Anda di halaman 1dari 3

Bertanyalah Kalau Tidak Tahu

Oleh: Rusmiadi, S.Pd.I

Khutbah Pertama:
! ‫ ل‬#$ ‫ * )&( و!&م‬+&, -‫ ر!و‬/ !‫ و‬01 ‫ ع‬03 ‫ر‬4‫(ن أ‬4- 7-‫ رب ا‬: ‫د‬4 -‫ا‬
َ ‫ر‬1B ‫ َذ‬0َ 4َ ًH(ِ&Iَ ‫ِ َ( َء‬-‫نْ ُدو ِ ِ أَ ْو‬4ِ ‫ُوا‬7ِ 0B 0َ K‫ ْم َو‬1ُ L ‫نْ َر‬4ِ ‫ ْم‬1ُ (ْ -َ ِ‫ أ ُ ْ ِز َل إ‬4َ ‫ُوا‬7ِ 0B ‫ )ا‬:+- 70‫و‬
،(‫ُون‬
‫ و! ن‬0 M,‫ ءه و‬4!‫ وأ‬0(O-‫ وأ‬0( ‫ ر و‬P$ - ‫ر(ك‬R K ‫ * و ده‬K‫ إ‬-‫ إ‬K ‫د أن‬OR‫وأ‬
+&)‫ * )&( و‬+&, ‫ون‬4S4-‫ دق ا‬,-‫ ا‬-‫دا ) ده ور!و‬4 4 ‫د أن‬OR‫ وأ‬،‫ون‬1‫ر‬R( 4) *
‫د‬7 4‫ أ‬،‫(را‬V1 4(&!0 ‫ون و!&م‬-‫د‬7( ‫ ق و‬- ‫وا‬WI ‫ذ(ن‬-‫ا‬ ,‫ وأ‬-‫آ‬
Kaum muslimin,
Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pegang teguh agama Anda. Berjalanlah di atas
petunjuk Rab kalian. Agar kalian sampai ke surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Dan hal itu
dapat dicapai dengan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apabila Anda dalam
keadaan bingung dalam suatu permasalahan ibadah, muamalah, dan seluruh urusan agama Anda,
kembalikanlah kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. pasti Anda akan
mendapati penjelasan yang memuaskan. Allah Ta’ala berfirman,
‫ك‬ ِ B ِ ‫ون‬
َ ِ-‫ ِِر َذ‬de‫ َ( ْو ِم ا‬-‫ َو ْا‬: َ ُ 4ِ ‫ ْؤ‬0ُ ‫ ْم‬0ُ 1ُ ْ‫ُول إِن‬ ِ B +-َ ِ‫دوهُ إ‬g ‫ ُر‬$َ ‫ْ ٍء‬PRَ Pِ$
ِ ! B‫ر‬-‫* َوا‬ ‫ ْم‬0ُ ْ)‫ َ َز‬0َ ْ‫ِن‬3$َ
ًH(‫ْ ِو‬S0َ ُ‫ ْ( ٌر َوأَ ْ َ!ن‬dَ
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” [Quran An-Nisa: 59].
Di antara bentuk mengembalikan urusan kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah bertanya kepada para ulama yang mendalam ilmunya. Karena mereka akan
mengeluarkan hokum yang bersesuaian dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,
L ‫ُوا أَھْ َل‬-َS ْ! $َ
َ 4َ& ْ70َ K ‫ ْم‬0ُ ْ 1ُ ْ‫ ِر إِن‬1ْ ‫ذ‬-‫ا‬
‫ُون‬
“Bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” [Quran An-
Nahl: 43].
Demikianlah Allah Rab kita memerintahkan kita. Bagi mereka yang berilmu, yang mampu mengkaji,
mereka kembalikan kebingungan mereka dengan mencari solusinya dari Alquran dan sunnah. Mereka
lakukan hal itu secara mandiri. Karena mereka memiliki modal untuk mengkaji. Adapun bagi orang
awam, hendaknya mereka bertanya kepada para ulama. Demikianlah Allah memerintahkan kita. Dia
memerintahkan kita agar mengikuti Kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya. Bukan mengikuti hawa nafsu
dan keinginan. Tidak juga mengikuti ucapan-ucapan manusia.
Allah Jalla wa ‘Ala telah memberi kita nikmat dengan adanya Alquran dan sunnah. Dia juga memberi
kita nikmat dengan kehadiran para ulama yang mendalam ilmunya. Dengan demikian, sudah menjadi
keharusan bagi kita untuk mengembalikan kebingungan kita dalam suatu permasalahan kepada
mereka. Apabila permasalahan menyangkut kepentingan publik dan urusan masyarakat, maka Allah
telah memberi petunjuk dengan firman-Nya,
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu
menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka,
tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka
(Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu
mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” [Quran An-Nisa: 83].
