Dosen:
Disusun oleh:
16250341
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. System Arsinum
Cara kerja sistem pengolahan air siap minum (ASRSINUM) adalah sebagai
berikut :
1) Periksa posisi keran filter untuk proses penyaringan.
2) Setelah air di penampungan air hujan cukup, lalu hidupkan pompa air
baku dan pompa dosing. Pastikan pompa dosing berjalan dengan baik
memompakan bahan oksidator untuk mengoksidasi besi dan mangan dan
juga bakteri.
3) Air akan mengalir statix mixer sebagai tangki pencampur.
4) Setelah air tercampur di static mixer, air akan masuk ke dalam multimedia
filter berisi kerikil, pasir silika dan mangan zeolit yang berfungsi untuk
menyaring partikel kasar dan endapan hasil oksidasi yang ukurannya
cukup besar dengan proses filtrasi.
5) Setelah melalui multimedia filter air akan masuk ke dalam filter penukar
ion, yang berfungsi sebagai penghilang kesadahan akibat tingginya kadar
kalsium, logam berat dan warna
6) Air kemudian masuk ke dalam saringan cartridge filter yang mempunyai
ukuran 0,5 mikron. Pada unit ini kotoran-kotoran yang lembut
dan melayang-layang pada air akan tersaring, sehingga air akan tampak
lebih jernih.
7) Setelah melalui catridge filter, air masuk ke dalam tangki penampung air
bersih.
8) Kemudian dari tangki air bersih air dipompa ke unit ultrafiltrasi yang
dapat menyaring sampai ukuran 0,01 mikron.Unit ultra filtrasi
menggunakan modul membran tipe hollow fiber.
9) Air yang keluar dari unit ultra filtrasi dialirkan ke bak penampung air
bersih Selanjutnya air dipompa ke 3 unit mikro filter yang dapat
menyaring padatan sampai ukuran 1 mikron. Dari unit mikro filter air ke
unit sterilisator ultraviolet untuk membunuh mikroba.
10) Air yang keluar dari unit sterilisator ultra violet adalah air olahan yang
siap minum langsung tanpa dimasak dan dapat langsung dibotolkan
1) Netralisasi
Yang dimaksud dengan netralisasi adalah mengatur keasaman air agar
menjadi netral (pH 7 - 8). Untuk air yang bersifat asam misalnya air
gambut, yang paling murah dan mudah adalah dengan pemberian
kapur/gamping. Fungsi dari pemberian kapur, disamping untuk
menetralkan air baku yang bersifat asam juga untuk membantu efektifitas
proses selanjutnya.
2) Aerasi
Yang dimaksud dengan aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku
agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi
dengan oksigen yang ada dalam udara memben tuk senyawa besi dan
senyawa mangan yang dapat diendapkan. Disamping itu proses aerasi
juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas yang tak diinginkan
misalnya gas H2S, Methan, Karbon Dioksida (CO2) serta gas-gas racun
lainnya. Reaksi oksidasi Besi dan Mangan oleh udara dapat ditulis
sebagai berikut:
tak larut
3) Koagulasi
Proses ini digunakan jika air hujan mengandung banyak padatan
tersespensi atau keruh. Jika air hujan ditampung dari atap proses ini
biasanya tidak diperlukan karena air hujan sudah cukup jernih. Jika air
h8ujan ditampung di dalam embung biasanya masih memempunyai
kekeruhan yang cukup tinggi. Koagulasi adalah proses pembubuhan
bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan
tersuspensi misalnya zat warna organik, lumpur halus bakteri dan lain-
lain dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah
dan murah adalah dengan pembubuhan tawas/alum atau rumus kimianya
Al2(SO4)3.18 H2O. (berupa kristal berwarna putih).
Reaksi koagulasi dengan Tawas secara sederhana dapat ditulis sebagai
berikut :
Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 ==> 2 Al(OH)3 +3 Ca(SO4) + 6 CO2 + 18
H2O alkailnity
3.1.Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Air hujan dapat dimanfaatkan untuk keperluan penunjang rumah tangga seperti
menyiram tanaman maupun kebutuhan penunjang kakus.
2. Air hujan di lingkungan rumah dapat dimanfaatkan dengan cara menampung
dalam bak penampungan,membuat sumur resapan dan menggunakan teknologi
pemurnian air serta dengan system teknologi Arsinum dan dengan teknologi
pengoahan sederhana.
DAFTAR PUSTAKA