Pada minggu ke-22 rata-rata kelengkapan laporan di Jawa Timur telah memenuhi target yaitu
sebesar 93 % sedikit menurun dibanding dengan minggu sebelumnya (m21) yaitu 94 %,
sedangkan untuk ketepatan laporan sudah memenuhi standard nasional yaitu 89 % naik 1 %
dari minggu sebelumnya 88 %. Terkait dengan kelengkapan laporan, hanya 1 kabupaten
pasuruan yang capaiannya masih 73 % dan kota Mojokerto (0 %), sedangkan untuk ketepatan
laporan masih terdapat 4 kabupaten kota yang masih perlu ditingkatkan yaitu : pasuruan,
lumajang, sumenep dan kota batu Berikut disampaikan pada grafik 1. kelengkapan dan
ketepatan laporan menurut kabupaten/kota dan selengkapnya disajikan pada tabel capaian
kinerja.
Dalam renstra Nasional dan Provinsi, target tahun 2022 untuk indikator prosentase
Kabupatan/Kota selain kelengkapan dan ketepatan, respon alert kewaspadaan dini
minimal adalah 70%. Pada minggu 22 terdapat 282 alert ada penurunan dibanding minggu
sebelunya (M212) yaitu 297 notifikasi alert dan tersebar di 37 Kabupaten Kota, dan yang
telah direspons sebanyak 217 alert ( 77 %) dan secara provinsi, Jawa Timur masih memenuhi
target nasional (70 %). Pada minggu 22 masih terdapat 6 kabupaten telah memverifikasi
namun masih kurang dari standar nasional 80 %, dan 4 kabupaten kota terdapat alert namun
belum/tidak memverifikasi : lumajang, sampang, sumenep dan kota batu dan 1 kota : kota
mojokerto pada minggu ini yang tidak melakukan pengisian laporan sama sekali.
Selengkapnya disampaikan pada tabel capaian kinerja kumulatif SKDR minggu ke-22 SKDR
Provinsi Jawa Timur dibawah :
Tabel 2. Capaian Kinerja SKDR Provinsi Jawa Timur per Kabupaten Kota Minggu 22 tahun 2022
Pada minggu ke 22 ini dari 24 penyakit potensial wabah/KLB di Jawa Timur , terdapat 17 jenis
penyakit, terbanyak yaitu Suspek kasus ILI, diare akut, dan suspek deman tifoid, sedangkan untuk
penyakit PD3I, masih ditemukan di beberapa kabupaten, seperti suspek : difteri, AFP, campak,
sedangkan tetanus, TN (Tetanus Neonatorum) tidak ditemukan, selengkapnya dapat disajikan
pad,a tabel berikut :
Tabel 3. Jumlah dan Jenis penyakit potensial wabah/ KLB berdasarkan tempat di Jawa Timur
pada minggu 22 Tahun 2022.
2022
No Penyakit Total
M-21
1 Diare Akut 6,828 6,828
2 Malaria Konfirmasi 2 2
3 Suspek Dengue 378 378
4 Pnemonia 401 401
5 Diare Berdarah/ Disentri 161 161
6 Suspek Demam Tifoid 2,002 2,002
7 Sindrom Jaundice Akut 2 2
8 Suspek Chikungunya 16 16
9 Suspek Campak 15 15
10 Suspek Difteri 3 3
11 Acute Flacid Paralysis (AFP) 4 4
12 Gigitan Hewan Penular Rabies 2 2
13 Suspek Leptospirosis 9 9
14 Suspek Tetanus Neonatorum 1 1
15 Suspek Tetanus 1 1
16 ILI (Penyakit Serupa Influenza) 10,489 10,489
17 Suspek HFMD 115 115
18 Suspek COVID-19 699 699
19 Total Kunjungan 347,195 347,195
TOTAL KASUS 21,128 21,128
2022
No Penyakit Total
M-22
1 Diare Akut 6,387 6,387
2 Malaria Konfirmasi 3 3
3 Suspek Dengue 356 356
4 Pnemonia 358 358
5 Diare Berdarah/ Disentri 173 173
6 Suspek Demam Tifoid 1,973 1,973
7 Sindrom Jaundice Akut 2 2
8 Suspek Chikungunya 26 26
9 Suspek Campak 16 16
10 Suspek Difteri 1 1
11 Acute Flacid Paralysis (AFP) 3 3
12 Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1
13 Suspek Leptospirosis 4 4
14 Suspek Tetanus 6 6
15 ILI (Penyakit Serupa Influenza) 10,596 10,596
16 Suspek HFMD 43 43
17 Suspek COVID-19 114 114
18 Total Kunjungan 313,442 313,442
TOTAL KASUS 20,062 20,062
REKOMENDASI
1. Petugas SKDR Kab/Kota agar tetap mengingatkan petugas Puskesmas untuk mengirimkan
laporan di hari senin dan selasa setiap minggu dan tetap memperhatikan keakuratan dalam
pengiriman laporan di tiap minggu berjalan agar indikator ketepatan dapat tercapai.
2. Perhatikan kembali definisi operasional setiap penyakit sesuai pedoman SKDR terbaru.
3. Diharapkan petugas SKDR Kab/ Kota untuk melaporkan hasil surveilans berbasis kejadian
(EBS) di menu EBS pada aplikasi SKDR
4. Pengelola SKDR Puskesmas agar membuat arsip Laporan Mingguan (Form W2) di
Fasilitas Kesehatan.
5. Setiap ada kendala dari petugas puskesmas dalam pengiriman laporan agar
ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan petugas SKDR Provinsi.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan
penyelidikan epidemiologi terhadap sinyal yang terverifikasi benar dan melakukan
pengambilan, pengiriman sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
7. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus melengkapi bagian deskripsi kejadian yang ada
dalam laporan surveilans berbasis kejadian (EBS) dengan baik dan benar serta melampirkan
file pendukung seperti hasil PE atau daftar kasus.
8. Semua kasus ILI dan Pneumonia diharapkan dilakukan pengambilan swab PCR/antigen sesuai
dengan kriteria wilayah dalam rangka meningkatkan testing Covid-19 dan upaya deteksi
kasus.
9. Waspadai peningkatan kasus DBD, mengingat jumlah kasus suspek dengue yang
fluktuatif, sehingga perlu dilakukan respon berupa penyelidikan epidemiologi untuk melihat
apakah ada indikasi KLB atau tidak.
10. Identifikasi Kabupaten/Kota, dan Puskesmas yang mengalami peningkatan kasus.
Lakukan verivikasi, validasi data dan investigasi jika ada indikasi KLB.
11. Terima Kasih kepada seluruh petugas SKDR kabupaten/ Kota yang telah mengirimkan
laporan tepat waktu dan lengkap serta telah memverifikasi setiap alert yang muncul setipa
minggunya sehingga Jawa Timur pada minggu 22 sudah mencapai target nasional