Adapun kalau terkait masalah pribadi, seseorang bisa langsung bertanya kepada ulama tentang urusan
yang mereka bingungkan. Banyaklah bertanya agar tidak bingung. Dan bagi orang-orang yang ditanyai,
hendaknya mereka berhati-hati dan bertakwa kepada Allah. Karena mereka akan dimintai pertanggung-
jawaban di hadapan Allah kelak. Karena mereka berfatwa tentang hokum Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena itu, mereka wajib memiliki ilmu dan niat yang baik. Jangan mereka memberi jawaban
berdasarkan anggapan baik. Karena hal ini termasuk berkata-kata tentang Allah tanpa ilmu. Dan ini
merupakan dosa yang paling besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang
tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. [Quran Al-A’raf: 33].
Allah menjadikan dosa berkata-kata tentang Allah tanpa ilmu di atas dosa syirik.
Seorang muslilah harus mengetahui firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini
halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang
sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.” [Quran An-Nahl: 116-117]
Permasalahan fatwa adalah permasalahan berat. Sampai-sampai salah seorang salaf mengatakan,
“Yang paling tergesa-tegesa berfatwa di antara kalian adalah yang paling cepat ke neraka.” Para salaf
dahulu saling tunjuk dalam permasalahan fatwa. Mereka saling menyerahkan pertanyaan pada yang
lain. Padahal ilmu mereka luas. Sekarang sebaliknya, terkadang sebagian orang masih pemula. Masih
belajar ilmu mendasar. Tapi ia Bermudah-mudahan dalam berfatwa. Bahkan saling berlomba. Tanpa
rasa takut kepada Allah. Ini termasuk memasuki ranah yang ia belum layak berada di situ. Sementara
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ (ِ ْ7(َ َK 4َ ُ 1ُ ْ‫ر‬0َ ‫رْ ِء‬4َ -‫َ ِم ْا‬H ْ!ِ‫نْ ُ!ْ ِن إ‬4ِ $
“Baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak layak untuknya.”
Permasalahan agama adalah permasalahan besar. Karena menyangkut halal dan haram. Karena itu,
bagi siapapun tak layak meremehkan permasalahan agama ini. Jangan bermudah-mudah dalam
menjawab pertanyaan. Apalagi ia adalah orang awam. Permasalahan penghalalan dan pengharaman
adalah hak Allah. Jangan sampai ia mengambil hak Allah dalam urusan ini. Kalau seseorang memiliki
ilmu berdasarkan Alquran dan sunnah, maka ia boleh menjawab sesuai dengan pengetahuannya.
Ketahuilah, mengatakan tidak tahu itu lebih selamat. Dan tidak mengurangi kedudukannya.
Demikian juga apabila seseorang merasa belum menguasai permasalahan secara utuh, jangan
tergesa-gesa menjawab. Kuasai terlebih dahulu. Cek lagi permasalahan tersebut. Kemudian baru
memberi jawaban. Wajib bagi seseorang untuk berhati-hati dalam permasalahan ini. Terlebih di zaman
sekarang yang muncul pernyataan-pernyataan aneh. Ada yang mengatakan jilbab tidak wajib. Ada
yang mengatakan kesyirikan sebagai ketaatan. Dl.
‫ُول‬ ِ B +-َ ِ‫دوهُ إ‬g ‫ ُر‬$َ ‫ْ ٍء‬PRَ Pِ$ ‫ ْم‬0ُ ْ)‫ َ َز‬0َ ْ‫ِن‬3$َ
ِ ! B‫ر‬-‫* َوا‬
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya).” [Quran An-Nisa: 59].
Siapa yang berpendapat sesuai dalil, kita ambil pendapatnya. Siapa yang menyelisihi dalil, kita
tinggalkan. Karena yang dibicarakan adalah hokum Allah. Dialah yang menghukumi antara hamba-
hamba-Nya di dunia dan akhirat.
Allah Jalla wa ‘Ala tidak meninggalkan kita terlantar tanpa bimbingan. Dia mengirim untuk manusia para
utusan dan menurunkan untuk mereka kitab-kitab. Dan tugas para ulama adalah menjelaskan pada
masyarakat. Tidak boleh menyembunyikan ilmu.
ُ َ ‫ُو‬40ُ 1ْ 0َ K‫س َو‬ َ 0َ 1ِ -‫وا ْا‬0ُ ‫ِ(ن أُو‬
ِ B &ِ- ُ B ُ (L َ 0ُ -َ ‫ب‬ B ‫ َذ‬dَ َ‫َوإِ ْذ أ‬
َ ‫ذ‬B-‫ َق ا‬Vَ (ِ4 ُ*
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): “Hendaklah
kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” [Quran Ali
Imran: 187].
Firman-Nya juga:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,
mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati, kecuali
mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap
mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha
Penyayang.” [Quran Al-Baqarah: 159-160]
Permasalahan agama ini berat. Kalau tahu jangan disembunyikan. Kalau tidak tahu jangan berbicara.
Jangan memberi komentar. Jangan menjawab pertanyaan. Jangan menilai suatu permasalahan.
Kecuali Anda memiliki ilmu tentang hal itu.
‫ ھذا‬P-‫و‬I ‫ول‬I‫ أ‬،‫(م‬1 -‫ر ا‬1‫ذ‬-‫ ( ن وا‬-‫ن ا‬4 ($ 4 7M ‫ظ(م و‬7-‫رآن ا‬#-‫ ا‬P$ ‫م‬1-‫رك * و‬
.‫ر (م‬-‫ور ا‬M•-‫روه إ ھو ا‬M•0! $ ‫ل ذ ب‬1 ‫ن‬4 ‫(ن‬4&!4-‫ ا‬€(4•-‫م و‬1-‫ و‬P- * ‫ر‬M•0!‫وا‬
‫‪Khutbah Kedua:‬‬
‫ا‪4 -‬د ‪ &W$ +&) :‬وإ ! ‪ ،‬وأ‪1R‬ره )&‪0 +‬و‪ #($‬وا‪ ، 04‬وأ‪OR‬د أن ‪ K‬إ‪ -‬إ‪ * K‬و ده‬
‫‪R K‬ر(ك ‪ ، -‬وأ‪OR‬د أن ‪ً 4 4‬دا ) ده ور!و‪ (&) * +&, ، -‬و)&‪ +‬آ‪ -‬وأ‪ ، ,‬و!&م‬
‫‪(V1 ً 4(&!0‬را‪ ،‬أ‪7 4‬د‪:‬‬
‫‪#0 $‬وا * ) د *‪ ،‬وا)&‪4‬وا أن‪(d B‬ر ا‪ -‬د(ث ‪ 01‬ب *‪ ،‬و‪(d‬ر ا‪O-‬دي‪ B‬ھدي ‪4 4‬د ‪* +&,‬‬
‫)&( و!&م‪ ،‬و‪R‬ر‪ B‬ا„‪4‬ور ُ‪ 4‬د‪ ، O0 V‬و‪1‬ل د)‪ ،/-HW /‬و)&(‪1‬م ‪3$ ،/) 4•-‬ن‪( B‬د * )&‪+‬‬
‫‪R‬ذ ‪ P$‬ا‪ -‬ر‪.‬‬ ‫‪R‬ذ ‪B‬‬ ‫ا‪ ،/) 4•-‬و‪4‬ن ‪B‬‬
‫* َو َ‪ُ 0َ 1َ …ِ H4‬‬ ‫و‪) :+- 70‬إِن‪َ B B‬‬ ‫‪V‬م ا)&‪4‬وا أن * أ‪4‬ر‪1‬م ‪4S‬ر دأ ‪ !M ($‬و‪ I 01…H4‬ل !‬
‫‪g&,‬وا َ) َ& ْ( ِ َو َ!&‪ُ4L‬وا َ‪ ،( 4ً (ِ& ْ!0‬ا‪B Oُ B&-‬م ‪L ,‬ل و!&‪L‬م )&‪+‬‬ ‫ون َ) َ&‪ +‬ا‪ (َ LPِ B -‬أَ ‪ Oَ (g‬ا‪B-‬ذ َ‬
‫ِ(ن آ َ‪ُ 4‬وا َ‬ ‫ُ‪َ g&,‬‬‫( َ‬
‫‪1‬ر‪،‬‬ ‫وارض ا‪B Oُ B&-‬م )ن ُ‪ …ِ M&d‬ا‪-‬را‪R‬د(ن‪ ،‬ا„…‪ /ِ 4‬ا‪O4-‬د((ن‪ ،‬أ ‪َ P‬‬ ‫َ‬ ‫) دِك ور!و‪ِ-‬ك ‪4 4 (B‬د‪،‬‬
‫و)ن ا‪ /ِ ,-‬أ•‪(74‬ن‪ ،‬و)ن ا‪(7 0-‬ن و‪4‬ن ‪O7 0‬م ‪ٍ ! 3‬ن إ‪+-‬‬ ‫و)‪4‬ر‪ ،‬و)‪َ 4V‬ن‪ ،‬و)&‪َ ، ‡P‬‬ ‫َ‬
‫(وم ا‪-‬د(ن‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ا‪B Oُ B&-‬م أ)ز اˆ!‪H‬م وا‪(4&!4-‬ن‪ ،‬وأذل ا‪R-‬رك وا‪R4-‬ر‪(1‬ن‪ ،‬ود‪4‬ر أ)داء ا‪-‬د(ن‪ ،‬و•‪7‬ل ھذا‬
‫ا‪& -‬د آ‪4 4‬ط‪ …4‬و! …ر ‪H‬د ا‪(4&!4-‬ن ) ‪ ( /4‬رب ا‪(4- 7-‬ن‪ ،‬ا‪B Oُ B&-‬م أ ‪M‬ظ )&( أ‪ 4‬وإ(‪4‬‬
‫وا!‪#0‬رار ‪ P$‬أوط وأ‪&! Š&,‬ط وأ‪ Š&,‬و‪K‬ة أ‪4‬ور ‪ ،‬ا‪B Oُ B&-‬م أ‪ P$ 4‬دور وأ‪Š&,‬‬
‫و‪K‬ة أ‪4‬ور وأ‪ Š&,‬و‪K‬ة أ‪4‬ور ا‪(4&!4-‬ن ‪1 P$‬ل ‪ 14‬ن وأ‪d‬ر•‪O‬م ‪4‬ن ھذا ا‪(W-‬ق وا‪R-‬دة‬
‫‪M‬رج ) •ل ‪I‬ر(ب‪V ،‬م ‪4‬دك ا‪B Oُ B&-‬م )&‪ 4 +‬أ ز‪4 (&) 0-‬ن ا‪(•-‬ث ا‪ 4-‬رك‪ ،‬و !‪-S‬ك أن‬
‫ت‬ ‫)ر ‪ْ B #َ 0َ َ B‬ل ِ‪ B 4‬إِ ‪َ B‬ك أَ ْ َ‬
‫‪ 4 &7•0‬ر‪ 1‬وان ‪ 0‬زل ‪ 74‬ا‪ -‬ر‪ /1‬وا‪(d-‬ر ( رب ا‪(4- 7-‬ن‪َ ،‬‬
‫ا‪ْ €ُ (ِ4!B -‬ا‪ُ (ِ&7َ -‬م(‪.‬‬
‫اˆ ْ َ! ِن َوإِ( َ‪ِ 0‬ء ذِي ْا‪ُ#-‬رْ َ ‪َ +‬و َ( ْ َ‪)َ +O‬نْ ْا‪ِ Rَ ْ Mَ -‬ء َو ْا‪ِ 1َ 4ُ -‬ر‬ ‫) دَ *‪) ،‬إن‪ْ B B‬‬
‫* َ(‪ُ 4ُ S‬ر ِ ْ‪ْ 7َ -‬د ِل َو ِ‬‫َ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫* إِ َذا َ) َھ ْد ُ‪ْ 0‬م َو‪ُWُ# 0َ K‬وا ا„ ْ( َ‪َ 4‬ن َ ‪َ ْ7‬د‬ ‫)وأَ ْو‪ُ$‬وا ِ َ‪ِ Oْ 7‬د ‪ِ B‬‬
‫ُون(‪َ ،‬‬ ‫ِظ ُ‪ْ 1‬م َ‪ْ 1ُ B&7َ -‬م َ‪َ 0‬ذ ‪1B‬ر َ‬ ‫َو ْا‪ُ 7(َ P•ْ َ -‬‬
‫ِ‬
‫ون(‪$ ،‬ذ‪1‬روا * (ذ‪1‬ر‪1‬م‪ ،‬وا‪1ُ R‬روه‬ ‫* َ(‪ُ &َ ْ7‬م َ‪َ ُ&7َ Mْ 0َ 4‬‬ ‫‪B‬‬
‫* َ) َ& ْ( ُ‪ْ 1‬م َ‪ ًH(ِM1‬إِن‪َ B‬‬ ‫‪B‬‬
‫َ‪ْ 0‬و‪ِ (ِ1‬د َھ َو َ‪ْ I‬د َ• َ‪ْ 0ُ &ْ 7‬م َ‬
‫(ز ْد‪1‬م‪ ،‬و‪-‬ذ ِْ‪ُ 1‬ر * أ‪َ 1‬ر‪ ،‬و* (‪ُ &7‬م ‪7 ,0 4‬ون‪.‬‬ ‫)&‪ِ 47 +‬‬

Anda mungkin juga menyukai