫َخ َذ َل اْل ُم ْس هل هميْنَ َو َد ه ّم ْر أ َ ْع َدا َء ال ه ّدي هْن َوا ْع هل َك هل َما هت َك هإلَى َي ْو َم ال ه ّدي هْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا اْل َبالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫ان اْل ُم ْس هل هميْنَ‬ ‫سا هئ هر اْلبُ ْل َد ه‬‫صةً َو َ‬ ‫طنَ َع ْن َبلَ هدنَا اه ْندُونه ْي هسيَّا خآ َّ‬ ‫ظ َه َر هم ْن َها َو َما َب َ‬ ‫س ْو َء اْل هفتْنَ هة َواْ هلم َحنَ َما َ‬ ‫َواْ هلم َحنَ َو ُ‬
‫سنَا‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫اب النَّ ه‬ ‫سنَةً َوقهنَا َع َذ َ‬ ‫آلخ َرةه َح َ‬ ‫سنَةً َوفهى اْ ه‬ ‫عآ َّمةً يَا َربَّ اْلعَالَ هميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتهنا َ فهى ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫ْتآء ذهي‬ ‫ان َو هإي ه‬ ‫س ه‬ ‫هللا يَأ ْ ُم ُرنَا بها ْل َع ْد هل َواْ هإل ْح َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ هف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن همنَ اْلخَا هس هريْنَ ‪ .‬هعبَا َدهللاه ! هإ َّن َ‬ ‫َو ْ‬
‫هللا اْل َع هظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‬ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت َ َذ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا َ‬ ‫شآء َواْل ُم ْن َك هر َواْلبَ ْغي يَ هع ُ‬ ‫بى َويَ ْن َهى َع هن اْلفَ ْح ه‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫لى نه َع هم هه يَ هز ْد ُك ْم َولَ هذ ْك ُر هللاه أ َ ْك َب ْر‬ ‫َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai