Anda di halaman 1dari 7

GKode SMS, Definisi Penyakit, Masa Inkubasi, Kriteria

KLB dan Niali Ambang Batas

Kode MASA NILAI AMBANG


PENYAKIT DEFINISI KRITERIA KLB
SMS INKUBASI BATAS

A Diare BAB yang frekuensinya 1-3 hari Peningkatan kasus Peningkatan kasus
akut lebih sering dari biasanya 2 kali dari periode 2 kali dari
(pada umumnya 3 kali waktu periode waktu
atau lebih per hari dengan sebelumnya sebelumnya
konsistensi cair dan
berlangsung kurang dari 7
hari)

B Malaria Penderita yang di 12-30 hari Fase Peningkatan kasus


dalam tubuhnya Pemberantasan 2 kali dari
ditemukan dan Pre-eliminasi: periode waktu
plasmodium atau peningkatan sebelumnya
parasit malaria yang kasus
dibuktikan 2 kali dari periode
dengan pemeriksaan sebelumnya
Mikroskopis positif dan Eliminasi dan
atau RDT (Rapid Pemeliharaan: Jika
Diagnostic Test) positif ditemukan 1
kasus indegenous
C Tersangka Demam tinggi (≥39oC) 4-7 hari Untuk KLB DBD: Peningkatan kasus
Dengue mendadak tanpa sebab yang jelas • Peningkatan kasus 2 2 kali dari periode
2-7 hari, mual, muntah, sakit kali dari periode waktu sebelumnya
kepala, nyeri dibelakang bola waktu sebelumnya
mata (nyeri retro orbital), nyeri • Sebelumnya tidak
sendi, dan adanya manisfestasi ada kasus
pendarahaan sekurang- • Peningkatan
kurangnya kematian >50%
uji tourniquet (rumple leed) Untuk tersangka
positif. dengue tidak ada
kriteria KLB

D Pneumonia Pada usia <5 thn ditandai dengan Peningkatan kasus


batuk DAN/ATAU tanda 2 kali dari periode
kesulitan bernapas (adanya nafas waktu sebelumnya
cepat <

70 Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Penyakit Potensial KLB/Wabah


14hr, kadang disertai
tarikan dinding
dada bagian bawah
kedalam (TDDK)
atau gambaran
radiologi foto torak
menunjukan infiltrat
paru akut), frekuensi
nafas berdasarkan usia
penderita:
• <2 bulan: RR> 60/
menit
• 2-12 bulan: RR> 50/
menit
• 1-5 tahun: RR> 40/
menit
Pada usia >5thn
ditandai dengan
demam ≥ 38°C, batuk
DAN/ATAU
kesulitan bernafas,
dan nyeri
E Diare Berdarah/ dada
Diaresaat menarik
dengan darahnafas 1-4 hari Peningkatan kasus Peningkatan kasus
Disentri dan lendir dalam tinja 2 kali dari periode 2 kali dari periode
dapat disertai dengan waktu sebelumnya waktu sebelumnya
adanya tenesmus.
Disentri berat adalah
disentri yang disertai
dengan komplikasi.
F Tersangka Penyakit yang 7-14 hari Peningkatan kasus Peningkatan kasus
Demam Tifoid disebabkan oleh 2 kali dari periode 2 kali dari periode
kuman Salmonella waktu sebelumnya waktu sebelumnya
typhi, dengan gejala
demam naik turun,
gangguan pencernaan,
dan kadang disertai
gangguan kesadaran.
G Sindrom Kumpulan gejala • Untuk klaster ≥20 kasus Klaster ≥2 kasus
Jaundice Akut yang terdiri dari kulit sindrom Hepatitis A yang Hepatitis A yang
dan sklera berwarna jaundice: berhubungan berhubungan secara
kuning dan urine <14 hari secara epidemiologi epidemiologi
berwarna gelap • Untuk
yang timbul secara hepatitis A:
mendadak 10-50 hari,
rata-rata
28 hari

Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Penyakit Potensial KLB/Wabah 71


