Anda di halaman 1dari 3

DBD Malaria Demam Tifoid Leptospirosis

Definisi Penyakit infeksius yang disebabkan Infeksi protozoa dari genus Infeksi akut oleh Salmonella typhi Infeksi zoonosis oleh genus
oleh virus dengue Plasmodium atau Salmonella paratyphi Leptospira
Etiologi DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 Plasmodium falciparum, Salmonella typhi Leptospira interrogans
Plasmodium vivax, Plasmodium
ovale, Plasmodium malariae, Salmonella paratyphi
Plasmodium knowlesi
Gejala Klinis Fase febris Tergantung dari jenis malaria. Sifat Demam Fase imun:
Demam mendadak 2-7 hari, demam akut yang didahului oleh Nyeri kepala Peningkatan titer antibody
eritema, nyeri seluruh tubuh, stadium dingin diikuti demam tinggi Pusing Nyeri menyeluruh di kepala
peteki dan keringat banyak Nyeri otot Perdarahan
Lidah kotor
Fase kritis: Nyeri kepala Anoreksia Fase Leptospirosis:
Pada hari 3-7 sakit dan penurunan Mual muntah Diare Nyeri kepala
suhu tubuh, timbul kebocoran Nyeri otot Obstipasi Nyeri otot
plasma, bisa syok Nyeri perut Demam tinggi
Bradikardia relatif Menggigil
Fase pemulihan: ikterik
Pengembalian cairan ke
ekstravaskuler perlahan
Diagnosis Klasifikasi kasus yang Anamnesis Anamnesis Anamnesis
disepakati sekarang adalah3:
1. Dengue tanpa tanda bahaya Pada anamnesis sangat penting Nyeri kepala Nyeri kepala
(dengue without warning diperhatikan: Pusing Nyeri otot
signs), Riwayat diare Menggigil
2. Dengue dengan tanda a. Keluhan : demam, menggigil, Nyeri perut Kulit kemerahan
bahaya (dengue with warning berkeringat dan dapat disertai sakit Demam
signs), dan kepala, mual, muntah, diare dan Pemeriksaan Fisis
3. Dengue berat (severe nyeri otot atau pegal-pegal. Pemeriksaan fisis
Dengue) Nyeri tekan
Kriteria dengue tanpa/dengan Hepatosplenomegaly Demam
tanda bahaya : b. Riwayat sakit malaria dan Demam Penurunan kesadaran
Dengue probable: riwayat minum obat malaria. Bradikardia relative Ikterik
 Bertempat tinggal di Injeksio konjungtiva
/bepergian ke daerah endemik c. Riwayat berkunjung ke daerah Lab Tanda tanda perdarahan
dengue endemis malaria. Darah rutin -> leukopenia
 Demam disertai 2 dari hal SGOT/SGPT naik Lab
berikut : d. Riwayat tinggal di daerah IgM dipstick + Titer antibody naik
 Mual, muntah endemis malaria. Widal(+) Darah lengkap
 Ruam Urinalisa
 Sakit dan nyeri Pemfis Fungsi hati
 Uji torniket positif Fungsi ginjal
 Lekopenia a. Suhu tubuh aksiler ≥ 37,5 °C
 Adanya tanda bahaya
 Tanda bahaya adalah : b. Konjungtiva atau telapak tangan
 Nyeri perut atau pucat
kelembutannya
 Muntah berkepanjangan c. Sklera ikterik
 Terdapat akumulasi cairan
 Perdarahan mukosa d.Pembesaran Limpa
 Letargi, lemah (splenomegali)
 Pembesaran hati > 2 cm
 Kenaikan hematokrit seiring e. Pembesaran hati (hepatomegali)
dengan penurunan jumlah
Pem.penunjang:

a. Pemeriksaan dengan mikroskop.

Pemeriksaan sediaan darah (SD)


tebal dan tipis di untuk
menentukan:

a) Ada tidaknya parasit malaria


(positif atau negatif).

b) Spesies dan stadium


plasmodium.

c) Kepadatan parasit.

b. Pemeriksaan dengan uji


diagnostik cepat (Rapid Diagnostic
Test)
Tatalaksana Tirah baring + resusitasi cairan Dihidroartemisinin- Bed rest Ringan:
Piperakuin(DHP) + Primakuin Diet dan terapi penunjang Doksisiklin 100mg 2x1 7 hari
Terapi gejala yang muncul Antibiotic: Amoksisilin 2gr/hari 7 hari
1. Chloramphenicol 4x500mg
7hari Berat
2. Tiamfenikol 4x500mg 7 Penicilin G 2jt unit IV/6jam
hari selama 7 hari
3. Kotrimoksazol 2x2 tablet

Anda mungkin juga menyukai