Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INTI ATOM & RADIOAKTIVITAS

MUHAMAD ICHLASUL AMAL

XII-IPA 1

SMA NEGERI 54 JAKARTA


Komplek Pendidikan Rawa Bunga Jalan Jatinegara Timur IV Jakarta Timur

Telepon 819427 Fax 8516704 Kode Pos 1335


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, November 2018


Penyusun
INTI ATOM
Inti atom adalah inti atom yang bermuatan positif, dan berkonsentrat
lebih dari 99,9% dari total massa atom.

Terdiri dari proton dan neutron (disebut nukleon) yang disimpan


bersama-sama melalui interaksi yang kuat, yang memungkinkan inti menjadi
stabil, meskipun proton saling tolak menolak (sebagai tiang seperti dua magnet)
. Jumlah proton dalam inti menentukan unsur kimia dimana proton tersebut
berasal. Inti atom memiliki jumlah proton yang sama, tetapi jumlah neutron
yang berbeda, isotop diketahui untuk alasan ini, atom merupakan suatu unsur
dapat memiliki massa yang berbeda.

Adanya inti atom itu disimpulkan dari percobaan Rutherford, yang dicoba
dengam lembaran tipis emas dengan partikel alfa adalah nukleus helium yang
dipancarkan oleh batuan radioaktif. Sebagian besar partikel menembus
lembaran, tetapi beberapa melambung, menunjukkan adanya inti atom kecil.
DEFEK MASSA & ENERGI IKAT INTI

 Massa Atom
Massa atom suatu unsur besarnya tertentu dan dinyatakan dalam satuan
massa atom (sma). Satu satuan massa atom (1 sma) didefinisika sebagai massa
yang besarnya 1/12 kali massa isotop karbon C-12. 1 sma = 1,66056 x 10-27 kg.
Satuan massa atom (sma) juga sering disetarakan dengan satuan energi, yakni: 1
sma ekuivalen dengan energi sebesar 931, 48 MeV (mega elektron volt).

 Defek Massa (Δm)


Oleh karena inti atom tersusun oleh proton dan neutron, massa inti
harusnya tepat sama dengan jumlah massa proton dan massa neutron (massa
nukelon). Akan tetapi, kenyataannya tidaklah demikian. Massa inti selalu lebih
kecil daripada massa nukelon. Selisih antara massa nukleon dan massa inti
disebut defek massa (Δm). Defek massa (Δm) pada pembentukan nuklida
X adalah sebagai berikut:

Δm = [Zmp + (A – Z) mn ] – mx

Dengan, mp : massa proton


mn : massa neutron
mX : massa inti atom
Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja, melainkan digunakan sebagai
energi untuk mengikat nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat inti.

 Energi Ikat Inti (E)

Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi


dari teori Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
E = Δmc2
Dengan Δm dalam kg, c = 3 x 108 m/s, dan E dalam joule (J). Jika Δm dinyatakan
dalam satuan sma, energi ikat inti memenuhi persamaan berikut.
E = Δm 931,5 MeV
Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan
untuk memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya.

Energi ikat inti belum menggambarkan kestabilan suatu nuklida. Perkiraan


tentang kestabilan inti dapat dilakukan dengan memperhatikan energi ikat rata-
rata per nukleonEave yang besarnya dapat dihitung melalui persamaan di samping.

Grafik Energi Ikat Rerata per Nukleon terhadap nomor massa A

Dari grafik energi ikat rerata per nukleon terhadap nomor massa A di atas, dapat
diketahui bahwa:

 Untuk A kecil, energi ikat rerata per nukleon rendah dan mengalami kenaikan
dengan cepat.
 Untuk A disekitar 50, terdapat harga maksimum energi ikat rerata per nukleon
yang datar dan turun ketika A – 140.
 Untuk A diatas 140, energi ikat rerata per nukleon mengalami penurunan.
RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk


memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-
stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas
suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta peluruhan (l),
yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t ½). Kedua besaran
tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida. Berdasarkan sumbernya,
radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan.
Radioaktivitas buatan banyak digunakan di berbagai bidang.

Pada tahun 1898, Rutherford dan kawan-kawan mempelajari sifat-sifat


sinar yang dipancarkan oleh radioaktif. Mereka menemukan bahwa sinar
(radiasi) tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis menurut kekuatan
tembusnya.
Jenis radiasi yang pertama dapat menembus langsung selembar kertas.
Jenis radiasi kedua dapat menembus 3 mm Aluminium. Jenis radiasi yang
ketiga memiliki daya tembus yang sangat kuat, sehingga dapat menembus
beberapa cm Timah dan masih bisa dideteksi pada bagian sebelahnya.
Mereka menamakan tiga jenis radiasi tersebut dengan nama, Alpha (α),
Beta (β), dan gamma (γ), yang merupakan tiga huruf pertama dalam abjad
Yunani. Masing-masing jenis sinar radiasi tersebut ditemukan memiliki muatan
yang berbeda dan dibelokkan dengan berbeda pula dalam medan magnetik
(seperti gambar berikut).

