Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP


PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DENGAN MASALAH
PERIAKU KESEHATAN CENDERUNG BERESIKO DI WILAYAH
REJOSO PETERONGAN

Dosen Pembimbing :
Devin Praha Ninuk S.kep Ns M.Kes

KELOMPOK 4
1. Jamaludin Arya Dela (7316042)
2. Mohammad Raf Sanjani (7316007)
3. Farindatul Hasanah (7316035)
4. Siti Chabibatul R (7316034)
5. Novi Qurotul Aini (73160)30

PROGRAM SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Askep Keperatwatan Keluarga
Makalah Askep Keperatwatan Keluarga ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar Makalah Askep Keperatwatan Keluarga. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan Makalah Askep Keperatwatan Keluarga.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Makalah Askep Keperatwatan Keluarga.
Semoga Makalah Sistem Saraf ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
UNIPDU. Kami sadar bahwa Makalah Askep Keperatwatan Keluarga ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Untukitu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya


demi perbaikan pembuatan Makalah Askep Keperatwatan Keluarga kami di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Jombang, 14 Mei 2019

Penyusun
Lembar Pengesahan
Makalah Askep Keperatwatan Keluarga oleh kelompok 4 dengan judul” Asuhan
Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah Dengan
Masalah Periaku Kesehatan Cenderung Beresiko Di Wilayah Rejoso Peterongan”

Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing

Devin Praha Ninuk S.kep Ns M.Kes


Daftar Isi
BAB I
KONSEP TEORI
1.1 Definisi Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (famillies with
children) tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuka sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini kelurga
mencapai jumlah anggota keluarga mkasimal, sehingga keluarg asangat sibuk.
Selian aktifitas sekolah , masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat
sendiri demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas yang berbeda
dengan anak untuk itu keluarga perlu bekerjasama untuk mencapai tugas
perkembangan. Pada tahap ini keluarga (orangtua) perlu belajar berpisah
dengan anak, memberi kesempatan anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas
sekolah di sekolah maupun di luar sekolah.
1.2 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Oleh karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usia anak sekolah
mempunyai tugas antara lain mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, mendorong anak
untuk mencapai pengembangan daya intelektual dan menyediakan aktivitas
untuk anak (Padila, 2012).
1. memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan
semangat belajar,
2. tetap memeprtahankan hubungan yang harmonis dalam perkawianan.
3. Mendorong anak untuk mencapai perkembangan daya intelektual.
4. Menyediakan aktifitas untuk anak.
5. Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengkitsertakan anak.
1.3 Masalah Kesehatan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Keluarga dengan usia anak sekolah mempunyai masalah kesehatan yang
sering terjadi. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap
perkembangan keluarga ini antara lain kesulitan belajar, gangguan tingkah
laku, perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak, penyalahgunaan
zat hingga penyakit menular /infeksi (Edelman & Mandle, 1986 dalam
Setiadi 2008 ).
Salah satu masalah kesehatan keluarga dengan tahap perkembangan anak
usia sekolah adalah penyakit menular/infeksi. Anak usia sekolah merupakan
kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut anak rentan terhadap
masalah kesehatan, diantaranya penyakit menular/infeksi. Penyakit
menular/infeksi adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh agen penyakit
yang spesifik atau racun yang dihasilkannya, yang ditularkan melalui reservoir
atau kontak tidak langsung melalui vector kepada orang (Chandra, 2009).
Penyakit infeksi umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan.
Kebersihan tangan yang kurang juga menyebabkan penyakit terkait infeksi
(Lestari, 2008).
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

2.1. Pengkajian

A. Data Umum
1. Tinggal di rumah bersama siapa saja?
2. Yang menjadi kepala keluarga suami? Namanya siapa?
3. Pekerjaannya apa?
4. Pendidikan suami apa?
5. Alamat rumah lengkap ?
6. Bisa ceritakan silsilah dari keluarga ibu?
7. Pendapatan di peroleh dari mana saja?
8. Bagaimana dengan pemenuhan hiburan, apakah pergi atau di
rumah saja?
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
- Sudah mempunyai berapa anak?
- Lalu usianya berapa ?
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
- Menurut ibu apakah perkembangan anak ibu sudah terpenuhi?
- Anaknya saat ini sudah bisa apa saja?
- Apakah sudah tahu tugas perkembangan seusia anak ibu?
- Kalau belum, apakah ibu ingin mengetahuinya?
3. Riwayat keluarga inti
- Apakah saat ini keluarga ada yang sakit?
- Jika ada, sakit apa?
- Apakah pada keluarga ibu ada riwayat penyakit
menular/menurun?
- Apa yang di lakukan oleh keluarga saat ada yang sakit?
4. Riwayat keluarga sebelumnya
- Apakah keluarga ibu sebelumnya sudah pernah ada yang
dirawat di RS?
- Jika iya, siapa dan sakit apa?
- Apakah di keluarga ibu sudah pernah ada yang menderita
penyakit serius?
- Jika iya, sakit apa?
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristi rumah
- Kira-kira luas rumah ibu berapa?
- Kepemilikan rumah: pribadi/ngontrak?
- Ada berapa jumlah ruangan? Apa saja?
- Jarak septictank dari sumber air?
- Apakah ada tempat pembuangan sampah? Tertutup/terbuka
- Sumber air yang di gunakan?
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
- Rata-rata pekerjaan tetangga ibu apa?
- Bagaimana sifat tetangga?
- Jarak rumah dengan tetangga?
- Bagaimana sosialisasi dengan tetangga?
- Bagaimana kebiasaan warga/tetangga?
3. Mobilitas geografis keluarga?
Apakah keluarga ibu sudah pernah berpindah tempat tinggal?
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
- Apakah sering berkumpul dengan keluarga?
- Jika iya, pada saat apa?
- Kapan waktunya?
- Apa kegiatan yang dilakukan saat berkumpul
- Inetraksi dengan tetangga bagaimana?
- Kegiatan apa saja yang diikuti dilingkungan sekitar ?
5. System pendukung keluarga
- Apakah ada fasilitas kesehatan dirumah? (seperti kotak P3K,
tempat tidur nyaman)
- Layanan kesehatan yang sering digunakan saat ada keluarga yang
sakit?
- Jarak yankes dari rumah?
- Apakah ada fasilitas kesehatan lain (spt BPJS dll)?
- Apakah keluarga ibu sering mengikuti penyuluhan tentang
kesehatan?
- Jika iya, temanya apa?
D. System pendukung keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
- Bagaimana komunikasi antar keluarga?
- Bahasa yang di gunakan apa ?
- Apakah saat ada masalah di komunikasikan dengan baik?
2. Struktur kekuatan keluarga
- Bagaimana cara agar hubungan tetap baik, terutama dalam
penyelesaian masalah?
- Saat ada masalah yang mengambil keputusan siapa?
3. Struktur peran
- Peran formal dan informal ibu?
- Peran formal dan informal suami?
- Peran formal dan informal anak?
4. Nilai/norma keluarga
- Nili/ keyakinan apa yang di yakini oleh keluarga terkait dengan
kesehatan?
- Bagaimana kebiasaan mencuci tangan?
- Apakah sudah mengetahui langkah cuci tangan yang baik dan
benar?
- Jika belum, apakah ingin mengetahuinya?
- Bagaimana dengn kebiasaan gosok gigi?
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
- Bagaimana kasih saying antar anggota keluarga?
- Bagaimana cara mempertahankan kasih sayang tersebut?
2. Fungsi sosialisasi
- Bagaimana interaksi antar anggota keluarga?
- Apakah anaknya sering berinteraksi dengan tetangga/teman sebaya?
3. Fungsi perawatan kesehatan?
- Apakah sering mencari informasi terkait masalah ksesehatan?
- Apakah saat ada keluarga yang sakit memutuskan untuk membawa
ke laykes?
- Apakah saat ada anggota keluarga yang sakit di rawat dengan baik?
- Bagaimana menciptkan lingkungan, terutama saat ada anggota
keluarga yang sakit?
4. Fungsi reproduksi
- Apakah sedang merencanakan untuk mempunyai keturunan?
- KB yang di gunakan apa saat ini?
5. Fungsi ekonomi
- Apakah pendapatan yang diperoleh mnecukupi untuk kebutuhan
sehari- hari?
- Apakah ada dana khusus untuk kesehatan?
F. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
- apakah ada masalah yang sedang di hadapi < 6 bulan ini?
- Jika iya, masalahnya apa?
2. Stressor jangka pendek
Akhir-akhir ini apakah sedang menghadapi masalah terkait

