MEIGS SINDROM
Disusun oleh:
Vika Arilia, S. Ked (2010-83-043)
Pembimbing:
dr. Laura B.S. Huwae, Sp. S, M.Kes
AMBON
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
bimbingan-Nya dapat diselesaikan referat yang berjudul ”Meigs Sindrom ”, dibuat dalam
rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Neuro.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam pembuatan referat ini, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun penulis perlukan untuk kesempurnaan referat ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua yang turut membantu dalam
penyelesaian tugas ini terutama kepada dokter pembimbing yang sangat membantu dalam
membimbing pembuatan referat ini. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3
2.1.Defenisi ..................................................................................................................... 5
2.2.Etiologi ....................................................................................................................... 5
2.3.Penegakkan Diagnosis ............................................................................................. 6
2.4. Penatalaksanaan ....................................................................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri dari tumor ovarium benigna dengan
ascites dan efusi pleura yang menghilang setelah reaksi tumor. Tumor ovarium pada Sindrom
Meigs adalah jenis fibroma.
Pada tahun 1934, Salmon menjelaskan hubungan antara efusi pleura dengan tumor
jinak pelvis. Pada tahun 1937, Meigs dan Cass menjelaskan 7 kasus dari fibroma ovarium
yang berhubungan dengan ascites dan efusi pleura. Pada tahun 1954, Meigs mengajukan
batasan-batasan dari Sindrom Meigs tentang tumor ovarium yang jinak dan solid yang diikuti
dengan ascites dan efusi pleura, di mana setelah pengangkatan tumor, pasien tidak mengalami
kekambuhan.
Sindrom Pseudo-Meigs terdiri dari efusi pleura, ascites dan tumor jinak ovarium
selain jenis fibroma.Tumor jinak ini termasuk tumor tuba fallopi atau uterus dan matur
teratoma, struma ovari dan ovarium leiomyomas. Juga untuk metastase dari keganasan
gastrointestinal.Pseudo-pseudo Meigs Sindrom juga terdapat pada pasien Sistemik Lupus
Eritematous.
Jumlah fibroma adalah 4% dari neoplasma ovarium.10-15% dari semua fibroma
berhubungan dengan asites, sedangkan hanya 1% memiliki efusi pleura dan asites. Tumor
memiliki potensi ganas sangat rendah. Tumor panggul lainnya seperti tumor Brenner dan
tumor granulosa sel dapat dikaitkan dengan ascites dan efusi pleura dan digambarkan sebagai
sindrom pseudo-meigs.
Di AS tumor ovarium banyak pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Fibroma
ovarium didapatkan pada 2-5 % tumor ovarium dan Meigs Sindrom ditemukan jumlah 1 %.
Ascites ditemukan pada 10-15 % dan fibroma ovarium dan hidrotoraks pada 1 % pasien
terutama dengan lesi yang besar. 40 % dari kasus-kasus fibroma ovarium ditemukan ascites
dan hidrotoraks. Insiden dari tumor ovarium meningkat pada decade ketiga dan meningkat
secara progresif hingga puncaknya pada dekade ketujuh.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Meigs sindrom didefinisikan sebagai trias dari tumor ovarium jinak dengan ascites
dan efusi pleura yang ada setelah terjadinya reseksi dari tumor tersebut. Tumor ovarium
pada sindrom Meigs adalah suatu tumor jinak (fibroma).
2.2 ETIOLOGI
5
dan sesudahnya.Gambaran klinik tumor dapat mencapai diameter 2-30 cm, dan beratnya
dapat mencapai 20 kg dengan 90 % unilateral.Permukaan tidak rata, konsistensi keras,
warna merah jambu keabu-abuan.
Ketika suatu massa pada ovarium berhubungan dengan sindrom Meigs dan
peningkatan kadar serum CA-125, dapat diduga adanya proses keganasan. Hasil negatif
pada pemeriksaan sitologi dari efusi asites, tidak adanya implantasi peritoneal, dan hasil
histologi jinak akan dapat membatasi prosedur bedah. Keputusan ini harus dibuat oleh
seorang ahli bedah ginekologi yang berpengalaman atau ahli onkologi ginekologi.
Terdapat laporan kasus sindrom pseudo-Meigs yang berhubungan dengan struma
ovari ganas dan peningkatan kadar CA-125. Pilihan untuk tidak melakukan terapi
tambahan layak diterapkan setelah pelaksanaan operasi yang optimal dan diberikan
prosedur staging yang memadai untuk keadaan yang biasanya jinak secara klinis dan
insiden metastasis pada ovarii struma ganas yang masih rendah.Diperlukan konseling
pasien secara hati-hati.
Struma ovari merupakan suatu penyebab yang jarang dari ascites, hidrotoraks,
peningkatan kadar CA-125, dan hipertiroidisme. Kondisi yang langka ini harus
dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada pasien yang mengalami asites dan efusi
pleura tetapi dengan hasil tes sitologi yang negatif.
Kombinasi dari ascites, efusi pleura, peningkatan kadar CA-125, dan tidak adanya
tumor pada pasien penderita lupus eritematosus sistemik adalah salah satu sindrom Tjalma
atau karena migrasi Filshie menjadi sindrom pseudo-Meigs.
6
Paru-paru : Pada perkusi terdengar hampir hilang (tumpul), menurunnya taktil
fremitus, penurunan vocal resonance, penurunan bunyi pernapasan,menunjukkan
dugaan efusipleura. Efusi pleura sebagian besar didapatkanpada paru kanan, tetapi
dapat jugaditemukan pada paru kiri.
Abdomen : Pada pemeriksaan didapatkan massa yang kecil ataupun besar pada
pelvis atau massa tidak dapat dirasakan. Ditemukan ascites, dengan shifting dullness
dan ataufluid thrill.
Pelvis : Ditemukan adanya massa (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi
mobile / immobile).
7
2. Gambaran CT Scan Meigs Syndrome
5. Waktu protrombin
Waktu protrombin diperiksa sebelum operasi.Jika meningkat, adalah merupakan
penanda koagulopati. Peningkatan waktu protrombin dikoreksi sebelum operasi, baik
dengan pemberian vitamin K kepada pasien atau dengan transfusi plasma beku segar.
8
6. Pemeriksaan Serum Antigen Kanker 125
Selain elektrolit serum dan hitung darah lengkap, penelitian yang menarik adalah
tes serum antigen kanker 125 (CA-125).Kadar serum penanda tumor CA-125 dapat
meningkat pada sindrom Meigs, tetapi tingkat elevasinya tidak berkorelasi dengan
keganasan. Bahkan, kadar CA-125 yang normal tidak mengesampingkan
kemungkinan adanya keganasan. Kadar CA-125 tidak digunakan sebagai tes
skrining.Kadar CA-125 tertinggi yang dilaporkan setelah laparotomi adalah sebesar
1808 U/mL. Hal ini akan menjadi hasil positif palsu.
Sumber fisiologis dari CA-125 dari epitel selom janin dan turunannya, termasuk
berikut ini:
• Epitel Müllerian
• Pleura
• Perikardium
• Peritoneum
Kondisi patologis yang berhubungan dengan peningkatan kadar CA-125 meliputi:
• Penyakit radang panggul (PID)
• Kerusakan atau regenerasi peritoneum (misalnya, pembedahan perut)
• Keganasan ovarium
• Endometriosis
2.4 PENATALAKSANAAN
2.4.1 Perawatan Medis
Perawatan medis pada pasien dengan sindrom Meigs dimaksudkan untuk menangani
gejala asites dan efusi pleura dengan cara terapi parasentesis dan thorakosentesis.
9
• Pada wanita menopause, prosedur pilihannya adalah salpingo ooforektomi bilateral
dengan-histerektomi total dan unilateral atau kadang-kadang dilakukan salpingo-
ooforektomi bilateral.
• Pada perempuan prapubertas, prosedur pilihannya adalah reseksi ovarium dan
salpingo-ooforektomi unilateral.
Tingkat kesembuhan setelah kedua jenis operasi adalah tinggi dan pasien jarang
mengalami kekambuhan.
10
BAB III
KESIMPULAN
Sindrom Meigs merupakan gejala dari tumor ovarium jinak dengan adanya
ascites dan efusi pleura yang akan sembuh setelah dilakukan reseksi tumor. Tumor
ovarium yang terjadi pada sindrom Meigs adalah jenis fibroma.Secara histologis, tumor
jinak ovarium mungkin dapat berupa sel tumor fibroma, thecoma, cystadenoma, atau
granulosa.
Patofisiologi asites pada sindrom Meigs masih merupakan spekulasi.Diduga
bahwa iritasi permukaan peritonium oleh tumor ovarium yang keras dan solid dapat
menstimulasi produksi cairan peritoneum.Cairan asites dan efusi pleura pada sindrom
Meigs dapat berupa transudat atau eksudat.
Pasien dengan sindrom Meigs biasanya mempunyai riwayat keluarga penderita
kanker ovarium. Keluhan utama tidak terjalu jelas dan terjadi sepanjang waktu yaitu
berupa kelelahan, napas yang pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan,
batuk yang tidak produktif, bengkak (edema), amenorea pada wanita premenopause,
serta menstruasi yang tidak teratur.
Perawatan medis pada pasien dengan sindrom Meigs dimaksudkan untuk
menangani gejala asites dan efusi pleura dengan cara terapi parasentesis dan
thorakosentesis.
11
DAFTAR PUSTAKA
12