Anda di halaman 1dari 1

STEP 3

5. Bagaimana terbentuknya pseudomembran?

Kuman ( Corynebacterium diphteriae ) masuk melalui mukosa/kulit, melekat dan


berkembangbiak pada permukaan mukosa saluran nafas atas dan mulai
memproduksi toxin dan menyebar ke seluruh tubuh melalui pembulu limfe dan
darah. Yoxin ini merupakan suatu protein dengan berat 62.000 dalton, tidak tahan
panas/cahaya, mempunyai 2 fragmen yaitu fragem A (aminoterminal) dan
fragmen B (carboxyterminal) yang disatukan dengan ikatan sulfida. Fragmen B
untuk melekatkan molekul toxin tang teraktivasi pada reseptor sel penjamu yang
sensitive, Fragmen A kemudian dapat melakukan penetrasi ke dalam sel, sehingga
menimbulkan toxin pada sel. Toxin diphteri mula-mula menempel pada membran
sel dengan bantuan fragmen B dan selanjutnya fragmen A akan masuk dan
mengakibatkan inaktivasi enzim translokasi. Proses translokasi tidak berjalan
sehingga tidak terbentuk polipeptida yang diperlukan, dan sel akan mati. Nekrosis
tampak jelas di daerah kolonisasi kuman. Sebagai respon terjadi inflamasi lokal
yang bersama-sama dengan jaringan nekrotik membentuk bercak eksudat yang
mula-mula mudah dilepas. Produksi toxin semakin banyak. Daerah infeksi
semakin lebar dan eksudat fibrin. Terbentuklah suatu membran yang melekat erat
bewarna kelabu kehitaman, dan mengandung jumlah darah. Selain fibrin juga
terdiri dari sel-sel radang, eritrosit, dan sel-sel epitel. Bila dipaksa melepas
membran akan terjadi perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai