Anda di halaman 1dari 37

SINDROMATOLOGI

DEMAM
OLEH :
MARIA LARANITA MEAK FONI, S.ked
1508010052

PEMBIMBING :
dr. Angela Merici,Sp.PD

SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD Prof. W.Z. JOHANNES KUPANG
FAKUTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
PENDAHULUAN
SUHU

Hasil produksi metabolsisme tubuh


kelancaran aliran darah & menjaga
agar reaksi kimia dapat berjalan dengan baik.

Termostat

Saraf eferen
FISIOLOGI TERMINOLOGI
DEMAM
Suatu keadaan yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh sebagai akibat
dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus
anterior

Suhu tubuh normal 36,5oC – 37,2oC


Hiperpireksia  41,2oC atau lebih
Hipotermia  <35oC
Suhu tubuh  aksila, oral,rektum, atau membran timpani
Gangguan
pusat Keadaan
Infeksi Keganasan Obat-obatan
regulasi lingkungan
tubuh sentral

Walter et al.2016. The Pathophysiology Basis and Concequences of Fever.


Open Access Journal of Critical Care, Biomed Central.
Mekanisme Demam
Tipe dan Karakteristik Demam
DEMAM SEPTIK DEMAM REMITTEN

Suhu badan dapat turun setiap


Suhu badan berangsur naik hari tetapi tidak pernah mencapai
ke tingkat yang tinggi sekali suhu badan normal, perbedaan
pada malam hari dan turun suhu yang mungkin tercacat dapat
kembali ke tingkat di atas normal mencapai dua derajat dan tidak
pada pagi hari, sering disertai sebesar perbedaan suhu yang
keluhan menggigil dan berkeringat. dicatat pada demam septik.
Contoh: sepsis, demam tifoid stadi
Contoh: TBC berat um lanjut
DEMAM INTERMITTEN DEMAM KONTINYU

Demam terus menerus tanpa


Suhu badan turun ke tingkat ya
mencapai suhu normal, variasi
ng normal selama beberapa ja
suhu sepanjang hari tidak lebih
m dalam satu hari. Bila demam
dari 1˚C.
seperti ini 2 hari sekali disebut
tersiana dan bila terjadi tiap 3
Contoh: Pada TB miliaris, pneu
hari sekali disebut kuartana.
monia lobaris, demam tifoid pe
Contoh: Malaria
rmulaan
DEMAM BELUM TERDIAGNOSIS
DEMAM SIKLIK
(FEVER OF UNKNOWN ORIGIN)

Terjadi kenaikan suhu badan sel Keadaan dimana pasien mengalami


ama beberapa hari yang diikuti demam terus menerus selama 3minggu
periode bebas demam untuk be tetapi belum diketahui penyebabnya
berapa hari yang kemudian diik walaupun telah diteliti secara intensif
uti oleh kenaikan suhu seperti selama 1minggu menggunakan sarana
semula laboratorium dan penunjang medis
lainnya.
DEMAM BELUM TERDIAGNOSIS
(FEVER OF UNKNOWN ORIGIN)
Klasik Demam selama 3 hari berturut-turut atau > 3 minggu, sudah
dilakukan pemeriksaan selama 1 minggu tapi tidak diketahui
penyebabnya.
Nosokomial Penderita yang awalnya dirawat tanpa infeksi di RS kemudian
menderita demam > 38°C dan sudah diperiksa secara intensif
tapi tidak didapatkan penyebabnya
Netropenik Penderita yang memiliki hitung jenis neutrofil <500uL
dengan demam > 38,3°C , dilakukan pemeriksaan selama 3
hari tanpa diketahui penyebabnya
HIV Penderita HIV yang menderita demam > 38,3°C selama 4
minggu pada rawat jalan atau di RS selama >3 hari telah
dilakukan pemeriksaan tapi tidak diketahui hasilnya
KLASIFIKASI DEMAM
Demam Akut :
Demam dalam waktu singkat, jarang melebihi satu atau dua minggu se
belum diagnosis ditegakan.
Contoh : Demam berdarah dengue.

Demam Kronik :
Demam intermiten atau kontinyu selama waktu berminggu-minggu atau
bahkan berbulan-bulan tanpa banyak indikasi yang menunjukan etiologi
nya.
Contoh : Malaria, demam tifoid, demam rematik dan neoplasia.
DEMAM AKUT
Demam Berdarah Dengue
Etiologi :
Virus dengue (genus : flavivirus).
Penularan melalui vektor nyamuk genus Aedes (terutama A.aegypty dan A.albopictus).
Kriteria WHO 1997 untuk menegakan diagnosis DBD bila semua hal dibaw
ah ini :
1. Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari biasanya bifasik
(diikuti oleh fase kritis 2-3 hari)
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :
• Uji bendung positif
• Petekie, ekimosi atau purpura
• Perdarahan mukosa (epitaksis atau perdarahn gusi) atau
perdarahan di tempat lain.
• Hematemesis atau melena
3. Tromobositopenia
4. Terdapat minimal 1 dari tanda-tanda plasma leakage sebagai berikut :
• Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan
umur dan jenis kelamin
• Penurunan hematokrit >20% setelah mendapatkan terapi cairan dib
andingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya
• Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites, atau hipoprot
enemia
Klasifikasi Derajat Infeksi Virus Dengue
DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2 atau le Leukopenia Serologi Dengue (+)


bih tanda : sakit kepala,n Trombositopenia,tidak ditemuka
yeri retroorbital,mialgia,ar n bukti kebocoran plasma
tralgia
DBD I Gejala diatas + uji bendu Trombositopenia (<100.000/ul), Serologi Dengue (+)
ng (+) bukti ada kebocoran plasma

DBD II Gejala diatas + perdarah Trombositopenia (<100.000/ul), Serologi Dengue (+)


an spontan bukti ada kebocoran plasma

DBD III Gejala diatas + kegagala Trombositopenia (<100.000/ul), Serologi Dengue (+)
n sirkulasi (kulit dingin da bukti ada kebocoran plasma
n lembab serta gelisah)
DBD IV Syok berat disertai tekan Trombositopenia (<100.000/ul), Serologi Dengue (+)
an darah dan nadi tidak bukti ada kebocoran plasma
terukur
DEMAM KRONIK
MALARIA
Etiologi :
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium flaciparum, Plasmodium malariae
Pembiakan seksual ditubuh nyamuk anopheles betina
Pembiakan aseksual didalam tubuh manusia
Gambaran Klinis :
Keluhan prodormal dapat terjadi sebelum terjadinya demam yaitu lesu,malaise, sakit
kepala, sakit belakang, rasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang,anoreksia,perut
tidak enak dan diare ringan.
Gejala klasik ‘Trias Malaria’ :
Periode dingin (15-60 menit)
Periode panas : muka merah dan nadi cepat
Periode berkeringat
Manifestasi Klinik Infeksi Plasmodium
Plasmodiu Masa inkubasi Tipe Pan Relaps Rekrude Manifestasi Klinik
m
(hari) rata-rata as (jam) nsi
(min-max)
Falsipar 12 (9-14) 24, 36, 4 Tidak Ya Gejala GI, hemolisis, ane
um 8 mia, ikterus hemoglobinu
ria, syok, algid malaria,
gejala serebral, edema p
aru, hipoglikemi, ganggu
an kehamilan, kelainan r
etina.

Vivax 13 (12-17) 12 48 Ya Tidak Anemia kronik, splenom


bulan egali, ruptur limpa

Algid malaria komplikasi malaria oleh P. falsiparum yang ditandai dengan ga


ngguan hemodinamik akibat kegegalan sirkulasi perifer seperti kulit lembab &
dingin serta hipotermia.
Manifestasi Klinik Infeksi Plasmodium
Plasmodi Masa inkubasi (ha Tipe Pan Relap Rekrudensi Manifestasi Klinik
um ri) rata-rata (min- as (jam) s
max)
Ovale 17 (16-18) 48 Ya Tidak Sama dengan viva
x
Malariae 28 (18-40) 72 Tidak Ya Rekrudensi sampa
i 50 tahun, spleno
megali, ruptur limp
a jarang, sindroma
nefrotik

Knowlesi 9-12 24 Tidak ? Demam, nyeri per


ut, trombositopeni
a, gangguan ginjal
, ikterik, hiperpara
sitemia
Tipe panas setiap plasmodium : Pemeriksaan Laboratorium :
– P.Falciparum (12-24jam) 1. Tes hapusan darah tepi : tetesan darah te
bal dan tipis.
– P.vivax dan p.ovale (48jam)
2. Tes antigen : deteksi sangat cepat hanya 3
– P. malariae (72 jam) -5menit, antigen dari P.falcifarum (histidin r
Pemeriksaan fisik: ich protein II)
3. Tes serologi : deteksi antibodi spesifik mal
– Anemia  akibat perusakan erit
aria pada keadaan dimana parasit sangat
rosit dan hambatan eritropoesis, minimal, biasanya untuk keperluan peneliti
– Splenomegali an epidemiologi/alat uji saring donor darah
– Hepatomegali menyebabkan 4. Pemeriksaan PCR : dgn teknologi amplifik
asi DNA, cepat dan sensitif serta spesifik, t
ikterus dan kelainan urin : albumin
es ini baru digunakan sebagai saran peneli
emia dan kristal tian
Demam Tifoid
Etiologi : Salmonella typhi dan Salmonells para typhi
Gambaran Klinis :
Minggu I :
- Demam stepladder (sifatnya meningkat perlahan-lahan dan terutama pada s
ore hari dan malam hari)
- Nyeri kepala
- Pusing
- Nyeri otot
- Anoreksia
- Mual dan muntah
- Obstipasi atau diare
- Perasaan tidak enak di perut
- Batuk
- Epistaksis
Minggu II :
- Demam
- Bradikardia relatif (peningkatan suhu 1°C tidak diikuti peningkatan denyut
nadi 8x/menit)
- Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung)
- Hepatomegali
- Splenomegali
- Gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis

Pemeriksaan Laboratorium :
Darah lengkap
Uji widal
Uji tubex
Uji thypidot
Uji igM dipstick
Kultur darah
DEMAM REUMATIK
Etiologi : Streptokokus beta hemolitikus grup A
Diagnosis :
Ditegakan bila ada infeksi Streptokokus sebelumnya (ASTO+) dan ditambah
adanya 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor + gejala minor

Gejala Mayor Gejala Minor


Poliarthritis Suhu tubuh meningkat
Karditis Arthralgia
Korea Riwayat pernah menderita Demam Rematik/
Penyakit Jantung Rematik
Nodul subkutaneus Lab : “Fase Akut”
Eritema marginatum
Pemeriksaan Penunjang :
Tes serologi ASTO : mendeteksi antibodi terhadap streptokokus grup A, terdetektif
pada minggu ke 2 – 3 setelah fase akut demam rematik.
Hapusan tenggorok : dilakukan pada fase akut, hapusan kemudian di kultur, namun
tes ini kurang sensitif
Pada fase akut ditemukan leukositosis, LED meningkat, protein C-reaktif dan mukupro
tein serum
TUBERKULOSIS
Etiologi : Mycobacterium tuberculosis
Gejala Klinis :
- Demam bisa subfebris, tapi bisa tinggi mencapai (40-41°C) , pada fase lanjut
bisa terjadi demam dengan pola Tipus Inversus y.i suhu pagi rendah dan sia
ng-sore suhu tinggi.
- Batuk > 2 minggu, awal batuk non-produktif menjadi batuk produktif lendir ke
kuningan, dan pada fase lanjut menjadi batuk darah.
- Sesak napas pada fase lanjut dimana sudah terjadi infiltrasi di setengah lapa
ngan paru
- Nyeri dada bila infiltrasi sudah mengenai pleura
- Malaise, anoreksia, BB menurun, keringat malam
NEUPLASIA
Etiologi :
– Infeksi
– Tumor (paraneoplastic fever),
– Alergi atau hipersensitivitas obat
– Tranfusi darah
– Graft-versus-host disease, and thrombosis.
– Other less common causes include malignant bowel syndrom
e, tumor embolization, CNS hemorrhage, and coexisting conn
ective tissue disorders.
Demam berdasarkan Gejala Organ/ Fokal Infeksi
INFEKSI SALURAN KENCING

ISK merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganis


me dalam urin.
Paling sering disebabkan oleh E.coli
Manifestasi klinis ISK :
- Demam (39,5-40,5)
- Menggigil
- Sakit pada suprapubik, nokturia, diuria, sakit pinggang
- Pemeriksaan Penunjang ( Analisis Urin rutin)
FARINGITIS
Faringitis adalah inflamasi atau infeksi dari membran mukosa faring/dapat juga
tonsilopalatina.

Etiologi :
Virus/bakteri

Gejala Klinis :
Nyeri tenggorokan, faring eksudat dan hiperemis, demam, pembesaran kelenjar g
etah bening leher dan malaise
TATALAKSANA DEMAM
Pendinginan Menyeka (sponging) dengan air
Eksternal hangat (27-340c)
(external
cooling) : Kompres air hangat

Kombinasi menyeka air hangat


dan pemberian antipiretik
dipertimbangkan jika demam >
400c
2. Antipiretik
- Menurunkan pusat pengatur suhu di hipotalamus secara difusi dari
plasma ke susunan saraf pusat.
- Menghambat ezim siklooksigenase, enzim yang berperan pada sinte
sis prostaglandin
- Menurunkan PGE2 pada pusat termoregulasi

3. Antibiotik

Dipertimbangkan diberikan jika :


Adanya gejala lokal yang disebabkan oleh bakteri, demam tanpa gejala
lokal dengan hasil laboratorium darah dan urine abnormal.
Terima Kasih…
DAFTAR PUSTAKA
1. Price S.wilson patofisiologi, ed6th .jakarta:EGC,2005
2. Sherwood K. Keseimbangan Energi dan Pengaturan Suhu Tubuh. Fisiol. Mns. dari
Sel ke Sist. 6th ed. Jakarta: EGC; 2009. p. 710.
3. Roth A, Basello G. Approach to the Adult Patient with Fever of Unknown Origin. Am.
Acad. Fam. Physician [Internet]. 2003;68:2223–8. Available from: www.aafp.org/afp
4. Kelly G. Body Temperature Variability ( Part 1 ): A Review of the History of Body Te
mperature and its Variability Due to Site Selection , Biological Rhythms , Fitness , a
nd Aging. Altern. Med. Rev. 2006;11(4):280.
5. Guyton C. A. Hall E.J. 2007.Guyton Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit edis
i 11.Jakarta. EGC
6. Nelwan, R.H.H. 2011. Demam : Tipe dan pendekatan. Dalam sudoyo, Aru W.Et. AL.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta :Pusat Penerbitan Ilmu peny
akit dalam FKUI
7. Bickley L. Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik. 11th ed. Jakarta: EGC; 2013. p. 130.
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai