Anda di halaman 1dari 7

“PENTINGNYA KANTIN DI SEKOLAH”

1. Pengertian Kantin
Kantin merupakan sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya
untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dapat dibeli di sana. Kantin sendiri harus
mengikui prosedur tentang cara mengolah dan menjaga kebersihan kantin. Makanan yang disediakan
kantin haruslah bersih dan halal. Jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus memenuhi
Pola Menu Gizi Seimbang. Biasanya para pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan
untuk membeli makanan.

Kantin hampir selalu ada di tiap sekolah di Indonesia. Biasanya kantin menjadi tempat berkumpul bagi
para murid. Pesan ambil bayar duduk mungkin merupakan prinsip para pengguna fasilitas kantin.
Ramainya kantin disebabkan oleh obrolan siswa-siswa yang makan bersama. Kebanyakan murid
menganggap penting kantin sebagai tempat bersosialisasi, tempat berkumpilnya seluruh angkatan.

2. Tujuan kantin di sekolah menurut William H. Roe dalam bukunya School


Busines Management, yaitu:
1. Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang baik atau sehat,

2. Memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata,

3. Menganjurkan kebersihan dan kesehatan,

4. Menekankan kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan kehidupan bersama,

5. Menekankan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku di masyarakat,

6. Memberikan gambaran tentang manajemen yang praktis dan baik,

7. Menunjukkan adanya koordinasi antara bidang pertanian dengan bidang industri,

8. Menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya dan


kesehatannya.
3. Fungsi kantin sekolah, yaitu :
1. Membantu pertumbuhan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan makanan yang sehat,
bergizi, dan praktis,

2. Mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang,

3. Untuk memberikan pelajaran sosial kepada siswa,

4. Memperlihatkan kepada siswa bahwa faktor emosi berpengaruh pada kesehatan seseorang,

5. Memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata,

6. Sebagai tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah, dan tempat menunggu
apabila ada jam kosong.

4. Dalam menyelenggarakan atau mendirikan kantin sekolah yang baik


hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Kantin sekolah hendaknya tidak dipandang sebagai suatu penciptaan keuntungan di sekolah,

2. Program kantin sekolah harus dipandang sebagai bagian integral dari program sekolah secara
keseluruhan,

3. Harga makanan dan minuman harus dapat dijangkau oleh daya beli siswa,

4. Penyajian dan pelayanan makanan harus memadai dan cepat,

5. Gedung atau ruang kantin harus strategis karena akan sangat mempengaruhi keefektivan
operasional sekolah dan koordinasi program-program kantin,

6. Personil-personil kantin harus bertanggung jawab atas makanan yang bergizi dan menarik, serta
menjamin selera pembeli,

7. Memberikan kebijaksanaan keuangan (korting) dapat mendorong berkembangnya program


kantin, karena dapat menarik pembeli,

8. Program kantin harus menyeimbangkan antara kapasitas makanan dan harga, begitu juga gizi.
5. Tiga bentuk alternatif pelayanan kantin sekolah, yaitu :

1. Self service sistem. Sistem pelayanan dimana pembeli melayani dirinya sendiri makanan yang
diingini,

2. Wait service system. Sistem pelayanan dimana pembeli menunggu dilayani oleh petugas
kantin sesuai dengan pesanan,

3. Tray service system. Sistem pelayanan dimana pembeli dilayani petugas kantin, dan penyajian
makanannya dengan menggunakan baki atau nampan.

6. Persayaratan kantin meliput tiga faktor, yaitu :

 Bangunan
1. Bangunan kantin kokoh, kuat dan permanen.

2. Ruangan harus ditata sesuai fungsinya, sehingga memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus
bahan makanan dan makanan jadi serta barang-barang lainnya yang dapat mencemari makanan.

 Kontruksi
1. Lantai harus dibuat kedap air, rata, tidak licin, kering dan bersih.

2. Permukaan diding harus rata, kedap air dan mudah untuk dibersihkan.

3. Ventilasi alam harus cukup menjamin peredaran udara dengan baik, dapat menghilangkan uap,
gas, asap, bau dan debu dalam ruangan. Ventilasi buatan diperlukan bila ventilasi alam tidak
dapat memenuhi persyaratan.

4. Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan pekerjaan pengolahan
makanan secara efektif dan kegiatan pembersihan ruangan.

5. Tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus dan serangga lainnya.

6. Langit-langit. Permukaan rata, bersih, tidak terdapat lubang-lubang.


 Fasilitas sanitasi
1. Air bersih. Kualitas air bersih harus memenuhi syarat fisik (tidak berbau, tidak berasa, tidak
berwarna, jernih), serta jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan.

2. Air limbah. Air limbah mengalir dengan lancar, sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran
terbuat dari bahan kedap air, saluran pembuangan air limbah tertutup.

3. Tersedia toilet, bersih. Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan bak air. Tersedia
sabun/deterjen untuk mencuci tangan. Di dalam toilet harus tersedia bak dan air bersih dalam
keadaan cukup.

4. Tempat sampah. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, mempunyai
tutup. Tersedia pada setiap tempat/ruang yang meproduksi sampah. Sampah dibuang setiap 24
jam.

5. Tempat cuci tangan. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dicapai
oleh tamu dan karyawan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air mengalir, sabun/deterjen,
bak penampung yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan limbahnya dialirkan ke
saluran pembuangan yang tertutup.

6. Tempat mencuci peralatan. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah
dibersihkan. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 bilik/bak pencuci yaitu untuk mengguyur,
menyabun dan membilas.

7. Tempat mencuci bahan makanan. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan
mudah dibersihkan.

8. Tempat penyimpanan air bersih (tandon air) harus tertutup sehingga dapat menahan masuknya
tikus dan serangga.

 Ruang dapur, ruang makan dan penyajian


1. Dapur harus bersih, ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.

2. Ruang makan. Ruang makan bersih, perlengkapan ruang makan (meja, kursi, taplak meja),
tempat peragaan makanan jadi harus tertutup, perlengkapan bumbu kecap, sambal, merica,
garam dan lain-lain harus bersih serta tertutup.
7. MODEL PENGELOLAAN

 Masyarakat Sekolah
ketenagaan, permodalan, sarana dan cara pelaksanaan sepenuhnya tanggung jawab
masyarakat sekolah/ tim pelaksana UKS sekolah

 PKK
Tanggung jawab dan pelaksana penyelenggara makanan seluruhnya oleh PKK

 Swasta
Tanggung jawab dan pelaksana penyelenggara makanan seluruhnya oleh Swasta
PENGETAHUAN GIZI DASAR

1. ILMU GIZI
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bidang makanan dan permasalahannya serta
dalam hubungannya dengan kesehatan.

2. GUNA MAKANAN
Triguna Makanan , yaitu :
a. Zat Pembangun (penyusun sel-sel tubuh), berfungsi untuk mengganti, membangun dan
memelihara sel-sel tubuh dalam proses biologis dalam tubuh.
Zat gizi Kelompok zat pembangun : Protein, Lemak dan Mineral yg terdapat pada jenis makanan
telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.
b. Zat Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga/bahan bakar untuk semua aktifitas tubuh.
Zat gizi Kelompok Zat tenaga : Karbohidrat, Protein, Lemak yg terdapat pada jenis makanan
pokok, seperti : nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goring, mentega, margarine dan
lain-lain.
c. Zat Pengatur, berfungsi dalam mengatur semua proses pencernaan, penyerapan dan
penggunaan zat-zat gizi yang lain.
Zat gizi Kelompok Zat pengatur : Vitamin dan Mineral yg terdapat pada jenis makanan sayuran,
buah-buahan dan air.

Ketiga fungsi makanan tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, oleh
karena itu setiap hari kita harus konsumsi ” Makanan Bergizi Seimbang “, maksudnya adalah
makanan yang seimbang antara nilai gizinya, jenis, dan porsi makanannya agar semua kebutuhan
tubuh dapat terpenuhi dengan baik.

3. MASALAH GIZI
Masalah gizi muncul karena kita tidak melakukan konsumsi Makanan Bergizi Seimbang dengan
teratur dan benar sehingga akan mengakibatkan kekurangan gizi.
Kekurangan gizi yang terjadi pada anak sekolah akan berdampak pada prestasi belajar dan
pertumbuhan fisiknya, adapun jenis masalah gizi anak sekolah tersebut adalah :
a. Kurang Energi Protein (KEP), adalah : suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi energy dan
protein kurang dari yang dibutuhkan pada masa pertumbuhannya. Tanda-tanda yang mudah
dikenali adalah Kurus – Pendek atau Kurus – Tinggi.
b. Anemia Gizi Besi, adalah : suatu kondisi dimana kadar Haemoglobin (Hb) anak sekolah kurang
dari normal (kurang < 12 gr %). Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali adalah Lesu, Lemah, Letih,
Lelah dan Lalai (5L).
c. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), adalah : suatu gejala yang diakibatkan oleh
kekurangan asupan yodium dalam makanan sehari-hari yang berlangsung dalam jangka waktu
lama. Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali adalah terjadinya pembesaran kelenjar gondok.
d. Kurang Vitamin A, adalah : suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan Vitamin A tidak
memenuhi kebutuhan tubuh. Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali adalah menurunnya daya
tahan tubuh serta fungsi penglihatan.
e. Gizi Lebih, adalah : suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan energy yang melebihi dari
kebutuhan sehari-hari. Tanda-tanda yang mudah dikenali adalah berbadan gemuk, obesitas dan
aktifitas lamban serta cepat lelah.

Anda mungkin juga menyukai