H Tersangka Demam mendadak 3-7 hari Peningkatan kasus Peningkatan kasus
Chikungunya <38,5o C dan nyeri 2 kali dari periode 2 kali dari periode
sendi yang hebat waktu sebelumnya waktu sebelumnya
(severe artralgia) dan
atau dapat disertai
adanya ruam (rush).
J Tersangka Flu ILI dengan kontak 1-7 hari 1 kasus konfirmasi 1 kasus tersangka
Burung unggas sakit atau lab flu burung*
mati mendadak atau
produk unggas ATAU
leukopenia ATAU
pneumonia pada
Manusia dalam 7 hari
terakhir
K Tersangka Setiap kasus dengan 7-18 hari • KLB Suspek 1 kasus tersangka
Campak gejala minimal demam Campak: campak
dan ruam makulo 5 atau lebih
papullar. kasus suspek
campak dalam
waktu 4 minggu
berturut-
turut dan ada
hubungan
epidemiologi
• KLB Campak
Pasti/
Konfirmasi:
Apabila hasil
lab minimum 2
spesimen positif
IgM Campak
dari hasil
pemeriksaan
kasus pada KLB
Suspek Campak
ATAU hasil
pemeriksaan
kasus pada
CBMS
ditemukan
minimum 2
spesimen positif
campak dan
ada hubungan
epidemiologi
L Tersangka Gejala faringitis, 1-10 hari 1 kasus tersangka 1 kasus tersangka
Difteri tonsilitis, laringitis, difteri dengan difteri
trakeitis, atau hasil lab konfirm
kombinasinya disertai kultur positif

72
demam atau tanpa atau mempunyai
demam dan adanya hubungan
pseudomembran putih epidemiologi
keabu-abuan yang sulit dengan kasus
lepas, mudah berdarah kultur positif
apa bila dilepas atau
dilakukan manipulasi.
M Tersangka Batuk lebih dari 9-10 hari 1 kasus tersangka 1 kasus tersangka
Pertussis 2 minggu disertai pertussis dengan pertussis
minimal satu gejala di hasil lab konfirm
bawah ini: positif atau
• batuk yang khas mempunyai
(terus-menerus/ hubungan
paroxysmal) epidemiologi
• napas dengan bunyi dengan kasus
“whoop” positif
• muntah setelah
batuk tanpa sebab
yang lain
• untuk anak usia
<1 tahun: henti
napas dengan atau
tanpa sianosis (bibir
kebiruan)
N AFP (Lumpuh Kasus lumpuh layuh 1-14 hari 1 kasus konfirm 1 kasus AFP
Layuh mendadak, BUKAN polio
Mendadak) disebabkan oleh ruda
paksa/ trauma pada
anak < 15 tahun.
P Kasus Gigitan Kasus gigitan hewan 2-8 minggu 1 kasus lyssa Peningkatan 2
Hewan Penular (anjing, kucing, (kematian karena kali kasus GHPR
Rabies monyet, atau penyakit rabies) tanpa diganggu
berdarah panas (provokasi)
lainnya) yang dapat
menularkan rabies
pada manusia .
Q Tersangka (1). Antraks Kulit Antraks Kulit: Daerah bebas Daerah bebas
Antraks (Cutaneus Anthrax); 1- 5 hari antraks: antraks:
Papel pada inokulasi, • KLB terjadi • Terdapat 1 kasus
rasa gatal tanpa bila ditemukan suspek antraks
disertai rasa sakit, 1 kasus positif pada manusia
2-3 hari vesikel berisi antraks • Terdapat hewan
cairan kemerahan, ternak sakit/mati
haemoragik menjadi mendadak yang
jaringan nekrotik, mengeluarkan
ulsera ditutupi kerak darah dari

Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Penyakit Potensial KLB/Wabah 73


hitam, kering, Eschar Daerah endemis lubang hidung,
(patognomonik), antraks: mulut, kuping,
demam, sakit kepala • Bila ada dan dubur.
dan pembengkakan peningkatan
kelenjar limfe regional kasus antraks Daerah endemis
(2). Antraks Saluran Antraks dari periode antraks:
Pencernaan demam, Saluran waktu • Peningkatan
nyeri kepala hebat, Pencernaan: sebelumnya suspek antraks
kejang, kaku kuduk, 2-5 hari pada manusia
dan penurunan • Terdapat hewan
kesadaran. Mortalitas ternak sakit/mati
hampir 100%. mendadak yang
(Gastrointestinal mengeluarkan
Anthrax); Rasa darah dari
sakit perut hebat, lubang hidung,
mual, muntah, mulut, kuping,
tidak nafsu makan, dan dubur.
demam, konstipasi,
gastroenteritis akut
kadang disertai
darah, hematemesis,
pembesaran kelenjar
limfe daerah inguinal,
perut membesar dan
keras, asites dan oede
m scrotum, melena.
(3). Antraks Paru- Antraks Paru-
Paru (Pulmonary Paru:
Anthrax); Gejala 1-5 hari
klinis antraks paru-
paru sesuai dengan
tanda-tanda bronchitis.
Dalam waktu 2-4
hari gejala semakin
berkembang dengan
gangguan respirasi
berat, demam, sianosis,
dispnue, stridor,
keringat berlebihan,
detak jantung
meningkat, nadi lemah
dan cepat. Kematian
biasanya terjadi 2-3
hari setelah gejala
klinis timbul. (4).
Antraks Meningnitis
Kompilasi dari

74
2 bentuk utama
antraks (pencernaan
dan paru), dengan
gambaran klinis
R Tersangka Demam akut dengan 3-7 hari Sesuai kriteria KLB di daerah yang
Leptospirosis ≥38.5o C, dan atau di Permenkes 1501 rentan tertular
nyeri kepala hebat, Tahun 2010 leptospira
dengan nyeri otot,
malaise, conjunctival
suffusion (radang pada
konjungtiva), nyeri
betis, disertai dengan
adanya riwayat kontak
dengan lingkungan
yang terkontaminasi
leptospira (daerah
banjir, persawaahan,
selokan)
S Tersangka Penderita menjadi 2 jam – 5 hari 1 kasus konfirmasi 1 kasus tersangka
Kolera dehidrasi berat karena kolera kolera
diare akut cair secara
tiba-tiba (biasanya
disertai muntah dan
mual), tinjanya cair
seperti air cucian
beras.
T Klaster Penyakit Didapatkan dua atau ±7 hari Peningkatan kasus 2 atau lebih kasus
yang tidak lebih kasus/kematian 2 kali dari periode klaster penyakit
lazim dengan gejala sama di waktu sebelumnya yang tidak lazim
dalam satu kelompok
masyarakat/ desa
tidak lazim dalam satu
periode waktu yang
sama (±7 hari), yang
tidak dapat dimasukan
ke dalam definisi kasus
penyakit yang lain.
U Tersangka Panas > 38°C 1 kasus KLB bila Peningkatan kasus
Meningitis mendadak, sakit belum pernah 2 kali dari periode
/Ensefalitis kepala, kaku kuduk, ditemukan waktu sebelumnya
kadang disertai
penurunan kesadaran
dan muntah. Pada
anak < 1 tahun ubun-
ubun besar cembung.

Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Penyakit Potensial KLB/Wabah 75


V Tersangka Setiap bayi lahir hidup 3-28 hari 1 kasus KLB 1 kasus tersangka
Tetanus umur 3-28 hari sulit TN
Neonatorum menyusu/menetek, dan
mulut mencucu dan
disertai dengan kejang
rangsang.
W Tersangka Ditandai dengan 3-12 hari 1 kasus kematian 1 kasus tersangka
Tetanus kontraksi dan (tanya kepada para tetanus
kekejangan otot pakar )
mendadak, dan
sebelumnya ada
riwayat luka.
Y ILI (Influenza Penderita dengan
Like Illness) riwayat demam dan
demam ≥ 38°C disertai
batuk <10 hr
Z Tersangka HFMD: 3-7 hari Klaster ≥ 2 Peningkatan kasus
HFMD (Hand, Demam atau riw. kasus dalam satu 2 kali (cluster) dari
Foot, Mouth Demam, bercak institusi yang periode waktu
Disease) papulovesikular memiliki hubungan sebelumnya
epidemioogi
di telapak tangan
Klaster ≥ 2
dan kaki dengan/ kasus dalam satu
tanpa ulcer di mulut. institusi yang
Biasanya terjadi pada memiliki hubungan
anak dibawah 10 epidemiologi
tahun.
HFMD dengan satu
atau lebih gangguan
system saraf pusat:
Demam ≥39°C atau
≥48 jam, muntah,
letargi, iritabilitas,
myoclonal jerk,
kelemahan tungkai,
truncal ataxia, dispn/
takipnu.
X Total Jumlah kunjungan
Kunjungan pasien yang datang
berobat dan terdaftar
di fasilitas kesehatan
(puskesmas atau pustu)

*Jika ada kematian unggas mendadak, termasuk dalam kriteria waspada

Anda mungkin juga menyukai