Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SEJARAH

KILAS BALIK PERISTIWA G30S/PKI

DISUSUN OLEH :

-Delia Noer Hidayat

-Jelita Elfariani

-Sepdi

-Muhamad Salman Abduloh

Kelas : X-Ips 4

Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.

SMA Negeri 1 Sukaresmi

Tahun pelajaran 2019/2020


Daftar isi:

BAB I.PENDAHULUAN……………………………………………………

A.LATAR BELAKANG………………………………………………

BAB II.PERISTIWA……………………………………………………….

2.1.AWALPERISTIWA………………………………………………

2.2. KRONOLOGI KEJADIAN………………………………………

2.3. TUJUAN G30S/PKI………………………………………………

2.4.PASCA G30S/PKI…………………………………………………

2.5.DAMPAK PASCA PERISTIWA G30S/PKI………………………

2.6. PERINGATAN PERISTIWA G30S/PKI…………………………

BAB III. PENUTUP

3.1. KESIMPULAN……………………………………………………

3.2.SARAN…………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
Bab I.

Pendahuluan

A.latar belakang

Pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965 bukanlah kali pertama bagi


PKI.Sebelumnya,pada tahun 1948 PKI sudah pernah mengadakan pemberontakan
di Madiun. Pemberontakan tersebut dipelopori oleh Amir Syarifuddin dan Muso.
Tujuan dari pemberontakan itu adalah untuk menghancurkan Negara RI dan
menggantinya menjadi negara komunis.

Bahkan, dengan adanya ajaran dari presiden Soekarno tentang Nasakom


(Nasional,Agama,Komunis) yang sangat menguntungkan PKI karena
menempatkannya sebagai bagian yang sah dalam konstelasi politik Indonesia. Hal
ini hanya akan membukakan jalan bagi PKI untuk melancarkan rencana-
rencananya. Yang salah satunya sudah terbukti adalah pemberontakan G-30-S-PKI
yang dipimpin oleh DN. Aidit. Pemberontakan itu bertujuan untuk menyingkirkan
TNI-AD sekaligus merebut kekuasaan pemerintahan.

Selain karena ingin merebut kekuasaan, ada juga factor lain yang membuat
mereka melakukan pemberontakan itu, yakni :

• Angkatan Darat menolak pembentukan Angkatan kelima

•Angkatan Darat menolak Nasakomisasi karena ajaran ini dianggap hanya akan
menguntungkan kedudukan PKI untuk yang kesekian kalinya

•Angkatan Darat menolak Poros Jakarta-Peking dan konfrontasi dengan Malaysia.


Hal ini merupakan suatu langkah yang bijak menyangkut adanya Poros Jakarta-
Peking dan konfrontasi dengan Malaysia hanya akan membantu Cina meluaskan
semangat revolusi komunisnya di Asia Tenggara, dan akan merusak hubungan baik
dengan negara-negara tetangga.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Awal peristiwa

Pada hari Jum’at tanggal 1 Oktober 1965 secara berturut-turutRRI Jakarta


menyiarkan berita penting.Sekitar pukul 7 pagi memuat berita bahwa pada hari
Kamis tanggal 30 September 1965 di Ibukota RI, Jakarta, telah terjadi “gerakan
militer dalam AD “ yang dinamakan “ Gerakan 30 September”,dikepalai oleh
Letnan Kolonel Untung, Komandan BatalionCakrabirawa, pasukan pengawal
pribadi Presiden Soekarno.

Sekitar pukul 13.00 hari itu juga memberitakan “ dekrit no 1”tentang


“pembentukkan dewan revolusi Indonesia” dan “keputusanno.1” tentang “susunan
dewan revolusi Indonesia”. Baru dalam siaran kedua ini diumumkan susunan
“komandan”, Brigjen Soepardjo, Letnan Kolonel Udara Heru, Kolonel Laut
Soenardi, dan Ajun komisaris besar polisi Anwas sebagai “wakil komandaan”

Pada pukul 19.00 hari itu juga RRI Jakarta menyiarkan pidatoradio Panglima
Komando TJadangan Strategis Angkatan Darat, MayorJendral Soeharto, yang
menyampaikan bahwa gerakan 30 September tersebut adalah golongan kontra
revolusioner yang telah menculikbeberapa perwira tinggi AD, dan telah
mengambil alih kekuasaan Negara dari presiden/panglima tertinggi
ABRI/pemimpin besar revolusidan melempar Kabinet DWIKORA ke kedudukan
demisioner.Latar belakang G30S/PKI perlu ditelusuri sejak masuknya
pahamkomunisme/marxisme-leninisme ke Indonesia awal abat ke-20

Persiapan PKI

1. Membentuk biro khusus di bawah pimpinan Syam Kamaruzman.Tugas biro


khusus adalah merancang dan mempersiapkanperebutan kekuasan.

