Anda di halaman 1dari 7

PENYAKIT DEFINISI OPERASIONAL

Nomor Urut Format:......... KODE

SMS
 Pada dewasa: BAB (defekasi) dengan tinja lembek ATAU setengah cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari ATAU dapat berbentuk cair saja.
FORMAT LAPORAN MINGGUAN (W2) A Diare Akut  Pada anak: BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair DAN berlangsung kurang dari 7 hari).

 Pada neonatus yang mendapat ASI: diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering

(biasanya 5-6 kali per hari) dengan konsistensi cair.


Puskesmas/Pustu/Bidan* : .................................................. B Malaria Konfirmasi

Kecamatan : .................................................. Penderita yang di dalam tubuhnya ada plasmodium atau parasit malaria DAN dibuktikan dengan RDT (Rapid

Kabupaten/Kota : ……………….................................. C
Diagnostic Test) positif DAN/ATAU pemeriksaan Mikroskopis positif.

Tersangka Demam Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri dibelakang bola mata

Periode pelaporan dari Minggu tanggal ……/……/…….. sampai Sabtu tanggal ……/……/………. Dengue (nyeri retro orbital), nyeri sendi, dan adanya manifestasi perdarahan sekurang-kurangnya uji torniquet positif.
Pada usia <5 thn ditandai dengan batuk DAN/ATAU tanda kesulitan bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologi foto torak menunjukan
D Pneumonia infiltrat paru akut), frekuensi nafas berdasarkan usia penderita:

• <2 bulan: 60/menit


Minggu Epidemiologi ke-: ..........
• 2-12 bulan: 50/menit

• 1-5 tahun: 40/menit


KODE SMS PENYAKIT JUMLAH KASUS BARU
Pada usia >5thn ditandai dengan demam ≥ 38°C, batuk DAN/ATAU kesulitan bernafas, dan nyeri dada saat
A Diare Akut menarik nafas

B Malaria Konfirmasi E Diare Berdarah ATAU Diare dengan darah disertai ATAU tidak disertai dengan lendir dalam tinja, dapat juga disertai dengan adanya

C Tersangka Demam Dengue F


Disentri
Tersangka Demam Tifoid
tenesmus.

Dengan anamnesis pemeriksaan fisik didapatkan gejala demam, gangguan saluran cerna dan tanda gangguan
D Pneumonia
kesadaran.
G Sindrom Jaundice Akut
E Diare Berdarah ATAU Disentri Gejala penyakit yang timbul secara mendadak (< 14 hari) ditandai dengan kulit dan sklera berwarna

F Tersangka Demam Tifoid H Tersangka Chikungunya


ikterik/kuning dan urine berwarna gelap
Demam mendadak diatas 38,5 derajat celcius dan nyeri sendi yang hebat dapat disertai adanya ruam.
J ILI dengan kontak unggas sakit atau mati mendadak, produk unggas ATAU leukopenia ATAU pneumonia.
G Sindrom Jaundis Akut Tersangka Flu Burung

H Tersangka Chikungunya pada Manusia

K Tersangka Campak Demam >38°C selama 3 hari atau lebih disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular, batuk, pilek
J Tersangka Flu Burung pada Manusia
atau mata merah (konjungivitis)
K Tersangka Campak L Tersangka Difteri Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan

L Tersangka Difteri (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher.

M Tersangka Pertussis M Tersangka Pertussis Batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal), napas dengan bunyi

“whoop” dan kadang muntah setelah batuk.


N AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
N AFP (Lumpuh Layuh Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15 tahun.
P Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Mendadak)
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
Q Tersangka Antraks P Kasus gigitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai, Monyet, Kelelawar) yang dapat menularkan rabies pada manusia .

R Tersangka Leptospirosis ATAU


Kasus dengan gejala Stadium Prodromal (demam, mual, malaise/lemas), atau kasus dengan gejala Stadium Sensoris (rasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka, cemas dan reaksi
berlebihan
S Tersangka Kolera terhadap ransangan sensorik).
(1) Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax); Papel pada inokulasi, rasa gatal tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari vesikel berisi cairan kemerahan, haemoragik menjadi jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam,
T Klaster Penyakit yang tidak lazim Q Tersangka Antraks kering,
Eschar (patognomonik), demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional
(2) Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthrax); Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis,
U Tersangka Meningitis/Ensefalitis (3)
pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena.
Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax); Gejala klinis antraks paru-paru sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat,
demam, sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian
V Tersangka Tetanus Neonatorum
biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul.
R Tersangka Leptospirosis
W Tersangka Tetanus Pasien dengan gejala demam < 9 hari dengan suhu > 38 derajat Celcius disertai gejala khas conjunctival

Y ILI (Influenza Like Illness) S Tersangka Kolera


suffusion (radang pada konjungtiva), nyeri betis, jaundis/ikterik/kuning.

Z Tersangka HFMD Penderita berumur lebih dari 5 tahun menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba (biasanya

disertai muntah dan mual), tinjanya cair seperti air cucian beras tanpa rasa sakit perut atau mulas.
X TOTAL (JUMLAH KUNJUNGAN)** T Klaster Penyakit yang tidak lazim Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematian dengan gejala sama di dalam satu kelompok masyarakat/ desa dalam satu periode waktu yang sama (lebih kurang 7 hari), yang tidak dapat dimasukan ke dalam definisi

kasus penyakit yang lain.

