Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN ILMU NEURO REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN NOVEMBER 2018


UNIVERSITAS PATTIMURA

MEIGS SINDROM

Disusun oleh:
Vika Arilia, S. Ked (2010-83-043)

Pembimbing:
dr. Laura B.S. Huwae, Sp. S, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU NEURO RSUD dr. M. HAULUSSY

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
bimbingan-Nya dapat diselesaikan referat yang berjudul ”Meigs Sindrom ”, dibuat dalam
rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Neuro.

Penulis menyadari akan kekurangan dalam pembuatan referat ini, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun penulis perlukan untuk kesempurnaan referat ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua yang turut membantu dalam
penyelesaian tugas ini terutama kepada dokter pembimbing yang sangat membantu dalam
membimbing pembuatan referat ini. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ambon, November 2018

Penulis

Vika Arilia, S.Ked

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Defenisi ..................................................................................................................... 5
2.2.Etiologi ....................................................................................................................... 5
2.3.Penegakkan Diagnosis ............................................................................................. 6
2.4. Penatalaksanaan ....................................................................................................... 9

BAB III. KESIMPULAN .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri dari tumor ovarium benigna dengan
ascites dan efusi pleura yang menghilang setelah reaksi tumor. Tumor ovarium pada Sindrom
Meigs adalah jenis fibroma.
Pada tahun 1934, Salmon menjelaskan hubungan antara efusi pleura dengan tumor
jinak pelvis. Pada tahun 1937, Meigs dan Cass menjelaskan 7 kasus dari fibroma ovarium
yang berhubungan dengan ascites dan efusi pleura. Pada tahun 1954, Meigs mengajukan
batasan-batasan dari Sindrom Meigs tentang tumor ovarium yang jinak dan solid yang diikuti
dengan ascites dan efusi pleura, di mana setelah pengangkatan tumor, pasien tidak mengalami
kekambuhan.
Sindrom Pseudo-Meigs terdiri dari efusi pleura, ascites dan tumor jinak ovarium
selain jenis fibroma.Tumor jinak ini termasuk tumor tuba fallopi atau uterus dan matur
teratoma, struma ovari dan ovarium leiomyomas. Juga untuk metastase dari keganasan
gastrointestinal.Pseudo-pseudo Meigs Sindrom juga terdapat pada pasien Sistemik Lupus
Eritematous.
Jumlah fibroma adalah 4% dari neoplasma ovarium.10-15% dari semua fibroma
berhubungan dengan asites, sedangkan hanya 1% memiliki efusi pleura dan asites. Tumor
memiliki potensi ganas sangat rendah. Tumor panggul lainnya seperti tumor Brenner dan
tumor granulosa sel dapat dikaitkan dengan ascites dan efusi pleura dan digambarkan sebagai
sindrom pseudo-meigs.
Di AS tumor ovarium banyak pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Fibroma
ovarium didapatkan pada 2-5 % tumor ovarium dan Meigs Sindrom ditemukan jumlah 1 %.
Ascites ditemukan pada 10-15 % dan fibroma ovarium dan hidrotoraks pada 1 % pasien
terutama dengan lesi yang besar. 40 % dari kasus-kasus fibroma ovarium ditemukan ascites
dan hidrotoraks. Insiden dari tumor ovarium meningkat pada decade ketiga dan meningkat
secara progresif hingga puncaknya pada dekade ketujuh.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Meigs sindrom didefinisikan sebagai trias dari tumor ovarium jinak dengan ascites
dan efusi pleura yang ada setelah terjadinya reseksi dari tumor tersebut. Tumor ovarium
pada sindrom Meigs adalah suatu tumor jinak (fibroma).

2.2 ETIOLOGI

2.2.1 Etiologi Cairan Asites


Patofisiologi ascites pada Meigs Sindrom masih merupakan spekulasi. Meigs menduga
bahwa iritasi dari peritoneum dari tumor ovarium yang keras dan solid menstimulasi
produksi cairan peritoneum. Samanth dan Black menemukan bahwa ascites hanya terdapat
pada tumor dengan diameter lebih dari 10 cm dengan komponen myxoid sampai struma.
Mekanisme lain yang diajukan adalah tekanan langsung pada aliran limfe atau vena,
stimulasi hormonal, dan torsi tumor. Terjadinya ascites dapat juga disebabklan oleh
pelepasan mediator-mediator (seperti activated complements histamine fibrin degradation
products) dari tumor, menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler.

2.2.2 Etiologi Efusi Pleura


Etiologi dari efusi pleura tidak jelas.Teori dari Efskind dan Terade mengatakan bahwa
cairan ascites berpindah melalui transdiaphragmatic lympathic channels. Besarnya efusi
pleura sebanding dengan jumlahnya ascites.Cairan ascites dan efusi pleura pada Meigs
Sindrom dapat berupa transudat atau eksudat. Meigs melakukan elektroforesis pada
beberapa kasus dan menemukan bahwa pada dasarnya cairan pleura dan cairan ascites
mempunyai sifat yang sama.

2.2.3 Fibroma Ovarium


Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma tetapi tidak semua ganas
meskipun semuanya mempunyai potensi maligna.Potensi menjadi ganas sangat berbeda
pada berbagai jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi
pada teratoma embrional yang padat. Frekuensi fibroma ovarium 5 % dari semua
neoplasma ovarium dan paling sering ditemukan pada penderita dalam masa menopause

5
dan sesudahnya.Gambaran klinik tumor dapat mencapai diameter 2-30 cm, dan beratnya
dapat mencapai 20 kg dengan 90 % unilateral.Permukaan tidak rata, konsistensi keras,
warna merah jambu keabu-abuan.
Ketika suatu massa pada ovarium berhubungan dengan sindrom Meigs dan
peningkatan kadar serum CA-125, dapat diduga adanya proses keganasan. Hasil negatif
pada pemeriksaan sitologi dari efusi asites, tidak adanya implantasi peritoneal, dan hasil
histologi jinak akan dapat membatasi prosedur bedah. Keputusan ini harus dibuat oleh
seorang ahli bedah ginekologi yang berpengalaman atau ahli onkologi ginekologi.
Terdapat laporan kasus sindrom pseudo-Meigs yang berhubungan dengan struma
ovari ganas dan peningkatan kadar CA-125. Pilihan untuk tidak melakukan terapi
tambahan layak diterapkan setelah pelaksanaan operasi yang optimal dan diberikan
prosedur staging yang memadai untuk keadaan yang biasanya jinak secara klinis dan
insiden metastasis pada ovarii struma ganas yang masih rendah.Diperlukan konseling
pasien secara hati-hati.
Struma ovari merupakan suatu penyebab yang jarang dari ascites, hidrotoraks,
peningkatan kadar CA-125, dan hipertiroidisme. Kondisi yang langka ini harus
dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada pasien yang mengalami asites dan efusi
pleura tetapi dengan hasil tes sitologi yang negatif.
Kombinasi dari ascites, efusi pleura, peningkatan kadar CA-125, dan tidak adanya
tumor pada pasien penderita lupus eritematosus sistemik adalah salah satu sindrom Tjalma
atau karena migrasi Filshie menjadi sindrom pseudo-Meigs.

2.3 PENEGAKKAN DIAGNOSIS


2.3.1 Anamnesis
Pasien dengan Meigs Sindrom mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium.
Keluhan utama tidak jelas dan terjadi sepanjang waktu, yaitu kelelahan, napas yang
pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan, batuk yang tidak produktif,
bengkak, amenorea pada wanita premenopause, menstruasi yang tidak teratur.

2.3.2 Pemeriksaan Fisik


Tanda positif seperti :
 Tanda vital : Takipneu, takikardi

6
 Paru-paru : Pada perkusi terdengar hampir hilang (tumpul), menurunnya taktil
fremitus, penurunan vocal resonance, penurunan bunyi pernapasan,menunjukkan
dugaan efusipleura. Efusi pleura sebagian besar didapatkanpada paru kanan, tetapi
dapat jugaditemukan pada paru kiri.
 Abdomen : Pada pemeriksaan didapatkan massa yang kecil ataupun besar pada
pelvis atau massa tidak dapat dirasakan. Ditemukan ascites, dengan shifting dullness
dan ataufluid thrill.
 Pelvis : Ditemukan adanya massa (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi
mobile / immobile).

2.3.3 Pemeriksaan Penunjang


1. Gambaran MRI Meigs Syndrome

7
2. Gambaran CT Scan Meigs Syndrome

3. Hitung Darah Lengkap


Pemeriksaan ini akan memberikan informasi tentang hemoglobin, hematokrit,
dan kadar trombosit. Jumlah hemoglobin yang rendah akan memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut, termasuk jumlah retikulosit, kapasitas iron-bindingtotal, kadar besi dan
kadar feritin. Anemia pada pasien dengan sindrom Meigs kemungkinan besar karena
kekurangan zat besi.Anemia dapat dikoreksi secara cepat dengan transfusi darah pada
pasien yang menjalani operasi untuk sindrom Meigs.Anemia dapat diobati dengan
suplemen zat besi pasca operasi.

4. Profil Metabolik Dasar


Dilakukan pemeriksaan kadar natrium, kalium, klorida, bikarbonat, nitrogen urea
darah, kreatinin, dan kadar glukosa. Pemeriksaan elektrolit ini diperiksa sebelum
pasien menjalani operasi.Jika perlu, dilakuakn koreksi elektrolit.

5. Waktu protrombin
Waktu protrombin diperiksa sebelum operasi.Jika meningkat, adalah merupakan
penanda koagulopati. Peningkatan waktu protrombin dikoreksi sebelum operasi, baik
dengan pemberian vitamin K kepada pasien atau dengan transfusi plasma beku segar.

8
6. Pemeriksaan Serum Antigen Kanker 125
Selain elektrolit serum dan hitung darah lengkap, penelitian yang menarik adalah
tes serum antigen kanker 125 (CA-125).Kadar serum penanda tumor CA-125 dapat
meningkat pada sindrom Meigs, tetapi tingkat elevasinya tidak berkorelasi dengan
keganasan. Bahkan, kadar CA-125 yang normal tidak mengesampingkan
kemungkinan adanya keganasan. Kadar CA-125 tidak digunakan sebagai tes
skrining.Kadar CA-125 tertinggi yang dilaporkan setelah laparotomi adalah sebesar
1808 U/mL. Hal ini akan menjadi hasil positif palsu.
Sumber fisiologis dari CA-125 dari epitel selom janin dan turunannya, termasuk
berikut ini:
• Epitel Müllerian
• Pleura
• Perikardium
• Peritoneum
Kondisi patologis yang berhubungan dengan peningkatan kadar CA-125 meliputi:
• Penyakit radang panggul (PID)
• Kerusakan atau regenerasi peritoneum (misalnya, pembedahan perut)
• Keganasan ovarium
• Endometriosis

2.4 PENATALAKSANAAN
2.4.1 Perawatan Medis
Perawatan medis pada pasien dengan sindrom Meigs dimaksudkan untuk menangani
gejala asites dan efusi pleura dengan cara terapi parasentesis dan thorakosentesis.

2.4.2 Prosedur Bedah


• Laparotomi eksplorasi dengan staging bedah adalah prosedur pilihan pada penyakit
ini. Lakukan bedah beku pada massa ovarium selama laparotomi eksplorasi. Jika
bedah beku konsisten dengan tumor jinak, tepat dilakukan pembedahan konservatif
(salpingo-ooforektomi atau ooforektomi). Temuan dari biopsi kelenjar getah bening
dan omentum serta pembilasan pelvis akan negatif untuk keganasan jika prosedur ini
dilakukan selama operasi.
• Pada wanita usia reproduktif, dilakukan unilateral salpingo-ooforektomi.

9
• Pada wanita menopause, prosedur pilihannya adalah salpingo ooforektomi bilateral
dengan-histerektomi total dan unilateral atau kadang-kadang dilakukan salpingo-
ooforektomi bilateral.
• Pada perempuan prapubertas, prosedur pilihannya adalah reseksi ovarium dan
salpingo-ooforektomi unilateral.
Tingkat kesembuhan setelah kedua jenis operasi adalah tinggi dan pasien jarang
mengalami kekambuhan.

10
BAB III
KESIMPULAN

Sindrom Meigs merupakan gejala dari tumor ovarium jinak dengan adanya
ascites dan efusi pleura yang akan sembuh setelah dilakukan reseksi tumor. Tumor
ovarium yang terjadi pada sindrom Meigs adalah jenis fibroma.Secara histologis, tumor
jinak ovarium mungkin dapat berupa sel tumor fibroma, thecoma, cystadenoma, atau
granulosa.
Patofisiologi asites pada sindrom Meigs masih merupakan spekulasi.Diduga
bahwa iritasi permukaan peritonium oleh tumor ovarium yang keras dan solid dapat
menstimulasi produksi cairan peritoneum.Cairan asites dan efusi pleura pada sindrom
Meigs dapat berupa transudat atau eksudat.
Pasien dengan sindrom Meigs biasanya mempunyai riwayat keluarga penderita
kanker ovarium. Keluhan utama tidak terjalu jelas dan terjadi sepanjang waktu yaitu
berupa kelelahan, napas yang pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan,
batuk yang tidak produktif, bengkak (edema), amenorea pada wanita premenopause,
serta menstruasi yang tidak teratur.
Perawatan medis pada pasien dengan sindrom Meigs dimaksudkan untuk
menangani gejala asites dan efusi pleura dengan cara terapi parasentesis dan
thorakosentesis.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Meigs syndrom: article by klaus-Dieter lessnau : Article last updated : 0ct’9,


2014
2. Prawirohardjo, Sarwono, dkk. Tumor jinak pada alat genitalia dalam Ilmu
Kandungan, Cetakan ke V, bagian Kebidanan dan Kandungan, FKUI, Jakarta,
2014
3. Meigs Sindrom : Joe Vincent Meigs: www.whonamedit.com : last update :
April 12, 2017
4. Meigh JV, Cass JW. Fibroma of the ovary with ascites and hydrothorax: With a
report of seven cases. Am J Obstet Gynecol 2014; 33: 249–67.

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Skabies: Laporan Kasus
    Skabies: Laporan Kasus
    Dokumen24 halaman
    Skabies: Laporan Kasus
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Obat Pustu
    Obat Pustu
    Dokumen7 halaman
    Obat Pustu
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Ikterus Neunaterum
    Ikterus Neunaterum
    Dokumen34 halaman
    Ikterus Neunaterum
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • CP BPH Fix
    CP BPH Fix
    Dokumen8 halaman
    CP BPH Fix
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • PPK Batu Ureter 2018 1
    PPK Batu Ureter 2018 1
    Dokumen4 halaman
    PPK Batu Ureter 2018 1
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • PPK Striktur Uretra 2018
    PPK Striktur Uretra 2018
    Dokumen3 halaman
    PPK Striktur Uretra 2018
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • PPK Ca Testis 2018
    PPK Ca Testis 2018
    Dokumen6 halaman
    PPK Ca Testis 2018
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan TB Dokship RSB
    Penyuluhan TB Dokship RSB
    Dokumen2 halaman
    Penyuluhan TB Dokship RSB
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Sepsis
    Sepsis
    Dokumen6 halaman
    Sepsis
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis Kronis LP
    Bronkitis Kronis LP
    Dokumen11 halaman
    Bronkitis Kronis LP
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Referat Chorea
    Referat Chorea
    Dokumen16 halaman
    Referat Chorea
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • LAPSUS ASMA Bronkhial
    LAPSUS ASMA Bronkhial
    Dokumen40 halaman
    LAPSUS ASMA Bronkhial
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Epilepsi
    Anamnesis Epilepsi
    Dokumen7 halaman
    Anamnesis Epilepsi
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Tumor Otak
    Anamnesis Tumor Otak
    Dokumen8 halaman
    Anamnesis Tumor Otak
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Caisson Disease PPT FIX
    Caisson Disease PPT FIX
    Dokumen16 halaman
    Caisson Disease PPT FIX
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Pasien Trauma
    Anamnesis Pasien Trauma
    Dokumen6 halaman
    Anamnesis Pasien Trauma
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Nyeri Kepala
    Anamnesis Nyeri Kepala
    Dokumen8 halaman
    Anamnesis Nyeri Kepala
    Alvionita naomy agustina Letelay
    Belum ada peringkat