Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI OPERASIONAL

PENYAKIT DALAM SKDR

1
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (1/8)
Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi
BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya A04 (Other bacterial intestinal
infections)
(pada Peningkatan kasus 2 kali
Peningkatan kasus 2 kali dari A08 (Rotaviral Enteritis)
A Diare Akut umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan 1-3 hari dari periode waktu A09 (Other gastroenteritis and
periode waktu Sebelumnya
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 sebelumnya colitis of infectious and
hari) unspecified origin)
B50 (Plasmodium falciparum
Peningkatan kasus 2 kali
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Fase Pemberantasan dan Pre malaria)
dari periode waktu
plasmodium yang dapat ditandai dengan antara eliminasi: peningkatan kasus 2 B51 (Plasmodium vivax malaria)
sebelumnya (untuk B52 (Plasmodium malariae
lain demam menggigil, anemia dan 12-30 kali dari periode sebelumnya
B Malaria daerah endemis) atau 1 malaria)
hepatosplenomegali, penyakit ini secara alami hari Eliminasi dan Pemeliharaan:
kasus Malaria konfirmasi B53 (Other parasitologically
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles Jika ditemukan 1 kasus confirmed malaria)
untuk daerah bukan
betina Indegenous B54 (Unspecified malaria)
endemis
Tinggal/berpergian ke daerah endemis dengue
mengalami demam dan minimal 2 kriteria sebagai A90 (Dengue fever [classical
berikut: Untuk KLB DBD: dengue])
• Mual muntah • Peningkatan kasus 2 kali A91 (Dengue haemorrhagic
• ruam dari periode waktu fever)
Peningkatan kasus 2 kali R50 (Fever of other unknown
Tersangka • nyeri perut sebelumnya
C 4-7 hari dari periode waktu origin )
Dengue • uji tourniquet positif • Sebelumnya tidak ada kasus
sebelumnya Z20 (Contact with
• leukopenia • Peningkatan kematian >50% communicable disease)
• warning sign apapun: nyeri abdomen, muntah Untuk tersangka dengue tidak
persisten, perdaraan mukosa, letargi, irritable, ada kriteria KLB
pembesaran hepar lebih dari 2 cm, klinis
penumpukan cairan (edema, efusi, ascites).
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (2/8)
Kode
Penyakit Definisi Masa Inkubasi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS

J13 (Pneumonia Due To Streptococcus


pnemoniae)
Infeksi saluran napas bawah akut yang ditandai dengan J14 (Pneumonia Due To Hemophilus
demam, gejala saluran napas (misalnya batuk), dan adanya Influenzae)
bukti keterlibatan jaringan/parenkim paru melalui Peningkatan kasus 2 kali dari Peningkatan kasus 2 kali dari J15 (Bacterial Pneomoniae)
D Pneumonia 1-14 hari J16 (Pneumoniae Due To Other Infectious
pemeriksaan fisik yaitu napas cepat, retraksi dada/ Tarikan periode waktu sebelumnya periode waktu sebelumnya
Dinding Dada bagian bawah Kedalam (TDDK) dan gambaran organisms)
infiltrat pada pemeriksaan radiologi (rontgen dada/ thoraks) J17 (Pneumoniae in diseases classified
elsewhere)
J18 (Pneumonia organism unspecified)
J69 (Pneumonitis)

Diare dengan darah dan lender dalam tinja dapat disertai A06 (Amebiasis)
Diare Berdarah/ Peningkatan kasus 2 kali dari Peningkatan kasus 2 kali dari
E dengan adanya tenesmus. Disentri berat adalah disentri yang 1-4 hari A03 (Shigellosis)
Disentri periode waktu sebelumnya periode waktu sebelumnya
disertai dengan komplikasi.

A01 (Typhoid and paratyphoid fevers)


Penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonella Peningkatan kasus 2 kali
Tersangka Peningkatan kasus 2 kali dari A02 (Other salmonella infections)
F typhi, dengan gejala demam naik turun, gangguan 7-14 hari dari periode waktu
Demam Tifoid periode waktu sebelumnya A75 (Typus Fever)
pencernaan, dan kadang disertai gangguan kesadaran. sebelumnya
R17 (Unspecified Jaundice)
A95 (Yellow fever)
• Untuk sindrom B15 (Acute hepatitis A)
jaundice: <14 Klaster ≥20 kasus B17.9 (Acute viral hepatitis, unspecified)
Kumpulan gejala yang terdiri dari Klaster ≥2 kasus Hepatitis A
hari Hepatitis
Sindrom kulit dan sklera berwarna kuning yang berhubungan secara
G • Untuk hepatitis A yang berhubungan
Jaundice Akut dan urine berwarna gelap yang epidemiologi atau 1 kasus
A: 10-50 hari, secara
timbul secara mendadak Sindrome Jaudis Akut
rata-rata 28 epidemiologi
hari
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (3/8)
Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus


Chikungunya (CHIKV) yang ditularkan melalui
A92.0 (Chikungunya virus
gigitan nyamuk (Arthropodborne Peningkatan kasus 2 kali
Tersangka disease)
H virus/mosquitoborne virus) ditandai demam 3-7 hari Peningkatan kasus 2 kali dari periode waktu sebelumnya dari periode waktu
Chikungunya
mendadak > 38,5ºC dan nyeri persendian hebat sebelumnya
(severe athralgia) dan atau dapat disertai ruam
(rash)
J09 (Influenza due to
Seseorang dengan ILI disertai riwayat kontak certain identified influenza
unggas sakit atau mati mendadak atau produk viruses)
Tersangka Flu unggas dalam 7 hari terakhir ATAU Seseorang 1 kasus tersangka flu J10 (Influenza due to
J 1-7 hari 1 kasus konfirmasi laboratorium identified seasonal
Burung dengan ILI disertai leukopenia dan gambaran burung
pneumonia yang cepat memburuk pada serial foto Influenza)
toraks. J11 (Influenza due to
unidentified influenza virus)

R50 (Fever of other and


• KLB Suspek Campak: 5 atau lebih kasus suspek unknown origin)
campak dalam waktu 4 minggu berturut-turut dan ada R21 (Rash and other
hubungan epidemiologi nonspecific skin eruption)
• KLB Campak Pasti/Konfirmasi: Apabila hasil lab B05 (Measles)
Tersangka Setiap kasus dengan gejala demam dan ruam
K 7-18 hari minimum 2 spesimen positif IgM Campak dari hasil 1 kasus tersangka campak B06 (Rubella)
Campak makulopapular.
pemeriksaan kasus pada KLB Suspek Campak ATAU
hasil pemeriksaan kasus pada CBMS ditemukan
minimum 2 spesimen positif campak dan ada
hubungan epidemiologi
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (4/8)
Kode Masa Nilai Ambang
Penyakit Definisi Kriteria KLB Kode ICD X
SMS Inkubasi Batas

Gejala faringitis, tonsilitis, laringitis, trakeitis, atau


1 kasus tersangka difteri dengan A36.9 (Diphtheria,
kombinasinya disertai demam atau tanpa demam dan
Tersangka hasil lab confirm kultur positif atau 1 kasus tersangka unspecified)
L adanya pseudomembran putih keabuabuan yang sulit 1-10 hari
Difteri mempunyai hubungan epidemiologi difteri A36 (Diphteria)
lepas, mudah berdarah apa bila dilepas atau
dengan kasus kultur positif
dilakukan manipulasi.

Batuk lebih dari 2 minggu disertai minimal satu gejala


di A37.9 (Whooping cough,
bawah ini: 1 kasus tersangka pertussis unspecified species)
Tersangka • batuk yang khas (terusmenerus/ paroxysmal) dengan hasil lab confirm positif atau 1 kasus tersangka
M 9-10 hari
Pertussis • napas dengan bunyi “whoop” mempunyai hubungan epidemiologi pertussis
• muntah setelah batuk tanpa sebab yang lain dengan kasus positif
• untuk anak usia <1 tahun: henti napas dengan atau
tanpa sianosis (bibir kebiruan)
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (5/8)
Kode
Penyakit Definisi Masa Inkubasi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS
G82 Paraplegia (paraparesis) and quadriplegia (quadriparesis)
A80 (Acute Poliomyelitis)
G83 (Other Paralitik Syndrome)
G82 (Paraplegi dan Tetraplegi)
G81 (Hemiplegia)
G73 (Disorder of myoneural junction)
G72 (Other Myopathies)
G54 (Nerve roat and plexus disorder)
G56 (Mononeuropathies of upper limb)
AFP G57 (Mononeuropathies of lower limb)
Kasus lumpuh layuh (flaccid paralysis),
(Lumpuh 1 kasus G61 (Inflamatory polyneuropathy)
N mendadak (acute), bukan disebabkan oleh 1-14 hari 1 kasus AFP
Layuh konfirm polio G61.0 (Guillain Barre Syndrome)
ruda paksa/trauma pada anak <15 tahun.
Mendadak) G62 (Other polyneuropathies)
G63 (Polyneuropathy in diseases classified elsewhere)
G70 (Diseases of Myoneural junction and muscle)
G71 (Primary disorders of muscle)
G72 (Other myopathies)
G72.3 (Periodic Paralysis (Hiperkalemi, Myotonic)
E87.6 (Hipokalemi)
G73 (Disorders of myoneural junction and muscle in diseases
classified elsewhere)

Kasus
Kasus gigitan hewan (anjing, kucing, 1 kasus lyssa Peningkatan 2 kali Z20.3 (Contact with and (suspected) exposure to rabies)
Gigitan
monyet, atau hewan (kematian kasus GHPR tanpa A82.9 (Rabies Unspecified)
P Hewan 2-8 minggu
berdarah panas lainnya) yang dapat karena diganggu W54 (Bitten by dog intial encounter)
Penular
menularkan rabies pada manusia. rabies) (provokasi) W55 (Contact with other mammals)
Rabies
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (6/8)
Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi

(1). Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax); awalnya makula kecil


kemerahan, papula gatal dan tidak nyeri. pada inokulasi, dalam waktu
2-3 hari papula berkembang menjadi vesikel hemoragik. Lesi menjadi
Daerah bebas antraks:
nekrosis atau mengalami ulserasi, kemudian membentuk kerak hitam Daerah bebas
• Terdapat 1 kasus
dan kering (Eschar) (patognomonik) yang disertai bengkak (non pitting antraks:
suspek antraks pada
oedema) di sekelilingnya. Antraks kulit dapat disertai gejala sistemik • KLB terjadi
manusia
seperti demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe bila
• Antraks • Terdapat hewan ternak
regional. ditemukan 1 A22 (Antrax)
Kulit: 1- 5 sakit/mati mendadak
(2). Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthrax); Rasa sakit kasus positif
hari yang mengeluarkan
perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, antraks
darah dari lubang
gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis, pembesaran
• Antraks hidung, mulut, kuping,
kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan
Tersangka Saluran dan dubur.
Q oedem scrotum, melena. Daerah
Antraks Pencernaa
(3). Antraks Saluran Nafas (Inhalational Anthrax); Gejala klinis antraks endemis
n: 2-5 hari Daerah endemis antraks:
saluran nafas sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 antraks:
• Peningkatan suspek
hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, • Bila ada
• Antraks antraks pada manusia
demam, peningkatan
Paru-Paru: • Terdapat hewan ternak
sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak jantung kasus
1-5 hari sakit/mati mendadak
meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya terjadi 2-3 hari antraks dari
yang mengeluarkan
setelah gejala klinis timbul. periode
darah dari lubang
(4). Antraks Meningnitis merupakan komplikasi (perkembangan klinis waktu
hidung, mulut, kuping,
yang serius) dari salah satu 3 bentuk antraks (kulit, saluran sebelumnya
dan dubur.
pencernaan dan saluran nafas), dengan gambaran klinis demam, nyeri
kepala hebat, kejang, kaku kuduk, dan penurunan kesadaran.
Mortalitas hampir 100%.
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (7/8)
Kode
Penyakit Definisi Masa Inkubasi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS

Demam akut ≥ 38,5° atau Riwayat demam dalam 7 hari terakhir, dengan atau tanpa A27.9 (Leptospirosis,
sakit kepala disertai nyeri otot, malaise, dengan atau tanpa conjunctival suffusion Sesuai kriteria KLB di
Tersangka Pada daerah yang rentan unspecified)
R (radang pada konjungtiva), disertai riwayat kontak dengan lingkungan yang 3-7 hari Permenkes 1501
Leptospirosis tertular leptospira
terkontaminasi urine tikus yang mengandung bakteri leptospira (daerah banjir, Tahun 2010
persawahan, selokan dan lain-lain)

Tersangka Diare terus menerus, cair seperti air cucian beras, tanpa sakit perut, disertai mual dan 1 kasus konfirmasi A00.9 (Cholera,
S 2 jam – 5 hari 1 kasus tersangka kolera unspecified)
Kolera muntah di awal penyakit kolera

Didapatkan dua atau lebih kasus/kematian yang memiliki hubungan epidemiologi


Klaster Peningkatan kasus 2
dengan gejala sama di dalam satu kelompok masyarakat/desa tidak lazim dalam satu 2 atau lebih kasus klaster A20 (Pes)
T Penyakit yang ±7 hari kali dari periode
periode waktu yang sama (±7 hari), yang tidak dapat dimasukan ke dalam definisi penyakit yang tidak lazim A98.4 (Ebola)
tidak lazim waktu sebelumnya
kasus penyakit yang lain dan belum diketahui etiologinya B34.9 (Viral Infection
unspecified)
G03.9 (Meningitis,
unspecified)
Tersangka Sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran dan muntah. Pada 1 kasus KLB bila Peningkatan kasus
G04.9 (Encephalitis,
U Meningitis/ anak <1 tahun, kasus suspek meningitis terjadi bila adanya demam disertai dengan belum pernah 2 kali dari periode
myelitis and
Ensefalitis ubun-ubun besar yang menonjol ditemukan waktu sebelumnya
encephalomyelitis,
unspecified)

Acute Encephalitis Syndrome (AES) adalah keadaan seseorang pada semua


golongan umur yang secara mendadak menunjukkan gejala demam dan perubahan
Japanese status mental, termasuk confusion (bingung), disorientasi, koma, atau kesulitan
Encephalistis bicara, dan/atau adanya kejang (tidak termasuk kejang demam sederhana) disertai
gejala awal meningkatnya iritabilitas, somnolen (mengantuk), atau tingkah laku
abnormal yang lebih menonjol dibandingkan dengan penyakit demam lainnya.
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (8/8)
Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi
Bayi lahir hidup dapat menangis dan menetek
selama 2 hari
Tersangka
pertama, kemudian mulut mencucu (trismus) A33 (Tetanus neonatorum)
V Tetanus 3-28 hari 1 kasus KLB 1 kasus tersangka TN
sehingga sulit menetek disertai kejang
Neonatorum
rangsang, yang dapat terjadi sejak umur 3 - 28
hari.
Orang yang berusia lebih dari 28 hari dengan
minimal satu gejala
akut yaitu: A35 (Other tetanus)
Tersangka 1 kasus
W a. Trismus (lock jaw) 3-12 hari 1 kasus tersangka tetanus
Tetanus kematian
b. Spasme pada otot wajah (Risus
Sardonicus)
c. Kontraksi dan kekejangan otot umum
J09 (Influenza due to certain identified
Penderita dengan demam ≥ 38°C (pengukuran influenza viruses)
ILI (Influenza suhu pada saat pasien datang ke Puskesmas), Peningkatan kasus 2 kali dari periode J10 (Influenza due to identified
Y
Like illness) dan disertai batuk. Gejala tidak lebih dari 10 waktu sebelumnya seasonal Influenza)
hari. J11 (Influenza due to unidentified
influenza virus)
Peningkatan kasus 2 kali (cluster) dari
Klaster ≥ 2 B08.4 (Enteroviral vesicular stomatitis
Tersangka Demam 38-39°C dalam 3-7 hari, nyeri telan, periode waktu sebelumnya
kasus dalam with exanthem
HFMD nafsu makan turun, muncul vesikel di rongga
satu institusi
Z (Hand, mulut dan atau ruam di telapak tangan, kaki 3-7 hari Atau
yang memiliki
Foot, Mouth dan bokong. Biasanya terjadi pada anak
hubungan
Disease) dibawah 10 tahun. Klaster ≥ 2 kasus dalam satu institusi
epidemioogi
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (9/8)

Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi

U07.1 (COVID-19, virus identified)


Suspek Kasus COVID-19 diklasifikasikan menjadi U07.2 (COVID-19, virus not identified)
AC Covid kasus suspek, kasus probabel, dan kasus 5-6 hari 1 kasus KLB 1 kasus Suspek Covid 19 Z20.8 (Contact with and exposure to other
19 konfirmasi communicable diseases)
B34.2 (Corona Virus Infection
Unspecified)

Jumlah kunjungan pasien yang datang


Total
X berobat dan terdaftar di fasilitas kesehatan
Kunjungan
(puskesmas atau pustu)
Kelengkapan informasi antara lain :
1. Jumlah Kasus
2. Jumlah Kematian
3. Jumlah Kasus Yang Dirawat Di Rumah
Sakit
4. Identifikasi Kasus Berdasarkan Orang,
Tempat, Dan Waktu Kejadian
Daftar Penyakit
5. Kapan Waktu Awal Kejadian
atau Kejadian
6. Identifikasi Gejala Utama Yang Timbul
Yang Wajib 7. Langkah-Langkah Yang Telah Dilakukan
Dilaporkan 8. Spesimen Apa Yang Telah Diambil Dan
Segera Dikirim Ke Laboratorium
(< 24 Jam) 9. Sumber Informasi
10. Mobilisasi Tim Gerak Cepat
12
Contact Person

WHATSAPP ADMIN SKDR PUSAT:


0813-8499-6238

WHATSAPP PHEOC :
0877-7759-1097

Anda mungkin juga menyukai