dengan kesehetan/bukan?
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor?
- Bagaimana respon keluarga terhadap masalah yang sedang di
hadapi?
- Apakah penyelesaian masalah dengan cara yang baik/otoriter?
4. Strategi adaptasi fungsional
- Apakah saat ada masalah di bicarakan dengan baik?
- Apakah anak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan?
G. Harapan Keluarga
Bagaimana harapan keluarga terkait dengan kesehatan?
2.2 Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
1.Skoring dilakukan bila diagnosa keperawatan lebih dari satu
2. Proses skoring menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya
(1978), dengan cara :
a. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh perawat
b. Skor dibagi dengan skor tertinggi dikalikan dengan bobot
Skor yang diperoleh
Skor
X Bobot
Angka Tertinggi

c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan


jumlah bobot, yaitu 5)
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
 Tidak/kurang sehat 3
 Ancaman kesehatan 1
2
 Keadaan sejahtra/potensi
1
2. Kemungkinan masalah
 Mudah 2
 Setengah 2
1
 Tidak bisa
0
3. Potensi masalah untuk dicegah
 Tinggi 3
 Cukup 1
2
 Rendah
1
4. Menonjolnya masalah
 Berat harus segera ditangani 2
 Tidak perlu ditangani 1
1
 Tidak dirasakan
0
3. Penentuan prioritas sesuai dengan kriteria skala :
a. Kriteria pertama, prioritas utama diberikan pada tidak atau kurang sehat
karena perlu tindakan segera dan biasanya disadari oleh keluarga
b. Untuk kriteria kedua perlu diperhatikan :
c. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah
d. Sumber daya keluarga : fisik, keuangan, tenaga
e. Sumber daya perawat : pengetahuan, ketrampilan, waktu
f. Sumber daya lingkungan : fasilitas, organisasi dan dukungan
4. Untuk kriteria ketiga perlu diperhatikan :
a. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
b. Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu
c. Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk memperbaiki
masalah
d. Adanya kelompok yang berisiko untuk dicegah agar tidak aktual dan
menjadi parah
5. Penyusunan Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Didasarkan pada yang mempunyai skor tertinggi sampai dengan skor
terendah
b. Perawat mempertimbangkan pula persepsi keluarga terhadap masalah
keperawatan mana yang menurut keluarga perlu diatasi segera
2.3 Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2. berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak.
b. Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan
yaitu:
1. Masalah aktual/risiko.
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan social.
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah.
d. Mudah dan Sering marah.
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan.
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga.
g. Keengganan melakukan kewajiban agama.
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal.
i. Gangguan komunikasi verbal.
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang
digunakan untuk bermain).
k. Nyeri (akut/kronis).
l. Trauma atai cedera pada sistem integumen dan gerak.
2. Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak.
b. Peningkatan daya tahan tubuh.
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis.
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya.
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal.
2.4 Rencana Asuhan Keperawatan
1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan
dukungan yang adekuat.
Intervensi :
a. Diskusikan tentang tugas keluarga.
b. Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat
anggota keluarga sakit.
c. Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga.
d. Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap
upaya pertolongan yang telah dilakukan.
e. Ajarkan cara merawat anak dirumah.
f. Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan
keluarga.
2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya.
Tujuan : ketidakharmonisan keluarga menurun.
Intervensi :
a. Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
b. Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
c. Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus
dijalani.
d. Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
e. Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan
masalah.
f. Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
g. Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu
membaut alternative.
3. Potensial atau sejahtera Meningkatnya hubungan yang harmonis antar
anggota keluarga.
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi :
a. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada
keluarga.
b. Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya.
c. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak
usia sekolah).
d. Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa
menimbulkan masalah.
2.5 Implementasi Keperawatan
Perawat tidak bekerja sendiri melibatkan semua profesi kesehatan yang
menjadi tim perawatan kesehatan dirumah (home care)
a. Peran perawat sebagai koordinator tetapi dapat juga sebagai pelaksana asuhan
keperawatan
b. Melakukan kontrak sebelumnya (saat mensosialisasikan diagnosis
keperawatan) meliputi : waktu, topik, siapa pelaksananya, sasaran keluarga,
peralatan
c. Tujuannya agar keluarga dan perawat siap secara fisik dan psikis
d. Harus sesuai dengan rencana dan kontrak yang telah dilakukan
e. Materi : sesuai tujuan yang diharapkan
g. Media : sesuai dengan kriteria pada rencana asuhan keperawatan keluarga agar
diperoleh efektifitas yang maksimal, yaitu :
 Brosur/leaflet yang dibuat sendiri oleh perawat
 Buku
 Poster
 Rekaman audio atau video, dll
h. Buat rencana kegaiatan yang terstruktur agar diperoleh hasil yang efektif dan
efisien
i. Rencanakan secara sistematis dan berurutan secara bertingkat derdasarkan
rencana tindakan yang telah dibuat
j. Impkementasi dapat dilakukan oleh klien sendiri, perawat, anggota tim
kesehatan, keluarga lain dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja
keperawatan keluarga
5.1 Evaluasi
a. Kegiatan membandingkan hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang
ditetapkan
b. Bila evaluasi tidak atau berhasil sebagian disusun rencana baru
c. Evaluasi perlu dilakukan beberapa kali dengan melibatkan keluarga dengan
waktu yang sesuai dengan kondisi keluarga
d. Disusun menggunakan SOAP yaitu
 S adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan keluarga setelah
implementasi
 adalah keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat dengan
pengamatan langsung setelah implementasi
 A adalah analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif
keluarga yang dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah
ditentukan pada rencana keperawatan
 P adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis
e. Evaluasi yang dilaksanakan oleh perawat adalah evaluasi formatif yang
bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan dan kontrak pelaksanaan sedangkan evaluasi sumatif
bertujuan untuk menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis
keperawatan dengan maksud apakah rencana diteruskan, diteruskan sebagian,
diteruskan dengan perubahan intervensi atau dihentikan.
Format evaluasi formatif dan sumatif
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DENGAN MASALAH
PERIAKU KESEHATAN CENDERUNG BERESIKO DI WILAYAH
REJOSO PETERONGAN
A. Pengkajian
2. Data Umum
a. Nama KK : Tn S
b. Umur : 35 tahun
c. Pendidikan : Sarjana
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Alamat : Rejoso, Peterongan Jombang
f. Kompenen Anggota Keluarga

No. Nama JK Hub dng KK Umur Pendidikan Pekererjaan

1. Ny. Y P Istri 34 Thn Sarjana IRT

2. An. Z P Anak 8 Thn MI Siswi

3. A. H p Anak 5 Thn TK Siswi

g. Genogram
v

S Y
N

Keterangan:

: laki-laki
Z H
: Perempuan
: Meninggal
: satu Rumah
b. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti, dimana didalam rumah terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
c. Suku Bangsa
Keluarga Tn. S merupakan keturunan asli suku jawa, indonesia. Tidak ada
kebudayaan dari sukunya yang daianut keluarga Tn. S bertentangan dengan
masalah kesehatan, sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
bahasa indonesia dan jawa
d. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.S beragama Islam dan taat beribadah
menjalankan sholat 5 waktu, terkadang mengikuti pengajian yang berada
dekat rumah, kedua anak mengaji di tempat TPQ desa setempat
e. Status Sosial
Sumber penghasilan keluarga Tn. S adalah dari hasil pekerjaannya sebagai
pendagang nasi yang berada di rumah beliau sendiri. Pendapatan keluarga
setiap bulannya± Rp. 5.000.000/bulannya
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Tn.S adalah saat berkumpul dan bermain dengan
anggota keluarga sambil menonton TV. Rekreasi di luar rumah di lakukan
ketika si anak sedang libur sekolah
3. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Keluarga Saat ini
Keluarga Tn.S sekarang berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah, dimana anak pertama An. Z berumur 8 tahun yang sedang
memnduduki bangku sekolah dasar kelas dua
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan perkembangan anaknya sebagai, anak sekolah tidak ada
yang belum terpenuhi, anak sudah mampu berkembang intelektualnya,
emosinya, dan sosialisasinya sesuai dengan tahap tumbuh kembang , ini
terlihat An.Z antusias dan aktif ketika di tanya saat pengkajian, An.Z juga
terlihat banyak teman.
c. Riwayat Keluarga Inti
Saat ini keluarga Tn.S dalam keadaan sehat dan tidak ada anggota
keluarganya yang sedang sakit. Penyakit yang sering di derita oleh keluarga
adalah paling banyak batuk pilek. Anak kedua Tn.S yaitu An.H pernah
dirawat di Rumah sakit karena penyakit Thypoid sekitar 4 bulan yang lalu.
Tidak ada penyakit menular, tidak ada anggota keluargayang cacat, ketika
anggota keluarga yang sakit Tn.S dan keluarga langsung memeriksakannya ke
pukesmas maupun ke fasilitas kesehatan terdekat
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
1). Dari Pihak suami : keluarga Tn.S tidak ada yang memliki sakit serius,
hanya menderita Penyakit Hipertensi, tidak mengalami penyakit menular
2). Dari piah istri : Keluarga Ny. Y tidak ada yang memliki sakit serius,
hanya menderita Penyakit Hipertensi, tidak mengalami penyakit menular
4. Pengkajian Lingkungan
1. Karakter ristik rumah
Tipe rumah Tn.A permanen dengan status kepemilikan rumah orang tua,
rumah Tn.A menggunakan atap genteng dan lantai rumah bersemen tanpa
tekel, memiliki beberapa ruang yaitu dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu
dapur, satu kamar mandi, satu WC toilet oingkok, mushola kondisi tertata rapi
jumlah jendela 8 buah, cahaya cukup dan penerangan cukup baik dengan
lampu listrik perabot rumah tangga tertata rapi keluarga memiliki tempat
pembuangan sampah dan setiap pagi petugas sampah desa membersihkan,
mempunyai sumber air sendiri kualitas jernih sumber air minum membeli air
gallon seperti aqua atau menggunakan air dari sumber air untuk memasak.

Ruang Tamu
. U
Kamar tidur dapur

Kamar tidur Kamar tidur


Kamar
Gudang Mushola mandi
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Para tetangga di sekitar rumah keluarga Tn.A ramah dan memiliki sifat
toleransi yang baik rumah Tn.A berada di wilayah perkampungan, jarak
rumah satu dengan yang lain berdekatan keluarga memiliki kebiasaan untuk
ikut serta dalam pengajian,tahlilan dan yasinan.
3. Mobilitas biografis keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan istrinya Tn.A tinggal bersama di rumah
mertuanya sampai sekarang.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.A selalu menyempatkan waktu saat berada di rumah untuk berkumpul
dengan keluarga, keluarga juga berinteraksi baik dengan masyarakat di sekitar
dengan mengikuti berbagai kegiatan yang di adakan warga setempat seperti
pengajian dan karang taruna
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.A memiliki fasilitas kesehatan, memiliki tempat tidur, sumber
air, sepeda dan motor sebagai alat transportasi, fasilitas layanan kesehatan di
wilayah seperti puskesmas, bidan desa, posyandu, jarak fasilitas kesehata
terdekat dan dapat di jangkau dengan sepeda motor, semua anggota keluarga
memiliki BPJS kesehatan 3 mandiri dan yang 1 dari pemerintah.
4. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.A menjaga komunikasi dengan baik dengan semua anggota
keluarga, anggota keluarga memiliki kebiasaan suka bertukar cerita. Bahasa
komunikasi yang di gunakan dalam keluarga adalah Bahasa jawa dan Bahasa
Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn.A mengatan cara menjaga hubungan baik dengan keluarga
adalah dengan musyawarah jika ada masalah keluarga mengatakan
pengambilan keputusan adalah kepala keluarga namun sebelumya di
musyawarahkan dan anggota keluarga ikut adil dalam musyawarah untuk
menyelesaikan masalah, masalah dalam keluarga adalah tanggung jawab
semua anggota keluarga, kelurga Tn.A selalu menasehati anaknya jika ada
yang melakukan suatu kesalahan dan kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan.
3. Struktur peran
Tn.A sebagai kepa keluarga, sebagai orang tua, suami dan tulang punggung
keluarga, Ny.Y sebagai ibu rumah tangga, orang tuan, istri, sebagai pengatur
keluarga, An.Hs, An.Za sebagai anak dan keluarga.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai yang di anut keluarga tidak ada yang bertentangan dengang kesehatan
keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan tali yang penting keluarga
ingin memerankan perilaku hidup sehat agar anaknya terhindar dari penyakit
mulai dari membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan. Ny.Y sering
mengingatkan untuk mencuci tangan setelah main tanah di depan rumahnya,
anak-anaknya pernah mencuci tangan namun tidak menggunakan sabun cuci
tangan hanya menggunakan air saja meskipun sudah di sediakan sabun , Ny.
Y mengatakan bahwa tidak semua semua anggota keluarga mencuci tangan
sebelum makan, Ny. Juga mengatakan tidak selalu mencuci tangan ketika
menyiapkan makanan utuk anaknya jika tangan nya terlihat masih bersih, Ny.
Juga mengatakan tidak selalu mencuci tangan dengan sabun cukup dengan air
biasa, Ny.N mengatakan tidak menegetahui langkah-langkah cuci tangan
yang baik dan benar, Ny.N mengatakan baha belum pernah ada petugas
kesehatan yang datang kerumahnya untuk memberikan penyuluhan cuci
tangan. Hasil pengukuran dengan menggunakan kuisioner tentang cuci
tangan, dari total 18 pertanyaan yang diajukan ke keluarga Tn. S mampu
menjawab degan benar sebanyak 6 pertanyaan atau sekitar 33%.
5. Fungsi keluarga
1) fungsi afektif
Hubungan antara sesama keluarga baik, sering mendukung dan
mengingatkan, masing-masing anggota saling menyayangi, bila ada anggota
keluarga sakit ringan segera di tangani dan di belikan obat dan apabila belum
sembuh keluarga langsung pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat serta
merawat dengan kasih sayang untuk kesembuhan.
2) Fungsi sosialisasi
Tn.A selalu menyempatkan untuk berkumpul di luar kesibukan masing-
masing sesuai peranya di rumah hubungan keluarga selalu baik dan selalu
mentaati norma yang ada.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.A dengan kedua anaknya yang masih usia sekolah dan
balita memiliki resiko rentan terhadap penularan penyakit
b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit mencoba pengobatan dengan
membelikan obat di apotik sebelum di bawa ke puskesmas
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.Y dan Tn.A mengatakan selalu berusaha menjaga kesehatan saat
ada anggota keluarga yang sakit segera di periksakan dan di bawa ke
rumahsakit maupun petugas kesehatan.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumah setiap hari, menyapu halaman rumah,
menyikat kamar mandi agar tidak licin dan bersih.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat
Ny.Y selalu mengatakan selalu memeriksakan anggota keluarga ke
pukesmas ataupun pelayan kesehatan lain apabila sakit tidak kunjung
sembuh.
4) Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.A mengatakan saat ini sudah cukup memiliki dua anak, Ny.Y
saat ini menggunakan KB dengan jenis IUD.
5) Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.A mengatakan penghasilan yang di dapat cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
6. Setres dan koping keluarga
a. Setresor jangka pendek da panjang
1. Setresor jangka pendek
Keluarga Tn.A mengatakan tidak ada pemikiran yang mengganggu selama 6
bulan terakhir
2. Setresor jangka panjang
Keluarga Tn.A mengatan saat ini sedang fokus dalam pendidikan anak baik
untuk pertumbuhan, perkembangan, serta biaya pendidikan yang saat ini
semakin mahal.
b. Kemampuan keluarga berespon situasi atau setresor
c. Keluarga Tn.A mengatakan saat ini hanya bisa berdoa dan berusaha untuk
mewujudkan keinginan selalu berusaha memecahkan masalah bersama-sama
dan melibatkan anggota keluarga secara bermusyawarah.
d. Strategi koping yang di gunakan
Keluarga mengatakan hanya berfikir selalu sabar, berusaha dan berdoa
mendekatkan diri kepada allah swt untuk selalu diberi kesehatan.
e. Setrategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan apapun apabila ada masalah
selalu berkepala dingin dan tidak emosi untuk menyelesaikan masalah dan
selalu musyawarah untuk penyelesaian masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga Mengatakan pelayanan kesehatan yang diperoleh keluarga selama
ini sudah bagus dan baik, keluarga senang dan dan mengaharapkan perhatian
dan kunjungan dari tim pelayanan kesehatan untuk berkunjung ke rumahnya
karena Tn.S dan Ny.Y sangat sibuk untuk berdagang, keluarga juga berharap
agar semua anggota keluarga selalu diberi kesehatan
g. Pemeriksaan fisik

Tn s Ny. Y An. Z An. H

Keadaan Baik, compos Baik, compos Baik, compos Baik, compos


umum metis metis metis metis

TTV TD: 130/80 TD: 110/70 TD: 110/70 TD: -


mmhg mmhg mmhg
mmhg
N: 96x/ menit N: 80x/ menit N: 80x/ menit
N: 80x/ menit
RR: 20x/ RR: 20x/ RR: 20x/
RR: 20x/ menit
menit menit menit
S : 36,2 o C
S : 36,3 o C S : 36,4 o C
o
S : 36,5 C

Kepala Osocepal, Osocepal, Osocepal, Osocepal,


tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
dan benjolan, dan benjolan, dan benjolan, dan benjolan,
rambut bersih rambut bersih rambut bersih rambut bersih
dan lurus dan lurus dan lurus dan lurus
Mata Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi
penglhatan penglhatan penglhatan penglhatan
baik, simetris, baik, simetris, baik, simetris, baik, simetris,
konjung tiva konjung tiva konjung tiva konjung tiva
an anemis, an anemis, an anemis, an anemis,
sklera an sklera an sklera an sklera an
ikteris ikteris ikteris ikteris
Hidung Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada nafas ada nafas ada nafas ada nafas
cuping hidung, cuping hidung, cuping hidung, cuping hidung,
tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip

Mulut Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,


mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak
ada stomatiti ada stomatiti ada stomatiti ada stomatiti
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi

Dada I : simetris I : simetris I : simetris I : simetris


tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P : sonor P : sonor P : sonor P : sonor
Paru-paru
A : vesicular A : vesikular A : vesikular A : vesikular

I : simetris, I : simetris, I : simetris, I : simetris,


tidak tampak tidak tampak tidak tampak tidak tampak
Jantung
iktus kordis iktus kordis iktus kordis iktus kordis
P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P : pekak P : pekak P : pekak P : pekak
A : s1 s2 A : s1 s2 A : s1 s2 A : s1 s2
reguler reguler reguler reguler
Abdomen I : tidak ada I : tidak ada I : tidak ada I : tidak ada
lesi, datar lesi, datar lesi, datar lesi, datar
A : bising usus A : bising usus A : bising usus A : bising usus
12x/ menit 12x/ menit
20x/ menit 22x/ menit
P : tidak ada P : tidak ada
P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
nyeri
nyeri tekan
P : timpani P : timpani
Tekan
P : timpani
P : timpani
Atas : akral Atas : akral Atas : akral Atas : akral
teraba hangat, teraba hangat, teraba hangat, teraba hangat,
tidak ada lesi/ tidak ada lesi/ tidak ada lesi/ tidak ada lesi/
Ekstermitas jejas/ odema jejas/ odema jejas/ odema jejas/ odema
Bawah : : Bawah : : Bawah : : Bawah : :
akral teraba akral teraba akral teraba akral teraba
hangat, tidak hangat, tidak hangat, tidak hangat, tidak
ada lesi/ jejas/ ada lesi/ jejas/ ada lesi/ jejas/ ada lesi/ jejas/
odema odema odema odema

5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
2. Skoring Diagnosa Keperawatan
Dx : perilaku kesehatan cenderung beresiko

No Kriteria Nilai Bobot Perhitungan Hasil


1. Sifat masalah
Tidak/ kurang sehat/ aktual 3 1/3x1 1
Ancaman kesehatan/ resiko 2 1
Keadaan sejahtera/ potensi 2

2. Kemungkinan masalah dapat di


ubah :
½x2
Mudah
2 2 2
Sebagian
1
Tidak bias
0
3. Potensi masalah untuk dicegah:
Tinggi 3 1/3 x 1 1
Cukup 1
Rendah 0
4. Menonjol masalah
Masalah berat, harus segera di 2
tamgani
1 0/1 x 1 0
Masalah tapi tidak perlu di tangani
1
Masalah tapi tidak dirasakan 0

Jumlah : 4

3. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Perilaku kesehata cenderung beresiko
Daftar Pustaka

Friedman, M. (2010). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Lestari, S. (2009). Endoskopi Gastrointestinal, 86. Jakarta : Salemba Medika

Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medica

Setiadi.(2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga Edisi


Pertama.Yogyakarta :Graha ilmu

Anda mungkin juga menyukai