Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG DARAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen
dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon dioksida dan zat sisa ke
organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu sistem yang
disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung,
dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemoatau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang
berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna
merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah tersebut
mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan bahwa darah tersebut
mengandung sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna
merah pada darah disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein
pernafasan (respiratory protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
B. Tujuan
 Mampu mendreskipsikan bagian-bagian darah
 Mengetahui fungsi darah
 Mengetahui hubungan darah dengan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
B. Komposisi Darah
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian padat
darah).
Gambar 1.1 Skema susunan darah manusia

C. Plasma Darah (Bagian Cair Darah)


Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta mempengaruhi
sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki warana kekuning-kuningan yang
didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen.
Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan mengangkut zat sisa
metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
a. Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik
b. Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi
c. Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Pada gambar 1.1 Skema susunan darah manusia, disebutkan bahwa plasma darah terdiri atas
serum dan fibrinogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, fibrinogen adalah sumber fibrin
yang berfungsi dalam proses pembekuan darah, sedangkan serum adalah suatu cairan
berwarna kuning. Serum berfungsi sebagai penghasil zat antibodi yang dapat membunuh
bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
D. Korpuskuler (Bagian Padat Darah)
Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani yaitu,
erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian
sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat
oksigen. Sedangkan darah yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap
dari paru-paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen
ke sel dan mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-kira 11,5-
15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah
merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula
zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah
merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.
Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan
oleh pendarahan hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit
terganggu.
Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf atau berbentuk piringan pipih
seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya
sekitar 2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat pada
tubuh manusia. Jumlah sel darah merah adalah jumlah yang paling banyak dibandingkan
jumlah sel darah lainnya. Secara normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25
trilliun sel darah merah atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah
merah. Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per miliketer kubiknya sebanyak 4,5
juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit
diproduksi dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya akan pecah menjadi
partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan
oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi
dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum merah tulang untuk
membentuk sel darah merah yang baru. Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan
laju produksi sekitar 2 juta eritrosit per detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon
eritoprotein (EPO) yang disintesa ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu
pertandingan sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang
belakang, sel yang berkembang ini dinamakan retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari
semua darah yang beredar.
Gambar 1.2 gambar sel darah merah (eritrosit)
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun jumlah sel
darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah
terdapat 6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki
inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat
menembus dinding kapiler. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa,
dan limpa (kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak tetap
(ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah merah.
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
1. Leukosit Bergranula (Granulosit)
 Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%. Plasmanya bersifat
netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-macam dan berwarna merah
kebiruan. Neutrofil bertugas untuk memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki
tubuh. Mula mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia
untuk mencegah bakteri berkembang biak serta menghancurkannya
 Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar 5%. Eosinofil
akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan oleh cacing. Plasmanya
bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi merah tua apabila ditetesi dengan eosin.
Eosinofil memiliki granula kemerahan. Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri,
mengatur pelepasan zat kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
 Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya hanya sekitar 1%.
Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil ditetesi dengan larutan basa, maka
akan berwarna biru. Sel darah putih ini juga bersifat fagositosis. Selain itu, basofil
mengandung zat kimia anti penggumpalan yang disebut heparin.

2. Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)


 Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya hampir bundar dan
terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20% sampai 30% penyusun sel darah
putih adalah limfosit. Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Berfungsi sebagai
pembentuk antibodi.
 Monosit adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk bulat atau bulat
panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.

Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam tubuh, maka
tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda asing. Akibatnya tubuh
memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk menghancurkan antigen. Glikoprotein
yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi antigen bagi orang lain apabila glikoprotein
tersebut disuntikkan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat
dianggap sebagai antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita
sendiri. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
 Sel Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan (fagositosis). Fagosit
terdiri dari dua macam:
1. Neutrofil, terdapat dalam darah
2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam jaringan atau rongga
tubuh
 Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:
1. T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar leher)
2. B Limfosit (B Sel)
Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke
dalam tubuh. Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui
kulit dan selaput lendir agar terhindar dari lukosit. Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam
diri. Sel-sel tersebut akan menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat
penghalang terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini dapat mencengah
terjadinya serangan virus.
c. Keping Darah (Trombosit)
Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang paling kecil,
bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah dibuat di dalam sumsum
merah yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek. Setiap 1 mm 3 darah terdapat
200.000 – 300.000 butir keping darah. Trombosit yang lebih dari 300.000
disebut trombositosis, sedangkan apabila kurang dari 200.000
disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari. Meskipun demikian
trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembekuan darah.
Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi kasar. Jika
trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit akan pecah. Pecahnya
trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim trombokinase yang terkandung di dalamnya.
Enzim trombokinase dengan bantuan mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di
dalam tubuh dapat mengubah protombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang
fibrinogen untuk membuat fibrin atau benang-benag. Benang-benang fibrin segera
membentuk anyaman untuk menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.

Gambar 1.3 Skema pembekuan darah


E. Fungsi Darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah). Bagian –
bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis besar, fungsi utama darah
adalah sebagai berikut:
a) Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat sisa
metabolisme, hormon, dan air.
b) Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif ke organ
tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara 36 – 37oC.
c) Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah putih.
d) Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
F. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Banyak penyakit serta kelainan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah manusia. Di
bawah ini adalah beberapa penyakit ataupun kelainan yang disebabkan oleh sel – sel darah :
a) Anemia
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
sel darah merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen
dalam jumlah yang diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari pendarahan
hebat, seperti akibat kecelakaan, berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan
meningkatnya penghancuran sel darah merah.
Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal ini disebabkan karena
setiap satu bulan sekali perempuan mengalami pendarahan yang lumayan banyak yaitu saat
menstruasi. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan kepala
terasa melayang.pengobatan yang diberikan pada pasien anemia berupa tranfusi darah. Salah
satu tindakan pencegahannya adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga dengan mengonsumsi suplemen
penambah darah.
b) Leukemia
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses pematangan
dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah
keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kemoterapi,
kemoterapi berguna untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi,
penderita leukimia bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun transplantasi
sumsum tulang adalah proses yang cukup rumit karena memerlukan pendonor sumsum tulang
dengan tingkat kecocokan yang cukup tinggi.
c) Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik), maksudnya dapat
diturunkan pada keturunannya. Penderita penyakit ini tidak dapat menghentikan pendarahan
akibat luka karena darahnya sukar membeku. Untuk pengobatan penderita hemofilia
sepertinya agak sulit dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit keturunan. Pada
pendarahan yang cukup serius, misalnya saja mengalami kecelakaan, maka penderita
hemofilia bisa saja mengalami kematian karena darahnya sukar membeku. Sebaiknya para
penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-benda tajam ataupun sesuatu yang bisa
menyebabkan mereka mengeluarkan darah. Hemofilia hanya diderita oleh kaum laki-laki,
tetapi gen ini dibawa oleh perempuan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan
bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu
beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem
peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung
sebanyak dua kali.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
3.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa Akper Pemda Cianjur dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Darah dan
Golongan Darah. Dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.
Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan Darah. Gramedia: Jakarta
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
New :

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu penyusun tubuh manusia adalah darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup(kecuali tumbuhan)tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darahdiawali
dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud darah manusia?

2. Apa saja komposisi darah manusia?

3. Sebutkan fungsi darah manusia!

4. Apa saja golongan darah manusia?

5. Apa itu transfusi darah?

6. Sebutkan penyakit pada darah!

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui komposisi darah manusia

2. Mengetahui fungsi darah manusia

3. Mengetahui golongan darah manusia

4. Mengetahui transfusi darah

5. Mengetahui penyakit pada darah

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DARAH

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga
diedarkan melalui darah.. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen
sampai merah tuaapabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah
tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida
danmenyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluranhalus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati
untuk diuraikanke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. (sumber
: http://www.scribd.com/doc/60316627/Pengertian-Darah-Secara-Umum )

B. STRUKTUR DAN KOMPOSISI DARAH

Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55% cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah.
Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping
darah (trombosit).

a. Plasma Darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma
(albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat
makanan, sisa metabolisme gas-gas, dan hormon). Fibrinogen yang ada dalam plasma darah merupakan
bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka. Proses pembekuan darah ini akan dijelaskan
pada bahasan selanjutnya

b. Sel-SelDarah
Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping
darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel darah putih dan keping darah sebanyak 1%,
sedangkan sel darah merah
sebanyak 99%.

1) Sel darah merah (eritrosit)


Pernahkah kamu melihat darah? Darah berwarna merah. Tahukah kamu mengapa darah berwarna
merah? Darah berwarna merah karena adanya sel-sel darah merah. Sel darah merah berbentuk bulat
gepeng yang kedua permukaannya cekung (Perhatikanlah Gambar 5.2). Sel darah merah tidak memiliki
inti sel dan mengandung he moglobin. Kamu masih ingat apa itu hemoglobin? Hemo- globin (Hb) meru
pakan protein yang mengandung zat besi. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen dan
karbon dioksida dalam darah. Hemoglobin berwarna merah, karena itu sel darah merah berwarna
merah. Jumlah sel darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta sel/mm3 darah. Sel darah merah
dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup hingga 120 hari.

Jika sel darah merah rusak atau sudah tua maka sel ini akan dirombak dalam limfa. Hemoglobin dari sel
darah merah yang dirombak akan terlepas dan dibawa ke dalam hati untuk dijadikan zat warna empedu.
Sel darah merah baru akan dibentuk kembali dengan bahan zat besi yang berasal dari hemoglobin yang
terlepas tadi

2) Sel darah putih (leukosit)


Sel darah putih sesungguhnya tidaklah berwarna putih, tetapi jernih. Disebut sel darah putih untuk
membedakannya dari sel darah merah yang berwarna merah. Sel darah putih bentuknya tidak teratur
atau tidak tetap. Tidak seperti sel darah merah yang selalu berada di dalam pembuluh darah, sel darah
putih dapat keluar dari pembuluh darah. Kemampuan untuk bergerak bebas diperlukan sel darah putih
agar dapat menjalankan fungsinya untuk menjaga tubuh. Sel darah putih memiliki inti sel tetapi tidak
berwarna atau tidak memiliki pigmen. Berdasarkan zat warna yang diserapnya dan bentuk intinya sel
darah putih dibagi menjadi lima jenis, yaitu basofil, neutrofil, monosit, eosinofil, dan limfosit. Secara
normal jumlah sel darah putih pada tubuh kita adalah kurang lebih 8.000 pada tiap 1 mm3 darah. Sel
darah putih hanya hidup sekitar 12 – 13 hari. Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan tubuh dari
serangan penyakit. Jika tubuhmu terluka dan ada kuman yang masuk, sel- sel darah putih akan
menyerang atau memakan kuman- kuman tersebut. Ibarat sebuah negara, sel darah putih adalah
pasukan tempur. Jika seseorang diserang penyakit. Tubuh akan memproduksi lebih banyak sel-sel darah
putih untuk melawanbibit penyakit tersebut.

3) Keping darah (trombosit)


Keping darah berbentuk bulat atau lonjong. Ukuran keping darah lebih kecil daripada sel darah merah.
Jumlahnya kurang lebih 300.000 pada tiap 1 mm3 darah. Keping darah hidupnya singkat, hanya 8 hari.
Keping darah berfungsi pada proses pembekuan darah. Saat terjadi luka, darah keluar melalui luka
tersebut. Keping darah menyentuh permukaan luka, lalu pecah dan mengeluarkan trombokinase. Masih
ingatkah kamu tentang plasma darah yang mengandung zat untuk proses
pembekuan darah, yaitu protrombin dan fibrinogen? Trombokinase dibantu dengan ion kalsium akan
mengubah
protrombin menjadi trombin. Trombin diperlukan untuk mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin. Luka akan ditutup oleh benang fibrin yang berupa benang-benang halus, sehingga darah berhenti
keluar

C. FUNGSI DARAH

· Sebagai alat pengangkut yaitu:

- Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkankeseluruh jaringan tubuh.

- Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru- paru.
- Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkandandibagikanke seluruh jaringan/ alat
tubuh.

- Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui
ginjaldan kulit.

· Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakitdanracun dalam tubuhdengan perantaraan


leukositdanantibodi/ zat–zat anti racun.

· Menyebarkan panas keseluruh tubuh. (sumber : http://blog.codingwear.com/bacaan-85-Fungsi-


Darah-Bagi-Manusia.html )

D. GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya
zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebapkan karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini
sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi
imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya, sebagai berikut:

· Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-
negatif atau O-negatif.

· Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan
darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-
negatif

· Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak
menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-
positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien
universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali
pada sesama AB-positif.

· Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi
terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa
negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai
dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. (sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah )

E. TRANSFUSI DARAH / GOLONGAN DARAH

Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu orang ke dalam
sistem peredaran darah orang lain.Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi,
seperti kehilangan darah besar karenatrauma, atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang
hilang selama operasi. Transfusi darah juga dapat digunakan untuk mengobati anemia berat
atautrombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah. Orang yang menderita hemofiliaatau
penyakit sel sabit mungkin memerlukan transfusi darah sering. Awal transfusi darahsecara keseluruhan
digunakan, tapi praktek medis modern umumnya hanya menggunakankomponen darah.Transfusi darah
dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama tergantung padasumber mereka:

· ''Transfusi homolog, atau transfusi darah yang disimpan menggunakan orang lain. Inisering
disebut''Allogeneic bukan homolog.

· ''Autologus transfusi, atau transfusi menggunakan darah pasien sendiri disimpan.Donor unit
darah harus disimpan dalam lemari es untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memperlambat
metabolisme sel. Transfusi harus dimulai dalam 30 menitsetelah unit telah diambil keluar dari
penyimpanan dikendalikan”.

Darah hanya dapat diberikan secara intravena. Karena itu membutuhkan insersikanula sekaliber cocok.
Sebelum darah diberikan, rincian pribadi pasien dicocokkandengan darah untuk ditransfusikan, untuk
meminimalkan risiko reaksi transfusi.Kesalahan administrasi merupakan sumber signifikan dari reaksi
transfusi dan upayatelah dilakukan untuk membangun redundansi ke dalam proses pencocokan yang
terjadidi samping tempat tidur. Sebuah unit (hingga 500 ml) biasanya diberikan selama 4 jam.Pada
pasien dengan risiko gagal jantung kongestif, banyak dokter mengelola diuretik untuk mencegah
overload cairan, suatu kondisi yang disebut Transfusi OverloadPeredaran Darah Terkait atau taco.
Acetaminophen dan / atau antihistamin sepertidiphenhydramine kadang-kadang diberikan sebelum
transfusi untuk mencegah jenis lainreaksi transfusi.

Darah ini paling sering disumbangkan sebagai seluruh darah denganmemasukkan kateter ke dalam vena
dan mengumpulkan dalam kantong plastik (dicampur dengan antikoagulan) melalui gravitasi. Darah
yang dikumpulkan inikemudian dipisahkan menjadi komponen-komponen untuk membuat penggunaan
terbaik dari itu. Selain dari sel darah merah, plasma, dan trombosit, produk darah yangdihasilkan
komponen juga termasuk protein albumin, faktor pembekuan konsentrat,kriopresipitat, berkonsentrasi
fibrinogen, dan imunoglobulin (antibodi). Sel darah merah, plasma dan trombosit juga dapat
disumbangkan individu melalui proses yang lebihkompleks yang disebut apheresis.

Di negara maju, sumbangan biasanya anonim kepada penerima, namun produk dalam bank darah selalu
individual dapat dilacak melalui siklus seluruh donasi, pengujian, pemisahan menjadi komponen-
komponen, penyimpanan, dan administrasikepada penerima. Hal ini memungkinkan pengelolaan dan
penyelidikan atas penularan penyakit transfusi diduga terkait atau reaksi transfusi. Di negara
berkembang donor kadang-kadang khusus direkrut oleh atau untuk penerima, biasanya anggota
keluarga,dan pemberian segera sebelum transfusi.(sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Transfusi_darah )

F. PENYAKIT PADA DARAH MANUSIA

1. Anemia / Penyakit Kurang Darah

Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibatkurangnya kandungan
hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekuranganoksigen dan berasa lemas karena
hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.

2. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku

Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka.
Hemofili merupakan penyakit turunan.

3. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah
dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanandiastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg.

4. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah

Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100mmHg (milimeter
Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa).

5. Varises / Penyakit Otot Nimbul

Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat
secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.

6. Penyakit Kuning Bayi

Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguankerusakan sel-sel darah oleh
aglutinin sang ibu.

7. Sklerosis

Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasiyang menjadi keras.
8. Miokarditis

Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.

9. Trombus / Embolus

Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan olehadanya gumpalan di dalam
nadi tajuk.

10. Leukimia / Penyakit Kanker Darah

Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak terkontrol pada sistem
transportasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Difusi
    Difusi
    Dokumen13 halaman
    Difusi
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Makalah Swamedikasi Nyeri Perut Ok
    Makalah Swamedikasi Nyeri Perut Ok
    Dokumen14 halaman
    Makalah Swamedikasi Nyeri Perut Ok
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Tugas Heading
     Tugas Heading
    Dokumen13 halaman
    Tugas Heading
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Bully Pem Moral
    Bully Pem Moral
    Dokumen12 halaman
    Bully Pem Moral
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Me Final
    Me Final
    Dokumen2 halaman
    Me Final
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Terminologi
    Terminologi
    Dokumen1 halaman
    Terminologi
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Karsinoma Sel Skuamosa
    Karsinoma Sel Skuamosa
    Dokumen4 halaman
    Karsinoma Sel Skuamosa
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • IKMM
    IKMM
    Dokumen6 halaman
    IKMM
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Bawang Putih
    Bawang Putih
    Dokumen16 halaman
    Bawang Putih
    Herbalis Adang
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen16 halaman
    Cover
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Kloram Metanol
    Kloram Metanol
    Dokumen12 halaman
    Kloram Metanol
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • HIPERLIPIDEMIA
    HIPERLIPIDEMIA
    Dokumen13 halaman
    HIPERLIPIDEMIA
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Me Final
    Me Final
    Dokumen2 halaman
    Me Final
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pernafasan
    Sistem Pernafasan
    Dokumen49 halaman
    Sistem Pernafasan
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Makalah Farmakognosi II
    Makalah Farmakognosi II
    Dokumen4 halaman
    Makalah Farmakognosi II
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen2 halaman
    Pemba Has An
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Gell LLLLL LLLLL LLLLL
    Gell LLLLL LLLLL LLLLL
    Dokumen19 halaman
    Gell LLLLL LLLLL LLLLL
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Translated Copy of Jurnal Kel 13 Fitokim 2 PDF
    Translated Copy of Jurnal Kel 13 Fitokim 2 PDF
    Dokumen7 halaman
    Translated Copy of Jurnal Kel 13 Fitokim 2 PDF
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Farmakogtanin
    Farmakogtanin
    Dokumen6 halaman
    Farmakogtanin
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    Dokumen12 halaman
    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Kemasan Teofilinn
    Kemasan Teofilinn
    Dokumen1 halaman
    Kemasan Teofilinn
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Soal Patofisiologi Darah
    Soal Patofisiologi Darah
    Dokumen4 halaman
    Soal Patofisiologi Darah
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Judul Praktikum
    Judul Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Judul Praktikum
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • SIMPLISIA
    SIMPLISIA
    Dokumen27 halaman
    SIMPLISIA
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat
  • Alkaloid 12121
    Alkaloid 12121
    Dokumen10 halaman
    Alkaloid 12121
    DenizartRoynaldiS
    Belum ada peringkat