U Tersangka Panas > 38°C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran dan muntah. Pada
* Pilih salah satu (puskesmas atau pustu atau bidan)
Meningitis/Ensefalitis anak < 1 tahun ubun-ubun besar cembung.
** adalah jumlah seluruh kunjungan pada minggu ini di unit pelayanan kesehatan
V Tersangka Tetanus Setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari sulit menyusu/menetek, dan mulut mencucu dan disertai dengan

Neonatorum kejang rangsang.


Contoh penulisan SMS: 2,pustu sukoharjo,A10,B15,H3,T4,X110, artinya:
Minggu epidemiologi ke 2, nama unit pelapor adalah pustu sukoharjo, jumlah kasus diare= 10, jumlah kasus W Tersangka Tetanus Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada riwayat luka.

malaria = 15, jumlah kasus tersangka Chikungunya = 3, jumlah kasus klaster penyakit yang tidak lazim = 4, Jumlah Y ILI (Influenza Like Illness) Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan

kunjungan = 110 Z Tersangka HFMD (Hand, Demam 38 - 39°C dalam 3-7 hari, nyeri telan, nafsu makan turun, muncul vesikel di rongga mulut dan atau

Foot, Mouth Disease) ruam di telapak tangan, kaki dan bokong. Biasanya terjadi pada anak dibawah 10 tahun.

X Total Kunjungan Jumlah kunjungan pasien yang datang berobat dan terdaftar di fasilitas kesehatan (puskesmas atau pustu)
PENYEBARAN KASUS Diare Minggu Ke 1-53
berdasarkan W,T,O
A (Diare) TOTAL KASUS = 380
A (Diare)
• Waktu
• Kasus Diare tertinggi ada pada

41
minggu ke 38 (13 – 19
September 2020) sejumlah 41
kasus (1 meninggal desa

33
Rakawatu-Makalamak)
• Tempat

19

18
Kasus pada minggu ke 38 RW(19)
17

17
LP(9) KH(4) KM(3) KH(4) LW(3)

13
12

12

11
11

11

11
10

10
10

10
• Orang
9

9
8

8
7

7
4

4
3

3
3
3

3
3
3

3
3

3
Kasus Meninggal pada umur 6
2

2
2
2
2

2
1

1
0
0
0

0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1415 16 17 18 1920 21 22 23 2425 2627 28 293031 3233 3435 363738 39 40 41 4243 44 45 46 4748 49 50 51 5253 bulan 1 minggu dan berjk Laki-
laki
PENYEBARAN KASUS Disentry Minggu Ke 1-53
berdasarkan W,T,O
E (Disentri) TOTAL KASUS =16
•Waktu
Kasus Disentry rata-rata berjumlah
2

2
1-2 mulai pada minggu ke 3-21 dan
34
•Tempat
• KM(7) MPW (3) RW(2) KW(1)
LP(3)
1

1
1
1
1

1
1

1
1

1
•Orang
Jenis Kelamin L(7) P(9)
Golongan Umur :
0

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
<1 thn (3) 1-4(1) 5-9 (0) 10-14 (2)
15-19(0) 20-44 (5) >45(5)
PENYEBARAN KASUS Pnemonia Minggu Ke 1-53
BERDASARKAN W,T,O TOTAL KASUS = 38

• Waktu
6 Kasus pnemonia tertingggi
pada minggu ke 14 berjumlah
7 kasus
Tempat
• KW(6) TR(8) KH(4) LW(7)
MPW(2) KM(4) LP(6) RW(1)
3
• Orang
2
Jenis Kelamin L(18) P(20)

1 1 11 1 Golongan Umur :
<1 thn (2) 1-4(19) 5-9 (5) 10-
0 0000 00000000000000000 000000000000000000000 00 14 (2) 15-19(1) 20-44 (6)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
>45(3)
PENYEBARAN KASUS DBD Minggu Ke 1-53
BERDASARKAN W,T,O TOTAL KASUS = 1
•Waktu
1 Kasus DBD tertingggi pada
minggu ke 14 berjumlah
1 kasus
Tempat
• KW(1) Orang
Jenis Kelamin P
Golongan Umur :
15-19(1)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
PENYEBARAN KASUS MALARIA Minggu Ke 1-39
BERDASARKAN W,T,O TOTAL KASUS = 17
6 • Waktu
5 Kasus tertinggi – terendah berturut-
5 turut ada pada minggu ke
5,4,2,1,9,10,13,20,28
4 • Tempat

3 LP(3) KW(3) KM(1) RW(4) TR(0)


3 BH(2) KH(0) MPW(0) LW(4)

2 2 • Orang
2
Jenis Kelamin L(14) P(3)
1 1 1 1 1
1 Golongan Umur :

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5-9 (4) 10-14 (3) 15-19(2) 20-44


0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 (8)
Kesimpulan:
Penyakit dengan laporan SKDR tertinggi adalah Diare, Pnemonia,Disentry,DBD
Permasalahan SKDR : Indikator keberhasilan ketepatan dan kelengkapan laporan SKDR adalah
sebesar 70 %(Ketidaktepatan dalam pengiriman laporan setiap minggu dari Petugas desa ke
pengelola surveilans puskesmas sehingga otomatis mempengaruhi cakupan ketepatan dan
kelengkapan laporan ke Pusat)
Solusi :
Memaksimalkan monitoring pada jejaring SKDR dalam ketepatan dan kelengkapan
mengumpulkan laporan SKDR setiap minggu pada hari senin
Mengadakan pertemuan jejaring SKDR di wilayah puskesmas sebulan sekali
 Melakukan Validasi data SKDR
Memberikan format SKDR dan Kalender Mingguan Epid

Anda mungkin juga menyukai