Kuman ( Corynebacterium diphteriae ) masuk melalui mukosa/kulit, melekat dan
berkembangbiak pada permukaan mukosa saluran nafas atas dan mulai memproduksi toxin dan menyebar ke seluruh tubuh melalui pembulu limfe dan darah. Yoxin ini merupakan suatu protein dengan berat 62.000 dalton, tidak tahan panas/cahaya, mempunyai 2 fragmen yaitu fragem A (aminoterminal) dan fragmen B (carboxyterminal) yang disatukan dengan ikatan sulfida. Fragmen B untuk melekatkan molekul toxin tang teraktivasi pada reseptor sel penjamu yang sensitive, Fragmen A kemudian dapat melakukan penetrasi ke dalam sel, sehingga menimbulkan toxin pada sel. Toxin diphteri mula-mula menempel pada membran sel dengan bantuan fragmen B dan selanjutnya fragmen A akan masuk dan mengakibatkan inaktivasi enzim translokasi. Proses translokasi tidak berjalan sehingga tidak terbentuk polipeptida yang diperlukan, dan sel akan mati. Nekrosis tampak jelas di daerah kolonisasi kuman. Sebagai respon terjadi inflamasi lokal yang bersama-sama dengan jaringan nekrotik membentuk bercak eksudat yang mula-mula mudah dilepas. Produksi toxin semakin banyak. Daerah infeksi semakin lebar dan eksudat fibrin. Terbentuklah suatu membran yang melekat erat bewarna kelabu kehitaman, dan mengandung jumlah darah. Selain fibrin juga terdiri dari sel-sel radang, eritrosit, dan sel-sel epitel. Bila dipaksa melepas membran akan terjadi perdarahan.