Sinar α dan β yang membelok berlawanan arah dengan medan magnet


sedangkan sinar γ tidak berbelok sama sekali
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa sinar α bermuatan positif,
sinar β bermuatan negatif dan sinar γ bersifat netral.
Sinar Alpha (α) atau partikel α adalah inti dari atom Helium, He, yang
mengandung 2 proton dan 2 neutron yang terikat secara bersama-sama.
Sinar Beta (β) adalah elektron-elektron, identik dengan yang mengelilingi
inti (tetapi sinar ini terjadi dari inti itu sendiri).
Sinar Gamma (γ) adalah energi foton yang sangat tinggi yang memiliki
energi lebih tinggi dari pada energi sinar X.
Dan berikut adalah perbandingan daya tembus untuk ketiga partikel atau
sinar Alpha, Beta dan Gamma.

Daya tembus radiasi sinar α , β dan γ


Pemancaran Partikel α, Partikel β, dan Sinar γ
 Partikel α
Partikel Alpha (α) memiliki muatan sebesar dua kali muatan proton dengan
gerak yang relatif lambat sehingga menimbulkan ionisasi yang cukup besar
(sekitar 105 pasang ion per cm udara pada tekanan normal). Akibatnya energi
akan berkurang dalam jarak yang pendek, sehingga hanya mampu menembus
udara sejauh 5 cm.
Partikel Alpha (α) mempunyai dua proton dan dua netron sehingga inti
induk yang meluruh dengan memancarkan partikel Alpha (α) akan menghasilkan
inti baru dengan nomor atom berkurang sebanyak dua dan nomor massa
berkurang sebanyak empat dibandingkan inti induk. Hal ini akan lebih jelas
dengan memperhatikan reaksi berikut.

Pada reaksi tersebut inti X akan meluruh menjadi Y dengan memancarkan


partikel α. Perhatikan jumlah muatan ruas kiri masih tetap sama dengan jumlah
muatan pada ruas kanan, begitu juga dengan jumlah nukleon.
 Partikel β

Partikel Beta (β) dipancarkan oleh unsur yang mempunyai perbandingan


jumlah netron lebih besar dibandingkan dengan jumlah proton. Agar stabil,
netron harus dikurangi dengan cara satu netronnya berubah menjadi proton dan
satu elektron.
Proton hasil tetap berada pada intinya sedangkan elektronnya akan
dipancarkan sebagai partikel Beta (β). Dengan demikian, inti yang meluruh
menjadi inti lain nomor atomnya bertambah, tetapi nomor massanya tetap. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan reaksi berikut.

Dalam reaksi di atas terlihat inti atom X meluruh menjadi Y dengan


memancarkan partikel Beta (β). Perlu diketahui bahwa elektron yang dipancarkan
pada peluruhan sinar Beta (β) ini bukan elektron yang berasal dari kulit (orbital)
atom melainkan elektron yang diciptakan di dalam inti itu sendiri. Seperti halnya
pada pemancaran Alpha (α), jumlah nomor atom dan jumlah nukleon pada ruas
kiri harus sama dengan ruas kanan.
Pertikel beta (β) mudah dideteksi karena lintasannya yang melingkar jika
melewati suatu bahan dan hanya tinggal sesaat pada suatu atom tunggal karena
kecepatannya yang tinggi. Akibatnya, ionisasi yang disebabkan oleh partikel beta
ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan ionisasi karena partikel Alpha (α), yaitu
sekitar 103 pasangan ion tiap cm udara pada tekanan normal.

 Sinar γ
Sinar Gamma (γ) merupakan radiasi elektromagnetik dengan energi yang
sangat tinggi. Dibandingkan dengan partikel Alpha (α) dan Beta (β), sinar
Gamma (γ) sedikit sekali menimbulkan ionisasi dan memiliki daya penetrasi
yang sangat besar (Lihat gambar di atas). Karena sinar Gamma (γ) tidak
mempunyai nomor atom dan nomor massa, maka inti induk yang memancarkan
sinar Gamma (γ) tidak berubah nomor atom dan nomor massanya.
REAKSI NUKLIR
Reaksi nuklir adalah proses perubahan kestabilan inti atom menjadi bentuk
baru yang lebih stabil. Reaksi Nuklir merupakan salah satu materi paling penting
dalam kajian ilmu kimia karena saat ini penggunaanya sangat luas. Dari
pembangkit listrik energi nuklir, bibit pertanian, analisa senyawa dan terapi
kesehatan, saat ini menggunakan konsep radiasi dan reaksi nuklir. Oleh karena
itu memahami pengertian reaksi nuklir di atas adalah hal yang penting di masa
depan.

1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom
lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar.
Misalnya inti atom uranium-235 ditembak dengan neutron sehingga terbelah
menjadi inti atom Xe-235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang
memiliki energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :

92U
235
+ 0n1 → 54Xe235 + 38Sr94 + 20n1 + Q

Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira sebesar 234
Mev. Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron
yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan
menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga
semakin lama semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab
dapat timbul energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi
berantai. Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan timbulnya
energi yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, sehingga dapat
membahayakan kehidupan manusia. Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi
pada Bom Atom. Energi yang timbul dari reaksi fisi yang terkendali dapat
dimanfaatkannya untuk kehidupan manusia. Reaksi fisi terkendali yaitu reaksi
fisi yang terjadi dalam reaktor nuklir (Reaktor Atom). Di mana dalam reaktor
nuklir neutron yang terbentuk ditangkap dan tingkat energinya diturunkan
sehingga reaksi fisi dapat dikendalikan.
Reaksi Fisi Dari Uranium
Pada umumnya untuk menangkap neutron yang terjadi, digunakan logam
yang mampu menangkap neutron yaitu logam Cadmium atau Boron. Pengaturan
populasi neutron yang mengadakan reaksi fisi dikendalikan oleh batang
pengendali yang terbuat dari batang logam Cadmium, yang diatur dengan jalan
memasukkan batang pengendali ke dalam teras-teras bahan bakar dalam reaktor.
Dalam reaktor atom, energi yang timbul kebanyakan adalah energi panas, di mana
energi panas yang timbul dalam reaktor ditransfer keluar reaktor kemudian
digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga diperoleh energi listrik.

2. Reaksi Fusi

Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti
atom lain yang lebih berat dengan melepaskan energi.

Reaksi Fusi Dari Uranium


Misalnya penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan triton dan
proton dilepaskan energi sebesar kira-kira 4,03 MeV. Penggabungan deutron
dengan deutron menghasilkan inti He-3 dan neutron dengan melepaskan energi
sebesar 3,3 MeV. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4
dengan melepaskan energi sebesar 17,6 MeV, yang reaksi fusinya dapat
dituliskan :
1H + 1H → 1H + 1H + 4 MeV
2 2 3 1

1H + 1H → 2He + 0n + 3,3 MeV


2 2 3 1

1H +1 H → 2He + 0n + 17,6 MeV


3 3 4 1

Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi
sekitar 108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk
bisa terjadi reaksi fusi diperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari
merupakan tempat berlangsungnya reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke
Bumi diduga merupakan hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari. Hal ini
berdasarkan hasil pengamatan bahwa matahari banyak mengandung hidrogen
(1H1). Dengan reaksi fusi berantai akan dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi
dimulai dengan penggabungan antardua atom hidrogen membentuk deutron,
selanjutnya antara deutron dengan deutron membentuk inti atom helium-3 dan
akhirnya dua inti atom helium-3 bergabung membentuk inti atom helium -4 dan
2 atom hidrogen dengan melepaskan energi total sekitar 26,7 MeV, yang
reaksinya dapat dituliskan:
1H + 1H → 1H + 1e + Q1
1 1 2 0

1H + 1H → 2H + γ + Q2
2 2 3

2H + 2H → 2He + 2 1H + Q3
3 3 4 1

Reaksi tersebut dapat ditulis:


4 1H1 → 2He4 + 2 1e0 + Q

3. Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir adalah tempat atau alat pembuatan, pengaturan, dan


penjagaan reaksi nuklir berantai agar kesinambungannya berlangsung pada laju
yang tetap.
Sekarang ini reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk
membangkitkan listrik. Sedangkan reaktor penelitian digunakan untuk
pembuatan radioisotop dan untuk penelitian. Reaktor nuklir pada awalnya
digunakan sebagai tempat untuk memproduksi plutonium, sebagai bahan senjata
nuklir. Reaktor nuklir juga digunakan oleh angkatan laut Amerika Serikat untuk
menggerakkan kapal selam dan kapal pengangkut pesawat udara.
Beberapa kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir
adalah cara aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Penggunaan
reaktor nuklir umumnya sangat dibatasi, karena mengingat standar
keselamatannya yang sangat tinggi.
Selain pembangkit tenaga listrik, reaktor nuklir juga digunakan untuk
merekayasa suatu bibit agar menjadi bibit unggul. Listrik dari generator yang
digerakkan oleh tenaga nuklir pertama kali dihasilkan oleh Experimental Breeder
Reaktor I pada tanggal 20 Desember 1951, lokasinya di Arco, Idaho.
Pemecahan terkontrol inti-inti atom dihasilkan di dalam reaktor nuklir.
Reaktor nuklir dapat memberikan energi untuk membangkitkan tenaga listrik atau
memberikan persediaan panas untuk kebutuhan industry. Fungsi reaktor nuklir
lainnya adalah memproduksi isotope radioaktif untuk kebutuhan riset dan
kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai