Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen tentang “Komiditi
Kedelai”. Makalah ini saya susun dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembacayang membaca makalah ini menjadi lebih baik.

Surakarta, Oktober 2014

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... .......1


DAFTAR ISI....................................................................................... .......2
DAFTAR GRAFIK................................................................................ ...3
DAFTAR TABEL............................................................................... .......4
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 5

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................. 5

1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................... 5

BAB II. ISI dan Pembahas

2.1 Komoditi Kedelai ............................................................................ 6

2.2 Prospek Kedelai dari Sisi Produksi ............................................... 6

2.3 Permasalahan dalam Komoditi Kedelai .......................................... 9

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. .. 13

2
DAFTAR GRAFIK
Grafik1.Grafik Negara Pengimpor Kedelai......................................................7

3
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perkembangan Produksi Kedelai Nasional dan Dunia .......................8

Tabel 2. Fluktuasi harga kedelai local dan impor...........................................10

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang
menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai
yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut
kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja
(kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti
Tiongkok dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia
Tenggara.Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.
Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.Di Indonesia, kedelai menjadi sumber
gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhn
kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih
bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan
Tiongkok. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat
fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat
perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penyusunan makalah ini agar pembaca mengetahui bahwa tanaman Kedelai
merupakan tanaman serba guna,dapat dimanfaatkan serta mengetahui nilai ekonomis yang
dihasilkan dari Kedelai. Selain itu, Kedelai yang berkualitas juga mempunyai potensi dan
prospek usaha yang cukup besar dalam peluang dan konsumsinya agar dapat bersaing dengan
komoditi lainnya sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor kedelai dipasar global.

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun Manfaat makalah ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti dan menyelesaikan Mata kuliah
Manajemen Agribisnis.
2. Sebagai bahan masukan berupa informasi yang jelas bagi pihak – pihak
berkepentingan.
5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komoditi Kedelai


Orang Cina merupakan pengguna kacang kedelai sebagai makanan yang pertama.
pada sekitar tahun 1100 BC kacang kedelai telah ditanam di bagian selatan Cina dan dalam
waktu singkat menjadi makanan pokok diet Cina.Kacang kedelai telah diperkenalkan di
Jepang sekitar tahun 100 AD dan meluas ke seluruh negara-negara Asia secara pesat. Kacang
kedelai dikenal di Eropa sekitar tahun 1500 AD. Pada awal abad ke 18, kacang Kedelai telah
ditanam secara komersial di Amerika Serikat

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil
kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan
masyarakat di luar Asia setelah 1910.

Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia
harus mengimpor sebagian besar kebutuhn kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia
yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya
selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Tiongkok. Pemuliaan serta domestikasi belum
berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam
yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi
adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.

2.2 Prospek Kedelai dari Sisi Produksi


Produksi Menurun Kedelai, menunjukkan penyusutan lahan dan produksi. Pada
2000 luas lahan 824.484 ha kemudian turun menjadi 678.848 ha pada 2001 dan menyusut
lagi pada 2002 menjadi 544.522 ha tahun 2002. Seiring dengan penyempitan lahan, juga
produksi anjlok. Tercatat produksi kedelai pada 2000 mencapai kisaran 1 juta ton dan tahun
2001 sebanyak 827 ribu ton dan pada 2002 hanya bisa sebesar 573 ribu ton.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi


kedelai tahun 2002 mengalami penurunan sebesar 18,61 persen. Dari 0,83 juta ton biji
kering pada 2001 menjadi 0,67 juta ton biji kering di tahun 2001. Atau mengalami
penurunan sebesar 0,15 juta ton biji kering. Penurunan ini karena turunnya luas panen
6
kedelai sekitar 19,79 persen atau 0,13 juta hektare. Di sisi lain kebutuhan pangan cenderung
meningkat 2,5-4% sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Kebutuhan kedelai pada
tahun 2003 masing-masing berjumlah 1,95 juta ton, 3 juta ton, dan Melihat data produksi
akan kebutuhan kedelai pada tahun 2003 terlihat bahwa terjadi defisit untuk komoditas
kedelai 1,3 juta ton Defisit kedelai ini diatasi dengan cara mengimpor. Harga kedelai saat
ini mencapai kisaran Rp3500/kg . Dengan jumlah penduduk yang besar sekitar 216 juta
jiwa pada tahun 2003 dan laju pertumbuhan 1.35% per tahun, maka kebutuhan kedelai akan
semakinbesar di masa mendatang. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia
diperkirakan akan mencapai 220.6 juta jiwa, dan tahun 2010 sebesar 236 juta.
Negara importir utama untuk komoditi kedelai ke Indonesia adalah Amerika Serikat,
dengan rata – rata share impor dari tahun 1999 – 2004 sebesar 54% dari seluruh impor
kedelai Indonesia atau 1,42 juta ton per tahun. India menempati posisi kedua dengan rata –
rata share sebesar 19% (sekitar 491,935,245 kg per tahun)

BRAZIL12%

7
OTH MALA
3 ARGE
2
ERS YSIA 10%
% NTINA
%

INDI
UNITED 19
A
54
STATES %

Grafik1. Grafik Negara Pengimpor Kedelai

Kedelai, perkembangan produksinya dapat dibagi dalam dua periode besar, yaitu
pertumbuhan yang menurun dan stagnant. Pertumbuhan menurun terjadi selama 1990-2000.
Produksi rata-rata mencapai 1,4 juta ton dan menurun sebesar 3,6 %/Th. Produksi stagnant
terjadi pada 2001-2006, produksi menurun drastis dari periode sebelumnya dan bergerak
lambat pada angka 742 ton. Pertumbuhan produksi pun demikian rendah, hanya 0,4 %/Th.
Pertumbuhan produksi tidak sejalan dengan gencarnya program bangkit kedelai. Persentase
produksi terhadap kedelai dunia mengecil .

Tabel 1 . Perkembangan Produksi Kedelai Nasional dan Dunia Tahun 1990 – 2006

Produksi Kedelai (Ton)


Tahun
Indonesia Dunia Persentase
1990 1.487.433 108.464.511 1,37
1991 1.555.453 103.320.158 1,51
1992 1.869.713 114.460.616 1,63
1993 1.708.530 115.176.710 1,48
1994 1.564.847 136.483.471 1,15
1995 1.680.010 126.997.618 1,32
1996 1.517.180 130.223.250 1,17
1997 1.356.891 144.418.185 0,94
1998 1.305.640 160.103.858 0,82
1999 1.382.848 157.796.852 0,88
2000 1.018.000 161.400.626 0,63
2001 826.932 177.923.563 0,46
2002 673.056 181.815.725 0,37
2003 671.600 187.514.812 0,36
2004 723.483 206.289.954 0,35

8
2005 808.353 214.909.669 0,38
2006 749.038 221.500.938 0,34

Kendala:
Kini rata-rata produktivitas kedelai nasional baru mencapai 1,3 ton/ha dengan kisaran
0,6-2,0 ton/ha di tingkat petani, sementara di tingkat penelitian mencapai 1,73,0 ton/ha,
beragam tergantung pada kondisi Iahan/lingkungan. Senjang produktivitas yang besar
tersebut menunjukkan peluang peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas di
tingkat petani. Penyebab atas rendahnya produktivitas kedelai petani adalah tingkat
penerapan teknologi yang masih rendah, di antaranya penggunaan benih bermutu varietas
unggul yang masih rendah, serta teknik budidaya (populasi tanaman, ameliorasi lahan,
pemupukan, pengelolaan air) dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (hama,
penyakit, gulma) yang tidak optimal..Walaupun telah banyak yang menanam varietas unggul,
namun secara umum benihnya belum berkualitas, penggunaan benih bermutu baru sekitar
10%, dan yang bersertifikat hanya sekitar 3 persen saja.
Beberapa strategi penting untuk menjamin keberhasilan peningkatan produksi kedelai
nasional ialah:
1. Perbaikan Harga
2. Pemanfaatan Potensi Lahan
3. Intensifikasi Pertanaman
4.Perbaikan Proses Produksi
5. Konsistensi Program dan Kesungguhan Aparat

2.3 Permasalahan dalam Komoditi Kedelai


a. Subsistem Up Stream Agribussiness (Hulu)/Input pertanian
 Industri penghasil sarana/prasarana produksi pertanian belum mampu memberikan
teknologi yang bisa dengan mudah diadopsi oleh petani dengan harga yang
terjangkau.
 Lemahnya modal petani untuk melakukan betanam kedelai
 Pemberian pupuk pada kedelai yang diradsa belum efisien, seperti pemberian pupuk
N yang tinggi bagi kedelai akan menghambat proses fiksasi N oleh bintir akar.

b. Subsistem On Farm/ produksi pertanian


 Salah satu penyebab tidak bersaingnya harga pokok produksi produk Agribisnis di
Indonesia adalah rendahnya produktivitas Produktivitas kedelai di Indonesia baru
mencapai 1.23 ton per Ha hingga Tahun 2000, jauh dibawah produktivitas kedelai
China yang telah mencapai 1.70 ton kedelai per Ha, dan jika dibandingkan dengan
produktivitas kedelai Amerika yang mencapai 2.56 ton per Ha, kita semakin jauh
tertinggal. Rendahnya produktivitas tersebut menyebabkan biaya per-satuan produk
menjadi tinggi.

9
 Gairah petani dalam melaksanakan pembudidayaan kedelai menurun ,hal ini
disebabkan karena bercocok kedelai dianggap tidak menguntungkan.
 Kemitraan dibidang agribisnis kedelai belum berkembang baik,masih sangat terbatas
yang berminat untuk mengembangkan usahanya dibidang agribisnis kedelai

c. Subsistem/ Pengolahan/Agroindustri/hilir
 Impor kedelai murah meningkat.Kebijakan impor kedelai merupakan suatu hal yang
sangat menentukan gairah petani dalam melakukan budidaya kedelai. Penyebabnya
adalah karena harga kedelai impor lebih murah dari pada harga kedelai dalam negeri.
Hal tersebut antara lain disebabkan karena petani luar negeri (Amerika, Brazil,
Argentina, Cina dan lain-lain) bisa memproduksi kedelai dengan biaya rendah.

Tabel 2 . Fluktuasi harga kedelai local dan impor

 Rendahnya mutu kedelai yang dihasilkan petani local

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pembahasan pada BAB II adalah sebagai
berikut :
1. Apabila kemampuan produksi kedelai nasional tidak dapat mengikuti
peningkatan kebutuhannya, maka Indonesia akan semakin tergantung
pada impor yang berdampak membahayakan ketahanan nasional.

2. Beberapa strategi penting untuk menjamin keberhasilan peningkatan


produksi kedelai nasional ialah:
1. Perbaikan Harga
2. Pemanfaatan Potensi Lahan
3. Intensifikasi Pertanaman
4. Perbaikan Proses Produksi
5. Konsistensi Program dan Kesungguhan Aparat

3. Peningkatan system produksi yang baik dan lancar dapat memperbaiki


system pemasaran yang ada saat ini. Semakin meningkatknya produksi
kedelai maka akan mengakibatkan lonjakan harga kedelai yang lebih
stabil. Hal inilah yang memberikan peluang usaha yang lebih baik akan
komoditas kedelai.

4. Kemampuan ekspor kedelai nasional menurun drastis sejak tahun 2001


hingga 2004 ini mencapai 1,2 ribu ton. unsur utama keterlambatan
perkembangan ekspor kedelai adalah minimnya produksi kedelai di
tanah air. Salah satu peningkatan produksi dapat dilakukan dengan
Swasembada Kedelai. Pemerintah yang mulai menggalakkan
Swasembada kedelai harus lebih jeli melihat peluang ini.

11
3.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penulisan ini adalah sebaiknya pemerintah
dan aparat desa lebih memperhatikan masyarakat dan sering memberikan pelatihan untuk
menambah keahlian dan ketrampilan masyarakat sehingga masyarakat memiliki modal dalam
bentuk pengetahuan dan keahlian dalam penanaman kedelai agar dapat tumbuh dan
berkembang lebih.
Pembahasan dalam makalah ini hanyalah sebagian kecil saja. Masalah yang dibahas
di dalamnya harus terus dibahas secara lebih luas lagi agar didapatkan kebenaran yang hakiki.

12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Anjuran Pemupukan Tanaman Kedelai, Liptan, BIP Departemen Pertanian Jawa
Timur, No. 13, tahun 1988.

Kedelai, Seri Pembangunan Desa (Jakarta : Bhratara Karya Aksara, 1980).

Kedelai (Jakarta : Pusat Penelitian Hortikultura Pasar Minggu, 1989).

Lembaga Biologi Nasional, Manfaat Kedelai, 12 April 1989.

Rukmana Rahmat, Kedelai Budidaya dan Pasca Panen (Jakarta : kannisius, 1996).

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Bully Pem Moral
    Bully Pem Moral
    Dokumen12 halaman
    Bully Pem Moral
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Darah
    Darah
    Dokumen14 halaman
    Darah
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Difusi
    Difusi
    Dokumen13 halaman
    Difusi
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Terminologi
    Terminologi
    Dokumen1 halaman
    Terminologi
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Me Final
    Me Final
    Dokumen2 halaman
    Me Final
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Karsinoma Sel Skuamosa
    Karsinoma Sel Skuamosa
    Dokumen4 halaman
    Karsinoma Sel Skuamosa
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Makalah Swamedikasi Nyeri Perut Ok
    Makalah Swamedikasi Nyeri Perut Ok
    Dokumen14 halaman
    Makalah Swamedikasi Nyeri Perut Ok
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Me Final
    Me Final
    Dokumen2 halaman
    Me Final
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Kemasan Teofilinn
    Kemasan Teofilinn
    Dokumen1 halaman
    Kemasan Teofilinn
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • IKMM
    IKMM
    Dokumen6 halaman
    IKMM
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen16 halaman
    Cover
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Bawang Putih
    Bawang Putih
    Dokumen16 halaman
    Bawang Putih
    Herbalis Adang
    Belum ada peringkat
  • Kloram Metanol
    Kloram Metanol
    Dokumen12 halaman
    Kloram Metanol
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • HIPERLIPIDEMIA
    HIPERLIPIDEMIA
    Dokumen13 halaman
    HIPERLIPIDEMIA
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pernafasan
    Sistem Pernafasan
    Dokumen49 halaman
    Sistem Pernafasan
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Farmakogtanin
    Farmakogtanin
    Dokumen6 halaman
    Farmakogtanin
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Translated Copy of Jurnal Kel 13 Fitokim 2 PDF
    Translated Copy of Jurnal Kel 13 Fitokim 2 PDF
    Dokumen7 halaman
    Translated Copy of Jurnal Kel 13 Fitokim 2 PDF
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Gell LLLLL LLLLL LLLLL
    Gell LLLLL LLLLL LLLLL
    Dokumen19 halaman
    Gell LLLLL LLLLL LLLLL
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    Dokumen12 halaman
    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen2 halaman
    Pemba Has An
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Makalah Farmakognosi II
    Makalah Farmakognosi II
    Dokumen4 halaman
    Makalah Farmakognosi II
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Soal Patofisiologi Darah
    Soal Patofisiologi Darah
    Dokumen4 halaman
    Soal Patofisiologi Darah
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Alkaloid 12121
    Alkaloid 12121
    Dokumen10 halaman
    Alkaloid 12121
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • SIMPLISIA
    SIMPLISIA
    Dokumen27 halaman
    SIMPLISIA
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat