Anda di halaman 1dari 10

Metode Bisection

Penyelesaian persamaan non-linear adalah menghitung


akar suatu persamaan non-linear dengan satu variabel
x, f(x), atau secara umum dituliskan :
f(x) = 0
Contoh:

1. f (x)  5  4x  9x2 12x3  x5  0


5  4x  9x2 12x3  x5
2. f (x)  12  0
2x  5
x
3. f (x)  x  e 0

Metode numerik yang dapat digunakan untuk


memperoleh solusi dari persamaan non-linear antara lain:
1. Metode Biseksi (Bisection)
2. Metode Regula Falsi (False Position)
3. Metode Newton-Raphson
4. Metode Secant
5. Metode Iterasi Tetap (Fixed Point Iteration)

1
1. Algoritma Metode Biseksi
Grafik Metode Biseksi

4
Metode Biseksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode biseksi

Fungsi harus kontinu pada interval xn dan xn+1.

Menentukan xn dan xn+1 dapat diperoleh dengan membuat
grafik fungsinya.

Nilai toleransi (error) dapat ditentukan oleh pengguna ataupun
didasarkan pada bidang ilmu dari permasalahan yang
diselesaikan.

Kelebihan Metode Biseksi


 Selalu berhasil menemukan akar (solusi) yang dicari, atau
dengan kata lain selalu konvergen.

Kekurangan Metode Biseksi



Metode biseksi hanya dapat dilakukan apabila ada akar
persamaan pada interval yang diberikan.

Jika ada beberapa akar pada interval yang diberikan maka
hanya satu akar saja yang dapat ditemukan.

Memiliki proses iterasi yang banyak sehingga memperlama proses
penyelesaian. Tidak memandang bahwa sebenarnya

akar atau solusi yang dicari dekat sekali dengan batas


interval yang digunakan.

5
Contoh:
Tentukan solusi dari persamaan non-linier:
3
y = x – 7x + 1
dengan error 0.005.
Penyelesaian:
- Dengan Metode Biseksi
3
Langkah 1 : Membuat grafik dari y = x – 7x + 1
untuk memperoleh batas interval xn dan xn+1.
3
Dengan program Maple diperoleh grafik y = x – 7x + 1
sebagai berikut:

Solusi eksak

xn xn + 1

3
Terlihat dari grafik di atas bahwa solusi dari y = x – 7x + 1 ada
pada interval 2.5 dan 2.6, maka digunakan xn = 2.5 dan xn+1 = 2.6.
6
x x
xmid n1 n
Langkah 2 : Hitung nilai f (xn), f (xn+1),  dan f (xmid).
2
Tabel 1

No xn xn+1 f (xn) f (xn+1) xmid f (xmid)


1. 2.5 2.6 -0.875 0.376 2.55 -0.269

f (x)  x3  7x 1
f
(x n )  f (2.5)  (2.5)3  7(2.5) 1 0.875
f
(x n1 )  f (2.6)  (2.6)3  7(2.6) 1  0.376
x  2.5  2.6  2.55
mid
2
f
(x mid )  f (2.55)  (2.55)3  7(2.55) 1 0.269

0.376

-0.875
7
Langkah 3 : Apakah f (xn) dan f (xmid) sama tanda? Jika
sama tanda maka xmid menggantikan xn, sedangkan jika
berbeda tanda maka xmid menggantikan xn+1.
Terlihat dari tabel 1, f (xn) = -0.875 dan f (xmid) = -0.269
sama tanda, maka xmid = 2.55 menggantikan xn = 2.5.

Tabel 2

No xn xn+1 f (xn) f (xn+1) xmid f (xmid)


1. 2.5 2.6 -0.875 0.376 2.55 -0.269

sama tanda
2. 2.55 2.6 -0.269 0.376

Langkah 4 : Apakah | f (xmid)| ≤ 0.005? Jika ya, maka xmid


= 2.55 merupakan solusi dari persamaan non linier
tersebut, jika tidak, ulangi langkah 2 dengan xn = 2.55 dan
xn+1 = 2.6.
Dikarenakan | f (xmid)| = 0.269 > 0.005 maka ulangi
langkah 2 sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

8
Tabel 3

No xn xn+1 f (xn) f (xn+1) xmid f (xmid)


1. 2.5 2.6 -0.875 0.376 2.55 -0.269 | f (xmid)|
= 0.269 >
0.005
sama tanda
| f (xmid)|
2. 2.55 2.6 -0.269 0.376 2.575 0.049
= 0.049 >
0.005
beda tanda
| f (xmid)|
3. 2.55 2.575 -0.269 0.049 2.562 -0.117
= 0.117 >
0.005
sama tanda
4. 2.562 2.575 -0.117 0.049 2.568 -0.041 | f (xmid)|
= 0.041 >
0.005
sama tanda
5. 2.568 2.575 -0.041 0.049 2.572 0.010 | f (xmid)|
= 0.010 >
0.005
beda tanda

6. 2.568 2.572 -0.041 0.010 2.570 -0.015 | f (xmid)|


= 0.015 >
0.005
sama tanda

7. 2.570 2.572 -0.041 0.010 2.571 -0.003

| f (xmid)| = 0.003 ≤ 0.005 maka iterasi dihentikan dan


diperoleh solusi persamaan non linier yang diinginkan
yaitu x = 2.571.

Anda mungkin juga menyukai