2. Menuntut dibentuknya angkatan ke-5 yang terdiri atas buruh dantani yang
dipersenjatai

3. Melakukan sabotase, aksi sepihak, dan aksi teror.


4. Melakukan aksi fitnah terhadap ABRI khususnya TNI-AD yang dianggap
sebagai penghambat pelaksanaan programnya yaitu dengan melancarkan isu dewan
jendral.Tujuanya untuk menghilangkan kepercayaan terhadap TNI-AD dan
mengadudomba antara TNI-AD dengan presiden soekarno.

5. Melakukan latihan kemiliteran di lubang buaya pondok gede jakarta. Latihan


kemiliteran di lubang buaya,pondok gede jakarta

2.2.Kronologi Kejadian

Setelah persiapan dianggap matang oleh para pemimpin PKI,maka mereka


menentukan pelaksanaannya yaitu 30 September.Gerakan untuk merebut
kekuasaan dari pemerintah RI yang sah inididahului dengan penculikan dan
pembunuhan terhadap jendral jendral TNI-AD yang dianggap anti PKI. Gerakan
30 September 1965 dipimpin oleh Letnan Kolonel untung, Komandan Batalion I
ResimenCakrabirawa, yaitu pasukan pengawal presiden. Gerakan ini dimulaipada
dini hari, tanggal 1 Oktober dengan menculik dan membunuh 6 perwira tinggi dan
seorang perwira muda angkatan darat. Mereka yang diculik dibunuh di Desa
Lubang Buaya sebelah selatan Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma oleh
anggota-anggota pemuda rakyat Gerwani dan Ormas PKI yang lain. Ke-6 jendral
yang dibunuh itu adalah

• Letjen Ahmad Yani (Kastaf Komando AD)

•Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri)

•Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri)

•Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri)

•Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri)

•Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)

•Lettu CZI Pierre Andreas Tendean (ajudan Jendral Nasution).


Pemberontakan tersebut yang dikenal dengan sebutan peristiwa g30s PKI
juga memakan korban jiwa Bripka Karel Sasuit Tubun (pengawal di kediaman
resmi Wakil PM II dr. J. Leimena) dan Ade Irma Suryani, putri dari Jendral Abdul
Harris Nasution. Jendral Nasution menjadi satu – satunya jendral yang selamat
karena melarikan diri.

Setelah pembunuhan itu, PKI menguasai dua sarana komunikasi penting


yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor Telekomunikasi di Jalan
Merdeka Selatan.

2.3.Tujuan G30S/PKI

Bahwa G30SPKI adalah perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk


merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum
ABRI sebagai kekuatan fisiknya, dan tidak pernah terlepas dari tujuan PKI untuk
membentuk pemerintah Komunis.

2.4.Pasca G30S PKI

Pada sore hari tanggal 1 Oktober 1965 yang sekarang dikenal sebagai
sejarah hari Kesaktian Pancasila dimulai operasi penumpasan G30S PKI dengan
merebut kembali Gedung RRI Pusat dan Kantor Pusat Telekomunikasi. Operasi
dilakukan oleh kesatuan RPKAD yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhi Wibowo,
pasukan Para Kujang/328 Siliwangi dibantu pasukan kavaleri. Basis PKI yang
diketahui berada di daerah Halim Perdanakusuma diserang pada 2 Oktober 1965
atas perintah Mayjen Soeharto.

Pada tanggal 3 Oktober 1965, pasukan RPKAD dipimpin Mayor C.I.


Santoso berhasil menguasai Lubang Buaya dan menemukan lokasi pembuangan
mayat para korban dalam kronologi peristiwa G30S PKI yaitu dalam sebuah sumur
di daerah tersebut, bergaris tengah ¾ meter dan kedalaman sekitar 12 meter.
Kemudian pada tanggal 4 Oktober pengalian dilanjutkan oleh pasukan Para Amfibi
KKO-AL disaksikan pimpinan sementara TNI AD Mayjen Soeharto. Kemudian
jenazah para jenderal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan
mereka ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi pada tanggal 6 Oktober melalui
surat keputusan pemerintah dalam Sidang Kabinet Dwikora.
2.5.Dampak pasca peristiwa G30S PKI

Berikut ini dampak sosial politik dari G 30 S/PKI:

a.Secara politik telah lahir peta kekuatan politik baru yaitu tentara AD.

b.Sampai bulan Desember 1965 PKI telah hancur sebagai kekuatan politik di
Indonesia

c.Kekuasaan dan pamor politik Presiden Soekarno memudar.

d.Secara sosial telah terjadi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang


PKI atau”dianggap PKI”, yang tidak semuanya melalui proses pengadilan dengan
jumlah yang relatif banyak.

2.6.Peringatan Peristiwa G/30S/pki

Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan


Gerakan 30 September (G-30-S/PKI). Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan
sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa pemerintahan Soeharto, biasanya
sebuah film mengenai kejadian tersebut juga ditayangkan di seluruh stasiun televisi
di Indonesia setiap tahun pada tanggal 30 September. Selain itu pada masa
Soeharto biasanya dilakukan upacara bendera di Monumen Pancasila Sakti di
Lubang Buaya dan dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan
revolusi di TMP Kalibata. Namun sejak era Reformasi bergulir, film itu sudah
tidak ditayangkan lagi dan hanya tradisi tabur bunga yang dilanjutkan.
Bab III

Penutup

3.1.Kesimpulan

PKI Peristiwa G 30 S PKI adalah peristiwa berdarah bunuh membunuh yang


tidak jelas kepastiannya, dalam peristiwa ini 6 jendral tewas dan PKI dituduh
sebagai pembunuhnya. Kronologinya akan dibahas pada poin-poin di bawah.
Menurut isu beredar, ada kabar bahwa para jenderal tidak puas dengan
pemerintahan Soekarno, kabar ini disebut Isu Dewan Jenderal, menurut isu
beredar, kemudian digerakan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan
mengadili mereka, namun dalam proses penangkapan, secara tak terduga mereka
terbunuh pada tanggal 30 September 1965.Masih berdasarkan isu, setelah ke enam
jenderal terbunuh, tersebarlah tuduhan bahwa PKI yang membunuh para jenderal
tersebut.Menurut isu, untuk menyikapi tuduhan atas PKI tersebut, diberantaslah
PKI yang dianggap ingin mengudeta pemerintahan.Banyak anggota-anggota PKI
yang terbunuh, juga banyak orang-orang kita yang terbunuh oleh PKI, semua
ituterjadi pasca terbunuhnya jenderal pada 30 September 1965.Sampai akhirnya,
lima bulan setelah itu, keluarlah Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).
Sukarno memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah sebelas
Maret.Semua pihak, terutama Soekarno berharap semoga aksi bunuh membunuh
pasca kejadian 30 September 1965, itu segera selesai.Sesudah kejadian tersebut, 30
September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September.Hari
berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.Isu mengenai
peristiwa G 30 S PKI, dari mulai tuduhan-tuduhan kudeta sampai kematian para
jenderal tidak begitu jelas.

3.2.SARAN

Saran kami,tetap lestarikan budaya dan sejarah bangsa indonesia, sebab itu akan
bermanfaat bagi kita dan orang-orang atau generasi berikutnya untuk mengetahui
sejarah bangsanya.Penulis juga mengharapkan agar pembaca bisa memberikan
saran apapun untuk karya tulis ini,Terimakasih
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September

http://www.indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/

http://soeharto.co/mengungkap-fakta-g-30-spki

http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-peristiwa-g30s-pki.html

http://integralkuadrat.blogspot.com/2011/04/sejarah-dan-kronologis-peristiwa-g-
30.html

https://www.coursehero.com/file/p7ke9le/BAB-III-PENUTUP-31-
KESIMPULAN-Kesimpulan-Dari-G30-SPKI-Peristiwa-G-30-S-PKI/

http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September

http://anggiewidya.wordpress.com/2012/03/01/peristiwa-g30spki/

http://handikap60.blogspot.com/2013/01/peristiwa-g-30-spki-tahun- 1965.html

http://www.indonesiakaya.com/see/read/2012/01/24/890/20006/1/Monume n-
Pancasila-Sakti-Saksi-Bisu-Peristiwa-G30SPKI

Anda mungkin juga menyukai