Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen tentang “Komiditi
Kedelai”. Makalah ini saya susun dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembacayang membaca makalah ini menjadi lebih baik.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. .. 13
2
DAFTAR GRAFIK
Grafik1.Grafik Negara Pengimpor Kedelai......................................................7
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perkembangan Produksi Kedelai Nasional dan Dunia .......................8
4
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil
kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan
masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia
harus mengimpor sebagian besar kebutuhn kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia
yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya
selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Tiongkok. Pemuliaan serta domestikasi belum
berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam
yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi
adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.
BRAZIL12%
7
OTH MALA
3 ARGE
2
ERS YSIA 10%
% NTINA
%
INDI
UNITED 19
A
54
STATES %
Kedelai, perkembangan produksinya dapat dibagi dalam dua periode besar, yaitu
pertumbuhan yang menurun dan stagnant. Pertumbuhan menurun terjadi selama 1990-2000.
Produksi rata-rata mencapai 1,4 juta ton dan menurun sebesar 3,6 %/Th. Produksi stagnant
terjadi pada 2001-2006, produksi menurun drastis dari periode sebelumnya dan bergerak
lambat pada angka 742 ton. Pertumbuhan produksi pun demikian rendah, hanya 0,4 %/Th.
Pertumbuhan produksi tidak sejalan dengan gencarnya program bangkit kedelai. Persentase
produksi terhadap kedelai dunia mengecil .
Tabel 1 . Perkembangan Produksi Kedelai Nasional dan Dunia Tahun 1990 – 2006
8
2005 808.353 214.909.669 0,38
2006 749.038 221.500.938 0,34
Kendala:
Kini rata-rata produktivitas kedelai nasional baru mencapai 1,3 ton/ha dengan kisaran
0,6-2,0 ton/ha di tingkat petani, sementara di tingkat penelitian mencapai 1,73,0 ton/ha,
beragam tergantung pada kondisi Iahan/lingkungan. Senjang produktivitas yang besar
tersebut menunjukkan peluang peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas di
tingkat petani. Penyebab atas rendahnya produktivitas kedelai petani adalah tingkat
penerapan teknologi yang masih rendah, di antaranya penggunaan benih bermutu varietas
unggul yang masih rendah, serta teknik budidaya (populasi tanaman, ameliorasi lahan,
pemupukan, pengelolaan air) dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (hama,
penyakit, gulma) yang tidak optimal..Walaupun telah banyak yang menanam varietas unggul,
namun secara umum benihnya belum berkualitas, penggunaan benih bermutu baru sekitar
10%, dan yang bersertifikat hanya sekitar 3 persen saja.
Beberapa strategi penting untuk menjamin keberhasilan peningkatan produksi kedelai
nasional ialah:
1. Perbaikan Harga
2. Pemanfaatan Potensi Lahan
3. Intensifikasi Pertanaman
4.Perbaikan Proses Produksi
5. Konsistensi Program dan Kesungguhan Aparat
9
Gairah petani dalam melaksanakan pembudidayaan kedelai menurun ,hal ini
disebabkan karena bercocok kedelai dianggap tidak menguntungkan.
Kemitraan dibidang agribisnis kedelai belum berkembang baik,masih sangat terbatas
yang berminat untuk mengembangkan usahanya dibidang agribisnis kedelai
c. Subsistem/ Pengolahan/Agroindustri/hilir
Impor kedelai murah meningkat.Kebijakan impor kedelai merupakan suatu hal yang
sangat menentukan gairah petani dalam melakukan budidaya kedelai. Penyebabnya
adalah karena harga kedelai impor lebih murah dari pada harga kedelai dalam negeri.
Hal tersebut antara lain disebabkan karena petani luar negeri (Amerika, Brazil,
Argentina, Cina dan lain-lain) bisa memproduksi kedelai dengan biaya rendah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pembahasan pada BAB II adalah sebagai
berikut :
1. Apabila kemampuan produksi kedelai nasional tidak dapat mengikuti
peningkatan kebutuhannya, maka Indonesia akan semakin tergantung
pada impor yang berdampak membahayakan ketahanan nasional.
11
3.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penulisan ini adalah sebaiknya pemerintah
dan aparat desa lebih memperhatikan masyarakat dan sering memberikan pelatihan untuk
menambah keahlian dan ketrampilan masyarakat sehingga masyarakat memiliki modal dalam
bentuk pengetahuan dan keahlian dalam penanaman kedelai agar dapat tumbuh dan
berkembang lebih.
Pembahasan dalam makalah ini hanyalah sebagian kecil saja. Masalah yang dibahas
di dalamnya harus terus dibahas secara lebih luas lagi agar didapatkan kebenaran yang hakiki.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Anjuran Pemupukan Tanaman Kedelai, Liptan, BIP Departemen Pertanian Jawa
Timur, No. 13, tahun 1988.
Rukmana Rahmat, Kedelai Budidaya dan Pasca Panen (Jakarta : kannisius, 1996).
13